Perbedaan kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009.

(1)

i

PERBEDAAN KEMAMPUAN MELAKUKAN DRIVE ANTARA LATIHAN DIUMPAN MENYAMPING DAN DIUMPAN DEPAN BELAKANG

DALAM TENIS PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER IV JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

TAHUN AKADEMIK 2008/2009

SKRIPSI

Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Meka Yulianto

6301405037

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2009


(2)

ii SARI

Meka Yulianto, 2009. Perbedaan kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ada perbedaan kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009?. 2.Manakah yang lebih efektif kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009?

Tujuan d alam penelitian ini : 1. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009. 2.Untuk mengetahui manakah yang lebih efektif kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa putra Semester IV Jurusan Pendididkan Kepelatihan Olahraga rombel dua Tahun Akademik 2008/2009. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang, jenis kelamin laki-laki dan dilatih oleh pelatih yang sama. Pengambilan sampel dengan purposive rand om sampling, yaitu dengan mengikutsertakan sebagian populasi berdasarkan ciri-ciri atau sifat tertentu. Untuk menyamakan atau menyeimbangkan kedua grup tersebut dengan cara subjek matching yaitu subjek yang hasilnya sama atau hampir sama pada tes awal kemudian dipasangkan dengan rumus abba, maka terbentuk dua kelompok yang mempunyai tingkat kemampuan yang setara. Hal ini dapat dilihat dari mean dari kedua kelompok tersebut yang sama atau hampir sama.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pola M-S. Pengolahan data menggunakan penghitungan statistik dengan t-tes rumus pendek dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (db) 14

Setelah data dianalisis dengan penghitungan statistik, diperoleh nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel yaitu 4,888 > 2,145 yang berarti ada perbedaan kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis. Latihan diumpan menyamping lebih efektif daripada latihan diumpan depan belakang terhadap kemampuan melakukan drive dalam tenis

Berdasarkan hasil penelitian di atas, bagi para pelatih, dosen atau guru serta pemain tenis sebaiknya lebih banyak memberikan dan menggunakan drive diumpan menyamping untuk melatih kemampuan melakukan drive dan untuk peneliti lain hasil ini dapat digunakan sebagai bahan pembanding.


(3)

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Telah disetujui untuk diajukan dalam sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada :

Hari :

Tanggal :

Menyetujui

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Soedjatmiko, S.Pd, M.Pd Drs. Hermawan, M.Pd

NIP. 19720815 199702 1 001 NIP. 195904011 98803 1 001

Mengetahui, Ketua Jurusan PKLO

Drs. Nasuka, M.Kes NIP. 19590916 198511 1 001


(4)

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Tanggal :

Panitia Ujian:

Ketua Panitia, Sekretaris,

Drs. Uen Hartiwan, M.Pd Drs. Nasuka, M.Kes NIP. 19530411 11830 1 001 NIP. 19590916 198511 1 001

Dewan Penguji,

1. Drs. Supriyadi, M.Pd (Ketua) NIP. 19470301 197301 1 001

2. Soedjatmiko, S.Pd, M.Pd (Anggota) NIP. 19720815 199702 1 001

3 Drs. Hermawan, M.Pd (Anggota) NIP. 19590401 198803 1 001


(5)

v

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan lancar tanpa halangan yang berarti.

Keberhasilan penulis dalam menyusun skripsi ini atas bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan penulis menjadi mahasiswa UNNES.

2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNNES yang telah memberikan dorongan dan semangat untuk menyelesaikan skripsi.

4. Bapak Soedjatmiko, S.Pd, M.Pd, Dosen Pembimbing I yang telah sabar dalam memberikan petunjuk dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.

5. Bapak Drs. Hermawan, M.Pd, Dosen Pembimbing II yang telah sabar dan teliti dalam memberikan petunjuk dan membimbing penulis menyelesaikan skripsi.


(6)

vi

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan PKLO FIK UNNES yang memberikan bekal ilmu dan pengetahuan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

7. Teman-teman PKLO angkatan 2 005 yang selalu memberikan motivasi sehingga dapat tersusun skripsi ini.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian untuk penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Atas segala bantuan dan pengorbanan yang telah diberikan kepada penulis,

Penulis mendoakan semoga amal dan bantuan bapak, ibu dan saudara mendapat berkah yang melimpah dari Allah S.W.T.

Akhirnya penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca

Semarang, Agustus 2009


(7)

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

‘Hai orang-orang beriman! Mintalah pertolongan ( kepada Allah) dengan sabar dan sholat, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar’. (Qs. Al Baqarah:153).

Persembahan :

Skripsi ini kupersembahkan kepada : Papa dan Mama tercinta, adik dan ummi dian yang selalu memberikan semangat dan dukungan, dan almamater FIK UNNES.


(8)

viii DAFTAR ISI

SARI ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Permasalahan ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Penegasan Istilah ... 5

1.5 Manfaat Hasil Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 8

2.1 Landasan Teori ... 8

2.1.1 Teknik Dasar Permainan Tenis Lapangan ... 9

2.1.2 Pengertian Drive ... 11

2.1.3 Macam-macam Drive ... 12

2.1.4 Teknik Drive ... 13

2.1.4.1 Pegangan Drive ... 13

2.1.4.2 Cara Berdiri ( Sikap ) ... 16

2.1.4.3 Ayunan Kebelakang ... 17

2.1.4.4 Ayunan Kedepan ... 19

2.1.4.5 Saat Pukulan ( Impact ) ... 21

2.1.4.6 Gerakan Lanjutan ( Follow Through ) ... 22

2.1.5 Latihan Drive Diumpan Menyamping ... 24


(9)

ix

2.2 Hipotesis ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28

3.1 Populasi ... 28

3.2 Sampel Penelitian ... 29

3.3 Variabel Penelitian ... 29

3.3.1 Variabel Bebas ... 30

3.3.2 Variabel Terikat ... 30

3.4 Rancangan Penelitian ... 30

3.5 Metode Penelitian ... 31

3.6 Instrumen Penelitian ... 32

3.7 Pelaksanaan Penelitian ... 34

3.7.1 Persiapan Penelitian ... 34

3.7.2 Pelaksanaan Penelitian ... 34

3.8 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penelitian ... 36

3.8.1 Faktor Kesungguhan ... 36

3.8.2 Faktor Penggunaan Alat ... 36

3.8.3 Faktor Pemberian Materi ... 37

3.8.4 Faktor Kemampuan Sampel ... 37

3.9 Analisis Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1 Hasil Penelitian ... 40

4.2 Pembahasan ... 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 43

5.1. Simpulan ... 43

5.2 Saran ... 43


(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Genggaman eastern ... 14

2. Genggaman continental ... 15

3. Genggaman westrn ... 16

4. Posisi siap ... 17

5. Gerak ayunan ke belakang forehand drive ... 18

6. Gerak ayunan ke belakang backhand drive ... 19

7. Gerak ayunan ke depan forehand drive ... 20

8. Gerak ayunan ke depan backhand drive ... 21

9. Memukul bola pada puncak melambungnya ... 22

10. Ayunan lanjutan forehand drive ... 23

11. Ayunan lanjutan backhand drive ... 24

12. Rancangan Penelitian ... 30

12. Persiapan Tes ... 81

13. Pencatat nilai tes drive ... 81

14. Pengumpan tes drive ... 82


(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tabel penghitungan statistik dengan pola M-S ... 38

2. Daftar nama sample ... 45

3. Hasil tes awal ( pre test ) forehand drive ... 46

4. Hasil tes awal ( pre test ) backhand drive ... 47

5. Hasil tes awal drive ... 48

6. Rangking hasil tes awal ... 49

7. Rumus pasangan abba ... 50

8. Daftar kelompok berdasarkan tes awal ... 51

9. Penghitungan statistic berdasarkan tes awal... 52

9. Hasil tes akhir ( post test ) forehand drive kelompok eksperimen ... 53

10.Hasil tes akhir ( post test ) backhand drive kelompok eksperimen ... 54

11. Hasil tes akhir drive kelompok ekperimen ... 55

12. Hasil tes akhir ( post test ) forehand drive kelompok kontrol ... 56

13.Hasil tes akhir ( post test ) backhand drive kelompok kontrol ... 57

14. Hasil tes akhir drive kelompok kontrol ... 58

10. Hasil tes akhir antara kelompok eksperimen dan kontrol ... 59

11. Penghitungan statistik dari hasil tes akhir ... 60

12. Tabel nilai-nilai ... 64


(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Penghitungan ststistik ... 61

2. Uji perbedaan mean ... 63

3. Surat usulan dosen pembimbing ... 66

4. Surat keputusan dekan fakultas ilmu keolahragaan ... 67

5. Surat permohonan ijin penelitian pendidikan ... 68

6. Sertifikat kalibrasi roll meter ... 69

7. Program latihan ... 71

8. Petunjuk pelaksanaan tes drive ... 78


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Tenis merupakan olahraga yang semakin diminati oleh masyarakat. Perkembangan ini disebabkan oleh karena tenis merupakan salah satu cabang olahraga yang dapat di mainkan oleh semua orang mulai dari anak-anak, orang dewasa sampai orang tua. Tenis telah mencapai tahap perkembangan yang sangat pesat dan menarik perhatian banyak orang. Pertandingan tingkat dunia banyak diselenggarakan sehingga mendorong meluasnya permainan olahraga ini ke seluruh dunia hingga akhirnya banyak yang gemar bermain tenis. Mereka berlatih dengan beragam tujuan, ada yang untuk menjaga kesehatan, berekreasi, pergaulan dengan orang lain dan tidak sedikit untuk mencapai prestasi.

Olahraga tenis dalam pengembangan dan peningkatanya mencakup beberapa aspek yaitu aspek fisik, aspek teknik, aspek taktik dan aspek psikis. Khususnya aspek teknik, seorang pemain dituntut untuk menguasai teknik-teknik dengan baik.

Selain itu para pelatih juga harus memperhatikan tingkat kebugaran para pemain apabila tingkat kebugaran pemain masih kurang dalam arti sedang berarti harus ditingkatkan tingkat kebugarannya lalu ditingkatkan latihan teknik, taktik, mental dan kondisi fisik.

Dalam permainan tenis teknik dasar merupakan penentu bagi kelanjutan keberhasilan dalam menguasai permainan tenis. Teknik dasar harus diketahui, dipelajari, dimengerti dan dipraktekkan dengan benar, sehingga dapat menghidari


(14)

2

kesalahan-kesalahan cara memukul bola dalam permainan tenis. Robert Scharff (1981 : 24) menyatakan ada beberapa jenis pukulan ”Ada empat jenis pukulan dalam permainan tenis, yaitu : serve, forehand drive, backhand drive dan volly.”, sedangkan menurut Yudoprasetio (1981 : 43) menjelaskan sebagai berikut, ”Pukulan dalam permainan tenis digolongkan dalam tiga golongan yaitu: Groundstroke, Volly dan Overhead Stroke”, dengan demikian, dalam usaha pengembangan teknik, latihan penguasan pukulan dasar merupakan salah satu landasan yang penting karena dengan teknik pukulan yang baik dan benar dapat meningkatkan kemampuan bermain secara optimal, maka seorang petenis harus dapat mengusai pukulan-pukulan tersebut untuk bermain tenis dengan baik.

Pukulan yang harus benar-benar dikuasai terlebih dahulu dalam tenis adalah pukulan drive. Pukulan drive merupakan pukulan yang penting untuk dikuasai karena pukulan ini merupakan dasar dari pukulan lain dalam permainan tenis. Sedangkan yang dimaksud dengan drive itu sendiri adalah suatu pukulan yang dilakukan terhadap bola yang sudah menyentuh lapangan. Drive yang dilakukan terhadap bola disamping kiri pemain yaitu backhand drive dan drive yang dilakukan terhadap bola disamping kanan pemain yaitu forehand drive.

Yudoprasetio (1981 : 60 ) mengatakan bahwa drive adalah pukulan bagi para pemain, yang dalam permainan mereka mengambil tempat disekitar garis belakang (base line), untuk mempersiapkan serangan. Orang yang belajar tenis, pertama-tama harus belajar melaksanakan drive dan selanjutnya berusaha keras untuk menguasai drive dengan cara berlatih dan tekun. (1981 : 60), sedangkan


(15)

3

menurut Scharff pengertian drive yaitu pukulan yang keras sekali pada bola yang melambung, forehand dan backhand.

Drive terdapat dua jenis pukulan yaitu forehand drive dan backhand drive. Forehand drive adalah suatu pukulan yang dilakukan untuk mengenai bola yang datang di sebelah kanan seorang pemain dan di sebalah kiri pemain yang kidal. (Scharff, 1981:148), sedangkan Jim Brown (2002 : XI) dalam bukunya “Tenis Tingkat Pemula” forehand drive adalah Pukulan yang dilakukan oleh pemain tangan kanan pada bola yang berada di sisi kanan tubuhnya; atau pukulan yang dilakukan oleh pemain kidal pada bola yang berada di sisi kiri tubuhnya.

Pendapat tentang backhand drive seperti yang dinyatakan Jim Brown (2002 : XI) backhand drive adalah pukulan yang dilakukan oleh pemain tangan kanan dengan lengan menyilang di depan tubuh kearah kiri; pukulan yang dilakukan oleh pemain kidal dengan lengan menyilang di depan tubuh kearah kanan, sedangkan menurut Scharff (1981 : 146) backhand drive adalah pukulan yang dilakukan dan rakret di muka badan. Tiap pukulan pada sisi kiri dari pemain yang memakai tangan kanan atau pada sisi kanan pemain kidal.

Adapun macam-macam variasi latihan dalam drive misalkan latihan drive diumpan menyamping dan diumpan depan belakang. Latihan drive diumpan menyamping yang dimaksud adalah latihan yang diterapkan dalam meningkatkan penguasaan pukulan drive latihan dengan menggunakan arah kesamping kanan dan kiri dalam permainan tenis dengan pemain berada di baseline.

Sedangkan variasi latihan drive pada posisi pemain maju mundur adalah seperti yang telah dikemukakan oleh Handono Murti (2002 : 31-39), bahwa begitu


(16)

4

bola diarahkan pada daerah depan, maka dapat dipukul dengan langkah-langkah kecil dan posisi badan menyamping. Latihan ini merupakan latihan dalam kemampuan mengarahkan pukulan arah sasaran jatuhnya bola

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul ”perbedaan latihan drive diumpan menyamping dan diumpan depan belakang terhadap kemampuan melakukan drive dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009”.

Sebagai alasan pemilihan judul penelitian tersebut di atas adalah sebagai berikut:

1.1.1 Drive merupakan salah satu teknik dasar yang sangat penting dalam permainan tenis.

1.1.2 Drive merupakan pukulan yang dominan digunakan diantara pukulan dasar yang lain.

1.1.3 Perlu dicari metode melatih yang paling cocok untuk melatih Drive sehingga akan lebih efektif dan efisien.

1.2 Permasalahan

Sesuai dengan judul di atas maka timbul suatu pemikiran bagi penulis untuk meneliti masalah sebagai berikut:

1.2.1 Apakah ada perbedaan kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada


(17)

5

mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009?

1.2.1 Manakah yang lebih efektif kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.3.1 Untuk mengetahui perbedaan kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009.

1.3.2 Untuk mengetahui manakah yang lebih efektif kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009.

1.4 Penegasan Istilah

Untuk menghindari salah penafsiran dalam memberi pengertian yang dimaksud dalam judul skripsi ini, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang dianggap penting, dengan demikian ada kesamaan pendapat dalam memberikan penafsiran.


(18)

6

1. 4.1 Perbedaan.

Perbedaan menurut Poerwodarminto (1992:105) adalah suatu yang menjadikan berlainan antara ke dua hal. Perbedaan dalam penelitian ini adalah suatu yang menjadikan berlawanan antara dua hal yang diakibatkan latihan untuk memperoleh hasil maksimal dalam kemampuan melakukan drive pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009.

1.4.2 Kemampuan Melakukan Drive

Kemampuan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2003 : 707 ) adalah kesanggupan atau kecakapan.

Kemampuan melakukan dalam penelitian ini adalah kesanggupan atau kecakapan mekakukan drive diumpan menyamping dan diumpan depan belakang .

1.4.3 Latihan

Pengertian latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam penelitian ini adalah suatu bentuk perlakuan untuk memperoleh kemampuan dalam melakukan drive.

1.4.4 Mahasiswa Semester IV

Mahasiswa semester IV yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa smester IV rombel 2 karena dari hasil ramdom dalam teknik pengambilan sampel, karena mahasiswa semester IV ada 4 rombel.


(19)

7

1.5 Manfaat Hasil Penelitian Penelitian ini diharapkan:

1.5.1 Dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan teori di bidang kepelatihan olahraga tenis, khususnya di Fakultas Ilmu Keolahragaan. 1.5.2 Dapat memberikan informasi kepada mahasiswa atau yang berkeinginan

mempelajari tenis mengenai peranan metode latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang sehingga dapat memotivasi mereka untuk bersungguh-sungguh dalam mempelajari tenis.


(20)

8

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1. Landasan Teori

Tenis adalah sebuah olahraga yang menggunakan raket dan bola dan dimainkan di sebuah lapangan yang di bagi menjadi dua oleh sebuah jaring. Olahraga ini mempunyai lapangan berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran panjang 23,77 m dan untuk ukuran lebar yaitu untuk lebar lapangan tunggal 8,23 m dan untuk lapangan ganda lebarnya 10,97 m. Lapangan terbagi menjadi dua bagian yang sama panjang dengan dipisahkan oleh net yang melintang di tengah-tengah lapangan dengan tinggi di bagian tengah 0,91 m dan pada tiap-tiap tiang net 1,067 m. Permainan ini dilakukan di atas lapangan dengan permukaan keras (hard court) maupun lapangan rumput (grass court).

Tenis bisa dimainkan oleh dua orang yang saling berhadapan dalam permainan tunggal, baik tunggal putra maupun tunggal putri. Bisa juga dimainkan dalam permainan ganda baik ganda putra maupun campuran. Peralatan yang dibutuhkan untuk bisa memainkan olahraga ini adalah raket dan bola khusus untuk permainan tenis.

Penguasaan teknik dasar dan teknik-teknik pukulan yang baik merupakan salah satu landasan yang sangat penting agar dapat meningkatkan prestasi dalam bermain tenis. Untuk dapat bermain tenis dengan baik dan berprestasi optimal, seorang pemain harus menguasai teknik dasar dan teknik berbagai jenis pukulan yang ada disamping harus memiliki kemampuan fisik yang tepat dan mental


(21)

9

bertanding yang kuat. Untuk meningkatkan prestasi permainan tenis, pemain harus bisa menguasai teknik dasar dan teknik-teknik pukulan dengan baik.

2.1.1 Teknik Dasar Permainan Tenis Lapangan

Dalam bermain tenis yang baik dan benar, teknik dasar dalam bermain harus benar-benar di kuasai oleh pemain. Menurut Bey Magethi (1990: 31) apapun tingkatan permainan anda, ada beberapa prinsip dasar yang harus anda kuasai dalam bermain tenis. Teknik pukulan yang bagus didasarkan pada memukul pada tempat dan waktu yang tepat, tetapi yang penting anda harus berada dalam keseimbangan yang baik, bergerak dengan baik kearah bola, dan mengerti dimana bola dan raket akan bertemu dan membuat titik pertemuan (titik kontak) sehingga anda dapat menghasilkan pukulan yang keras dan terarah. Lardner (1987: 9) menyebutkan bahwa ada 6 macam pukulan dasar dalam tenis yaitu; forehand, backhand, service, volley, lob dan smash. Sedangkan menurut Yudoprasetio (1981: 43), pukulan-pukulan dalam tenis lapangan digolongkan dalam tiga golongan yaitu ground stroke, volley dan overhead stroke. Pendapat lain, pukulan yang harus dikuasai dalam permainan tenis lapangan ada beberapa macam, yaitu: serve, forehand dan backhand drive, volley, smash, dropshot dan lob. Diantara pukulan tersebut terdapat empat pukulan dasar dalam permainan tenis lapangan. Pendapat lain dikemukakan oleh Scharff (1981: 24) yaitu ada empat jenis pukulan dasar yaitu; serve, forehand drive, backhand drive dan volley. Dari keseluruhan dapat disimpulkan bahwa ada beberapa jenis pukulan dasar dalam permainan tenis, yaitu forehand, backhand, volley, serve, smash dan lob dengan penjabaran lebih lanjut di bawah ini.


(22)

10

Pukulan forehand menurut Ladrner (1987: 31) adalah merupakan pukulan yang paling umum dipakai dalam tenis. Sedangkan Scharff menyebutkan ”Forehand drive adalah yang penting bagi seorang pemula. Tujuannya ialah mengembalikan pada sisi badan sebelah kanan pada orang biasa dan sebelah kiri pada orang kidal.

Pukulan backhand drive seperti yang dinyatakan Jim Brown ( 2002 : XI ) backhand drive adalah pukulan yang dilakukan oleh pemain tangan kanan dengan lengan menyilang di depan tubuh kearah kiri; pukulan yang dilakukan oleh pemain kidal dengan lengan menyilang di depan tubuh kearah kanan, sedangkan menurut Scharff (1981 : 146 ) backhand drive adalah pukulan yang dilakukan dan rakret di muka badan. Tiap pukulan pada sisi kiri dari pemain yang memakai tangan kanan atau pada sisi kanan pemain kidal.

Pukulan servis adalah pukulan yang sangat penting dalam permainan karena selain sebagai pukulan pembuka, saat ini servis juga di gunakan untuk memenangkan suatu permainan (Katili, 1976: 57)., sedangkan Scharff (1981: 60) menyebutkan servis adalah pukulan untuk memulai permainan. Ini merupakan suatu pukulan dimana pemain seluruhya menguasai bola.

Pukulan volley menurut Lardner (1987: 62) adalah suatu cara memukul sebelum bola mental di lapangan, umumnya terjadi di wilayah dekat net. Volley dimainkan sebelum bola memantul di lapangan sehingga pemain harus dapat menentukan titik kontak yang tepat antara raket dengan bola. (Bey Magethi, 1990:34)


(23)

11

Lob merupakan pukulan lamban yang digunakan untuk memaksa pemain yang bermain agresif di depan net untuk mundur dari posisinya yang menyerang dari depan net. Lob juga dapat memberi waktu untuk bernafas dan merubah keadaan apabila anda tertekan di bagian belakang lapangan. Juga dapat merubah posisi pemain dari posisi bertahan menjadi posisi menyerang (Bey Magehti, 1990 : 79). Sedangkan menurut Mottram (1986: 85) pukulan lob adalah pukulan yang naik ke udara dan diarahkan supaya jatuh sedekat mungkin dengan baseline lawan.

Pukulan overhead smash adalah pukulan yang dilakukan terhadap bola yang berposisi agak tinggi di atas kepala (Katili, 1976 : 57), sedangkan menurut Scharff (1981:85), overhead smash adalah pukulan untuk mematikan, dan smash yang cermat dan gigih adalah jawaban atas lob lawan.

2.1.2 Pengertian Drive

Pukulan drive merupakan pukulan yang penting untuk dikuasai karena pukulan ini adalah pukulan dasar dari pukulan yang lain dalam tenis. Sedangkan yang dimaksud disini adalah suatu pukulan yang dilakukan terhadap bola yang sudah menyentuh tanah.

Yudoprasetio, (1981 : 60) mengatakan bahwa Drive adalah pukulan bagi para pemain, yang dalam permainan mereka mengambil tempat disekitar garis belakang (base line), untuk mempersiapkan serangan. Orang yang belajar tenis, pertama-tama harus belajar melaksanakan drive dan selanjutnya berusaha keras untuk menguasai drive dengan cara berlatih dan tekun.


(24)

12

2.1.3 Macam-macam Drive

Dalam drive ada dua pukulan yang harus dikuasai yaitu forehand drive dan backhand drive, maka dapat dijelaskan sebagai berikut :

2.1.3.1 Forehand drive

Forehand drive adalah suatu pukulan yang dilakukan untuk mengenai bola yang datang di sebelah kanan seorang pemain dan di sebalah kiri pemain yang kidal. (Scharff, 1981:148), sedangkan menurut Jim Brown (2002 : XI) mengatakan forehand drive adalah Pukulan yang dilakukan oleh pemain tangan kanan pada bola yang berada di sisi kanan tubuhnya; atau pukulan yang dilakukan oleh pemain kidal pada bola yang berada di sisi kiri tubuhnya. Dengan menguasai dan mempelajari forehand drive dengan baik dan benar, maka akan berpengaruh banyak terhadap pukulan yang lainya dalam tenis lapangan.

2.1.3.2 Backhand Drive

Backhand drive adalah pukulan yang dilakukan dan rakret di muka badan. Tiap pukulan pada sisi kiri dari pemain yang memakai tangan kanan atau pada sisi kanan pemain kidal. ( Scharff, 1981:146 ) Sedangkan menurut Jim Brown ( 2002 : XI ) backhand drive adalah pukulan yang dilakukan oleh pemain tangan kanan dengan lengan menyilang di depan tubuh kearah kiri; pukulan yang dilakukan oleh pemain kidal dengan lengan menyilang di depan tubuh kearah kanan.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa forehand drive adalah suatu pukulan dalam tenis lapangan yang dilakukan dengan ayunan, menyamping secara penuh ke kanan kemudian raket diayunkan kedepan untuk memukul bola secara datar diatas net setelah memantul sekali di lapangan.


(25)

13

Sedangkan backhand drive adalah pukulan yang dilakukan dan rakret di muka badan. Tiap pukulan pada sisi kiri dari pemain yang memakai tangan kanan atau pada sisi kanan pemain kidal.

2.1.4 Teknik Drive

Drive mempunyai bebarapa teknik mulai dari pegangan raket, cara berdiri, ayunan kebelakang, ayunan ke depan, saat pukulan (impact) sampai gerakan lanjutan. (Schraff, 1981:29). Untuk lebih jelasnya maka diuraikan satu-persatu seperti berikut ini :

2.1.4.1 Pegangan Drive.

Dalam permainan tenis, raket dipegang dengan jari-jari dan telapak tangan kanan atau kiri. Suatu pukulan yang tepat dan baik, karena menggunakan pegangan yang benar dan tepat. Pegangan yang benar dan tepat memperoleh rasa pegangan yang enak ditangan dan dapat memukul bola kearah yang dikehendaki. Ada tiga macam gengaman yang digunakan untuk melakukan drive yaitu “Eastern, Continental dan Western. (Schraff, 1981:24).

2.1.4.1.1 Genggaman Eastern.

Eastern grip diperoleh dengan memegang leher (throat) dari raket dengan tangan kiri dan merentangkanya ke depan badan anda dengan pangkal gagang ke jurusan anda. Permukaan raket harus membentuk sudut siku dengan tanah. Pegang raket dengan tangan kanan, sehingga ruas belakang ibu jari berada di bagian atas dari raket sekitar 1/8incisebelah kiri dari pertengahanya. Ini berarti bahwa bentuk huruf V antara telunjuk dan ibu jari berada pada bagian atas dari bidang rata dari


(26)

14

gagang. Telapak tangan harus dekat pada bagaian yang rata dengan gagang itu. Seumpamanya kita “berjabat tangan” dengan raket itu. (Schraff, 1981:26).

Selain itu pegangan eastern mempunyai kelebihan yaitu menguntungkan untuk memukul bola-bola tinggi maupun rendah dalam tenis. Sedangkan kelebihan lain pegangan ini, bukan saja melayani bola yang mengandung berbagai macam putaran, melainkan memberikan pula pukulan top spin, flat, slice dan chop. (Gambar 1 )

Gambar 1. Genggaman Eastern

Sumber : Scharff, Bimbingan Main Tenis, 1981:25 2.1.4.1.2. Genggaman Continental

Pegangan dengan menggunakan gengaman continental pelaksanaanya, “gagang itu diputar sekitar seperdelapan putaran ( untuk orang biasa arah lawan gerak jarum jam bagi orang kidal arah gerak jarum jam. (Schraff, 1981:26). “Continental grip, dengan meletakkan raket pada sisi dan kemudian memungutnya”. (Schraff, 1981:27) (Gambar 2)


(27)

15

Gambar 2. Genggaman Continental

Sumber : Scharff, Bimbingan Main Tenis, 1981:27 2.1.4.1.3 Genggaman Western

Memgang raket dengan pola western yang paling mudah adalah dengan meletakan raket di tanah dan kemudian memungutnya. (Schraff, 1981 : 28). Cara ini baik untuk bola tinggi dan bola setinggi pingang namun sukar untuk bola yang rendah. (Gambar 3)

Gambar 3. Genggaman Western


(28)

16

Pegangan yang cocok untuk forehand drive adalah pegangan eastern. Sedangkan untuk backhand drive adalah pegangan continental, dengan menggunakan pegangan yang benar maka permainanya akan baik dan mempunyai power yang lebih besar.

2.1.4.2 Cara Berdiri ( Sikap )

Untuk melakukan tiap pukulan sebelumnya mengambil posisi siap untuk melakukan pemukulan. Robert Scharff (1981:29) memaparkan bagaimana posisi siap forehend drive maupun backhand drive yaitu “Menghadap net sepenuhnya dengan dengan dua kaki mengangkang santai dan dengan berat badan sama berat pada kedua belah kaki. Ayunkan leher raket ditangan kiri dan arahkan kepalanya ke net. Mata harus terus tertuju kebola. Badan tetap santai, lutut sedikit ditekukan dan punggung sebelah atas lurus sementara agak membungkuk. Tiap selesai memukul anda harus kembali keposisi begini. Dari posisi siaga ini bebas untuk berputar dan bergerak ke semua penjuru.” (Gambar 4)

Gambar 4. Posisi Siap


(29)

17

2.1.4.3 Ayunan Ke Belakang

Ayunan belakang forehand drive yaitu sambil berdiri dan berputar, ayunkan raket belakang dengan gerakan rata, lurus ke belakang dan horizontal dari tangan. Pindahkan berat badan berangsur-angsur ke kaki belakang. Gerakan ini serentak dan bersamaan dengan laju bola yang datang. Panjang tarikan ke belakang, berat badan harus terus berpindah ke kaki kanan, lutut membengkok sedikit sementara mata menatap bola yang datang. Kalau ada waktu tariklah raket sejauh mungkin ke belakang. (Scharft, 1981 : 30)

Lengan kiri juga mempunyai peran penting dalam ayunan badan untuk keseimbangan dan harus bergerak bebas. Ayunan belakang dan gerakan kaki harus segera dimulai, begitu arah dan kecepatan bola telah dapat dipastikan. Ini berarti bahwa hal ini harus dilakuakan apabila terjadi serve dan pengembalian bola masih di udara. Bola lawan tidak boleh dibiarkan melambung pada daerah kita sebelum kita mempersiapkan ayunan belakang. Ayunan belakang harus dikuasai penuh, lancar dan tepat pada waktunya untuk memberi waktu kepada tubuh kita dan raket bergerak ke depan untuk memukul bola. (Gambar 5)


(30)

18

Gambar 5.

Gerak Ayunan Ke Belakang Forehand Drive Sumber : Jim Brown, Tenis Tingkat Pemula, 2002:32

Sedangkan untuk backhand drive yaitu mulai pukulan itu dengan memutar bahu ke arah net. Gerakan berputar ini mulai pada waktu kepala raket mulai berayun kebelakang pada setinggi pinggul. Tangan kiri membawa raket ke belakang, sedangkan tangan kanan berrgeser ¼ putaran kekiri untuk perubahan genggaman, dengan kembalinya raket putarlah kaki kiri. Setelah ayunan belakang hampir selesai, raket harus berada dibelakang, lutut sedikit ditekuk, mata dan kepala kedepan, sedangkan kedua bahu berputar dari arah net. Sebetulnya badan harus berputar jauh ke kiri, seakan-akan punggung hampir setengah putaran dari net. ( Scharft, 1981 : 48 ). ( Gambar 6 )


(31)

19

Gambar 6

Gerak Ayunan Ke Belakang Backhand Drive

Sumber: Barron’s. Tennis Course Techniques and Tactics Vol. 1 (2000:84) 2.1.4.4 Ayunan Ke Depan

Ayunan ke depan foprehand drive dimulai dengan menurunkan raket sedikit lebih rendah dari bola yang akan dipukul, dan diawali dengan melangkahkan kaki ke kiri ke muka, bahu kiri harus sudah terarah kejaring dan sekaligus diikuti ayunan lengan ke depan dibarengi dengan pemutaran badan ke kiri

Setelah ayunan ke belakang berakhir dengan daun raket yang berposisi dibawah tinggi pemantulan bola yang akan dipukul. Daun raket yang akan memukul bola sedikit dicondongkan kemuka. Selesai pemukulan bola, daun raket harus bergerak sesuai dengan jurusanya. (Gambar 7)


(32)

20

Gambar 7.

Ayunan Ke Depan Forehand Drive

Sumber : Barron’s. Tennis Course Techniques and Tactics Vol. 1 (2000:80&84) Gerak memutar daun raket mengitari bola bagian atas, tidak dilaksanakan dengan memutar pergelangan tangan namun dengan memutar lengan bagian bawah sedangkan tangan menggenggam raket dengan erat, sedangkan untuk backhand drive lepaskan tangan kiri dari leher raket, lalu ayunkan lengan berserta raket ke arah net dengan gerak mendatar sejajar dengan bola yang datang atau sedikit dibawahnya. Gerakan ini jangan pula dilebih-lebihkan, nanti akan terjadi spin terlalu banyak.begitu raket mendekatri titik benturan, berat badan berangsur-angsur bergeser ke bagian depan dari kaki kanan. Pergelangan harus lurus dan siku sedikit tertekuk dan dekat ke badan sampai bola terpukul. (Gambar 8)


(33)

21

Gambar 8

Ayunan Ke Depan Backhand Drive

Sumber : Barron’s. Tennis Course Techniques and Tactics Vol. 1 (2000:32)

2.1.4.5 Saat Pukulan (Impact)

Perkenaan raket dengan bola, merupakan kelanjutan dari gerakan ayunan kedepan. Sewaktu raket mengayun ke depan menemui bola, kepala raket harus berada ketinggian bola dan rata datar pada saat benturan. Tepat pada saat itu raket harus dipegang lebih erat dan terus demikian selama pemukulan itu berlangsung. Hal itu dimaksudkan untuk penguasaan terhadap bola. Harus selalu diusahakan agar senar raket mengenai bola tepat pada bagian tengahnya dan pada ketinggian pingang, tekuklah lutut sampai setinggi bola. Sebaliknya apabila bola itu melambung tinggi, mundurlah sedikit dan biarkan bola jatuh setinggi pinggang. Sedapat mungkin bola harus dikenakan pada puncak tertingginya dan antara ujung kaki dan pertengahan pinggang. (Gambar. 9)


(34)

22

Gambar 9.

Memukul Bola pada Puncak Melambungnya Sumber : Scharff, Bimbingan Main Tenis, 1981:32 2.1.4.6 Gerakan Lanjutan (follow through)

Bagian akhir ayunan memukul bola disebut follow through, ini dibutuhkan untuk mempengaruhi panjangnya maupun arah bola pada pukulan drive.

Ayunan lanjutan pada forehand drive, setelah bola berbenturan dengan raket ayunan lanjutan dilakukan. Ayunan lanjutan dilakukan dengan lengan agak diluruskan dan tangan memgang raket kira-kira setinggi bahu kiri. Daun raket tegak lurus pada lapangan. Badan dibungkukan dan lutut yang dibengkokan tidak boleh diluruskan sebelum ayunan ini selesai. (Gambar 10)


(35)

23

Gambar 10

Ayunan lanjutan Forehand Drive

Sumber : Scharff, Bimbingan Main Tenis, 1981:30

Sedangkan untuk backhand drive, setelah berbenturan dengan bola, raket dan badan harus mengikuti jalan bola. Setelah lengan direntangkan ke bola, boleh berputar ke kakan. Hal ini menyebabkan raket berada di atas lengan yang mengakibatkan pula terjadinya topspin. Proses lanjutan ini berakhir jika raket mencapai setinggi bahu atau sedikit agak tinggi dan jika tangan berada diatas. Lengan kiri berfungsi sebagaipengimbang dan menyebabkan gerakan lanjut lebih bebas dan sempurna. Pada akhir ayunan, berputarlah pada akaki kanan untuk mengembalikan kedua belah kaki, lutut, pinggul, lengan bahu, mata kepala dan raket ke sikap siap. (Gambar 11)


(36)

24

Gambar 11

Ayunan Lanjutan Backhand Drive

Sumber : Barron’s. Tennis Course Techniques and Tactics Vol. 1 (2000:84&85)

2.1.5 Latihan Drive Diumpan Menyamping

Latihan drive diumpan menyamping yang di maksud adalah latihan yang diterapkan dalam meningkatkan penguasaan pukulan drive latihan dengan menggunakan arah kesamping kanan dan kiri dalam permainan tenis dengan pemain berada di baseline.

Latihan drive diumpan menyamping mengandung pengertian bahwa dalam latihan drive dapat dilakukan dengan latihan dengan bola yang diumpan kemudian dipukul dengan mengarahkan bola di sasaran drive yang merupakan variasi bentuk latihan untuk meningkatkan penguasaan bola dengan diumpan menyamping pada daerah baseline. Untuk arah bola yang sudah diumpan sesuai arah menyamping kemudian dipukul ke daerah yang telah ditentukan secara berulang-ulang dalam satu tahap.


(37)

25

Keuntungan kemampuan latihan diumpan menyamping yaitu bola lebih mudah untuk dipukul, posisi pemain tidak terlalu banyak bergerak, mempunyai motivasi yang kuat karena ada teman yang mengumpannya, secara teknis dapat meningkatkan mutu pukulan drive, waktu penguasaan teknik drive relatif lebih cepat, faktor kesulitannya relatif lebih sedikit, frekuensi saat melakukan teknik pukulan lebih cepat dan banyak serta pemain tidak cepat lelah karena tidak mengalami banyak pergerakan.

Kerugian latihan drive diumpan menyamping adalah subjek dalam melakukan latihan akan merasa cepat jenuh, karena hanya melakukan satu gerakan pukulan drive saja, dan arahnya hanya kesamping kanan dan kiri saja.

2.1.6 Latihan Drive Diumpan Depan Belakang

Latihan drive diumpan depan belakang adalah memukul bola dengan bergerak maju mundur dan mengarahkan bola pada daerah yang telah di tentukan secara berulang-ulang dalam satu tahap.

Variasi latihan drive pada posisi pemain maju mundur adalah seperti yang telah dikemukakan oleh Handono Murti (2002 : 31-39), bahwa begitu bola diarahkan pada daerah depan, maka dapat dipukul dengan langkah-langkah kecil dan posisi badan menyamping . Latihan ini merupakan latihan kemampuan mengarahkan pukulan arah sasaran jatuhnya bola. Yang perlu diperhatikan pada setiap bola yang akan dipukul adalah jangan sampai setiap bola yang datang dipukul dengan keras dan cepat saja tanpa mengabaikan kontrol masuknya. Agar bola dapat dipukul dengan tepat adalah dengan cara dekati bola sampai


(38)

26

sedemikian rupa sehingga pada saat memantul ke atas, lakukan pukulan. Pada saat posisi siap pukul, posisi kaki kiri di depan. Tekuk ke dua kaki dengan berat badan bertumpu pada kaki kiri. Setelah melakukan penyesuaian langkah dengan posisi pemain badan menyamping dan sudah pada posisi siap memukul, ikuti dengan langkah kaki kanan sebagai akhiran. Setelah melakukan pukulan dengan posisi pemain maju dilanjutkan dengan mempersiapkan pukulan selanjutnya dalam hal ini posisi pemain mundur. Jangan menebak ketika bola datang melainkan membaca bola dengan akurat.

Kesimpulan dari uraian di atas adalah bahwa latihan drive diumpan depan belakang adalah merupakan salah satu bentuk variasi latihan guna menambah atau meningkatkan kemampuan pukulan bola. Dalam hal ini, bola yang dipukul dan diarahkan pada daerah sasaran yang dilakukan secara berulang-ulang dalam satu tahap latihan.

Keuntungan kemampuan latihan diumpan depan belakang yaitu dapat melatih fisik dan melatih stamina stamina sehingga dalam bermain tenis tidak cepat lelah.

Kerugian latihan drive diumpan depan belakang adalah bola belum sulit dikuasai, cepat menghabiskan tenaga sehingga pemain mengalami kelelahan yang berat dan penguasaan terhadap bola kurang baik.


(39)

27

2.2 Hipotesis

Menurut Sutrisno Hadi (1994 : 257), hipotesis adalah : ”Pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kebenarannya”. menurut Suharsimi Arikunto (1996:67), hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Sesuai keterangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis merupakan anggapan atau dugaan sementara atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang ada dalam penelitian, yang masih perlu dibuktikan kebenarannya melalui perhitungan statistik dari data yang diperoleh.

Berdasarkan hasil analisis dari kedua pukulan bahwa pada drive diumpan menyamping, bola lebih mudah terkontrol untuk menempatkan bola, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :

2.2.1 Ada perbedaan kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009

2.2.2 Latihan diumpan menyamping lebih efektif daripada latihan diumpan depan belakang terhadap kemampuan melakukan drive dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009.


(40)

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan syarat mutlak di dalam suatu penelitian ilmiah. Berbobot atau tidaknya suatu penelitian tergantung pada pertanggung jawaban metodologi penelitiannya. Penggunaan metodologi penelitian harus tepat dan mengarah pada tujuan serta dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

Metodologi penelitian yang seperti kita kenal sekarang memberikan garis-garis yang cermat dan mengajukan syarat-syarat yang benar, maksudnya adalah untuk manjaga agar penelitian yang dicapai dari suatu penelitian memiliki harga ilmiaih yang setinggi-tingginya.

3.1 Populasi

Populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki. Populasi dibatasi dengan sejumlah penduduk atau induvidu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama” (Sutrisno Hadi, 1987 : 220), sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) populasi adalah keseluruhan subyek penelitian, apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang wilayah penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Dalam penelitian ini menggunakan populasi mahasiswa putra Pendidikan Kepelatihan Olahraga semester IV rombel dua tahun akademik 2008/2009.


(41)

29

3.2 Sampel Penelitian

Sampel menurut Arikunto (2006:131) adalah wakil populasi yang diteliti. Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Sedangkan Sutrisno Hadi (2000: 221) menyatakan bahwa sampel adalah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi.

Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa putra Pendidikan Kepelatihan Olahraga semester IV tahun akademik 2008/2009 dari jumlah 40 mahasiswa dan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 orang. Dalam mengambil sampel penelitian menggunakan teknik random sampling, karena mahasiswa semester IV ada 4 ro mbel sehingga untu k menentu kanya dengan cara random. Dari hasil ramdom ternyata yang digunakan adalah mahasiswa semester IV rombel dua, selian itu ju ga menggu nakan purposive sampling karena pemilihan sekelompok subyek berdasarkan ciri-ciri tertentu (Sutrisno Hadi, 2000:226) yaitu :

3.2.1 Usia 19-20 tahun

3.2.2 Sampel penelitian memiliki kemampuan yang sama

3.3 Variabel Penelitian

Variabel adalah gejala-gejala yang bervariasi sebagai subyek penelitian atau apa yang terjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1996: 97). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat, yakni sebagai berikut:


(42)

30

3.3.1 Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan drive diumpan menyamping dan latihan drive diumpan depan belakang .

3.3.2 Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan melakukan drive dalam tenis.

3.4 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yang hendak menyelidiki apakah ada perbedaan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan diumpan menyamping dan latihan diumpan depan belakang, sedangkan variabel terikatnya adalah adalah kemampuan melakukan drive dalam tenis. Secara grafis rancangan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 12 Rancangan Penelitian Pre

X2

X1 YX1

YX2


(43)

31

3.5 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik eksperimen adalah metode yang memberikan dan menggunakan sutau gejala yang disebut latihan atau percobaan. Dengan adanya latihan tersebut akan terikat adanya hubungan sebab akibat sebagai pengaruh dari pelaksanaan latihan. Sutrisno Hadi (1987: 89) menyatakan bahwa salah satu tugas yang penting dalam riset ilmiah adalah penetapan ada tidaknya hubungan sebab akibat antar fenomena dan membuat hukum tentang hubungan sebab akibat. Metode eksperimen adalah metode yang paling jitu untuk meneliti hubungan sebab akibat tersebut.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah ”Matched Subject Desaign” atau pola M-S, dengan pengertian : Matched Subject Desaign” yaitu eksperimen yang menggunakan dua kelompok sampel yang sudah disamakan subjek demi subyek sebelum perlakuan dilaksanakan. Yang disamakan adalah salah satu variabel atau lebih yang telah diketahui pengaruh terhadap hasil eksperimen yaitu variabel diluar atau faktor yang dieksperimenkan. (Sutrisno Hadi, 1987: 278).

Untuk menyamakan atau menyeimbangkan kedua grup tersebut dengan cara subjek matching ordinal pairing yaitu subjek yang hasilnya sama atau hampir sama pada tes awal kemudian dipasangkan dengan rumus abba, maka terbentuk 2 kelompok yang mempunyai tingkat kemampuan yang seimbang. Hal ini dapat dilihat dari mean dari kedua kelompok tersebut yang sama atau hampir sama.


(44)

32

Kedua kelompok yang memiliki tingkat kemampuan yang seimbang diundi. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang sama pada kedua kelompok untuk menjadi kelompok eksperimen mupun kelompok kontrol, sehingga subjektifitas peneliti tidak akan masuk di dalamnya. Sehingga akan dapat ditentukan kelompok mana yang kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.

Ternyata dari hipotesis latihan drive diumpan menyamping lebih baik untuk kemampuan melakukan drive daripada drive diumpan depan belakang. Sedangkan untuk menentukan latihan dengan cara diundi setelah dibagi menjadi dua kelompok yang mempunyai kemampuan yang seimbang. Setelah diundi ternyata kelompok eksperimen akan diberikan latihan drive diumpan menyamping, sedangkan kelompok kontrol diberikan latihan drive diumpan depan belakang.

3.6 Instrumen penelitian

Instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.6.1 Tes drive

Test drive adalah suatu test untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam melakukan pukulan drive. Dalam hal ini penulis menggunakan Hewits Achievement Test yang disusun kembali oleh James S. Bosco dan William F. Gustafson (1983: 218). Tes ini mempunyai koefisian validitas 0,62 dan realibilitas 0,75.


(45)

33

Tujuan tes ini adalah untuk mengukur kemampuan seorang pemain dalam melakukan pukulan drive. Pada pelaksanaan instrument ini, semua sample melakukan pukulan drive sebanyak 20 kali, pelaksanaannya sebagai berikut: sebelum pelaksanaan, sample melakukan pemanasan selama 10 menit dan setelah itu instruktur memperagakan tes. Kemudian tiap anak siap melakukan tes, dimulai anak berdiri di belakang baseline dan di center mark kemudian memukul bola yang diumpan instruktur. Bola harus masuk di atas net dan di bawah tali yang direntangkan di atas net setinggi 2,13 m dari lantai. Hasil yang dicatat adalah jumlah bola masuk ke petak penskoran seperti pada gambar berikut:

Gambar. Tes Penempatan drive

Sumber : Chollins, D. Ray dan Hudges, Patrick B. A. Comprehensive Guide to Sport Skill Test & Measurment. (1987 : 433 )


(46)

34

3.7 Pelaksanaan penelitian

Penelitian ini dilakanakan dalam tahap-tahap sebagai berikut: 3.7.1 Persiapan Penelitian

Penelitian mengambil sample dari mahasiswa putra Pendidikan Kepelatihan Olahraga semester IV tahun akademik 2008/2009.

3.7.2 Pelaksanaan Penelitian

Secara keseluruhan penelitian ini dilaksanakan selama hampir 6 minggu, yang dimulai sejak tanggal 14 April 2009 sampai dengan 26 Mei 2009 yang terdiri dari:

3.7.2.1 Test Awal (Pre Test)

Test awal (Pre Test) dilaksanakan untuk mendapatkan data awal tentang kemampuan sampel dalam melakukan drive. Tes awal dilaksanakan pada tanggal 14 April 2009 di lapangan Fakultas Ilmu Keolahrahaan mulai pukul 15.30 wib sampai selesai.

Pelaksanaan tes awal yaitu sampel melakukan drive sebanyak 20 kali yang sebelumnya diberi kesempatan melakukan 2 kali pukulan drive sebagai percobaan. Sebelum tes awal dimulai, terlebih dahulu diadakan persiapan yaitu membuat batas garis untuk penempatan pukulan drive, menyiapkan petugas pelaksana dan formulir pencatatan hasil drive serta alat-alat lain yang diperlukan. Setelah itu sampel diberi penjelasan tentang petunjuk pelaksanaan tes drive setelah melakukan pemanasan


(47)

35

3.1.2.2. Perlakuan

Pada prinsipnya perlakuan disini adalah pelaksanaan program latihan untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan drive selama jangka waktu tertentu. Dalam penelitian ini peneliti menetapkan frekuensi latihan sebanyak 3 kali dalam satu minggu yaitu pada hari selasa, kamis dan jum’at.

Peneliti menetapkan waktu latihan sebanyak 16 kali pertemuan ditambah 1 kali untuk tes terakhir (Post Test). Pemberian latihan dimulai tanggal 16 April 2009 sampai dengan tanggal 22 Mei 2009. Jam latihan untuk hari selasa, kamis dan jum’at pada pukul 15.30 wib.

Latihan dilakukan dengan tiga tahap yaitu : 3.1.2.2.1 Pemanasan

Pemanasan perlu dilakukan karena untuk menyiapkan kondisi badan sebelum melakukan latihan. Pemanasan meliputi lari kelililng lapangan, peregangan, melakukan stroke, dan latihan penunjang pukulan drive.

3.1.2.2.2 Latihan Inti

Latihan inti ditujukan untuk melaksanakan program latihan yang telah disusun. Dalam latihan ini terbentuk dua kelompok yaitu kelompok eksperimen yang diberikan latihan diumpan menyamping dan kelompok kontrol yang diberi latihan dengan diumpan depan belakang.

3.1.2.2.3 Latihan Penenangan

Penenangan bertujuan untuk memulihkan kondisi badan pada keadaan setelah latihan sehingga ketegangan otot akan berkurang secara berangsur-angsur.


(48)

36

Dalam penenangan ini juga diberikan koreksi tentang kesalahan yang terjadi selama latihan.

3.7.2.3 Tes Akhir (Post Test)

Setelah tes menjalani latihan selama 16 kali pertemuan maka pada tanggal 26 Mei 2009 diadakan tes akhir yang bertujuan untuk mengetahui hasil latihan yang dicapai tes dari tiap-tiap kelompok setelah melaksanakan program latihan. Sama seperti halnya pada tes awal, pada tes akhir ini, pengukuran dilakukan dengan menggunakan Hewits Achievement Test.

3.8 Faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian. 3.8.1 Faktor kesungguhan

Faktor kesungguhan dalam pelaksanaan penelitian dari masing-masing sampel tidaklah sama, untuk itu penulis dalam pelaksanaan tes selalu mengawasi dan mengontrol setiap aktivitas yang dilakukan dengan melibatkan dosen pembimbing untuk mengarahkan kegiatan sampel pada tujuan yang akan dicapai. 3.8.2 Faktor penggunaan alat

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan alat-alat yang telah ditetapkan dengan harapan dapat memperlancar jalannya penelitian Sebelum sampel diberi perlakuan, terlebih dahulu penulis memberikan informasi dan untuk tidak melakukan aktivitas yang melelahkan. contoh penggunaan alat-alat tersebut sehingga di dalam pelaksanaan penelitian tidak terdapat kesalahan.


(49)

37

3.8.3 Faktor pemberian materi

Pemberian materi dalam pelaksanaan tes mempunyai peran yang besar dalam pencapaian hasil yang optimal. Usaha yang ditempuh agar penyampaian materi tes dapat diterima seluruh sampel dengan jelas, sebelum pelaksaan tes diberikan petunjuk penggunaan alat tes dan contoh yang benar tentang penggunaan masing-masing alat tersebut.

3.8.4 Faktor kemampuan sampel

Masing-masing sampel memiliki kemampuan dasar yang berbeda, baik dalam penerimaan materi secara lisan maupun kemampuan dalam penggunaan alat tes.

3.9 Analisis Data

Analisis data merupakan langkah yang penting dalam penelitian karena merupakan upaya dalam mencari dan menata data-data hasil penelitian secara sistematis. Dengan analisis data maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian yang sudah dilaksanakan.

Setelah diperoleh hasil test akhir kemampuan drive yang terdapat pada lampiran, maka perlu matching dengan selalu menggunakan rumus t-test pada correlated sample. Untuk menyelesaikan ini ada dua rumus yang tersedia”. Diuji signifikansinya dengan menggunakan rumus t-test dengan rumus pendek. Sutrisno Hadi (1986 : 486) berpendapat: ”Analisa terhadap hasil eksperimen didasarkan atas subyek". Kedua rumus itu adalah rumus panjang (long method) dan rumus pendek (short method). Dengan rumus panjang maupun rumus pendek akan


(50)

38

memperoleh hasil yang sama (memperoleh nilai t yang sama), maka penulis memilih menggunakan rumus pendek untuk mengolah data, sebab lebih efisien penggunannya. Untuk menjabarkan data tes akhir ke dalam rumus diperlukan tabel persiapan seperti dibawahini:

No Pasangan Subyek K – E

K E B

(K – E)

b (B – MB)

b2

1 2 3 4 5 6 7

1 2 3 4 5

N

K

E

B

b0

2

b

Tabel 1

Tabel perhitungan statistik dengan pola M-S (Sutrisno Hadi, 2004:230 )

t =

)

1

(

2

N

N

b

M

M

k e

Keterangan: Keterangan :

Mk : Mean Kelompok Kontrol Me : Mean Kelompok Eksperimen

2

b : Jumlah deviasi dari mean perbedaan N : Jumlah pasangan


(51)

39

(Sutrisno Hadi, 2004:226)

Sedangkan untuk mencari MD digunakan rumus sebagai berikut: MB =

N B

Keterangan:

B = jumlah perbedaan dari masing-masing pasangan subyek N = jumlah subyek


(52)

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Setelah diadakanya tes akhir dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, maka diperoleh data-data hasil tes dari tiap-tiap induvidu pada masing-masing kelompok.

Berdasarkan hasil penghitungan ststistik diperoleh nilai t sebesar 4,888 hasil ini menunjukkan angka yang lebih besardari nilai t-tabel yang besarnya 2,145 yang diuji berdasarkan taras signifikasi 5% dengan derajat kebebasan (db) 14.

Berdasarkan penghitungan diatas dapat diketahui bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel, yaitu 4,888 > 2,145, maka :

4.1.1 Hipotesis yang menyatakan bahwa : “ada perbedaan kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009, diterima. 4.1.2 Berdasarkan hasil uji beda mean yang diperoleh dari kedua kelompok,

diketahui bahwa mean kelompok eksperimen lebih besar daripada mean kelompok kontrol atau 37.6 > 30, sehingga dapat diketahui bahwa kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol, berarti latihan diumpan menyamping lebih efektif daripada latihan diumpan depan belakang terhadap kemampuan melakukan drive dalam tenis pada


(53)

41

mahasiswa putra Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga semester IV tahun akademik 2008/2009.

4.2. Pembahasan.

Ada faktor yang menyebabkan perbedaan dari hasil latihan drive diumpan menyamping dan diumpan depan belakang terhadap kemampuan drive dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/2009. Walaupun dari kedua latihan menggunakan variasi teknik drive, namun terdapat perbedaan pada posisi menerima bola. Drive diumpan menyamping dalam pelaksanaanya, pada waktu menerima bola hanya menunggu datangnya bola lalu bergerak kesamping, sedangkan drive diumpan depan belakng dalam pelaksanaanya, pada waktu menerima bola harus maju dan mundur lagi untuk menerima bola yang kedua

Drive diumpan menyamping memiliki faktor yang menguntungkan karena drive diumpan menyamping yaitu bola lebih mudah untuk dipukul, posisi pemain tidak terlalu banyak bergerak, tidak menghabiskan tenaga. Sedangkan drive diumpan depan belakang harus bisa mengontrol tenaga untuk menghasilkan penempatan yang baik dan memerlukan fisik yang kuat karena berlari kedepan untuk menyambut datangnya bola, sehingga untuk kemampuan untuk penempatan kurang optimal.

Ada pula faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan penelitian, diantaranya:


(54)

42

4.2.1 Faktor kesungguhan

Faktor kesungguhan dalam pelaksanaan penelitian dari masing-masing sampel tidaklah sama, untuk itu penulis dalam pelaksanaan tes selalu mengawasi dan mengontrol setiap aktivitas yang dilakukan dengan melibatkan dosen pembimbing untuk mengarahkan kegiatan sampel pada tujuan yang akan dicapai. 4.2.2 Faktor pemberian materi

Pemberian materi dalam pelaksanaan tes mempunyai peran yang besar dalam pencapaian hasil yang optimal. Usaha yang ditempuh agar penyampaian materi tes dapat diterima seluruh sampel dengan jelas, sebelum pelaksaan tes diberikan petunjuk penggunaan alat tes dan contoh yang benar tentang penggunaan masing-masing alat tersebut.

4.2.3 Faktor kemampuan sampel

Masing-masing sampel memiliki kemampuan dasar yang berbeda, baik dalam penerimaan materi secara lisan maupun kemampuan dalam penggunaan alat tes

Faktor inilah yang menyebabkan hasil dari kedua latihan yaitu antara drive diumpan menyamping dan diumpan depan belakang terhadap kemampuan melakukan drive dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/2009 terdapat perbedaan yang meyakinkan.


(55)

43

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil analisis diperoleh simpulan penelitian sebagai berikut:

5.1.1 Ada perbedaan latihan drive diumpan menyamping dan diumpan depan belakang terhadap kemampuan melakukan drive dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/2009

5.1.2 Latihan diumpan menyamping lebih efektif daripada latihan diumpan depan belakang terhadap kemampuan melakukan drive dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/2009.

5.2 Saran

5.2.1 Untuk meningkatkan kemampuan drive dapat digunakan latihan dengan diumpan menyamping karena dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa latihan dengan diumpan menyamping lebih baik daripada latihan dengan diumpan depan belakang.

5.2.2 Bagi peneliti yang lain yang akan melakukan penelitian sejenis, sebaiknya menggunakan hasil penelitian ini dan penelitian terdahulu sebagai referensi sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih sempurna.


(56)

44

DAFTAR PUSTAKA

Barron’s. 2000. Tennis Crouse Techniques and Tactics Vol 1. Hongkong : Barron’s Education Series, Inc

B.Yudoprasetyo. 1981. Belajar Tenis Jilid 1. Jakarta: Bahtara Karya Angkasa. Bosco, S. James and Gustafson, F. William. 1983. Measurment and Evaluation in

Physical Education Fitness and Sport. USA

Brown, Jim. 2002. Tenis Tingkat Pemula. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Chollins, D. Ray dan Hudges, Patrick B. 1987. A. Comprehensive Guide to Sport Skill Test & Measurment. Charles Thomas Publiser.

Handono, Murti. 2002. Tenis Sebagai Prestasi dan Profesi. Jakarta : Tyas Biratno Pallal.

J. E. Hewitt. 1966. Tennis Achievement Test. Courtesy of Aapher. Katili, A.A. 1973. Olahraga Tenis. Jakarta : Bumi Restu Offset.

Lardner, Rex. 1992. Teknik Dasar Tenis Strategi dan Teknik yang AkuratSemarang : Dahara Prize

Magethi, Bey. 1990. Tenis Para Bintang. Bandung : Angkasa

Mortam, Tony. 1996. Fundamental Tenis Resep Meraih Kemenangan. Semarang : Dahara Prize

Pedoman penyusunan Skripsi Mahasiswa Program Strata 1 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negri Semarang. 2000

Sajoto, M. 1995 Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga.Semarang : Dahara Prize

Scharff, Robert. 1981 Bimbingan Main Tenis Cepat dan Mudah, Jakarta: Mutiara Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta

: Rineka Cipta

Sutrisno Hadi, 2004. Statistik 2. Yogjakarta : Andi


(57)

45

DAFTAR NAMA SAMPEL

NO NAMA KETERANGAN

1 Krisnawan Laksito Adi Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 2 Syaful Huda Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 3 Anggra Sandjaya S Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 4 Tika Salasa Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 5 Robby Darmawan Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 6 Rifan Sagita Pratama Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 7 Bondan Wahyu W Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 8 Andi Fahrur Rozi Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 9 Hendra Yusuf S Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 10 Anjas Rismadiar B Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 11 Agung Setiaji Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 12 Bondan Sanggara Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 13 Arif Afendi Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 14 Lilik Sigiarto Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 15 Aditya Kuswardana Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 16 Eko Wahyu P Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 17 Rizki Yulian S Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 18 Joko Santoso Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 19 Ana Taufani Ibnu B Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 20 Callixtus Fedy P Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 21 Wijanarko Prabowo Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 22 Hadi Prasetya Utomo Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 23 Selamet Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 24 Ragil Priyanto Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 25 Andy Budi P Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 26 Scritzyan Meifany A N K Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 27 Yanuar Iskhaq Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 28 Jamaludin Yusuf Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 29 Fredi Irawan Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV 30 Andi Margiatmoko Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV


(58)

46

HASIL

TES AWAL ( PRE TEST ) FOREHAND DRIVE

No Nama Tes Forehand Drive Skor Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Krisnawan Laksito 0 3 3 4 4 1 0 2 2 4 23 2 Syaful Huda 0 0.5 2 0 1.5 2 0 1 2 1 10 3 Anggra Sandjaya S 0 1.5 0 1 2 0 2 2 0 1.5 10

4 Tika Salasa 0 2 3 0 1 0 1 2 1 4 14

5 Robby Darmawan 2.5 1 0 1.5 2.5 1 0 1 3 1.5 14

6 Rifan Sagita P 2 4 2 5 0 4 3 4 0 2 26

7 Bondan Wahyu W 2 0 4 1 1.5 1.5 0 1 1.5 5 17.5 8 Andi Fahrur Rozi 1 4 5 2 1 0 2 0 2 1.5 18.5

9 Hendra Yusuf S 0 1 3 0 3 2 3 1 0 2 15

10 Anjas Rismadiar B 0 2 0 1.5 1 0 1.5 1 1 0 8

11 Agung Setiaji 1 0 0 1 4 0 3 2 2 0 13

12 Bondan Sanggara 1.5 0 1 1 2 1.5 1 2 0 2 12

13 Arif Afendi 0 3 0 4 0 4 1 4 0 2 18

14 Lilik Sigiarto 2 1 0 2 1 0 3 0 2 1 12

15 Aditya Kuswardana 0 0.5 0 2 2 1 2.5 1.5 0 1 10.5

16 Eko Wahyu P 2 2 0 1 0 2 0 2 0 1 10

17 Rizki Yulian S 1 0 0 1 1.5 0 1 0 1 1.5 7 18 Joko Santoso 0 1 1 1 1.5 1 0 2.5 2 1 11 19 Ana Taufani Ibnu B 1 3 1 2 0 0 1 0 0 1 9 20 Callixtus Fedy P 0 1 1 0.5 2 1 0 2 0 0 7.5 21 Wijanarko Prabowo 1 0.5 0 1 0 1.5 0 2 1 0 7 22 Hadi Prasetya U 0 0 3 2 2 1.5 3 3 3 2 19.5

23 Selamet 2 0 0 1 2 1 0 0 0 1 7

24 Ragil Priyanto 0 0 1 1 0 1 0 0 1.5 1 5.5 25 Andy Budi P 1 2 2 1 0 2 1.5 1.5 1 1.5 13.5 26 Scritzyan Meifany 0.5 1 1 1 0 2 1 1 0.5 1.5 9.5 27 Yanuar Iskhaq 1 0 1.5 0 2 2 3 2 2 1 14.5 28 Jamaludin Yusuf 1 0 0 1 0 2 1 3 0 0 8

29 Fredi Irawan 1 4 2 0 2 0 1 2 1 0 13


(59)

47

HASIL

TES AWAL ( PRE TEST ) BACKHAND DRIVE

No Nama Tes Backhand Drive Skor Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Krisnawan Laksito 1 2 1 1 0 2 0 2 2 4 15

2 Syaful Huda 2 1.5 0 1 0 1.5 3 0 0 1 10

3 Anggra Sandjaya S 0 1.5 0 0 0 1 0 0 2 1.5 6

4 Tika Salasa 3 0 3 0 0 4 0 4 0 1 15

5 Robby Darmawan 0.5 2 1 1.5 2.5 2 2 3 1 2.5 18

6 Rifan Sagita P 2 3 3 4 4 1 2 1 0 0 20

7 Bondan Wahyu W 1 3 4 3 0 1 1.5 1 0 3 17.5 8 Andi Fahrur Rozi 1 1 0 1 0 2 1 0 0 1.5 7.5

9 Hendra Yusuf S 0 1 1 1 1 0 3 0 1 2 10

10 Anjas Rismadiar B 1 1 0 2 4 0 0 0 0 0 8

11 Agung Setiaji 0 2 0 2 2 2 0 0 0 2 10

12 Bondan Sanggara 4 4 3 0 0 2 3 3 3 0 22

13 Arif Afendi 0 0 0 4 0 1 0 0 2 3 10

14 Lilik Sigiarto 1 0 0 2 1 0 1 2 0 1 8

15 Aditya Kuswardana 0 2.5 2 2 3 0 1.5 2.5 0 3 16.5

16 Eko Wahyu P 2 0 5 3 4 0 5 3 0 5 27

17 Rizki Yulian S 0 1 1 0 0.5 0 0 2 0 0.5 5 18 Joko Santoso 2 2 0 1 0.5 1 0 1.5 1 0 9 19 Ana Taufani Ibnu B 1 1 1 3 0 2 0 1 0 2 11 20 Callixtus Fedy P 0 1 1 2.5 1 1 0 1 1 2 10.5 21 Wijanarko Prabowo 1 2.5 0 4 0 1.5 2 2 0 1 14 22 Hadi Prasetya U 3 1 0 2 3 2.5 2 0 0 2 15.5

23 Selamet 2 0 1 3 0 0 0 3 0 2 11

24 Ragil Priyanto 2 0 1 3 0 2 3 1 1.5 1 14.5 25 Andy Budi P 0 1 1 4 0 0.5 0.5 2.5 0 1 10.5 26 Scritzyan Meifany 0.5 0 1 1 0 1 1 0 2.5 2.5 9.5 27 Yanuar Iskhaq 1 0 1.5 1 0 1 0 2 0 2 8.5 28 Jamaludin Yusuf 1 0 0 4 2 2 0 0 2 0 11

29 Fredi Irawan 0 0 2 0 2 2 2 0 0 0 8


(60)

48

HASIL

TES AWAL ( PRE TEST ) DRIVE

No Nama Skor Total

1 Krisnawan Laksito 38

2 Syaful Huda 20

3 Anggra Sandjaya S 16

4 Tika Salasa 29

5 Robby Darmawan 32

6 Rifan Sagita P 46

7 Bondan Wahyu W 35

8 Andi Fahrur Rozi 26

9 Hendra Yusuf S 25

10 Anjas Rismadiar B 16

11 Agung Setiaji 23

12 Bondan Sanggara 34

13 Arif Afendi 28

14 Lilik Sigiarto 20

15 Aditya Kuswardana 27

16 Eko Wahyu P 37

17 Rizki Yulian S 12

18 Joko Santoso 20

19 Ana Taufani Ibnu B 20

20 Callixtus Fedy P 18

21 Wijanarko Prabowo 21

22 Hadi Prasetya U 35

23 Selamet 18

24 Ragil Priyanto 20

25 Andy Budi P 24

26 Scritzyan Meifany 19

27 Yanuar Iskhaq 23

28 Jamaludin Yusuf 19

29 Fredi Irawan 21

30 Andi Margiatmoko 26


(61)

49

RANGKING HASIL TES AWAL

No Rank Nama Skor Total

1 6 Rifan Sagita P 46

2 1 Krisnawan Laksito 38

3 16 Eko Wahyu P 37

4 7 Bondan Wahyu W 35

5 22 Hadi Prasetya U 35

6 12 Bondan Sanggara 34

7 5 Robby Darmawan 32

8 4 Tika Salasa 29

9 13 Arif Afendi 28

10 15 Aditya Kuswardana 27

11 8 Andi Fahrur Rozi 26

12 30 Andi Margiatmoko 26

13 9 Hendra Yusuf S 25

14 25 Andy Budi P 24

15 11 Agung Setiaji 23

16 27 Yanuar Iskhaq 23

17 21 Wijanarko Prabowo 21

18 29 Fredi Irawan 21

19 2 Syaful Huda 20

20 14 Lilik Sigiarto 20

21 18 Joko Santoso 20

22 19 Ana Taufani Ibnu B 20

23 24 Ragil Priyanto 20

24 26 Scritzyan Meifany 19

25 28 Jamaludin Yusuf 19

26 20 Callixtus Fedy P 18

27 23 Selamet 18

28 3 Anggra Sandjaya S 16

29 10 Anjas Rismadiar B 16


(62)

50

RUMUS ABBA

No Rank Nama Skor

Total

Rumus Pasangan

1 6 Rifan Sagita P 46 A

2 1 Krisnawan Laksito 38 B

3 16 Eko Wahyu P 37 B

4 7 Bondan Wahyu W 35 A

5 22 Hadi Prasetya U 35 A

6 12 Bondan Sanggara 34 B

7 5 Robby Darmawan 32 B

8 4 Tika Salasa 29 A

9 13 Arif Afendi 28 A

10 15 Aditya Kuswardana 27 B

11 8 Andi Fahrur Rozi 26 B

12 30 Andi Margiatmoko 26 A

13 9 Hendra Yusuf S 25 A

14 25 Andy Budi P 24 B

15 11 Agung Setiaji 23 B

16 27 Yanuar Iskhaq 23 A

17 21 Wijanarko Prabowo 21 A

18 29 Fredi Irawan 21 B

19 2 Syaful Huda 20 B

20 14 Lilik Sigiarto 20 A

21 18 Joko Santoso 20 A

22 19 Ana Taufani Ibnu B 20 B

23 24 Ragil Priyanto 20 B

24 26 Scritzyan Meifany 19 A

25 28 Jamaludin Yusuf 19 A

26 20 Callixtus Fedy P 18 B

27 23 Selamet 18 B

28 3 Anggra Sandjaya S 16 A

29 10 Anjas Rismadiar B 16 A


(63)

51

DAFTAR KELOMPOK BERDASARKAN TES AWAL

Kelompok A Kelompok B

No

No

Tes Nama Hasil No

No

Tes Nama Hasil

1 6 Rifan Sagita P 46 1 1 Krisnawan L 38

2 7 Bondan Wahyu 35 2 16 Eko Wahyu P 37

3 22 Hadi Prasetya U 35 3 12 Bondan Sanggara 34

4 4 Tika Salasa 29 4 5 Robby Darmawan 32

5 13 Arif Afendi 28 5 15 Aditya K 27

6 30 Andi M 26 6 8 Andi Fahrur Rozi 26

7 9 Hendra Yusuf S 25 7 25 Andy Budi P 24

8 27 Yanuar Iskhaq 23 8 11 Agung Setiaji 23

9 21 Wijanarko P 21 9 29 Fredi Irawan 21

10 14 Lilik Sigiarto 20 10 2 Syaful Huda 20

11 18 Joko Santoso 20 11 19 Ana Taufani Ibnu 20

12 26 Scritzyan M 19 12 24 Ragil Priyanto 20

13 28 Jamaludin Yusuf 19 13 20 Callixtus Fedy P 18

14 3 Anggra Sandjaya 16 14 23 Selamet 18

15 10 Anjas Rismadiar 16 15 17 Rizki Yulian S 12

Jumlah 378 Jumlah 370


(64)

52

PERHITUNGAN STATISTIK DARI HASIL TES AWAL (PRE TEST)

No Pasangan K E B b b2

(B-MB)

1 1 6 38 46 -8 -7.46667 55.75111

2 7 22 37 35 2 2.533333 6.417778

3 5 12 34 35 -1 -0.46667 0.217778

4 4 16 32 29 3 3.533333 12.48444

5 15 8 27 28 -1 -0.46667 0.217778

6 9 11 26 26 0 0.533333 0.284444

7 25 13 24 25 -1 -0.46667 0.217778

8 27 21 23 23 0 0.533333 0.284444

9 18 30 21 21 0 0.533333 0.284444

10 19 24 20 20 0 0.533333 0.284444

11 20 26 20 20 0 0.533333 0.284444

12 23 29 20 19 1 1.533333 2.351111

13 3 14 18 19 -1 -0.46667 0.217778

14 28 2 18 16 2 2.533333 6.417778

15 17 10 12 16 -4 -3.46667 12.01778

Jumlah 370 378 -8 0 97.7

Rata-rata 24.7 25.2

∑B -8

MB= = = - 0.53 Diketahui: ∑k = 370 ∑ B = -8 ∑e = 378 N 15 ∑b2 = 97.7 MB = - 0.53 ∑ b = 0 t = ) 1 ( 2  

N N b Me Mk t = ) 1 15 ( 15 7 . 97 2 . 25 7 . 24 

t=

0.465 5 . 0

t=0.7332

Karena t hitung = 0.7332 sedangkan t tabel = 2,145 dengan db 14 dan taraf signifikansi 5% bearti t hitung > t tabel atau 0.7332 < 2,145 dengan demikian tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan melakukan drive antara latihan drive diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009.


(65)

53

HASIL

TES AKHIR ( POST TEST ) FOREHAND DRIVE KELOMPOK EKSPERIMEN

No No

Tes Nama

Tes Forehand Drive Skor Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 6 Rifan Sagita P 3 4 2 2.5 5 3 5 2 2 5 33.5

2 7 Bondan Wahyu 2 2 0 3 5 1 2 1 5 5 26

3 22 Hadi Prasetya U 2 2 2 1 0 3 3 3 2.5 3 21.5

4 4 Tika Salasa 1.5 2 3 2 1 3 1.5 2 1 2 19

5 13 Arif Afendi 1 0 2 2 2.5 1.5 4 2 2 1.5 18.5

6 30 Andi M 1 2 1 3 3 3 1.5 2 1.5 2 20

7 9 Hendra Yusuf S 2 2 1 5 1.5 3 1.5 1.5 2 3 22.5

8 27 Yanuar Iskhaq 1 2 2 3 1.5 2.5 2 4 2 1 21

9 21 Wijanarko P 0 1 3 2 4 2 1 3 2 1 19

10 14 Lilik Sigiarto 1 1 3 2 3 4 0 4 2 1 21

11 18 Joko Santoso 1 3 1 2 3 1 1.5 1.5 2 3 19

12 26 Scritzyan M 1 3 2 5 2 1 1.5 2 1 1 19.5

13 28 Jamaludin Yusuf 1 2 1 3 1.5 1 1.5 1.5 2 1 15.5 14 3 Anggra Sandjaya 3 2 1.5 2 4 1 3 2 1 4 23.5 15 10 Anjas Rismadiar 2.5 1 3 1.5 2.5 1 2.5 1.5 3 3 21.5 321


(66)

54

HASIL

TES AKHIR ( POST TEST ) BACKHAND DRIVE KELOMPOK EKSPERIMEN

No No

Tes Nama

Tes Backhand Drive

Skor Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 6 Rifan Sagita P 0 4 2 1.5 3 3 3 4 0 2 22.5

2 7 Bondan Wahyu 0 3 2 0 0 0 0 1 0 1 7

3 22 Hadi Prasetya U 0 3 3 1 2 0 0 2 2.5 3 16.5 4 4 Tika Salasa 1.5 2 3 0 3 3 2.5 2 1 4 22 5 13 Arif Afendi 3 3 0 3 2.5 2.5 1 1 3 1.5 20.5

6 30 Andi M 1 3 3 2 2 1 1.5 2 1.5 4 21

7 9 Hendra Yusuf S 0 0 4 1 1.5 3 1.5 1.5 3 5 20.5 8 27 Yanuar Iskhaq 1 4 3 2 1.5 1.5 2 0 2 2 19

9 21 Wijanarko P 4 1 3 0 1 2 3 1 0 3 18

10 14 Lilik Sigiarto 0 2 0 0 3 0 0 1 1 0 7 11 18 Joko Santoso 1 0 2 1 2 0 1.5 1.5 2 0 11 12 26 Scritzyan M 1 0 1 1 2 3 1.5 2 1 2 14.5 13 28 Jamaludin Yusuf 2 0 1 2 1.5 4 1.5 2.5 0 1 15.5 14 3 Anggra Sandjaya 0 1 1.5 0 1 3 3 0 2 1 12.5 15 10 Anjas Rismadiar 2.5 2 0 1.5 2.5 1 2.5 1.5 1 1 15.5 243


(67)

55

HASIL TES AKHIRDRIVE KELOMPOK EKSPERIMEN

No No Tes Nama Skor Total

1 6 Rifan Sagita P 56

2 7 Bondan Wahyu 33

3 22 Hadi Prasetya U 38

4 4 Tika Salasa 41

5 13 Arif Afendi 39

6 30 Andi M 41

7 9 Hendra Yusuf S 43

8 27 Yanuar Iskhaq 40

9 21 Wijanarko P 37

10 14 Lilik Sigiarto 28

11 18 Joko Santoso 30

12 26 Scritzyan M 34

13 28 Jamaludin Yusuf 31

14 3 Anggra Sandjaya 36


(68)

56

HASIL

TES AKHIR ( POST TEST ) FOREHAND DRIVE KELOMPOK KONTROL

No No

Tes Nama

Tes Forehand Drive

Skor Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 1 Krisnawan L 1 2.5 2 2 3 0 1.5 2.5 3 3 20.5

2 16 Eko Wahyu P 2 1 2 3 4 1 2 3 2 2 22

3 12 Bondan Sanggara 2 1 1 0 0.5 0 1.5 2 2 0.5 10.5 4 5 Robby Darmawan 2 2 3 1 0.5 1 0 1.5 1 2 14

5 15 Aditya K 1 2 1 3 2.5 2 3 1 0 2 17.5

6 8 Andi Fahrur Rozi 2 1 1 2.5 1 3 2 1 1 2 16.5 7 25 Andy Budi P 1 2.5 0 4 0 1.5 2 2 0 1 14 8 11 Agung Setiaji 3 1 1 2 3 2.5 2 1.5 1 2 19

9 29 Fredi Irawan 2 0 1 3 1 0 1 3 0 2 13

10 2 Syaful Huda 2 1.5 1 3 0 2 3 1 1.5 1 16 11 19 Ana Taufani Ibnu 0 1 1 4 0 0.5 0.5 2.5 0 1 10.5 12 24 Ragil Priyanto 0.5 0 1 1 0 1 1 0 2.5 2.5 9.5 13 20 Callixtus Fedy P 1 0 1.5 1 1.5 1 0 2 1 2 11

14 23 Selamet 1 0 0 4 2 2 0 1.5 2 0 12.5

15 17 Rizki Yulian S 3 2 2 1.5 2 2 2 1 3 0 18.5 225


(1)

75

menit. mundur untuk memukul

bola ke empat dengan pukulan backhand. Setelah selesai memukul bola ke empat pemain kembali ke posisi awal. A

A

B


(2)

76

5 Pertemuan I2 - 16

10 / 9 Latihan kemampuan

melakukan drive dengan menggunakan penempatan bola.

A

1 1 2 B 3 4 5

Latihan kemampuan melakukan drive dengan menggunakan penempatan bola.

A

1 1 2 B 3 4 5


(3)

77

KETERANGAN :

A = PENERIMA

B = PENGUMPAN

1,2,3,4 & 5 = NILAI

= BOLA

= JALUR LARI PENERIMA

= LEMPARAN BOLA

= LEMPARAN NILAI 6 Post Test Untuk

mengetahui kemampuan melakukan drive setelah diberi perlakuan sebanyak 16 kali


(4)

78

PETUNJUK PELAKSANAAN TES DRIVE

A. TUJUAN

Untuk megukur kemampuan drive.

B. VALIDITAS DAN REABILITAS

Tes pada penelitian ini dari Hewitt dengan validitas tes yaitu 0,62 dan reabilitas tes yaitu 0,75.

C. ALAT DAN PERLENGKAPAN 1. Lapangan Tenis

2. Bola Tenis 3. Raket Tenis 4. Tali

5. Meteran 6. Kapur Tulis 7. Tempat Bola 8. Blangko Penilaian 9. Alat Tulis

10. Kayu panjang

D. PETUGAS

Untuk kelancaran penelitian, dalam pelaksanaannya dibantu oleh pelatih dan asisten pelatih, petugasa lapangan dan rekan mahasiswa yang sebelumnya telah diberi penjelasan mengenai tugas dan tujuan penelitian.

E. PELAKSANAAN

Cara melaksanakan tes kemampuan melakukan drive adalah sebagai berikut : sebelum pelaksanaan tes, semua sample diberi contoh cara melakukan tes yang digunakan. Kemudian sampel melakukan pemanasan


(5)

79

10 menit. Setelah selesai pemanasan tiap anak siap melakukan tes, dimulai anak berdiri di seberang net pada titik pertemuan garis pangkal atau baseline. Pengumpan berada di seberang net pada titik silang garis servis. Dengan menggunakan raket, pemgumpan memberi bola percobaan sebanyak 2 kali kearah yang dites. Kemudian anak melakukan pukulan drive dan mengarahkan melewati net ke dalam daerah penelitian. Selanjutnya pengumpan memberikan bola sebanyak 10 kali untuk dihitung hasil tesnya.

F. PENILAIAN

Penilaian dari tes ini adalah sebagai berikut : semua nilai dicatat dalam daftar nilai, bila bola melewati diantara net dan tali yang dipasang diatas net setinggi 4 feet nilai dicatat sesuai dengan hasil yang tertera di lapangan. Bila bola melampaui tali dan masuk ke daerah penelitian maka nilainya setengah dari yang tertera tersebut. Bola yang dipukul keluar lapangan nilainya (0) dan semua bola net diulangi.


(6)

80

G. LAPANGAN TES DRIVE

Gambar. Tes Penempatan drive

Sumber : Bosco, S. James and Gustafson, F. William. Measurment and Evaluation in Physical Education Fitness and Sport. (1983 : 443)

Keterangan :

a. Dipasang tali membentang ± 15 meter diatas net b. Jarak antara tepi net dengan tali setinggi 7 feet c. 2,3,4 dan 5 = Nilai sasaran pukulan forehand drive d. Lebar nilai sasaran

1) Point 2 pertama adalah 4 feet 6 inches 2) Point 3 pertama adalah 4 feet 6 inches 3) Point 4 adalah 4 feet 6 inches

4) Point 5 adalah 4 feet 6 inches A = Tester / Sempel


Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24