Kesepakatan antara pemohon dengan pihak bank. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing - masing pihak menandatangani hak dan
kewajiban masing - masing. Kesepakatan ini kemudian dituangkan dalam akad pembiayaan dan ditandatangani kedua belah pihak.
c. Jangka Waktu.
Setiap pembiayaan yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian pembiayaan yang telah disepakati.
Jangka waktu merupakan batas waktu pengembalian angsuran yang sudah disepakati kedua belah pihak. Untuk kondisi tertentu jangka waktu ini bisa
diperpanjang sesuai dengan kebutuhan. d.
Resiko. Akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian pembiayaan akan
memungkinkan suatu resiko tidak tertagihnya atau macet pemberian suatu pembiayaan. Semakin panjang jangka waktu pembiayaan maka semakin besar
risikonya, demikian pula sebaliknya. Resiko ini menjadi tanggungan bank, baik resiko disengaja, maupun resiko yang tidak disengaja, misalnya karena bencana
alam atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan lainnya, sehingga tidak mampu melunasi pembiayaan yang diperoleh.
e. Balas Jasa.
Dalam bank konvensional balas jasa dikenal dengan nama bunga. Disamping balas jasa dalam bentuk bunga bank juga membebankan kepada nasabah biaya
administrasi yang juga merupakan keuntungan bank. Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya dikenal dengan bagi hasil.
3. Sistem Pembiayaan
Universitas Sumatera Utara
Menurut Antonio 2001 : 27 pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenu hi
kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit, menurut sifat penggunaanya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal sebagai berikut:
a. Pembiayaan menurut tujuan Pembiayaan menurut tujuan di bedakan
menjadi : 1
Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan yang di maksudkan untuk mendapatkan modal dalam rangka usaha
2 Pembiayaan investasi, yaitu pembiayaan yang dimaksudkan untuk
melakukan Pembiayaan jangka waktu pendek, pembiayan yang di lakukan dengan waktu 1 bulan sampai dengan 1 tahun.
3 investasi atau pengadaan barang konsumtif.
b. Pembiayaan menurut jangka waktu dibedakan menjadi :
1 Pembiayaan jangka waktu menengah, pembiayan yang di lakukan
dengan waktu 1 tahun sampai dengan 5 tahun. 2
Pembiayaan jangka waktu panjang, pembiayan yang di lakukan dengan waktu lebih dari 5 tahun.
3 Pembiayaan Konsumsi, pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhannya.
4. Tujuan Pembiayaan
Secara umum tujuan pembiayaan dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tujuan pembiayaan untuk tingkat makro, dan tujuan pembiayaan untuk tingkat
mikro. Secara makro pembiayaan bertujuan untuk:
Universitas Sumatera Utara
a. Peningkatan ekonomi umat
b. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha,
c. Meningkatkan produktivitas,
d. Membuka lapangan kerja baru,
e. Terjadi distribusi pendapatan.
Adapun secara mikro pembiayaan diberikan dalam rangka untuk upaya memaksimalkan laba, upaya memaksimalkan resiko, artinya usaha yang dilakukan
agar mampu menghasilkan laba maksimal, maka pengusaha harus mampu meminimalkan resiko yang mungkin timbul. Resiko kekurangan modal usaha
dapat diperoleh melalui tindakan pembiayaan pendayagunaan sumber ekonomi, artinya sumber daya ekonomi dapat dikembangkan dengan melakukan mixing
antara sumber daya alam dengan sumber daya manusia serta sumber daya modal. Jika sumber daya alam dan sumber daya manusianya ada akan tetapi sumber daya
modalnya tidak ada, maka dipastikan diperlukan pembiayaan. Dengan demikian, pembiayaan pada dasarnya dapat meningkatkan daya guna sumber-sumber daya
ekonomi. Penyaluran kelebihan dana, artinya dalam kehidupan masyarakat ini ada pihak yang memiliki kelebihan sementara ada pihak yang kekurangan.
5. Prinsip Analisis Pembiayaan