Kuesioner Data Demografi Kuesioner Pola Aktivitas Pasien Rheumatoid Arthritis Lembar Observasi Perilaku Nyeri The Pain Behavior Obsevation

persetujuan yang telah dibuat peneliti. Responden berhak untuk menentukan sendiri kesediaan berpartisifasi sampai akhir penelitian walaupun penelitian masih berlangsung dan belum selesai. Hal tersebut tercantum dengan jelas dalam informed consent yang berupa persetujuan partisipasi secara lisan atau yang ditandatangani oleh responden sebelum penelitian di laksanakan. Sebelum menandatangani informed consent tersebut, responden diberi waktu hingga benar paham sepenuhnya atas apa yang akan dijalaninya dalam penelitian. Jika responden tidak bersedia atau menolak untuk berpartisifasi, maka peneliti tidak boleh memaksa dan harus tetap menghormati hak-hak responden. Dalam menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memakai inisial atau kode yang hanya diketahui oleh peneliti dan responden. Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti Nursalam, 2003.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner data demografi, kuesioner pola aktivitas pasien rheumatoid arthritis yang dimodifikasi sesuai kebutuhan, dan lembar observasi perilaku nyeri The Pain Behavior Obsevation Protocol PBOP.

5.1. Kuesioner Data Demografi

Kuesioner data demografi yang meliputi inisial, jenis kelamin, umur, agama, suku, pendidikan terakhir, dan pekerjaan. Universitas Sumatera Utara

5.2. Kuesioner Pola Aktivitas Pasien Rheumatoid Arthritis

Kuesioner ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola aktivitas pasien rheumatoid arthritis yang berisi bentuk pernyataan. Kuesiner ini terdiri dari 27 pernyataan, dan menngunakan skala Likert dengan pilihan jawaban sering SR, kadang-kadang KD, dan tidak pernah TP. Pengisian jawaban berupa tanda checklist √. Jawaban untuk sering SR diberi skor 3, kadang-kadang KD diberi skor 2 dan tidak pernah TD diberi skor 1. Ini terdiri dari 2 kelas interval nilai minimum adalah 27 dan nilai maksimum adalah 81. Data mengenai pola aktivitas pada lansia dikategorikan atas 2 kelas interval. Nilai terendah yang mungkin dicapai adalah 27 dan nilai tertinggi adalah 81. Berdasarkan rumus statistika Sudjana, 1992, di mana p merupakan panjang kelas, dengan rentang nilai tertinggi dikurang dengan nilai terendah sebesar 54 dan dibagi atas 2 kategori kelas, yaitu terganggu dan tidak terganggu, maka diperoleh panjang kelas sebesar 27. Dengan p = 27 dan nilai terendah adalah 27 sebagai batas bawah kelas pertama, maka pola aktivitas rheumatoid arthritis pada lansia dikategorikan dalam kelas interval, yaitu 27-53 = tidak terganggu, 54-81 = terganggu.

5.3. Lembar Observasi Perilaku Nyeri The Pain Behavior Obsevation

Protocol PBOP Observasi perilaku nyeri terdiri dari enam item perilaku nyeri yaitu, menjaga guarding, menahan nyeri bracing, menggosok bagian yang nyeri rubbing, meringis grimacing, dan mendesah sighing. Observasi dilakukan Universitas Sumatera Utara selama 10 menit oleh peneliti secara langsung dengan memberikan instruksi kepada responden untuk melalukan serangkaian 8 tes yang berbeda, meliputi berdiri selama satu periode satu menit dan selanjutnya 2 menit, duduk selama satu periode satu menit dan selanjutnya untuk 2 menit, berbaring dua kali selama tiap- tiap satu menit, dan berjalan dua periode, masing-masing periode selama satu menit McDaniel, Anderson, Bradley, 1986 dalam Waters, 2008 Lembar observasi perilaku nyeri diadopsi dari Waters 2008 lalu kemudian dimodifikasi sesuai kebutuhan peneliti . Tingkat perilaku nyeri menggunakan skala Likert dengan 0 untuk tidak ada perilaku nyeri, nilai 1 untuk yang kadang-kadang terjadi dan nilai 2 untuk yang selalu terjadi. Total perilaku nyeri merupakan jumlah enam perilaku nyeri. Skor tertinggi 12 mengindikasikan ekspresi perilaku nyeri tingkat tertinggi. Untuk interpretasi skor laporan observasi perilaku nyeri, jumlah skor perilaku nyeri dibagi ke dalam 3 tingkatan yaitu rendah skor 0-3, sedang skor 4-7 dan tinggi skor 8-10. 6. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 6.1. Validitas

Dokumen yang terkait

Prospek Usaha Pengolahan Tape (Ubi Dan Pulut) (Studi Kasus : Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Propinsi Sumatera Utara)

0 39 93

Prospek Pengembangan Komoditi Rambutan Di Kabupaten Langkat (Studi Kasus: Desa Tanjung Putus dan Tanjung Selamat Kec. Padang Tualang Kab. Langkat Propinsi Sumatera Utara)

1 48 119

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Akseptor KB dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi Mantap di Desa Tebing Tanjung Selamat Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat 2009

1 66 69

Respon Masyarakat Desa Tebing Tanjung Selamat Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat Terhadap Program Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat oleh PMI Cabang Langkat

2 39 126

Peran istri dalam membantu perekonomian keluarga di desa Tanjung Selamat kecamatan Padang Tualang kabupaten Langkat Repository UIN Sumatera Utara

2 17 76

Kajian Laju Infiltrasi Tanah pada Berbagai Penggunaan Lahan di Desa Tanjung Putus Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat

0 0 10

Kajian Laju Infiltrasi Tanah pada Berbagai Penggunaan Lahan di Desa Tanjung Putus Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat

0 0 11

Pola Aktivitas dan Perilaku Nyeri Rheumatopid Arthritis pada Lansia di Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat

0 1 32

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Lanjut Usia 1.1. Pengertian Lanjut Usia - Pola Aktivitas dan Perilaku Nyeri Rheumatopid Arthritis pada Lansia di Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat

0 1 31

POLA AKTIVITAS DAN PERILAKU NYERI RHEUMATOID ARTHRITIS PADA LANSIA DI KELURAHAN TANJUNG SELAMAT KECAMATAN PADANG TUALANG KABUPATEN LANGKAT

0 0 11