1.4. Tipe Lansia
Beberapa lansia bergantung pada karakter, pengalaman hidup, lingkungan, kondisi fisik, sosial dan ekonominya Nugroho, 2000. Tipe lansia tersebut
sebagai berikut : Tipe arif bijaksana, yaitu kaya dengan hikmah, pengalaman,
menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, mempunyai kesibukan, beresikap ramah, rendah hati, sederhana, dermawan, memenuhi undangan, dan menjadi
panutan. Tipe mandiri, yaitu menggantikan kegiatan yang hilang dengan yang baru,
selektif dan mencari pekerjaan, bergaul dengan teman, dan memenuhi undangan.
Tipe tidak puas, yaitu konflik lahir batin menentang proses penuaan
sehingga menjadi pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung, sulit dilayani, pengkritik, dan banyak menuntut.
Tipe pasrah, yaitu menerima dan menungggu nasib baik, mengikuti kegiatan agama, dan melakukan pekerjaan apa saja.
Tipe bingung, yaitu kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder, menyesal, pasif, dan acuh tak acuh.
1.5. Teori – Teori Proses Menua
Teori Aktivitas. Teori ini berpendapat bahwa jalan menuju penuaan yang sukses adalah dengan cara tetap aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial.
Havighurst yang pertama kali menulis tentang pentingnya tetap aktif secara sosial sebagal alat untuk penyesuain diri yang sehat untuk€ lansia pada tahun 1952
Potter and Perry, 2005. Kemudian teori ini dikembangkan oleh Palmore 1965
Universitas Sumatera Utara
dan Lemon et al 1972 yang menyatakan bahwa penuaan yang sukses bergantung dari bagaiman seorang lansia merasakan kepuasan dalam melakukan aktivitas
serta mempertahankan aktivitas tersebut lebih penting dibandingkan kuantitas dan aktivitas yang dilakukan. Di satu sisi aktivitas lansia dapat menurun, akan tetapi di
lain sisi dapat dikembangkan Maryam, 2008. Teori Kesinambungan. Teori ini mengemukakan adanya kesinambungan
dalam siklus kehidupan lansia Potter and Perry, 2005. Pengalaman hidup seseorang pada suatu saat merupakan gambaran saat ia menjadi lansia Maryam,
2008. Teori Perkembangan. Teori ini menekankan pentingnya mempelajari apa
yang telah dialami oleh lansia pada saat muda hingga dewasa, dengan demikian perlu dipahami teori Freud, Buhler, Jung, dan Erickson. Sigmund Freud meneliti
tentang psikoanalisis serta perubahan psikososial anak dan balita Maryam, 2008. Erickson 1930, membagi kehidupan menjadi delapan fase, yaitu lansia yang
menerima apa adanya, lansia yang takut mati, lansia yang merasakan hidup penuh arti, lansia yang menyesali diri, lansia yang bertanggung jawab dengan merasakan
kesetian, lansia yang kehidupannya berhasil, lansia yang merasa terlambat untuk memperbaiki diri, lansia yang menemukan integritas diri melawan keputusasaan
Stanley, 2006. 1.6. Tugas Perkembangan Lansia
Adapun tugas perkembangan pada lansia dalam adalah: beradaptasi terhadap penurunan kesehatan dan kekuatan fisik, beradaptasi terhadap masa
pensiun dan penurunan pendapatan, beradaptasi terhadap kematian pasangan,
Universitas Sumatera Utara
menerima diri sebagai individu yang menua, mempertahankan kehidupan yang memuaskan, menetapkan kembali hubungan dengan anak yang telah dewasa,
menemukan cara mempertahankan kualitas hidup Potter Perry, 2005.
2. Rheumatoid Arthritis