Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Komunikasi Orang Tua Anak Terhadap Kepercayaan Diri Siswa Kelas XI di SMK Muhammadiyah Salatiga T1 132010074 BAB IV
31 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Gendut Donny Training Camp (GDTC) yaitu sekolah sepak bola yang terdiri dari 34 siswa. Semuanya masih bersekolah formal di SMA N 1 Suruh. Semua siswa GDTC belum pernah mendapatkan materi bimbingan karir dan juga belum mengetahui tentang arti perencanaan karir serta metode Group Investigation yang akan diterapkan oleh penulis.
Data awal yang diperoleh penulis tentang perencanaan karir sebelum diberikan tindakan atau hasil Pretest menunjukkan 6 siswa dalam kategori sangat tinngi, 2 siswa dalam kategori tinggi, 10 siswa dalam kategori sedang, 4 siswa dalam kategori rendah, dan 12 siswa dalam kategori sangat rendah. Jadi ada 18 siswa sudah merencanakan karirnya, dan 16 siswa yang masih membutuhkan bantuan untuk merencanakan karirnya. Dari 16 siswa yang masih rendah perencanaan karirnya tersebut, peneliti mebanginay menjadi 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 8 siswa kelompok eksperimen dan 8 siswa kelompok kontrol.
4.2 Pelakasanaan Penelitian 4.2.1 Perijinan
Langkah awal yang dilakukan oleh penulis sebelum melaksanakan penelitian adalah mengurus surat ijin terlebih dahulu. Sebelumnya penulius telah meminta ijin kepada pengurus Gendut Dony Training Camp (GDTC) secara informal untuk mengadakan penelitian. Surat penelitian dikeluarkan dan ditanda tangani oleh Dekan FKIP-UKSW.
(2)
32 4.2.2 Pengumpulan Data Awal (Pre-Test)
Pre-test dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2014 dengan menyebarkan skala perencanaan karir yang terdiri dari 48 item pertanyaan dengan responden 34 siswa. Tabel hasil sebagai berikut :
Tabel 4.1
Data Awal Perencanaan Karir Siswa
Gendut Donny Training Camp (GDTC) Salatiga Kondisi awal
Interval Kategori Pre Test Eksperimen
Frekuensi Persentase (%)
124 – 132 Sangat rendah 12 35.3
133 – 140 Rendah 4 11.7
141 – 148 Sedang 10 32.5
149 – 156 Tinggi 2 5.9
157 – 164 Sangat tinggi 6 14.7
Total 34 100
Tabel 4.1 menunjukkan 6 siswa dalam kategori sangat tinngi dengan 14,7 %, 2 siswa dalam kategori tinggi dengan 5,9 %, 10 siswa dalam kategori sedang dengan 32,5 %, 4 siswa dalam kategori rendah dengan 11,7 %, dan 12 siswa dalam kategori sangat rendah dengan 35,3. Jadi ada 18 siswa sudah merencanakan karirnya, dan 16 siswa yang masih membutuhkan bantuan untuk merencanakan karirnya. Berikut ini digambarkan diagram batang berdasarkan tabel 4.1:
(3)
33 Gambar 4.1
Diagram Batang Data Awal Perencanaan Karir Siswa
Gendut Donny Training Camp
(GDTC) Salatiga Kondisi awal
4.3 Pengambilan Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Pengambilan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen didasarkan pada tingkat ketuntasa siswa Gendut Donny Training Camp (GDTC) Salatiga. Dari 34 siswa diketahui 47% siswa tidak tuntas atau 16 siswa, dan 53% siswa tuntas atau 18 siswa. Penentuan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diambil secara ramdom dari 16 siswa, 8 siswa menjadi kelompok eksperimen, 8 siswa menjadi kelompok kontrol. Tabel kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Tabel 4.2
Pembagian Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol 0
2 4 6 8 10 12 14
124-132 133-140 141-148 149-156 157-164
Juml
ah
Sis
w
a
Interval Nilai
Jumlah Siswa
No Absen Kelompok Nilai
3 1 (Eksperimen) 124
13 1 (Eksperimen) 128
18 1 (Eksperimen) 129
4 1 (Eksperimen) 130
14 1 (Eksperimen) 130
25 1 (Eksperimen) 130
32 1 (Eksperimen) 139
7 1 (Eksperimen) 140
(4)
34
Tabel 4.3
Data Hasi Uji Mann Whitney
Kelompok Eksperimen dengan kelompok Kontrol Sebelum Diberikan Treatment
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Nilai 1 8 8.44 67.50
2 8 8.56 68.50
Total 16
Keterangan : 1 (Kelompok Eksperimen)
2 (Kelompok Kontrol)
Setelah peneliti melakukan uji homogenitas diketahui beda mean rank antar kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen tidak signifikan dengan selisih 0,12, dengan nilai Asymp. Sig 0,957. Jadi peneliti diberikan ijin untuk melakukan treatment kepada kelompok eksperimen siswa sekolah
10 2 (Kontrol) 129
21 2 (Kontrol) 129
11 2 (Kontrol) 130
27 2 (Kontrol) 130
34 2 (Kontrol) 130
20 2 (Kontrol) 136
24 2 (Kontrol) 139
Test Statisticsb
Nilai
Mann-Whitney U 31.500
Wilcoxon W 67.500
Z -.054
Asymp. Sig. (2-tailed) .957
Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)] .959
a
a. Not corrected for ties.
(5)
35
sepak bola Gendut Donny Training Camp (GDTC) Salatiga dengan metode
Group Investigation.
4.4 Pemberian Treatment
Treatment diberikan dengan memberikan pemecahan permasalahan secara berkelanjutan menggunakan pembelajaran tipe Group Investigation
untuk perencanaan karir. Kegiatan eksperimen dilakukan 3 kali pertemuan dengan menggunakan 8 satlan, yaitu mulai tanggal 15 Agustus 2014 sampai tanggal 17 Agustus 2014. Metode ini dikatan berhasil apabila siswa menunjukkan antusiasme mengikuti kegiatan dan siswa dapat meningkatkan perencanaan karirnya. Adapun sesi pemberian treatment melalui metode
Group Investigation sebagai berikut :
4.4.1 Pertemuan I dilaksanakan pada hari Jum’at, 15 Agustus 2014, Pukul 013.30 – 14.30 WIB
Topik pada pertemuan pertama ini adalah pemahaman diri. Tujuan dari petemuan pertama ini adalah siswa dapat mengetahui dan memahami tentang dirinya dan memiliki gambaran tentang dirinya. Tahap penyusunan rancangan tindakan yang akan diberikan sebagai berikut :
1. Membuat SATLAN tentang materi yang diajarkan sesuai dengan model pembelajaran kooperati tipe Group Investigation dan sesuai topik yang telak direncanakan.
2. Menyusun kelompok berdasarkan Group Investigation.
3. Mempersiapkan soal kerja kelompok.
4. Menyusun dan menyiapkan lembar refleksi untuk siswa.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2014. Penulius melaksanakan sekenario pembelajaran dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran. Langkah pertama yang dilakukan penulis melakukan presensi kehadiran siswa, mengecek kesiapan siswa, memberi apersepsi, motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran. Metode kooperatif
Group Investigation ini baru kali ini dikenalkan kepada kelompok eksperiment sehingga lebih berkonsentrasi pada kegiatan inti. Setelah itu penulis menyampaikan langkah-langkah pembelajaran Group Investigation
(6)
36
dan dilanjutkan dengan masuk ke materi/topik pemahaman diri. Penulis berusaha mengajak tanya jawab dengan siswa supaya aktif dalam kegiatan
Group Investigation.
Kemudian masuk dalam kegiatan inti yaitu penulis membagi siswa ke dalam kelompok yang sudah ditentukan sebelumnya oleh penulis. Sebelum membagi kelompok, penulis menjelaskan langkah-langkah mengerjakan lembar kerja kelompok dan tujuan dari kelompok. Setelah siswa bergabung dengan kelompok masing-masing penulis membagi lembar kerja kelompok. Penulis berfungsi sebagai fasilitator untuk siswa didalam bekerja bersama kelompoknya masing-masing. Setelah selesai melakukan diskusi dan menyelesaikan permasalahan, siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok dan bersama-sama dengan penulis membahas jawaban. Sedangkan kelompok lain menanggapi hasil presentasi tersebut. Kegiatan akhir setelah presentasi, penulis memberikan kesimpulan dan pemberitahuan untuk materi selanjutnya.
4.4.2 Pertemuan II dilaksanakan pada hari Jum’at, 15 Agustus 2014 Pukul 14.30-16.00 WIB
Topik pada pertemuan kedua adalah mengenai bakat dan minat. Pertemuan kedua mempunyai tujuan siswa mampu mengetahui dan menetapkan bakat dan minat yang dimilikinya serta mengenali bakat-bakat khusus yang dimilikinya. Tahap penyusunan rancangan tindakan yang akan diberikan sebagai berikut :
1. Membuat SATLAN tentang materi yang diajarkan sesuai dengan model pembelajaran kooperati tipe Group Investigation dan sesuai topik yang telak direncanakan.
2. Menyusun kelompok berdasarkan Group Investigation.
3. Mempersiapkan soal kerja kelompok.
4. Menyusun dan menyiapkan lembar refleksi untuk siswa.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2014. Penulius melaksanakan sekenario pembelajaran dalam bentuk rencana
(7)
37
pelaksanaan pembelajaran. Langkah pertama yang dilakukan penulis melakukan presensi kehadiran siswa, mengecek kesiapan siswa, memberi apersepsi, motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran. Metode kooperatif
Group Investigation ini baru kali ini dikenalkan kepada kelompok eksperiment sehingga lebih berkonsentrasi pada kegiatan inti. Setelah itu penulis menyampaikan langkah-langkah pembelajaran Group Investigation
dan dilanjutkan dengan masuk ke materi/topik bakat dan minat. Penulis berusaha mengajak tanya jawab dengan siswa supaya aktif dalam kegiatan pembelajaran tipe Group Investigation.
Kemudian masuk dalam kegiatan inti yaitu penulis membagi siswa ke dalam kelompok yang sudah ditentukan sebelumnya oleh penulis. Sebelum membagi kelompok, penulis menjelaskan langkah-langkah mengerjakan lembar kerja kelompok dan tujuan dari kelompok. Setelah siswa bergabung dengan kelompok masing-masing penulis membagi lembar kerja kelompok. Penulis berfungsi sebagai fasilitator untuk siswa didalam bekerja bersama kelompoknya masing-masing. Setelah selesai melakukan diskusi dan menyelesaikan permasalahan, siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok dan bersama-sama dengan penulis membahas jawaban. Sedangkan kelompok lain menanggapi hasil presentasi tersebut. Kegiatan akhir setelah presentasi, penulis memberikan kesimpulan dan pemberitahuan untuk materi selanjutnya.
4.4.3 Pertemuan III dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 Agustus 2014 Pukul 14.00 - 15.30 WIB
Topik pertemuan ketiga ini adalah pengenalan lingkungan keluarga. Tujuan pada pertemuan kali ini adalah siswa dapat mengetahui kemampuan perekonomian keluarga dan siswa dapat menyadari dukungan dan harapan dari keluarga. Tahap penyusunan rancangan tindakan yang akan diberikan sebagai berikut :
1. Membuat SATLAN tentang materi yang diajarkan sesuai dengan model pembelajaran kooperati tipe Group Investigation dan sesuai topik yang telak direncanakan.
(8)
38
2. Menyusun kelompok berdasarkan Group Investigation.
3. Mempersiapkan soal kerja kelompok.
4. Menyusun dan menyiapkan lembar refleksi untuk siswa.
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2014. Penulius melaksanakan sekenario pembelajaran dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran. Langkah pertama yang dilakukan penulis melakukan presensi kehadiran siswa, mengecek kesiapan siswa, memberi apersepsi, motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran. Metode kooperatif
Group Investigation ini baru kali ini dikenalkan kepada kelompok eksperiment sehingga lebih berkonsentrasi pada kegiatan inti. Setelah itu penulis menyampaikan langkah-langkah pembelajaran Group Investigation
dan dilanjutkan dengan masuk ke materi/topik pengenalan lingkungan keluarga. Penulis berusaha mengajak tanya jawab dengan siswa supaya aktif dalam kegiatan Group Investigation.
Kemudian masuk dalam kegiatan inti yaitu penulis membagi siswa ke dalam kelompok yang sudah ditentukan sebelumnya oleh penulis. Sebelum membagi kelompok, penulis menjelaskan langkah-langkah mengerjakan lembar kerja kelompok dan tujuan dari kelompok. Setelah siswa bergabung dengan kelompok masing-masing penulis membagi lembar kerja kelompok. Penulis berfungsi sebagai fasilitator untuk siswa didalam bekerja bersama kelompoknya masing-masing. Setelah selesai melakukan diskusi dan menyelesaikan permasalahan, siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok dan bersama-sama dengan penulis membahas jawaban. Sedangkan kelompok lain menanggapi hasil presentasi tersebut. Kegiatan akhir setelah presentasi, penulis memberikan kesimpulan dan pemberitahuan untuk materi selanjutnya.
4.4.4 Pertemuan IV dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 Agustus 2014 Pukul 15.30 – 16.30 WIB
Topik pertemuan keempat adalah kesadaran akan kesempatan bekerja. Tujuannya adalah siswa dapat mengetahui pekerjaan yang diinginkan dan
(9)
39
siswa mengetahui nilai keterampilan kerja utama. Tahap penyusunan rancangan tindakan yang akan diberikan sebagai berikut :
1. Membuat SATLAN tentang materi yang diajarkan sesuai dengan model pembelajaran kooperati tipe Group Investigation dan sesuai topik yang telak direncanakan.
2. Menyusun kelompok berdasarkan Group Investigation.
3. Mempersiapkan soal kerja kelompok.
4. Menyusun dan menyiapkan lembar refleksi untuk siswa.
Pertemuan keempat dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2014. Penulius melaksanakan sekenario pembelajaran dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran. Langkah pertama yang dilakukan penulis melakukan presensi kehadiran siswa, mengecek kesiapan siswa, memberi apersepsi, motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran. Metode kooperatif
Group Investigation ini baru kali ini dikenalkan kepada kelompok eksperiment sehingga lebih berkonsentrasi pada kegiatan inti. Setelah itu penulis menyampaikan langkah-langkah pembelajaran Group Investigation
dan dilanjutkan dengan masuk ke materi/topik kesadaran akan kesempatan kerja. Penulis berusaha mengajak tanya jawab dengan siswa supaya aktif dalam kegiatan Group Investigation.
Kemudian masuk dalam kegiatan inti yaitu penulis membagi siswa ke dalam kelompok yang sudah ditentukan sebelumnya oleh penulis. Sebelum membagi kelompok, penulis menjelaskan langkah-langkah mengerjakan lembar kerja kelompok dan tujuan dari kelompok. Setelah siswa bergabung dengan kelompok masing-masing penulis membagi lembar kerja kelompok. Penulis berfungsi sebagai fasilitator untuk siswa didalam bekerja bersama kelompoknya masing-masing. Setelah selesai melakukan diskusi dan menyelesaikan permasalahan, siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok dan bersama-sama dengan penulis membahas jawaban. Sedangkan kelompok lain menanggapi hasil presentasi tersebut. Kegiatan akhir setelah presentasi, penulis memberikan kesimpulan dan pemberitahuan untuk materi selanjutnya.
(10)
40 4.4.5 Pertemuan V dan VI dilaksanakan pada hari Minggu, 17 Agustus 2014
Pukul 10.00 – 11.00 WIB
Pada pertemuan kelima ini dengan topik membuat perencanaan karir dan pendidikan. Dengan tujuan siswa dapat merencanakan karir dan pendidikannya kedepan. Tahap penyusunan rancangan tindakan yang akan diberikan sebagai berikut :
1. Membuat SATLAN tentang materi yang diajarkan sesuai dengan model pembelajaran kooperati tipe Group Investigation dan sesuai topik yang telak direncanakan.
2. Menyusun kelompok berdasarkan Group Investigation.
3. Mempersiapkan soal kerja kelompok.
4. Menyusun dan menyiapkan lembar refleksi untuk siswa.
Pertemuan kelima dan keenam dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 2014. Penulius melaksanakan sekenario pembelajaran dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran. Langkah pertama yang dilakukan penulis melakukan presensi kehadiran siswa, mengecek kesiapan siswa, memberi apersepsi, motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran. Metode kooperatif
Group Investigation ini baru kali ini dikenalkan kepada kelompok eksperiment sehingga lebih berkonsentrasi pada kegiatan inti. Setelah itu penulis menyampaikan langkah-langkah pembelajaran Group Investigation
dan dilanjutkan dengan masuk ke materi/topik perencanaan karir dan pendidikan. Penulis berusaha mengajak tanya jawab dengan siswa supaya aktif dalam kegiatan Group Investigation.
Kemudian masuk dalam kegiatan inti yaitu penulis membagi siswa ke dalam kelompok yang sudah ditentukan sebelumnya oleh penulis. Sebelum membagi kelompok, penulis menjelaskan langkah-langkah mengerjakan lembar kerja kelompok dan tujuan dari kelompok. Setelah siswa bergabung dengan kelompok masing-masing penulis membagi lembar kerja kelompok. Penulis berfungsi sebagai fasilitator untuk siswa didalam bekerja bersama kelompoknya masing-masing. Setelah selesai melakukan diskusi dan menyelesaikan permasalahan, siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok
(11)
41
dan bersama-sama dengan penulis membahas jawaban. Sedangkan kelompok lain menanggapi hasil presentasi tersebut. Kegiatan akhir setelah presentasi, penulis memberikan kesimpulan dan pemberitahuan untuk materi selanjutnya.
4.4.6 Pertemuan VII dan VIII dilaksanakan pada hari Minggu, 17 Agustus 2014 Pukul 11.30 – 13.00 WIB
Pada pertemuan ini dengan topik mengenai persyaratan kerja. Dengan tujuan agar siswa dapat memahami tahap-tahapan dalam pengambilan dan perencanaan keputusan serta siswa mampu memahami bagaimana menuklis surat lamaran yang baik.Tahap penyusunan rancangan tindakan yang akan diberikan sebagai berikut :
1. Membuat SATLAN tentang materi yang diajarkan sesuai dengan model pembelajaran kooperati tipe Group Investigation dan sesuai topik yang telak direncanakan.
2. Menyusun kelompok berdasarkan Group Investigation.
3. Mempersiapkan soal kerja kelompok.
4. Menyusun dan menyiapkan lembar refleksi untuk siswa.
Pertemuan terakhir dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 2014. Penulius melaksanakan sekenario pembelajaran dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran. Langkah pertama yang dilakukan penulis melakukan presensi kehadiran siswa, mengecek kesiapan siswa, memberi apersepsi, motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran. Metode kooperatif
Group Investigation ini baru kali ini dikenalkan kepada kelompok eksperiment sehingga lebih berkonsentrasi pada kegiatan inti. Setelah itu penulis menyampaikan langkah-langkah pembelajaran Group Investigation
dan dilanjutkan dengan masuk ke materi/topik mengenal persyaratan kerja. Penulis berusaha mengajak tanya jawab dengan siswa supaya aktif dalam kegiatan Group Investigation.
Kemudian masuk dalam kegiatan inti yaitu penulis membagi siswa ke dalam kelompok yang sudah ditentukan sebelumnya oleh penulis. Sebelum
(12)
42
membagi kelompok, penulis menjelaskan langkah-langkah mengerjakan lembar kerja kelompok dan tujuan dari kelompok. Setelah siswa bergabung dengan kelompok masing-masing penulis membagi lembar kerja kelompok. Penulis berfungsi sebagai fasilitator untuk siswa didalam bekerja bersama kelompoknya masing-masing. Setelah selesai melakukan diskusi dan menyelesaikan permasalahan, siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok dan bersama-sama dengan penulis membahas jawaban. Sedangkan kelompok lain menanggapi hasil presentasi tersebut. Kegiatan akhir setelah presentasi, penulis memberikan kesimpulan dan pemberitahuan untuk materi selanjutnya.
4.5 Hasil Observasi Kegiatan Pemberian Treatment
Pemberian Treatment berlangsung selama 3 hari dengan 6 SATLAN dan 8 materi pembelajaran yang dapat meningkatkan perencanaan karir siswa Gendut Donny Training Camp (GDTC). Kegiatan berlangsung lancer dan sesuai apa yang diinginkan peneliti. Berikut adalah hasil observasi kegiatan pemberian treatment sebagai berikut :
Tabel 4.4
Data Hasi Observasi Kegiatan Pemberian Treatment Pada Siswa Gendut Donny Training Camp (GDTC)
Salatiga
Tahap ke
Topik / Materi Hasil Observasi
1-2 Pemahaman diri Dari pendapat siswa, siswa dapat mengenali dan memahami tentang dirinya dan dapat mengetahui bakat dan minat yang
dimilikinya. Oleh karena ityu, penulis memberikan topik kepada siswa tentang pemahaman diri, supaya siswa dapat memahamin diri mereka, bakat dan minat yang siswa miliki yang mempengaruhi perencanaan karir siswa.
Proses tahap ke-1 dan ke-2 ini secara keseluruhan berjalan dengan lancar pada pertemuan pertama ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam mengikuti keguiatan. Hal
(13)
43
ini disebabkan karena kegiatan ini termasuk kegiatan yang baru bagi siswa dan belum ada rasa terbuka pada penulis. Namun , pada pertemuan kedua semua anggota sudah mulai aktif dalam mengikuti kegiatan yang diselenggaran penulis.
3 Pengenalan
lingkungan keluarga
Penulis mendiskripsikan tentang hasil penilaian kegiatan direspon baik oleh para siswa, semua anggota aktif dalam mengikuti kegiatan ini dari awal hingga akhir. Siswa juga aktif dalam melakukan diskusi dalam kelompok, apalagi saat diminta
mempresentasikan dukungan dari keluarga mereka masing-masing, semua siswa menanggapi dengan antusias dan saling memberikan pendapat. Siswa pun menceritakan sedikit tentang keluarga masing-masing.
4 Kesadaran akan
kesempatan bekerja
Proses kegiatan berjalan dengan lancar dan siswa melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan penulis pada awal kegiatan.sebagian siswa sudah aktif dalam mendiskusikan sebuah permasalahan yang telah diberikan oleh penulis serta mengutarakan pendapatnya. Dilihat dari hasil tertulis, siswa memahami maksud dari kesadaran tentang kesempatan kerja agar siswa dapat melakukan perencanaan karir sejak dini.
5-6 Membuat
perencanaan pendidikan dan karir
Penulis mendiskripsikan tentang hasil perencanaan karir dan pendidikan siswa. Penulis mengajak siswa untuk membuat rencana pendidikan dan karir siswa. Siswa diajak membedakan apa Universitas, sekolah tinggi, institut dan akademi. Dari perbedaan tersebut siswa dapat memilih rencana pendidikan yang mana yang akan mereka pilih. Pada perencanaan karir siswa diajak penulis untuk mempresentasikan hasil diskusi tentang bakat apa yang mereka punya, dan apakah sesuai dengan minat orangtuanya. Dalam sesi ini kelompok sangat antusias mengikuti kegiatan.
7-8 Pengetahuan
persyaratan kerja
Dari pengamatan penulis selama kegiatan berlangsung, siswa sangat antusias mengikuti kegiatan yang penulis
(14)
44
mengetahui persyaratan melamar pekerjaan Dari pengalaman penulis selama kegiatan tarakhir ini berjalan dengan lancar sesuai dengan tahapan sesi. Siswa mengikuti kegiatan ini dengan antusias dan aktif dalam proses diskusi maupun dalam pemecahan masalah dalam kelompok. Sehingga dapat dikatakan bahwa kegiatan Group
Investigation ini berhasil dan menandakan bahwa eksperimen ini berakhir.
4.6 Pengumpulan Data Akhir (Post-Test) 4.6.1 Data Kelompok Eksperimen
Pemberian treatment kepada kelompok eksperimen berlangsung selama 3 hari dari tanggal 15 Agustus 2014 sampai 17 Agustus 2014. Treatment yang diberikan kepada kelompok eksperimen berupa 8 SATLAN, 6 materi yang diberikan selama 3 hari, yang semua materi pembelajaran didalamnya terdapat suatu permasalahan yang ada kaitannya dengan perencanaan karir yang harus dipecahkan oleh setiap kelompok kecil pada kelompok eksperimen. Setelah semua treatment selesai dilaksanakan, peneliti memberikan skala perencanaan karir untuk diisi oleh setiap anggota kelompok kontrol dan hasilnya digunakan untuk data akhir (Post-test) dan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran tipe Group Investigation dalam upaya meningkatkan perencanan karir siswa sekolah sepak bola Gendut Donny Training Camp (GDTC). Hasil yang didapatkan oleh peneliti sebagai berikut :
(15)
45 Tabel 4.5
Perbandingan pre-test dengan Post-Test Kelompok Eksperimen Perencanaan Karir SiswaGendut Donny Training Camp
(GDTC) Salatiga
Interval Kategori Pre-Test Post-Test
124-132 Sangat Rendah 6 0
133-140 Rendah 2 0
141-148 Sedang 0 1
149-156 Tinggi 0 4
157-164 Sangat Tinggi 0 3
Total 8 8
Gambar 4.2
Data Post-Test Hasil Treatment Kelompok Eksperimen Perencanaan Karir Siswa
Gendut Donny Training Camp
(GDTC) Salatiga
Dari data diatas dapat diketahui sebelum peneliti melakukan treatment 6 siswa sangat rendah perencanaan karirnya, dan 2 siswa rendah perencanaan karirnya. Setelah peneliti melakukan treatment denga pembelajaran tipe
Group Investigation diketahui bahwa 1 siswa rendah perencanaan karirnya, 4 siswa tinggi perencanaan karirnya, dan 3 siswa sangat tinggi perencanaan
0 1 2 3 4 5 6 7
Sangat Rendah
Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
Jum
lah
S
isw
a
Sebelum Treatment
(16)
46
karirnya. Untuk dapat menyimpulkan adanya peningkatan perencanaan karir setelah mendapatkan metode Group Investigation pada siswa sekolah sepak bola Gendut Donny Training Camp (GDTC) Salatiga peneliti menguji U-Test
antara pre test dengan post test kelompok eksperimen siswa sekolah sepak bola Gendut Donny Training Camp (GDTC) Salatiga, dan hasilnya sebagai berikut :
Tabel 4.6
Hasil Uji Mann Whitney
Perbandingan pre-test dengan Post-Test Kelompok Eksperimen Perencanaan Karir Siswa
Gendut Donny Training Camp
(GDTC) Salatiga Ranks
Data N Mean Rank Sum of Ranks
Nilai 1 8 4.50 36.00
2 8 12.50 100.00
Total 16
Keterangan : 1= data Pre test 2 = data Post test
Dari data diatas dapat diketahui perbandingan mean rank antara pre test dengan post test kelompok eksperiment sebesar 8,00, dari hasil selisih tersebut dapat disimpulkan bahwa melaui metode Group Investigation dapat meningkatkan perencanaan karir siswa sekolah sepak bola Gendut Donny Training Camp (GDTC) Salatiga.
Test Statisticsb
Nilai
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 36.000
Z -3.376
Asymp. Sig. (2-tailed) .001
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000a
a. Not corrected for ties.
(17)
47 4.6.2 Data Kelompok Kontrol
Peneliti tidak memberikan treatment apaun kepada kelompok kontrol siswa sekolah sepak bola Gendut Donny Training Camp (GDTC). Hal tersebut dilakukan dengan tujuan mengetahui keefektivan pembelajaran tipe
Group Investigation dalam meningkatkan perencanaan karir siswa sekolah sepak bola Gendut Donny Training Camp (GDTC) dengan membandingkan data kelompok eksperimen yang diberikan treatment pembelajaran tipe
Group Investigation dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan treatment apapun. Adapun hasil yang diperoleh peneliti dari kelompok kontrol sebagai berikut :
Tabel 4.7
Perbandingan pre-test dengan Post-Test Kelompok Kontrol Perencanaan Karir Siswa
Gendut Donny Training Camp
(GDTC) Salatiga
Interval Kategori Pre-Test Post-Test
124-132 Sangat Rendah 6 2
133-140 Rendah 2 5
141-148 Sedang 0 1
149-156 Tinggi 0 0
157-164 Sangat Tinggi 0 0
(18)
48 Gambar 4.3
Data Post-Test Kelompok Kontrol Perencanaan Karir Siswa
Gendut Donny Training Camp
(GDTC) Salatiga
Dari data awal yang didapat 6 siswa sangat rendah perencanaan karirnya, dan 2 siswa rendah perencanaan karirnya. Setelah peneliti melakukan post-test diketahui 2 siswa sangat rendah perencanaan karirnya, 5 siswa rendah perencanaan karirnya, dan 1 siswa sedang dalam merencanakan karirnya.
4.7 Pengolahan Hasil Penelitian (Post-Test)
Setelah peneliti memperoleh data akhir (Post-Test) dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol selanjutnya peneliti mengolah data tersebut menggunakan teknik analisi Mann Whitney dengan bantuan program
SPSS 16 for Windows. Dari hasil pengolahan data tersebut diperoleh hasil sebagai berikut :
0 1 2 3 4 5 6 7
Jum
lah
S
isw
a
Data Awal Data Akhir
(19)
49 Tabel 4.8
Hasil Post-Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Gendut Donny Training Camp
(GDTC) Salatiga
Tabel 4.9
Perbandingan Hasil Post Test
Antara Kelompok Eksperimen dengan Kelompok Kontrol
Gendut Donny Training Camp
(GDTC) Salatiga
Interval Kategori K.Eksperimen K.Kontrol
124-132 Sangat Rendah 0 2
133-140 Rendah 0 5
141-148 Sedang 1 1
149-156 Tinggi 4 0
157-164 Sangat Tinggi 3 0
Total 8 8
Setelah dilakukan treatment Group Investigation pada siswa sekolah sepak bola Gendut Donny Training Camp (GDTC), kemudian dilakukan
No Absen Kelompok Nilai
3 1 (Eksperimen) 150
13 1 (Eksperimen) 153
18 1 (Eksperimen) 161
4 1 (Eksperimen) 152
14 1 (Eksperimen) 145
25 1 (Eksperimen) 156
32 1 (Eksperimen) 152
7 1 (Eksperimen) 161
33 2 (Kontrol) 138
10 2 (Kontrol) 131
21 2 (Kontrol) 143
11 2 (Kontrol) 134
27 2 (Kontrol) 134
34 2 (Kontrol) 140
20 2 (Kontrol) 131
(20)
50 post-test yang hasilnya menunjukkan bahwa pada kelompok eksperimen terdapat 3 siswa sangat tinggi perencanan karirnya, 4 siswa tinggi perencanaan karirnya, dan 1 siswa sedang dalam perencanaan karirnya. Pada kelompok kontrol terdapat 2 siswa yang sangat rendah perencanaan karirnya, 5 siswa rendah dalam perencanaan karirnya, dan 1 siswa sedang dalam perencanaan karirnya. Setelah seluruh data terkumpul maka penulis melakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik analisis Mann Whitney (U-Test) dengan bantuan program SPSS 16for Windows. Dari hasil pengolahan data tersebut diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.10
Data Hasi Uji Mann Whitney
Kelompok Eksperimen dengan kelompok Kontrol Setelah Diberikan Treatment (Post Test)
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Nilai 1 8 12.50 100.00
2 8 4.50 36.00
Total 16
Ket : 1=kel eksperimen 2=kel kontrol
Test Statisticsb
Nilai
Mann-Whitney U 00.00
Wilcoxon W 36.000
Z -3.371
Asymp. Sig. (2-tailed) .001
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Kelompok
Pada pengolahan hasil uji statistic terhadap hasil post-test antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol dengan tehnik Mann
(21)
51 Whitney dengan hasil mean rank post-test kelompok eksperimen 12,50 dan mean rank kelompok kontrol sebesar 4,50. Selisih mean rank post-test antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sebesar 8,00, yang artinya ada peningkatan yang signifikan perencanaan karir siswa Gendut Donny Training Camp (GDTC) Salatiga setelah diberikan treatment berupa pembelajaran dengan tipe Group Investigation.
4.8 Uji Hipotesis
H0 ditolak apabila perbedaaan nilai signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen lebih kecil dari 0,05 (5%). H0 diterima apabila perbedaan nilai signifikansi antara kelas kontrol dan kelas eksperimen lebih besar dari 0,05 (5%). Tabel 4.6 menunjukkan Asymp. Sig sebesar 0,001 < 0,05 dari batas minimu nilau U sebesar 0,00 dan nilai W sebesar 36. Dapat disimpulkan ada perbedaan yang signivikan antara pre test dengan post test
kelompok eksperimen, yang berarti H0 “Terdapat peningkatan perencanaan karir setelah mendapatkan pembelajaran metode Group Investigation”.
4.9 Pembahasan
Dari hasil uji hipotesis diketahui bahwa dengan metode Group Investigation dapat meningkatkan perencanaan karir secara signifikan ditunjukkan dengan hasil uji beda P = 0,001 < 0.05. selisih mean rank post test antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sebesar 8.00, sehingga ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol dalam hal peningkatan perencanaan karir siswa sekolah sepak bola GendutDonny Training Camp (GDTC) Salatiga setelah diberikan treatment berupa pembelajaran dengan tipe Group Investigation.
Metode Group Investigation untuk perencanaan karir siswa disebabkan oleh beberapa faktor internal dan eksternal. Faktor Internal tersebut adalah kesadaran siswa untuk memahami dirinya sendiri dan bakat serta minat yang ada didalam diri siswa masing-masing. Faktor Eksternal yang mempengaruhi antara lain lingkungan yang mendukung siswa untuk
(22)
52
merencanakan karir serta peran keluarga dalam mebantu perencanaan karir siswa. Hal tersebut yang mempengaruhi siswa untuk melakukan perencanaan karir.
Hasil penelitian yang dilakukan penulis menyatakan bahwa metode Group Investigation dapat meningkatkan perencanaan karir siswa sekolah sepak bola Gendut Donny Training Camp (GDTC) Salatiga. Hal ini mendukung penelitian Afifah (2005) mengemukakan ada pengaruh signifikan antara metode Group Investigation terhadap perencanaan karir dan penelitian Listiana (2006) menunjukkan bahwa metode Group Investigation
(1)
47 4.6.2 Data Kelompok Kontrol
Peneliti tidak memberikan treatment apaun kepada kelompok kontrol siswa sekolah sepak bola Gendut Donny Training Camp (GDTC). Hal tersebut dilakukan dengan tujuan mengetahui keefektivan pembelajaran tipe
Group Investigation dalam meningkatkan perencanaan karir siswa sekolah sepak bola Gendut Donny Training Camp (GDTC) dengan membandingkan data kelompok eksperimen yang diberikan treatment pembelajaran tipe
Group Investigation dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan treatment apapun. Adapun hasil yang diperoleh peneliti dari kelompok kontrol sebagai berikut :
Tabel 4.7
Perbandingan pre-test dengan Post-Test Kelompok Kontrol Perencanaan Karir Siswa
Gendut Donny Training Camp
(GDTC) Salatiga
Interval Kategori Pre-Test Post-Test
124-132 Sangat Rendah 6 2
133-140 Rendah 2 5
141-148 Sedang 0 1
149-156 Tinggi 0 0
157-164 Sangat Tinggi 0 0
(2)
48 Gambar 4.3
Data Post-Test Kelompok Kontrol Perencanaan Karir Siswa
Gendut Donny Training Camp
(GDTC) Salatiga
Dari data awal yang didapat 6 siswa sangat rendah perencanaan karirnya, dan 2 siswa rendah perencanaan karirnya. Setelah peneliti melakukan post-test diketahui 2 siswa sangat rendah perencanaan karirnya, 5 siswa rendah perencanaan karirnya, dan 1 siswa sedang dalam merencanakan karirnya.
4.7 Pengolahan Hasil Penelitian (Post-Test)
Setelah peneliti memperoleh data akhir (Post-Test) dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol selanjutnya peneliti mengolah data tersebut menggunakan teknik analisi Mann Whitney dengan bantuan program
SPSS 16 for Windows. Dari hasil pengolahan data tersebut diperoleh hasil sebagai berikut :
0 1 2 3 4 5 6 7
Jum
lah
S
isw
a
Data Awal Data Akhir
(3)
49 Tabel 4.8
Hasil Post-Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Gendut Donny Training Camp
(GDTC) Salatiga
Tabel 4.9
Perbandingan Hasil Post Test
Antara Kelompok Eksperimen dengan Kelompok Kontrol
Gendut Donny Training Camp
(GDTC) Salatiga
Interval Kategori K.Eksperimen K.Kontrol
124-132 Sangat Rendah 0 2
133-140 Rendah 0 5
141-148 Sedang 1 1
149-156 Tinggi 4 0
157-164 Sangat Tinggi 3 0
Total 8 8
Setelah dilakukan treatment Group Investigation pada siswa sekolah sepak bola Gendut Donny Training Camp (GDTC), kemudian dilakukan
No Absen Kelompok Nilai
3 1 (Eksperimen) 150
13 1 (Eksperimen) 153
18 1 (Eksperimen) 161
4 1 (Eksperimen) 152
14 1 (Eksperimen) 145
25 1 (Eksperimen) 156
32 1 (Eksperimen) 152
7 1 (Eksperimen) 161
33 2 (Kontrol) 138
10 2 (Kontrol) 131
21 2 (Kontrol) 143
11 2 (Kontrol) 134
27 2 (Kontrol) 134
34 2 (Kontrol) 140
20 2 (Kontrol) 131
(4)
50 post-test yang hasilnya menunjukkan bahwa pada kelompok eksperimen terdapat 3 siswa sangat tinggi perencanan karirnya, 4 siswa tinggi perencanaan karirnya, dan 1 siswa sedang dalam perencanaan karirnya. Pada kelompok kontrol terdapat 2 siswa yang sangat rendah perencanaan karirnya, 5 siswa rendah dalam perencanaan karirnya, dan 1 siswa sedang dalam perencanaan karirnya. Setelah seluruh data terkumpul maka penulis melakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik analisis Mann Whitney (U-Test) dengan bantuan program SPSS 16for Windows. Dari hasil pengolahan data tersebut diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.10
Data Hasi Uji Mann Whitney
Kelompok Eksperimen dengan kelompok Kontrol Setelah Diberikan Treatment (Post Test)
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Nilai 1 8 12.50 100.00
2 8 4.50 36.00
Total 16
Ket : 1=kel eksperimen 2=kel kontrol
Test Statisticsb
Nilai
Mann-Whitney U 00.00
Wilcoxon W 36.000
Z -3.371
Asymp. Sig. (2-tailed) .001
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Kelompok
Pada pengolahan hasil uji statistic terhadap hasil post-test antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol dengan tehnik Mann
(5)
51 Whitney dengan hasil mean rank post-test kelompok eksperimen 12,50 dan mean rank kelompok kontrol sebesar 4,50. Selisih mean rank post-test antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sebesar 8,00, yang artinya ada peningkatan yang signifikan perencanaan karir siswa Gendut Donny Training Camp (GDTC) Salatiga setelah diberikan treatment berupa pembelajaran dengan tipe Group Investigation.
4.8 Uji Hipotesis
H0 ditolak apabila perbedaaan nilai signifikan antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen lebih kecil dari 0,05 (5%). H0 diterima apabila perbedaan
nilai signifikansi antara kelas kontrol dan kelas eksperimen lebih besar dari 0,05 (5%). Tabel 4.6 menunjukkan Asymp. Sig sebesar 0,001 < 0,05 dari batas minimu nilau U sebesar 0,00 dan nilai W sebesar 36. Dapat disimpulkan ada perbedaan yang signivikan antara pre test dengan post test
kelompok eksperimen, yang berarti H0 “Terdapat peningkatan perencanaan
karir setelah mendapatkan pembelajaran metode Group Investigation”.
4.9 Pembahasan
Dari hasil uji hipotesis diketahui bahwa dengan metode Group Investigation dapat meningkatkan perencanaan karir secara signifikan ditunjukkan dengan hasil uji beda P = 0,001 < 0.05. selisih mean rank post test antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sebesar 8.00, sehingga ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol dalam hal peningkatan perencanaan karir siswa sekolah sepak bola GendutDonny Training Camp (GDTC) Salatiga setelah diberikan treatment berupa pembelajaran dengan tipe Group Investigation.
Metode Group Investigation untuk perencanaan karir siswa disebabkan oleh beberapa faktor internal dan eksternal. Faktor Internal tersebut adalah kesadaran siswa untuk memahami dirinya sendiri dan bakat serta minat yang ada didalam diri siswa masing-masing. Faktor Eksternal yang mempengaruhi antara lain lingkungan yang mendukung siswa untuk
(6)
52
merencanakan karir serta peran keluarga dalam mebantu perencanaan karir siswa. Hal tersebut yang mempengaruhi siswa untuk melakukan perencanaan karir.
Hasil penelitian yang dilakukan penulis menyatakan bahwa metode Group Investigation dapat meningkatkan perencanaan karir siswa sekolah sepak bola Gendut Donny Training Camp (GDTC) Salatiga. Hal ini mendukung penelitian Afifah (2005) mengemukakan ada pengaruh signifikan antara metode Group Investigation terhadap perencanaan karir dan penelitian Listiana (2006) menunjukkan bahwa metode Group Investigation