Ciri-Ciri Usia Lanjut Lansia 1. Definisi Lansia

dibagi menjadi usia lanjut dini, yang berkisar antara usia enam puluh sampai tujuh puluh dan usia lanjut yang mulai pada usia tujuh puluh sampai akhir kehidupan seseorang. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa lanjut usia merupakan seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih yang sering ditandai mengalami berbagai perubahan fisik dan permasalahan psikologis.

2. Ciri-Ciri Usia Lanjut

Hurlock 1999 mendefinisikan ciri-ciri usia lanjut sebagai berikut: a Usia Lanjut Merupakan Periode Kemunduran Kemunduran itu sebagian datang dari faktor fisik dan sebagian lagi dari faktor psikologis. Penyebab kemunduran adalah suatu perubahan pada sel-sel tubuh bukan karena penyakit khusus tapi karena proses menua. Sedangkan penyebab kemunduran psikologis adalah sikap tidak senang terhadap diri sendiri, orang lain, pekerjaan, dan kehidupan pada umumnya. b Perbedaan Individual Pada Efek Menua Dewasa ini, menua mempengaruhi orang-orang secara berbeda. Orang menjadi tua secara berbeda karena mereka mempunyai sifat bawaan yang berbeda, sosioekonomi dan latar pendidikan yang berbeda, dan pola hidup yang berbeda. c Usia Tua Dinilai dengan Kriteria yang Berbeda Pada waktu anak-anak mencapai remaja, mereka menilai usia lanjut dalam cara yang sama dengan cara penilaian orang dewasa, yaitu dalam hal penampilan diri dan apa yang dapat dan tidak dapat dilakukannya. Dengan mengetahui bahwa hal Universitas Sumatera Utara tersebut merupakan dua kriteria yang amat umum untuk menilai usia mereka, banyak orang berusia lanjut melakukan segala apa yang dapat mereka sembunyikan atau samarkan yang menyangkut tanda-tanda penuaan fisik dengan memakai pakaian yang biasa dipakai orang muda dan berpura-pura mempunyai tenaga muda. Inilah cara mereka untuk menutupi diri dan membuat ilusi bahwa mereka belum lanjut usia. d Berbagai Setereotipe Orang Lanjut Usia Dalam kebudayaan orang Amerika dewasa ini, terdapat banyak stereotipe orang lanjut usia dan banyak kepercayaan tradisional tentang kemampuan fisik dan mental. Stereotipe dan kepercayaan tradisional ini timbul dari berbagai sumber, 4 yang paling umum dijelaskan berikut ini: Pertama, cerita rakyat dan dongeng, yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya, cenderung melukiskan usia lanjut sebagai usia yang tidak menyenangkan. Kedua, orang yang berusia lanjut sering diberi tanda dan diartikan orang secara tidak menyenangkan oleh berbagai media massa. Ketiga, berbagai humor dan canda yang berbeda juga menyangkut aspek negatif orang usia lanjut, dengan acara yang tidak menyenangkan dan klise yang sebagian besar lebih menekankan sikap ketololan sebagai orangtua daripada kebijakan. Keempat, pendapat klise yang telah dikenal masyarakat tentang usia lanjut adalah pria dan wanita yang keadaan fisik dan mentalnya loyo, using, sering pikun, Universitas Sumatera Utara jalannya membungkuk, dan sulit hidup bersama dengan siapa pun, karena hari- harinya yang penuh dengan manfaat telah lewat, sehingga perlu dijauhkan dari orang-orang yang lebih muda. e Sikap Sosial Terhadap Usia Lanjut Pendapat klise tentang usia lanjut mempunyai pengaruh yang besar terhadap sikap sosial baik terhadap usia lanjut maupun terhadap orang berusia lanjut. Dan karena kebanyakan pendapat klise tersebut tidak menyenangkan, maka sikap sosial tampaknya cenderung menjadi tidak menyenangkan. f Orang Usia Lanjut Mempunyai Status Kelompok-Minoritas Status kelompok-minoritas ini terutama terjadi sebagai akibat dari sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang usia lanjut dan diperkuat oleh pendapat klise yang tidak menyenangkan tentang mereka. Oleh karena itu, kelompok orang usia lanjut disebut sebagai warga negara kelas dua yang hidup dengan status bertahan dan mempunyai efek penting terhadap pribadi dan penyesuaian sosial mereka. g Menua Membutuhkan Perubahan Peran Orang usia lanjut diharapkan untuk mengurangi peran aktifnya dalam urusan masyarakat dan sosial. Demikian juga halnya dalam dunia usaha dan profesionalisme. Hal ini mengakibatkan pengurangan jumlah kegiatan yang dapat dilakukan oleh orang usia lanjut, dan karenanya perlu mengubah beberapa peran yang masih dilakukan. Perubahan peran seperti ini sebaiknya dilakukan atas dasar keinginan seseorang, jadi bukan atas dasar tekanan yang datang dari Universitas Sumatera Utara kelompok sosial. Tetapi, pada kenyataan pengurangan dan perubahan peran ini banyak terjadi karena tekanan sosial. h Penyesuaian yang Buruk Merupakan Ciri-Ciri Usia Lanjut Karena sikap sosial yang tidak menyenangkan bagi orang usia lanjut, yang nampak dalam cara orang memperlakukan mereka, maka tidak heran lagi kalau banyak orang usia lanjut mengembangkan konsep diri yang tidak menyenangkan. Hal ini cenderung diwujudkan dalam bentuk perilaku yang buruk dengan tingkat kekerasan yang berbeda pula. Mereka yang pada masa lalunya sulit dalam menyesuaikan diri cenderung untuk semakin jahat ketimbang mereka yang dalam menyesuaikan diri pada masa lalunya mudah dan menyenangkan. i Keinginan Menjadi Muda Kembali Sangat Kuat pada Usia Lanjut Status kelompok-minoritas yang dikenakan pada orang berusia lanjut secara alami telah membangkitkan keinginan untuk tetap muda selama mungkin dan ingin dipermuda apabila tanda-tanda menua tampak.

3. Tugas Perkembangan Lansia