Home Firstmedia

(1)

(2)

BroadbandUnited merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan bahwa First Media memiliki berbagai bisnis layanan menggunakan jaringan pita lebar (broadband), baik dengan menggunakan teknologi kabel, maupun nirkabel. Perpaduan kedua teknologi tersebut (broadband united) memberikan mutu sekaligus keleluasaan bagi masyarakat dalam mengakses informasi dan berkomunikasi. Keleluasaan ini juga membawa kelebihan tersendiri bagi masyarakat yang semakin banyak menikmati tontonan melalui smartphone, tablet, dan laptop yang memerlukan kemudahan mengakses internet dari berbagai lokasi. Merujuk pembangunan ekonomi Indonesia di masa depan yang menitikberatkan pada ekonomi kreatif, maka First Media merupakan bagian penting penghantar lalu lintas gagasan kreatif untuk dikembangkan menjadi kekuatan ekonomi Indonesia.


(3)

LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014


(4)

IKHTISAR PENTING

Dalam Jutaan Rupiah

2014

2013

2012

(kecuali dinyatakan lain)

KINERJA NERACA

Aset Lancar

1.478.631

1.223.581

1.138.314

Aset Tidak Lancar

11.483.783

4.018.884

3.168.262

Modal Kerja Bersih

18.763

(382.626)

309.771

Jumlah Aset

12.962.414

5.242.465

4.306.576

Kewajiban Lancar

1.459.868

1.606.207

828.543

Kewajiban Tidak Lancar

2.113.669

1.199.504

1.061.432

Jumlah Kewajiban

3.573.537

2.805.711

1.889.975

Ekuitas Bersih

9.388.877

2.436.754

2.416.601

KINERJA USAHA

Pendapatan

2.026.070

1.754.102

1.322.439

Laba Kotor

1.433.620

1.279.988

937.312

Biaya Operasional*

634.638

718.015

667.872

EBITDA

798.982

561.973

269.440

Penyusutan & Amortisasi

394.400

361.992

262.127

Laba Tahun Berjalan setelah Penyesuaian Proforma

19.937

10.470

Laba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada:

Pemilik entitas induk

7.731.975

(103.375)

(105.162)

Kepentingan Non-Pengendali

211.344

123.312

115.632

Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan

7.943.319

7.943.319

19.937

10.470

Laba (Rugi) Komprehensif yang dapat diatribusikan kepada:

Pemilik entitas induk

7.731.975

(103.375)

(105.162)

Kepentingan Non-Pengendali

211.344

123.312

115.632

Laba (Rugi) Per Saham Dasar**

4.438

(59)

(60)

RASIO (%)

Marjin Laba Kotor

70,76

72,97

70,88

Marjin EBITDA

39,44

32,04

20,37

Marjin Laba Tahun Berjalan

392,06

1,14

0,79

Rentabilitas Modal

84,60

0,82

0,43

Rentabilitas Aset

61,28

0,38

0,24

Rasio Lancar

101,29

76,18

137,39

Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas

38,06

115,14

78,21

Rasio Kewajiban terhadap Aset

27,57

53,52

43,89

Catatan:

*) Beban operasional disajikan tidak termasuk penyusutan & amortisasi **) Laba bersih per saham disajikan dalam Rupiah penuh

IKHTISAR KEUANGAN


(5)

-3

ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

In Millions of Rupiah

(except stated otherwise)

BALANCE SHEET PERFORMANCE

Total Current Assets

Total Non Current Assets

Working Capital

Total Assets

Total Current Liabilities

Total Non Current Liabilities

Total Liabilities

Stockholders' Equity - Net

OPERATING

Revenues

Gross Profit

*Operating Expenses

EBITDA

Depreciation & Amortization

Profit for The Year after Proforma Adjustments

Income (Loss) Attributable to:

Equity Holders of the Parent Entity

Non - Controlling Interests

Total Comprehensive Income for the Year

Comprehensive Income (Loss) Attributable to:

Equity Holders of the Parent Entity

Non - Controlling Interests

**Basic Income (Loss) Per Share

RATIOS (%)

Gross Margin

EBITDA Margin

Profit for The Year Margin

Return on Equity

Return on Assets

Current Ratio

Debt to Equity Ratio

Debt to Assets Ratio

Notes:

*) Operating expenses are presented excluding depreciation & amortization **) Earning per share are presented in full IDR

FINANCIAL HIGHLIGHTS

Total Assets

147,3%

Revenues

15,5%

Operating Expenses

-11,6%

EBITDA

42,2%

Gain from Divestment of Subsidiary


(6)

KINERJA SAHAM 2014 2013 SHARE PERFORMANCE

Laba (Rugi) Per Saham Dasar (Rp) (59) Basic Income (Loss) Per Share (Rp)

Jumlah Saham yang Beredar (Saham) 1.742.167.907 1.742.167.907 Outstanding Shares (Shares)

Jumlah Saham Rata-rata Tertimbang (Saham) 1.742.167.907 1.742.095.847 Weighted Average Shares (Shares)

Nilai Buku Per Saham (Rp) 5.389 8 3 4 . 4 9 9 3 .

1 Book Value Per Share (Rp)

IKHTISAR KINERJA SAHAM

SHARE PERFORMANCE HIGHLIGHTS

Pemegang Saham

Shareholders

Jumlah Saham Biasa

Number of Common Shares

Jumlah Nilai Nominal

Nominal Value (Rp) %

Modal Dasar

Authorized Capital 6.967.587.600 3.483.793.800.000

Modal Dasar Ditempatkan dan Disetor Penuh

Issued and Paid-Up Capital

AcrossAsia Limited 959.976.602 479.988.301.000 55,10

PT Reksa Puspita Karya 588.167.378 294.083.689.000 33,76 Masyarakat dan Kepemilikan di bawah 5%

Public and Shareholders Under 5% 194.023.927 97.011.963.500 11,14 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

Number of Issued and Paid-Up Capital 1.742.167.907 871.083.953.500 100

Jumlah Saham dalam Portepel

Number of Shares in The Portfolio 5.225.419.693 2.612.709.846.500

STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM

SHAREHOLDERS' STRUCTURE

Harga Saham

Per Kuartal

Kuartal 1

1

st

Quarter

Kuartal 2

2

nd

Quarter

Kuartal 3

3

rd

Quarter

Kuartal 4

4

th

Quarter

Share Price

Per Quarter

2014 2014

Tertinggi (Rp) 900 2.500 3.800 3.610 Highest (Rp)

Terendah (Rp) 530 815 1.900 2.275 Lowest (Rp)

Akhir (Rp) 860 2.050 3.520 2.590 Closing (Rp)

Volume (Saham) 3.037.600 Volume (Shares)

2013 2013

Tertinggi (Rp) 620 980 710 690 Highest (Rp)

Terendah (Rp) 510 560 520 520 Lowest (Rp)

Akhir (Rp) 590 700 600 580 Closing (Rp)

Volume (Saham) 4.679.000 5.608.000 617.500 851.000 Volume (Shares)

HARGA SAHAM

SHARE PRICE

5.427.000 13.639.000 15.843.500

IKHTISAR PENTING


(7)

5

ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

2013 2014

Asal Saham

Origin of Shares

Tanggal Pencatatan

Listing Date

Tambahan Jumlah Saham (Lembar)

Addition Number of Shares Jumlah Saham Beredar Setelah Transaksi Total Outstanding Shares Nilai Nominal Per Lembar Saham

(Rp)

Nominal Value Per Share (Rp)

Penawaran Umum Perdana

Initial Public Offering

27 Januari 2000 20.000.000 20.000.000 500 Pencatatan Seluruh Saham di Bursa

Company Listing

25 Pebruari 2000 354.300.000 374.300.000 500 Penawaran Umum Terbatas I

Right Issue I

2 Pebruari 2007 441.674.000 815.974.000 500 Pelaksanaan Waran Seri I

Exercised Warrant Serie I

27 Juni 2008 13.000.000 828.974.000 500 Pelaksanaan Waran Seri I

Exercised Warrant Serie I

1 Juli 2008 500.000 829.474.000 500 Penawaran Umum Terbatas II

Right Issue II

24 Mei 2010 912.421.400 1.741.895.400 500 Pelaksanaan Waran Seri II

Exercised Warrant Serie II

28 Januari 2011 1.500 1,741.896.900 500 Pelaksanaan Waran Seri II

Exercised Warrant Serie II

11 Juli 2011 78 1.741.896.978 500

Pelaksanaan Waran Seri II

Exercised Warrant Serie II

3 Mei 2013 270.929 1.742.167.907 500

RIWAYAT PENCATATAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

(SEBELUMNYA BURSA EFEK SURABAYA)

HISTORY OF REGISTRATION OF SHARES ON THE INDONESIA STOCK EXCHANGE

(PREVIOUSLY THE SURABAYA STOCK EXCHANGE)

4,000 3,000 2,000 1,000 0

Terendah

1st Quarter

1st Quarter

Kuartal 2 2nd Quarter

Kuartal 3 3rd Quarter

Kuartal 4 4th Quarter

Kuartal 1 Kuartal 2 Kuartal 1

2nd Quarter

Kuartal 3 3rd Quarter

Kuartal 4 4th Quarter

Tertinggi


(8)

Ikhtisar Keuangan Ikhtisar Saham Daftar Isi Pendahuluan Sekilas Perseroan

Kronologi Kepemilikan Saham Proil Komisaris

Sambutan Dewan Komisaris Proil Direksi

Laporan Direksi

Analisa dan Pembahasan Manajemen Visi dan Misi Perseroan

Nilai Perusahaan dan Strategi Usaha Sejarah Ringkas

Ikhtisar Penting 2014 Penghargaan 2014 Potensi Pasar Tata Kelola Perusahaan

2 4 6 8 10 14 20 24 28 32 34 40 41 42 43 44 46 48

10

34


(9)

7

ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Tinjauan Operasional Layanan Internet:

PT Link Net Tbk - FastNet - DataComm PT Internux - Bolt! Super 4G Layanan Televisi Berlangganan

PT First Media Television - HomeCable PT Indonesia Media Televisi - BIG TV Produksi Konten

PT First Media Production - First Media Production PT First Media News - BeritaSatu News Channel Bioskop

PT Cinemaxx Global Paciic - Cinemaxx Infrastruktur Telekomunikasi

PT Prima Wira Utama Teleponi

PT MSH Niaga Telecom Indonesia Area Layanan

Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial

Struktur Organisasi Anak Perusahaan

Informasi Perusahaan dan Entitas Anak Perusahaan Perseroan Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2014

Laporan Keuangan

62

62 64 66

68 70

72 74

76

78

79 80 82 84 86 88 93

62

66


(10)

B

idang teknologi, informasi & komunikasi (“TIK”) saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Berdasarkan data ICT Whitepaper tahun 2013, TIK sedang mengalami tren perkembangan yang pesat, salah satunya ditandai dengan adanya layanan dan teknologi baru seperti teknologi komputasi awan (cloud computing), smart city, big data, alamat protokol internet versi 6 (IPv6) dan adanya konvergensi media.

Dengan tren perkembangan yang pesat ini, dapat diperkirakan Indonesia akan turut serta mengalami transformasi dalam bidang TIK.

Transformasi TIK di dalam negeri disebut dapat menjadi pendorong akselerasi pertumbuhan Indonesia dalam berbagai bidang terutama sebagai pendorong akselerasi perekonomian yang berbasis kepada kualitas sumber daya manusia dan produktiitas ekonomi kreatif.

Transformasi TIK di dalam negeri ini sejalan dengan hasil kesepakatan Konferensi Tingkat Tinggi Dunia mengenai Masyarakat Informasi (World Summit on the Information Society) tahun 2003 dan 2005 yang mengharapkan seluruh negara di dunia menindaklanjuti rencana aksi pembangunan dunia menuju masyarakat informasi yang menitikberatkan kepada kesejahteraan manusia (people-centered development) dengan mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi.


(11)

9

ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Rencana aksi tersebut mengharapkan agar pada tahun 2015, minimal separuh penduduk dunia harus sudah bisa mengakses informasi dengan menggunakan fasilitas TIK. Laporan Hurun 2014 yang dikeluarkan oleh he Hurun Research Institute - China menjelaskan bahwa industri yang berbasiskan teknologi, media, dan telekomunikasi (TMT) menjadi pemimpin dalam bisnis dunia. Hal ini dibuktikan oleh perusahaan-perusahaan seperti Apple dan Google. Melihat tren perkembangan TIK yang pesat tersebut, Perseroan menilai TIK sebagai suatu faktor penting dalam mendukung kegiatan bisnis yang dijalankannya. Dengan perkembangan TIK, Perseroan dapat melakukan konvergensi atas layanan internet, penyiaran dan telekomunikasi yang dimilikinya.

Dengan tetap fokus kepada konsep “TriplePlay” yaitu layanan terpadu yang terdiri atas layanan televisi berlangganan (HomeCable), layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi (FastNet) dan layanan komunikasi data melalui jaringan telekomunikasi digital (DataComm), Perseroan menilai perkembangan TIK dapat memberikan eisiensi dalam penyediaan layanan TriplePlay serta memberikan pondasi yang kuat bagi Perseroan dalam menyediakan layanan baru bagi pelanggannya.

Perkembangan TIK dan fokus Perseroan akan konsep TriplePlay telah berhasil membawa Perseroan menjadi perusahaan penyedia layanan telekomunikasi dan multimedia terpadu yang pertama di Indonesia.

9

ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014


(12)

SEKILAS PERSERO

P

erseroan merupakan penyedia

layanan telekomunikasi dan

multimedia terpadu yang

pertama di Indonesia.

Perseroan merupakan pelopor

dalam layanan telekomunikasi

dan multimedia terpadu dengan

memperkenalkan konsep TriplePlay,

yakni penyediaan layanan televisi

berlangganan (“HomeCable”),

layanan internet pita lebar

berkecepatan tinggi (“FastNet”) dan

layanan komunikasi data melalui

jaringan telekomunikasi digital

(“DataComm”), seluruhnya dalam

satu jaringan telekomunikasi yang

handal milik Perseroan.


(13)

11

ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Sejarah Perseroan dimulai pada tahun 1994, dengan berdirinya PT Saira Ananda yang berkedudukan di Jakarta dan didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 37 tanggal 6 Januari 1994 yang dibuat dihadapan Siti Safariyah S.H., Kandidat Notaris, pengganti dari Bandoro Raden Ayu Mahyastoeti Notonagoro S.H., Notaris di Jakarta. Dalam perjalanan bisnisnya, PT Saira Ananda telah mengalami beberapa kali perubahan nama, dengan perubahan nama terakhir terjadi di tahun 2007, menjadi PT First Media Tbk.

Perseroan tercatat sebagai perusahaan publik pada tahun 2000 dan melakukan pencatatan saham pertama kali di Bursa Efek Surabaya (yang kemudian dilebur bersama Bursa Efek Jakarta menjadi Bursa Efek Indonesia).

Konsep Bisnis TriplePlay

Pada tahun 2007, Perseroan melakukan repositioning bisnis yang radikal dengan menyediakan layanan telekomunikasi dan multimedia terpadu yang pertama di Indonesia. Layanan terpadu tersebut dikenal dengan konsep TriplePlay, dimana Perseroan menyediakan layanan terpadu yang terdiri dari layanan televisi berlangganan (“HomeCable”), layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi (“FastNet”) dan layanan komunikasi data melalui jaringan telekomunikasi digital (“DataComm”). Layanan TriplePlay dari Perseroan diperkuat dengan teknologi jaringan kabel Hybrid Fiber Coaxial (HFC) dua arah pada frekuensi 870 Mhz yang dimiliki dan dioperasikan Perseroan. Teknologi digitalisasi tersebut memungkinkan kompresi data yang lebih besar sehingga meningkatkan

kapasitas kabel dalam melakukan transmisi data berkecepatan tinggi. Dengan teknologi tersebut, Perseroan dapat mentransmisikan lebih dari 100 saluran televisi dan layanan internet berkecepatan tinggi secara serentak.

Saat ini konsep bisnis TriplePlay disediakan oleh Perseroan melalui anak perusahaannya yaitu PT Link Net Tbk dan PT First Media Television.

Layanan Broadband Wireless Access

Pada tahun 2009, Perseroan mulai mengembangkan layanan nirkabel (wireless) setelah memperoleh izin untuk dapat menyelenggarakan jaringan tetap lokal berbasis Packet-Switched menggunakan pita frekuensi radio 2,3 GHz untuk keperluan layanan pita lebar nirkabel (wireless broadband) pada pita frekuensi radio 2360 MHz- 2375 MHz untuk Zona 1 (Sumatera Bagian Utara) dan Zona 4 (Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).

Untuk penggunaan pita frekuensi radio 2,3 GHz, Perseroan telah memperoleh Izin Pita Frekuensi Radio untuk masing-masing daerah layanan Zona 4 dan Zona 1 dengan pita frekuensi Blok 13 (2360-2375 MHz). Sejalan dengan komitmen Perseroan untuk menjadi yang terdepan dan mengantisipasi perkembangan teknologi yang pesat, Perseroan mulai mengembangkan jaringan wireless Perseroan dengan teknologi Long Term Evolution (LTE) pada tahun 2013.

Untuk memperkuat pengembangan jaringan wireless miliknya, Perseroan di tahun 2014 telah mengakuisisi PT Mitra Mandiri Mantap yang merupakan pemegang saham utama dari PT Internux, penyedia jaringan wireless dengan merek dagang Bolt!Super4G.


(14)

konten-konten siaran in-house yang telah dikembangkan sebelumnya oleh Perseroan.

Konten siaran yang dikembangkan Perseroan tidak hanya dapat dinikmati melalui televisi, tetapi juga dengan layanan Over The Top (OTT) berbasis content-streaming melalui komputer, notebook, tablet, dan smartphone, dengan aplikasi TV Anywhere milik Perseroan yaitu First Media GO. Sebagai nilai tambah untuk mendukung bisnis medianya, di tahun 2014, Perseroan melalui anak perusahaan telah mengakuisisi PT Cinemaxx Global Pasiik, perusahaan penyelenggara bioskop di Indonesia.

Dalam rangka memperkuat linis bisnis telekomunikasinya, Perseroan melalui anak perusahaannya, telah

mengakuisisi

PT MSH Niaga Telecom Indonesia (“MSH Niaga”), perusahaan penyedia layanan

nilai tambah kartu panggil (calling card).

Perseroan melihat bahwa telekomunikasi melalui telepon

sudah merupakan salah satu kebutuhan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat modern, terutama bagi para pelaku usaha (korporasi). Melalui MSH Niaga, Perseroan dapat memberikan solusi telekomunikasi bagi pelaku usaha yang membutuhkan layanan teleponi dengan biaya yang lebih eisien, terutama untuk penyediaan layanan pelanggan dan mendukung kegiatan operasional antar cabang yang terpisah di berbagai wilayah.

Guna melengkapi layanan telekomunikasi dan multimedia terpadu yang disediakan Perseroan, tahun 2014 Perseroan melalui anak perusahaannya mengakuisisi PT Prima Wira Utama (“PWU”), pengelola infrastruktur pasif multimedia.

Perluasan jaringan, pengembangan teknologi dan konten merupakan upaya pengembangan usaha terus menerus dari Perseroan untuk mencapai visi dan misi Perseroan sebagai penyelenggara jasa Megamedia terpadu terkemuka di Indonesia.

Dengan berbagai pengembangan dan inovasi yang dilakukan, Perseroan berupaya mewujudkan konvergensi teknologi, media, dan telekomunikasi (TMT), yang diyakini dapat memberikan pengalaman baru bagi para pengguna layanan Perseroan dalam menikmati layanan telekomunikasi dan multimedia berkualitas tinggi dan menciptakan eisiensi dalam penyelenggaraan layanan oleh Perseroan yang dapat memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.

Pengembangan Usaha Menuju Konvergensi Teknologi, Media dan Telekomunikasi

Perluasan jaringan kabel milik Perseroan melalui anak perusahaannya PT Link Net Tbk, hingga akhir tahun 2014, telah mencapai sekitar 1,4 juta home-passed di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Bandung dan Surabaya.

Perluasan jaringan kabel tersebut juga diperuntukkan sebagai backbone dari Base Transceiver Station (BTS) Perseroan yang dibangun untuk menyediakan layanan Broadband Wireless Access di Zona 1 dan Zona 4. Saat ini Perseroan, baik sendiri maupun melalui anak perusahaannya, telah memiliki sekitar 2600

BTS di Zona 4 (Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), dan saat ini sedang dalam proses roll-out pembangunan BTS di Zona 1 (Sumatera Bagian Utara). Selain memperluas jaringan telekomunikasinya, Perseroan juga senantiasa melakukan upgrade atas jaringan kabel berbasis HFC miliknya, antara lain dengan mengubah sistem konigurasi menjadi DOCSIS 3.0 untuk dapat menghantarkan bandwidth internet sampai dengan 100 Mbps.

Mencermati persaingan dalam bisnis telekomunikasi yang semakin ketat, Perseroan melihat bahwa perluasan jaringan dan pengembangan teknologi saja belum cukup. Seiring dengan pengembangan jaringan backbone dan konigurasinya, Perseroan juga mengembangkan konten dalam penyediaan layanan Perseroan.

Konten menjadi salah satu aspek penting dalam kegiatan usaha Perseroan yang memberikan nilai tambah dan daya pembeda dalam layanan Perseroan, terutama dalam rangka mewujudkan misi Perseroan sebagai penyedia layanan Megamedia. Perseroan aktif mengembangkan berbagai konten siaran in-house pada tahun 2014, yaitu

BeritaSatu SPORTS dan BeritaSatu ENGLISH melalui anak perusahaan PT First Media News (“FMN”), serta Foodie, Kairos, dan Karaoke melalui anak perusahaan PT First Media Production (“FMP”), melengkapi


(15)

13


(16)

Pada tanggal 22 Agustus 2013, pemegang saham Perseroan telah melakukan konversi Waran Seri II menjadi saham. Konversi Waran Seri II tersebut menyebabkan peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan sebagaimana termuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tangggal 22 Agustus 2013, yang dibuat oleh Rini Yulianti, S.H., Notaris di Jakarta, sehingga Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan menjadi sejumlah 1.742.167.907 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 871.083.953.500. Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.10-35144 tanggal 26 Agustus 2013, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan sebagai berikut:

55,10% = AcrossAsia Ltd 33,76% = PT Reksa Puspita Karya

11,14% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%

Keterangan

Saham biasa atas nama Nilai Nominal Rp 500 per lembar Jumlah Saham Jumlah Nominal %

Modal Dasar 6.967.587.600 3.483.793.800.000

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 1.742.167.907 871.083.963.500 100 Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%

Across Asia Ltd 959.976.602 479.988.301.000 55,10 PT Reksa Puspita Karya 588.167.378 294.083.689.000 33,76 Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 194.023.927 97.011.963.500 11,14

Berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan di atas 5% (lima persen) yang dikeluarkan oleh PT Sharestar Indonesia selaku Biro Administrasi Efek (“BAE”) Perseroan per tanggal 31 Desember 2012, susunan Pemegang Saham Perseroan adalah sebagai berikut :

55,10% = AcrossAsia Ltd 33,76% = PT Reksa Puspita Karya

11,14% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%

Keterangan

Saham biasa atas nama Nilai Nominal Rp 500 per lembar Jumlah Saham Jumlah Nominal %

Modal Dasar 6.967.587.600 3.483.793.800.000

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 1.741.896.978 870.948.489.000 100 Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%

Across Asia Ltd 959.976.602 479.988.301.000 55,10 PT Reksa Puspita Karya 588.167.378 294.083.689.000 33,76

2014

2013

2012

55,10%

11,14% AcrossAsia Ltd

PT Reksa Puspita Karya

Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5% 33,76% PEMEGANG SAHAM

PT FIRST MEDIA Tbk

Di tahun 2014, Perseroan tidak mengalami perubahan kepemilikan saham. Kepemilikan saham masih sama dengan tahun 2013.


(17)

15

ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Pada tanggal 5 Oktober 2011, pemegang saham Perseroan yang berasal dari masyarakat telah melaksanakan Waran Seri II dan dana pelaksanaan Waran Seri II tersebut telah diterima penuh oleh Perseroan. Atas pelaksanaan Waran Seri II tersebut peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan disahkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 21 Oktober 2011 yang dimuat dalam Akta Risalah Rapat No. 6 tanggal

21 Oktober 2011, yang dibuat oleh Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta, sehingga Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan menjadi sejumlah 1.741.896.978 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 870.948.489.000 dengan susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan sebagai berikut:

Keterangan

Saham biasa atas nama Nilai Nominal Rp 500 per lembar Jumlah Saham Jumlah Nominal %

Modal Dasar 6.967.587.600 3.483.793.800.000

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 1.741.896.978 870.948.489.000 100 Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%

Across Asia Ltd 959.976.602 479.988.301.000 55,11 PT Reksa Puspita Karya 588.167.378 294.083.689.000 33,77 Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 193.752.998 96.876.499.000 11,12

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 16 tanggal 3 Juni 2011, yang dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan keputusan No. AHU-36144.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Juli 2011, Perseroan telah melakukan peningkatan modal dasar menjadi Rp 3.483.793.800.000 terbagi menjadi 6.967.587.600 saham dan meningkatkan Modal Ditempatkan dan Disetor sehubungan dengan pelaksanaan Waran Seri II, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

55,10% = AcrossAsia Ltd 33,76% = PT Reksa Puspita Karya

11,14% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%

Keterangan

Saham biasa atas nama Nilai Nominal Rp 500 per lembar Jumlah Saham Jumlah Nominal %

Modal Dasar 6.967.587.600 3.483.793.800.000

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 1.741.896.978 870.948.489.000 100 Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%

Across Asia Ltd 959.976.602 479.988.301.500 55,10 PT Reksa Puspita Karya 588.167.378 294.083.689.000 33,76 Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 193.752.998 96.876.499.000 11,14

Pada tanggal 18 Maret 2010, Perseroan telah melakukan peningkatan modal dasar menjadi Rp 1.650.000.000.000 yang terbagi menjadi 3.300.000.000 saham, sebagaimana disetujui berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 4 Maret 2010 yang dimuat dalam Akta Risalah Rapat No. 6 tanggal 4 Maret 2010, yang dibuat oleh Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta dan dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal 4 Maret 2010 yang dibuat di hadapan Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan keputusan

No. AHU-13941.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 18 Maret 2010, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

55,11% = AcrossAsia Ltd 33,77% = PT Reksa Puspita Karya

11,12% = Pemegang Saham dengan Kepemilikan di bawah 5%

2011


(18)

Keterangan

Saham biasa atas nama Nilai Nominal Rp 500 per lembar Jumlah Saham Jumlah Nominal %

Modal Dasar 3.300.000.000 1.650.000.000.000

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 1.741.895.400 870.947.700.000 100 Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%

Across Asia Ltd 959.976.602 479.988.301.000 55,11 PT Reksa Puspita Karya 588.167.378 294.083.689.000 33,77 Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 193.751.420 96.875.710.000 11,12

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 19 April 2010 yang dimuat dalam Akta Risalah Rapat No. 21 tanggal 19 April 2010, yang dibuat oleh Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta, serta berdasarkan pernyataan keputusan pemegang saham yang dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal 20 Juli 2010 yang dibuat di hadapan Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta, Perseroan telah memperoleh persetujuan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PUT II) dan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sehubungan dengan pengeluaran saham baru sejumlah 912.421.400 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 456.210.700.000 sebagai hasil pelaksanaan PUT II. Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan

No. AHU-AH.01.10-21071 tanggal 18 Agustus 2010, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

Keterangan

Saham biasa atas nama Nilai Nominal Rp 500 per lembar Jumlah Saham Jumlah Nominal %

Modal Dasar 3.300.000.000 1.650.000.000.000

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 1.741.895.400 870.947.700.000 100 Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%

Across Asia Ltd 959.976.602 479.988.301.000 55,11 PT Reksa Puspita Karya 588.167.378 294.083.689.000 33,77 Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 193.751.420 96.875.710.000 11,12

Pada tanggal 26 Juni 2008 dan tanggal 30 Juni 2008, PT Reksa Puspita Karya melakukan pelaksanaan Waran Seri I masing-masing sejumlah 13.000.000 lembar waran dan 500.000 lembar waran dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 1.000 per lembar waran. Dana pelaksanaan Waran Seri I tersebut telah diterima oleh Perseroan pada tanggal 27 Juni 2008 dan 1 Juli 2008 masing-masing sebesar Rp 13.000.000.000 dan Rp 500.000.000. Dengan demikian, setelah pelaksanaan Waran Seri I oleh PT Reksa Puspita Karya tersebut, modal ditempatkan dan modal disetor dalam Perseroan mengalami peningkatan menjadi sejumlah 829.474.000 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 414.737.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan yang terjadi sehubungan dengan pelaksanaan Waran Seri I oleh PT Reksa Puspita Karya tersebut kemudian disahkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana termuat dalam Akta Risalah Rapat No. 4 tanggal 13 Nopember 2009, yang dibuat oleh Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta dan selanjutnya dinyatakan di dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 5 tanggal 13 Nopember 2009 yang dibuat dihadapan Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-00269 tanggal 6 Januari 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0000833.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 6 Januari 2010, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: 55,11% = AcrossAsia Ltd

33,77% = PT Reksa Puspita Karya

11,12% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%

2010

LANJUTAN

2008


(19)

17

ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

2008

LANJUTAN

2007

Keterangan

Saham biasa atas nama Nilai Nominal Rp 500 per lembar Jumlah Saham Jumlah Nominal %

Modal Dasar 1.497.200.000 748.600.000.000

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 829.474.000 414.737.000.000 100 Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%

Across Asia Ltd 457.131.718 228.565.858.000 55,11 PT Reksa Puspita Karya 280.079.704 140.039.852.000 33,77 Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 92.262.580 46.131.290.000 11,12

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 29 Desember 2006 sebagaimana dimuat dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 85, tanggal

29 Desember 2006, yang dibuat oleh Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., Notaris di Jakarta, serta berdasarkan pernyataan keputusan pemegang saham yang dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 8 tanggal 5 Maret 2007 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., Notaris di Jakarta, Perseroan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sehubungan dengan pengeluaran saham baru sejumlah 441.674.000 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 220.837.000.000 sebagai hasil pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I). Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. W7-HT.01.04-6246 tanggal 3 Mei 2007, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

56,02% = AcrossAsia Ltd 32,67% = PT Reksa Puspita Karya

11,31% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%

Keterangan

Saham biasa atas nama Nilai Nominal Rp 500 per lembar Jumlah Saham Jumlah Nominal %

Modal Dasar 1.497.200.000 748.600.000.000

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 815.974.000 407.987.000.000 100 Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%

Across Asia Ltd 457.131.716 228.565.858.000 56,02 PT Reksa Puspita Karya 266.579.704 133.289.852.000 32,67 Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 92.262.580 46.131.290.000 11,31


(20)

(21)

19

ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Dari kiri ke kanan:

Markus Permadi, Ito Sumardi DS, Theo Sambuaga, Muladi,

Rizal Ramli, Didik J. Rachbini, Benny Haryanto, Richard Setiadi, Nanan Soekarna


(22)

Theo Sambuaga | Presiden Komisaris

Menjabat sebagai Presiden Komisaris sejak tahun 2013.

Sebelumnya beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2011. Theo Sambuaga juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Lippo Karawaci Tbk (2010-sekarang), ), Pimpinan Umum

Harian Suara Pembaruan dan Presiden BeritaSatu Media Holding (2013-sekarang), serta pernah menjadi Presiden Globe Media Group (2010-2011).

Theo Sambuaga pernah menjadi anggota DPR RI mewakili Golongan Pemuda (1982-1998), anggota MPR RI (1982-2009), Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia (1998), kemudian menjadi Menteri Negara Perumahan dan Permukiman Republik Indonesia (1998-1999). Pada tahun 2009, beliau menjadi Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar hingga sekarang.

Beliau menyelesaikan pendidikan S2 dalam bidang ilmu International Public Policy di School of Advanced

International Studies, John Hopkins University, Amerika Serikat.

Prof. DR. Didik J. Rachbini | Komisaris Independen

Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2006.

Didik J. Rachbini adalah Pendiri INDEF (Institute for Development of Economics and Finance). Perjalanan karir beliau, banyak di seputar dunia pendidikan dan penelitian. Memulai karir sebagai Asisten Dosen di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1982, dan di tahun berikutnya, meraih gelar Insinyur. Beliau menjadi dosen di almamaternya hingga tahun 1985. Selanjutnya beliau menjadi Peneliti sekaligus Kepala Program Penelitian LP3ES (1985-1994), Direktur Utama PT Insan Selaras (1997-1999), Pengajar di Universitas Nasional, Jakarta

(1993-1994), Konsultan FAO dan UNDP (1990-1995), menjadi Direktur Ekonomi di badan konsultan yang didirikannya, PT Konsultan INDEF (1995-2000), Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana (1995-1997), Pembantu Rektor I Universitas Mercu Buana (1997-2005), Komisaris PT Angkasa Pura I (1998-1999), dan pernah menjadi Anggota DPR RI (2004-2009).

Didik J. Rachbini meraih gelar Master of Science dan Ph.D dari Central Luzon State University, Filipina.


(23)

21

ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

DR. Rizal Ramli | Komisaris Independen

Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2008.

Rizal Ramli adalah salah satu anggota United Nation Development Programme Advisory Panel (UNDP)

untuk pengembangan masyarakat. Rizal Ramli adalah Pendiri ECONIT Advisory Group dan menjadi Chairman sejak tahun 2002 sampai saat ini. Beliau pernah menjadi Kepala Badan Urusan Logistik (Ka Bulog)

(April 2000-Maret 2001), Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia (Agustus 2000-Juni 2001), Menteri Keuangan Republik Indonesia (Juni-Juli 2001), Ketua Komite Kebijakan Sektor Keuangan

(Agustus 2000 - Juni 2001), Ketua Tim Keppres 133 (Agustus 2000-Juni 2001), dan pernah menjadi Presiden Komisaris PT Semen Gresik Tbk (2006-2008).

Rizal Ramli memperoleh gelar Ph.D dalam Bidang Ekonomi dari Boston University, Amerika Serikat. Prof. DR. H. Muladi, SH | Komisaris Independen

Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2013.

Muladi memulai karirnya sebagai dosen di Universitas Diponegoro. Kemudian menjadi Rektor dan Guru Besar

di universitas yang sama. Beliau pernah menjadi Ketua Delegasi Indonesia pada Kongres Crime Prevention and

Criminal Justice (ECOSOC) (1991-1998), Anggota Komnas HAM (1993-1998), Anggota MPR RI, Fraksi Utusan Daerah (1997-1999), Menteri Kehakiman Kabinet Pembangunan VII (1998) dan pada Kabinet Reformasi Pembangunan merangkap sebagai Menteri Sekretaris Negara (1998-1999),

Ketua Institute for Democracy and Human Rights di The Habibie Center (1999-2002), Hakim Agung RI

(2000-2001), Gubernur Lemhanas (2005-2011), Ketua DPP Partai Golkar Bidang Hukum dan HAM (2009-2014). Muladi merupakan lulusan Universitas Diponegoro di bidang Hukum tahun 1968, Pasca Sarjana di bidang Hukum

dengan predikat Cumlaude dari Universitas Padjadjaran, Bandung dan KSA III Lemhanas.

DR. Drs. Ito Sumardi DS, SH, MBA, MM | Komisaris Independen

Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2013.

Ito Sumardi adalah Purnawirawan Perwira Tinggi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berpangkat

Komisaris Jenderal Polisi dengan jabatan terakhir Kepala Badan Reserse Kriminal Polri. Beliau memulai tugasnya di Kores 811 Serang (1978-1980), Polwil 15.3 Timtim (1979-1980), Ajudan Deputi Kapolri/Wakapolri (1980-1982), Metro 701 (1982- 1985), PTIK (1986-1989), Lantas Polri (1989-1996). Beliau pernah bertugas di beberapa satuan operasional kewilayahan, seperti Operasi Kepolisian Khusus di Timor Timur, Aceh dan Papua. Menjadi Ajudan Wakapolri, Komandan Kontingen Garuda XIV/11, Komandan Satgas Tsunami Aceh dan AMM, dan saat ini mendapat kepercayaan negara untuk menjabat sebagai Duta Besar Indonesia di Republik Uni Myanmar.

Ito Sumardi merupakan lulusan Akabri tahun 1977, melanjutkan pendidikan PTIK tahun 1986, menyelesaikan pendidikan bidang Hukum tahun 1996, pendidikan Pasca Sarjana bidang Bisnis Administrasi, pendidikan Pasca Sarjana bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, pendidikan Pasca Sarjana bidang Hukum Pidana, dan mendapat gelar Doktor Hukum Pidana dari Universitas Padjadjaran Bandung.


(24)

PROFIL KOMISARIS

Drs. Nanan Soekarna | Komisaris Independen

Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2014.

Nanan Soekarna adalah Purnawirawan Perwira Tinggi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berpangkat Komisaris Jenderal Polisi dengan jabatan terakhir Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri). Beliau memulai karirnya di Polda Metro sebagai Dan Unit Patko Sabhara 1979, dan sebagai Wadan Kie III Sat pada tahun 1980. Kemudian menjabat di berbagai posisi pada Polres Tangerang, terakhir sebagai Kadis Serse (1981-1984). Beliau bertugas di Mabes Polri sebagai Pasis PTIK XXI (1984-1986), SPN Mojokerto dengan posisi terakhir sebagai Ka Korsis (1986-1990), Polwil Bojonegoro sebagai Kabag Reserse (1990-1992), Polres Kediri sebagai Wakapolres (1992-1994), Pol XXX sebagai Pasis Sespim (1994-1995), AKPOL sebagai Dan Yon Tar (1995), Polda Metro Jaya sebagai KORSPRIPIM (1995-1996), Polres Jakarta Timur sebagai Kapolres (1996-1997), Polda Kalimantan Selatan sebagai Kadit Serse (1997-1998), GAB XXVI sebagai Pasis SESKO (1998-1999), kembali ke Mabes Polri sebagai Kasubdit Kamneg Serse (1999-2000), sebagai Koorspripim Kapolri (2000-2001), sebagai Kapus Kodalops Polda (2001), kemudian Polwil Purwakarta sebagai Kapolwil (2001), Polwil Bogor sebagai Kapolwil (2001-2002), sebagai SES NCB-Interpol Indonesia (2002-2003), Polda Metro Jaya sebagai Wakapolda (2003-2004), Polda Kalimantan Barat sebagai Kapolda (2004-2006), Staf Ahli Kapolri (2006-2009), Kadiv Humas Polri (2009), Irwasum Polri (2009-2011).

Nanan Soekarna merupakan lulusan Akabri tahun 1978, melanjutkan pendidikan Palan Reserse Narkotik tahun 1987, pendidikan PTIK tahun 1986, Kibi Hankam tahun 1988, FBI National Academy Quantico USA tahun 1989, Sespim Pol Angkatan XXX tahun 1995, Sesko Gab angkatan XXVI tahun 1999, Lemhanas KSA XIII tahun 2005, dan Police Leadership Executive Course NEI (National Executive Institute) FBI Academy Quantico USA tahun 2008. Beberapa penugasan luar negeri yaitu Muhibah Taruna Akabri (perwakilan Akpol) ke Jepang tahun 1974, Misi perdamaian PBB UN Police Mission (Untag) Namibia / South West Africa tahun 1990, Misi Perdamaian PBB UN Police Mission (Untag) Cambodia tahun 1992, serta seminar-seminar / konferensi-konferensi di Jepang, Australia, Belanda, Lyon, USA, New Zealand, Jerman, Thailand, Hongkong, Turki, Malaysia dan Myanmar.

Benny Haryanto | Komisaris

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2014.

Beliau memulai karirnya sebagai Manajemen Trainee di Bank Danamon dan kemudian melanjutkan karirnya di Standard Chartered Bank dan Deutsche Bank di Jakarta. Benny Haryanto telah menjabat berbagai posisi manajemen, termasuk sebagai Presiden Direktur PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) selama empat tahun (2002-2006). Kemudian, bergabung dengan grup Lippo di berbagai posisi manajemen termasuk sebagai Presiden Komisaris di PT Lippo Securities (2014-sekarang).

Benny Haryanto meraih gelar Bachelor of Administration dari Brandon University, di Manitoba dan gelar Master of


(25)

23

ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Markus Permadi | Komisaris

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2013.

Markus Permadi memulai karirnya di Citibank N.A. (1971-1983) dengan pangkat terakhir Vice President, kemudian

pindah untuk bergabung di PT Bank Central Asia dengan jabatan sebagai Direktur (1983-1990), setelah itu menjabat sebagai Presiden Direktur pada PT Bank Lippo (1990-1998). Beliau juga menjabat sebagai Asisten Menteri/Deputi Bidang Usaha Pelayanan Masyarakat dan Pengembangan Sumber Daya pada Kantor Menteri Negara BUMN/Badan Pengelola BUMN (1998) dan Asisten Menteri/Deputi Bidang Usaha Keuangan dan Jasa Lainnya (1998-2000), serta menjabat sebagai Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (1998-September 2003). Selanjutnya beliau melanjutkan perjalanan karirnya pada PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sebagai Komisaris (Juni 1999-Desember 2000)

dan Komisaris Independen (Juni 2001-Mei 2007), kemudian menjabat sebagai Vice Chairman/Komisaris Independen

pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (September 2003-Mei 2005), menjabat sebagai Komisaris pada Lembaga Penjamin Simpanan (Oktober 2005-September 2008). Beliau kemudian bergabung di PT Broadband Multimedia Tbk sebagai Komisaris (2006- 2007).

Perjalanan karir beliau tidak berhenti sampai di situ, beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris pada PT Ciptadana Multiinance (2006-2007). Kemudian menjadi Komisaris pada PT Media Interaksi Utama

(Januari 2007-Januari 2011), Non-Excecutive Director pada Bowspirit Capital Corporation Ltd

(September 2007- Mei 2012), Presiden Komisaris pada PT Star Paciic Tbk (April 2009 - April 2013),

Sekretaris pada Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (1993-sekarang) dan Komisaris pada PT Bank National Nobu Tbk (Maret 2012- sekarang).

Markus Permadi meraih gelar S1 pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia dan meraih gelar S2 pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Richard Setiadi | Komisaris

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2014.

Richard Setiadi memulai karir sebagai Auditor di Kantor Akuntan Arthur Andersen pada tahun 1994 dan selama karir beliau sebagai audit eksternal, beliau melakukan audit di beberapa perusahaan terkemuka salah satunya PT Matahari Putra Prima Tbk.

Beliau kemudian bergabung dengan PT Matahari Putra Prima Tbk sebagai Head of Finance and Accounting pada

tahun 2001. Dan untuk selanjutnya menjadi bagian dari Lippo Group Companies. Beliau menjabat sebagai Chief

Financial Officer Matahari Food Business. Saat ini beliau juga memegang posisi sebagai Direktur di PT Multipolar Tbk (2013-sekarang) dan PT Matahari Putra Prima Tbk (2012-sekarang).

Richard Setiadi meraih gelar S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya, Yogyakarta sebagai lulusan terbaik tahun 1994.


(26)

dipastikan bahwa pertumbuhan sambungan internet akan sangat berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Perseroan berupaya bahwa segala bentuk tren TIK untuk transformasi Indonesia tidak hanya menjadi wacana semata, melainkan harus menjadi kenyataan dan berdampak positif kepada masyarakat secara luas.

PERUBAHAN PENGURUS PERSEROAN

Pada Rapat Pemegang Saham Tahunan tanggal 23 April 2014, telah diangkat 1 (satu) orang Komisaris Independen dan 2 (dua) orang Komisaris yaitu : Nanan Soekarna, Benny Haryanto, dan Richard Setiadi. Dengan pengangkatan tersebut, maka komposisi akhir jajaran Dewan Komisaris Perseroan terdiri atas 1 (satu) Presiden Komisaris oleh Theo Sambuaga, 5 (lima) Komisaris Independen oleh Didik Junaidi Rachbini, Rizal Ramli, Ito Sumardi DS, Nanan Soekarna dan H. Muladi; dan 3 (tiga) Komisaris oleh Markus Permadi, Benny Haryanto, dan Richard Setiadi. Pada posisi Direksi, dalam kesempatan ini, kami mengucapkan selamat atas pengangkatan Saudara Ali Chendra sebagai Presiden Direktur, Irwan Djaja sebagai Wakil Presiden Direktur, serta diikuti saudara Richard Kartawijaya dan Anthony Chandra Kartawiria sebagai Direktur. Perseroan mengucapkan selamat bergabung kepada Komisaris dan Direksi baru kiranya dapat ikut bahu membahu mengembangkan bisnis Perseroan lebih baik.

PROSPEK TAHUN 2015

Dengan melihat tren ekonomi Indonesia yang terus meningkat, serta keseimbangan politik yang membaik, maka hal ini dapat menunjang laju investasi dan produktivitas ekonomi di Indonesia. Lingkungan makro yang kondusif ini dapat memberikan rangsangan positif untuk perkembangan bisnis Perseroan di tahun 2015. Tahun 2015 juga ditengarai menjadi tahun yang menantang bagi Perseroan seiring dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN, yang membuat persaingan di wilayah Asia Tenggara tidak lagi dibatasi oleh demograi kebangsaan. Hal ini menuntut setiap pelaku usaha di kawasan Asia Tenggara menjadi lebih kompetitif dalam memberikan nilai tambah kepada konsumennya. Perseroan siap dan menyambut baik berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN tersebut serta berusaha terus berada di barisan depan dalam membangun Indonesia terkoneksi untuk membuat perekonomian Indonesia semakin berjaya di masa depan, melalui pengembangan usahanya di bidang teknologi, media, dan telekomunikasi (TMT).

Pemegang Saham yang Terhormat,

Segala Puji Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa

bahwa Perseroan dapat melampaui persaingan usaha

di tahun 2014 dengan baik. Dengan kerja keras dan

dedikasi tinggi, Perseroan mampu mengembangkan

usahanya dengan baik dan terstruktur.

Selama tahun 2014 kita telah menyaksikan kemajuan bisnis yang signiikan dari PT First Media Tbk beserta seluruh unit usahanya. Masing-masing dari setiap unit usaha sudah memberikan dedikasi yang penuh untuk mengembangkan usahanya. Menciptakan antusiasme dalam masyarakat menjadi pola berpikir strategis Perseroan dalam proses pengembangan setiap unit usaha. Hal ini tidak lepas dari misi Perseroan yang selalu mengutamakan pelanggan. Pencapaian di tahun ini tidak lepas dari dukungan Direksi yang telah menjalin kerja sama yang baru di seluruh jajaran Perseroan dan mengarahkan Perseroan dengan strategi yang tepat untuk memajukan organisasi dan kegiatan operasional di semua bidang usahanya.

TRANSFORMASI INDONESIA MELALUI TEKNOLOGI, INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

Berdasarkan data ICT Whitepaper tahun 2013, era masa depan TIK sedang mengalami tren perkembangan yang pesat yang ditandai dengan adanya teknologi cloud computing, smart city, big data, IPv6 dan adanya konvergensi media. Dengan tren ini Indonesia akan mengalami transformasi TIK yang luar biasa yang dapat mendorong akselerasi pertumbuhan negara dalam berbagai bidang khususnya dalam mendorong akselerasi perekonomian negara yang bersumber dari kualitas sumber daya manusia dan produktiitas ekonomi kreatif. Pada tahun 2014, pertumbuhan internet di Indonesia mencapai sekitar 84,17 juta pelanggan. Dari jumlah tersebut, penetrasi internet hanya berkisar 34,9% dari 252 juta penduduk di Indonesia. Hal tersebut masih jauh dari target Millennium Development Goal’s (MDGs) yang mengharapkan adanya penetrasi internet mencapai 50% dari jumlah penduduk.

Masih ada waktu untuk mengejar ketertinggalan guna mencapai 50% angka penetrasi Internet di Indonesia. Mengejar angka 50% bukanlah sekedar mengejar prestasi semata, hal tersebut dilakukan agar dapat berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada tahun 2012 kontribusi sambungan internet di indonesia menyumbang 1,6% dari Produk Domestik Bruto (“PDB”) Indonesia (setara dengan Rp 115 triliun) dan akan diperkirakan menjadi 2,5% dari PDB pada tahun 2016. Sudah


(27)

25

ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

APRESIASI

Dalam kesempatan ini, kami sampaikan pula ucapan terima kasih kepada pemegang saham yang terhormat atas

dukungannya selama ini kepada Perseroan. Kami masih terus berharap dukungan Anda agar PT First Media Tbk dapat menjadi salah satu kekuatan penyedia layanan jaringan dan internet pita lebar di Indonesia, dapat terus maju dan berkontribusi kepada kemajuan ekonomi Indonesia, sekaligus penghantar tayangan televisi sarat informasi, materi pendidikan, dan hiburan, penyedia konten berita yang bermutu, berbobot, seimbang dan membangun. Sebuah visi megamedia untuk pembangunan masa depan Indonesia.

Atas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan penghargaan yang tulus kepada Direksi dan seluruh jajaran manajemen serta karyawan PT First Media Tbk atas pencapaian dan prestasi di tahun 2014. Bersamaan dengan itu, Kami juga ucapkan selamat bekerja untuk tahun 2015.

Untuk dan atas nama Dewan Komisaris PT First Media Tbk

Theo Sambuaga

Presiden Komisaris


(28)

(29)

27

ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Dari kiri ke kanan:

Harianda Noerlan, Dicky S Moechtar, Ali Chendra,

Johannes Tong, Richard Kartawijaya, Irwan Djaja, Anthony Chandra Kartawiria


(30)

Ali Chendra

| Presiden Direktur

Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2014. Sebelumnya Ali Chendra menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2013. Pada tahun 2003, Ali Chendra mendirikan Asosiasi Penyelenggara Multimedia

Indonesia (APMI) dengan jabatan Vice Chairman.

Memulai karir sebagai technical staff pada PT Metrodata/Wang Computer (1979-1983). Menjabat sebagai Direktur

pada PT Total Data (1983-1993); PT Telepoint Nusantara (1993-1999); PT Telplus Digitalindo (1993-1999); PT Infracom Telesarana (2009-2012).

Beliau juga pernah menjabat sebagai Presiden Direktur di beberapa Perusahaan antara lain: PT Indonesia Media Televisi (2012-2014); PT Infokom Elektrindo (2006-2009); PT Datakom Pratama (2005-2006); PT MLC/Indovision (2001-2004); PT Media Citra Indostar (2001-2004). Selain itu beliau juga pernah menjadi anggota Dewan Komisaris dan Direksi dari beberapa perusahaan milik Bhakti Investama/MNC Group, yaitu : Linktone-Nasdag Listed (anggota Direksi); PT Bhakti Investama Tbk (anggota Direksi); PT Agis Tbk (anggota Direksi); PT Metrosel (anggota Dewan Komisaris); PT Mobile 8 Telecom Tbk (anggota Dewan Komisaris).

Pada tahun 2003 beliau meraih gelar sarjananya pada Control Data Institute, Toronto, Canada.

Irwan Djaja

| Wakil Presiden Direktur

Menjabat sebagai sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2014. Sebelumnya Irwan Djaja menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan (2011-2013) dan Direktur Keuangan Perseroan (2009-2011).

Memulai karir sebagai Akuntan pada PT Citra Dimensi Arthali (1993-1994), kemudian bergabung dengan kantor akuntan publik Prasetio Utomo & Co. (Arthur Andersen Co.SC) dengan jabatan terakhir sebagai Supervisor di Divisi

Business Advisory (1994-1996). Melanjutkan perjalanan karirnya dengan bekerja di KPMG (Klynveld Peat Marwich

and Goerdeler) Asia Pasiic sebagai Senior Manager, kemudian bergabung dengan kantor Siddharta Consulting,

irma anggota dari KPMG Internasional selama enam tahun sejak 1999, dengan jabatan terakhir sebagai Direktur dan Associate Partner Corporate Finance di Divisi Financial Advisory Services sejak 2001. Selanjutnya, beliau

menjabat sebagai Direktur (Deputy CFO) di PT Clipan Finance Indonesia Tbk, perusahaan multifinance (2006-2008).

Irwan Djaja memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Trisakti, Indonesia dan Master

of Applied Finance dari The University of Melbourne, Australia dan mendapat gelar Doctoral in Management dari Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia.


(31)

29

ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Dicky S. Moechtar

| Direktur

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2006.

Awalnya beliau berkarir di dunia perbankan yaitu di PT Bank Perniagaan Indonesia pada tahun 1984 dimulai dengan

menjadi Programmer, dan kemudian meningkat menjadi Asisten Manajer Sistem Analis (1986-1991). Selanjutnya

beliau berkarir di PT Bank Lippo Tbk dengan posisi terakhir sebagai Managing Director yang membawahi bidang

IT, Operation, General Affair, Asset Administration, Distribution Financial Services (1999 - 2002). Kemudian beliau menjabat sebagai Direktur pada PT Multipolar Corporation Tbk (2002-2008), PT Link Net (2009-2011) dan PT Link Net Tbk (2014-sekarang).

Dicky S. Moechtar merupakan lulusan The Control Data Institute, University Des Saarlandes, Jerman, untuk bidang

Computer Studies.

Harianda Noerlan

| Direktur Independen

Menjabat sebagai Direktur Perseroan dan merangkap Corporate Secretary sejak tahun 2006.

Memulai karir profesionalnya di dunia perbankan pada tahun 1990 di PT Bank Niaga Tbk. Jabatan terakhir di bank

tersebut sebagai Head of International Banking Division-Capital Market Group di tahun 2000. Kemudian beliau

bekerja di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (Indonesian Bank Restructuring Agency - IBRA) dengan jabatan

terakhir sebagai Vice President, Group Head pada Bank Restructuring Unit di tahun 2002. Selanjutnya beliau

bergabung dengan PT Bank Lippo Tbk dengan menjabat beberapa posisi yaitu Managing Director Compliance

(Direktur Kepatuhan), Director Distribution Financial Services, dan Senior Vice President, Channels & Alliances Group Head (2002-2006).

Harianda Noerlan menyelesaikan pendidikan sarjana dari Fakultas Teknik jurusan Teknik Mesin, Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia.


(32)

Johannes Tong |

Direktur

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2013. Selain menjabat sebagai Direktur Perseroan, beliau juga duduk sebagai Direktur di beberapa anak perusahaan Perseroan antara lain PT First Media Production (2008-sekarang) dan PT Media Sinema Indonesia (2010-sekarang). Kemudian juga memegang jabatan sebagai Direktur di Art Department, Universitas Pelita Harapan.

Karir profesional beliau sebelumnya antara lain adalah Loan Officer Bank of America, Area Manager TIMS, General Manager PT Sopanusa Paper Mill & Converting, General Manager PT Tjakrindo Mas Steel Industry, General Manager

PT Plasma Plastic Industry, General Manager PT Indonesia Performing Arts, dan General Manager PT Melodia.

Beliau mendapatkan gelar sarjananya di bidang isika, matematika dan administrasi bisnis pada Azusa Paciic University dan gelar Magister in Business Administration di California State University, Los Angeles.

Anthony C. Kartawiria

| Direktur

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2014.

Memulai karirnya di bidang pemasaran dan persetujuan pemberian kredit di PT Indocitra Finance Tbk

(Januari 1985 - Desember 1994). Kemudian menjabat sebagai Direktur Kredit di PT Bank CIC Tbk (Januari 1995 - Februari 2003), sebagai Presiden Direktur/CEO di PT Bhakti Capital Tbk (Januari 2004 - Desember 2007), sebagai Direktur Operasi dan Keuangan (CFO) di PT Mobile-8 Telecom Tbk/PT Smartfren Telecom Tbk (Januari 2008 -

Maret 2011) dan sebagai Chief Executive Officer Mobile Commerce di PT Smartfren Telecom Tbk

(April 2011-Agustus 2013)

Anthony C. Kartawiria meraih gelar Sarjananya di bidang Akuntansi dan Keuangan dari Universitas Carleton, Ottawa - Canada.


(33)

31

ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Richard Kartawijaya

| Direktur

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2014. Selain menjabat sebagai Direktur Perseroan, beliau juga

menjabat sebagai Chief Executive Officer di PT Link Net (2013-2014) dan PT Link Net Tbk (2014-sekarang).

Memulai karir profesionalnya di dunia komputer sebagai Distributor NEC Computer, PT Citra Caraka sejak 1982.

Berkarir selama 15 tahun di Berca, Distributor Hewlett-Packard, sejak Engineer sampai Direktur. Selanjutnya beliau

menjadi Country Manager di Microsoft Indonesia (1998-2002). Presiden Direktur di Integrasi Teknologi (2002-2003),

Country Manager di Motorola Indonesia (2003-2005). Presiden Direktur di PT Informatika Solusi Bisnis (2005-2010),

dan juga menjadi Managing Director di PT Andalan Solusindo Pratama (2008-2013). Selain itu, beliau juga pernah

menjabat sebagai Chief Executive Officer di PT Ander Cakra Buana (2010-2013).

Richard Kartawijaya juga menjadi Dosen di Universitas Bina Nusantara, Graduate Program. Beliau pun aktif

berorganisasi, antara lain mengikuti di Asosiasi Piranti Lunak dan Telematika Indonesia (ASPILUKI) sejak 1992 dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Ketua Umum, Masyarakat Industri Kreatif dan Teknologi Informasi (MIKTI) sejak 2009 dengan jabatan sebagai Bendahara, Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) sejak 2003 dengan jabatan terakhir sebagai Ketua Bidang ICT dan Content. Kemudian beliau juga pernah menjadi Ketua Dewan Juri dari

Majalah Swa Sembada untuk Best e-Corporation 2009 & 2012, Future IT Leader 2009 & 2012, Indonesia ICT Award

(INAICTA) sejak 2007 sampai dengan 2013 dan terakhir sebagai anggota dari Steering Committee dan sebagai Ketua

Juri Asia Paciic ICT Award (APICTA) sejak 2002 sampai dengan 2013. Mobile Content & Application Award 2008 Kadin (MCAA 2008) sebagai Wakil Ketua Pelaksana dan sebagai Ketua Dewan Juri.

Richard Kartawijaya meraih gelar S1 dari Fakultas Teknik jurusan Teknik Elektro, Universitas Katolik Atma Jaya,

Jakarta, Indonesia dan gelar S2 (Master of Business Administration) di bidang Marketing dari Indonesian European


(34)

dan layanan komunikasi data melalui jaringan telekomunikasi digital (DataComm). Fokus Perseroan tersebut telah berhasil membawa Perseroan menjadi perusahaan penyedia layanan telekomunikasi dan multimedia terpadu yang pertama di Indonesia. Pencapaian-pencapaian Perseroan di tahun 2014 semakin memperkuat posisi Perseroan sebagai yang terdepan. Tidak saja dari sisi pendapatan yang mengalami peningkatan, pengembangan unit usaha Perseroan pun terjadi secara signiikan selama tahun 2014. Oleh karenanya, Perseroan mengusung tema “Broadband Leader” untuk Laporan Tahunan 2014 ini.

KINERJA KEUANGAN PERSEROAN

Pada tahun 2014, Perseroan mampu meraih pendapatan sebesar Rp 2,03 triliun, meningkat sebesar 16% dari tahun sebelumnya. Jumlah pelanggan internet meningkat menjadi 392 ribu dan TV kabel meningkat menjadi 363 ribu. Laba kotor perusahaan mencapai

Rp 1,43 triliun, meningkat sebesar 12% dibandingkan tahun sebelumnya. Laba komprehensif tahun berjalan mengalami peningkatan di tahun 2014 menjadi Rp 7,49 triliun.

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Perseroan, sebagai perusahaan yang berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik - Good Corporate Governance (“GCG”), secara bertahap melengkapi diri dengan berbagai perangkat pendukung GCG. Selain visi, misi dan nilai-nilai perusahaan yang telah ditetapkan sejak lama, Perseroan memiliki Peraturan Perusahaan, Panduan mengenai Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional, serta berbagai Standar Prosedur Operasional. Selain itu, Perseroan mempunyai bagian Divisi Corporate Legal, untuk memastikan kepatuhan atas peraturan-peraturan yang berlaku. Dengan demikian, kami yakin bahwa peraturan-peraturan GCG dapat diimplementasikan dengan baik. Semua ini merupakan suatu kesatuan sistem yang menunjang tercapainya keberhasilan penerapan GCG di Perseroan. Pelaksanaan GCG di Perseroan menggunakan pendekatan top-down, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, best practice, dan budaya Perseroan. Dengan demikian, diharapkan penerapan GCG dapat berjalan dengan lancar serta didukung oleh semua pihak.

PERUBAHAN PENGURUS PERSEROAN

Direksi mengucapkan terima kasih kepada Saudara Larry Ridwan dan Saudara Danrivanto Budhijanto yang telah memberikan kontribusinya kepada First Media selama menjabat sebagai Direktur, sekaligus ucapan selamat menjalankan tugas di posisi baru.

Di tahun 2014, terjadi perubahan susunan Direksi Perseroan dengan adanya pengangkatan saya, Ali Chendra sebagai Presiden Direktur, Irwan Djaja sebagai Wakil Presiden Direktur, Richard Kartawijaya dan Anthony Chandra Kartawiria selaku Direktur.

Direksi menyambut baik pengangkatan Bapak Nanan Soekarna sebagai

Pemegang Saham Yang Terhormat,

Menjadi yang pertama dalam bidang TIK dan penyediaan

konektivitas kepada masyarakat merupakan tujuan utama

Perseroan. Meningkatkan antusias masyarakat terhadap

teknologi digital merupakan bentuk pelaksanaannya.

Perseroan menegaskan melalui Visi Megamedia ingin

membantu mengurangi kesenjangan teknologi digital di

Indonesia.

Bentuk penegasan Visi Megamedia Perseroan tersebut terealisasi dengan selalu berfokus pada pengembangan 3 (tiga) komponen utama TIK yaitu: Jaringan, Konten, dan Bandwidth. Perseroan pada tahun ini sukses membangun dan memperluas jaringan HFC (Hybrid Fiber-Coaxial) di beberapa kota di pulau Jawa, seperti Jabodetabek, Bandung, Surabaya dan Bali, serta membangun jaringan Data dan Komunikasi untuk pasar korporasi agar mendorong perputaran bisnis yang handal. Bandwidth sebagai media penghantarnya selalu ditingkatkan agar dapat mempercepat akses informasi. Oleh sebab itu, Perseroan menetapkan kecepatan 10 Mbps sebagai kecepatan dasar yang patut dirasakan oleh masyarakat saat ini. Lalu untuk konten TV dan aplikasi, Perseroan berhasil mengembangkan teknologi TV Anywhere dan memperbanyak kanal in-house sebagai nilai pembeda.

BROADBAND LEADER

Berdasarkan data ICT Whitepaper tahun 2013, era masa depan TIK sedang mengalami tren perkembangan yang pesat seperti teknologi cloud computing, smart city, big data, IPv6 dan konvergensi. Dengan tren ini Indonesia akan mengalami transformasi TIK yang luar biasa yang dapat mendorong akselerasi pertumbuhan negara dalam berbagai bidang khususnya untuk Indonesia sebagai negara berkembang, transformasi TIK harus dapat mendorong akselerasi perekonomian negara yang bersumber dari kualitas sumber daya manusia dan produktiitas ekonomi kreatif. Meninjau kondisi tren TIK kedepan, Perseroan sangat memahami bahwa TIK merupakan bagian dari bidang usaha yang dijalani. Perseroan berupaya bahwa segala bentuk tren TIK untuk transformasi Indonesia tidak hanya menjadi wacana semata, melainkan harus menjadi kenyataan dan berdampak positif kepada masyarakat secara luas. Perseroan saat ini telah masuk dalam tahap merealisasikan wacana transformasi Indonesia dalam bidang TIK khususnya konvergensi antara Internet, Penyiaran dan Telekomunikasi.

Perseroan memandang ketiga bidang teknologi tersebut (Internet, Penyiaran dan Telekomunikasi) merupakan pondasi atau komponen besar dalam konsep TIK, sehingga Perseroan memfokuskan kegiatan usahanya dengan menggabungkan ketiga bidang teknologi tersebut dalam konsep “TriplePlay”, yaitu layanan terpadu yang terdiri atas layanan televisi berlangganan


(35)

33

ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Seluruh perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 23 April 2014. Untuk anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang baru bergabung, kami mengucapkan selamat bekerja dan berharap dapat membawa Perseroan mencapai prestasi yang lebih gemilang.

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Pencapaian positif dalam organisasi bukan hanya dinilai dari angka pendapatan, eisiensi biaya, dan efektiitas program pemasaran, melainkan manajemen sumber daya manusia menjadi hal penting dalam memajukan nilai usaha organisasi. Dalam hal ini Perseroan pada tahun 2014 menyadari pentingnya mengelola sumber daya manusia sebagai bagian dari manajemen strategi.

Perseroan sangat mementingkan bagaimana meningkatkan kualitas karyawannya agar dapat memberikan kontribusi dengan dedikasi tinggi serta kompetensi dalam bidangnya. Perseroan meyakini dengan mengatur sumber daya manusia dengan baik maka kinerja Perseroan dalam operasional usaha akan semakin meningkat dan menjadi keunggulan kompetitif yang tidak dimiliki oleh pesaing. Keyakinan itulah yang mendorong Perseroan untuk selalu mengembangkan karyawan yang dimilikinya agar menjadi faktor pembeda dalam memenangkan persaingan. Divisi SDM dengan Sistem Informasi SDM (HRIS) untuk korporasi, telah meningkatkan fungsinya menjadi mitra strategis Perseroan yang dapat menyelaraskan kebutuhan korporasi dan unit usaha sehingga mempermudah serta mempercepat akses informasi tentang layanan SDM secara akurat dan terkini.

PENGHARGAAN

Sebagai hasil kerja Perseroan yang berfokus kepada pelanggan sesuai misinya, pada tahun 2014 Perseroan berhasil mendapatkan 6 (enam) penghargaan, yaitu:

1. Word of Mouth Marketing #1 Recommended Brand 2014. First Winner in Fixed Internet Provider Category. Brand : First Media

2. Word of Mouth Marketing #1 Recommended Brand 2014. First Winner in Cable TV Category. Brand : First Media

3. Corporate Image Category Pay TV

Excellent in Building and Managing Corporate Image 4. Corporate Image Category Internet Provider

Excellent in Building and Managing Corporate Image 5. Top Telco 2014 Fixed Internet Provider

In Recognition of Outstanding Achievement in Telecommunication 6. TOP BRAND Award Category Internet Provider

In Recognition of Outstanding Achievement in Building the TOP Brand

Ini merupakan hasil pembuktian antusias masyarakat terhadap merek (brand) First Media sebagai layanan digital terpadu.

APRESIASI

Direksi mengucapkan terima kasih kepada seluruh manajemen dan karyawan yang telah bekerja dengan penuh dedikasi, serta kepada Dewan Komisaris, para pemegang saham, investor, kreditur, rekan bisnis, lembaga pemerintah, masyarakat pasar modal, media massa, dan masyarakat luas yang selama ini mendukung kerja PT First Media Tbk. Semua dukungan yang tanpa henti ini memberikan kekuatan bagi kami untuk mampu mewujudkan target dan rencana PT First Media Tbk di masa mendatang, serta terus meningkatkan manfaat keberadaannya bagi masyarakat. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan atas kepercayaan, dukungan, dan loyalitas yang telah diberikan. Kami berharap agar kesuksesan selalu menjadi milik kita semua dengan kerjasama yang terus terjalin.

Untuk dan atas nama Direksi PT First Media Tbk

Ali Chendra

Presiden Direktur


(1)

Perusahaan harus mengkonversikan Rupiah ke mata uang asing, seperti Dolar Amerika, untuk memenuhi kebutuhan liabilitas dalam mata uang asing pada saat jatuh tempo. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang Dollar Amerika dapat memberikan dampak pada kondisi keuangan Perusahaan.

currency, such as U.S. dollars, to meet obligations denominated in foreign currencies at maturity. Fluctuations in currency exchange rate of Rupiah against the U.S. Dollar may impact the Company's financial condition.

Perusahaan mengelola risiko mata uang dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat apabila diperlukan untuk mengurangi risiko mata uang asing.

The Company manages currency risk by conducting surveillance of fluctuations in currency rates continuously so that it can perform the appropriate action as needed to reduce foreign currency risk.

(iii) Risiko Suku Bunga (iii) Interest Rate Risk

Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar.

Interest rate risk is the risk of fluctuations in the value of financial instruments due to the changes in market interest rate. Perusahaan memiliki risiko suku bunga terutama karena

melakukan pinjaman menggunakan suku bunga mengambang. Perusahaan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan.

The Company exposures to interest rate risk mainly due to the loans using floating interest rate. The Company monitor the impact of interest rate movement to minimize negative impact on the Company.

Informasi mengenai suku bunga pinjaman yang dikenakan kepada Perusahaan dijelaskan pada Catatan 14 dan 15.

Information regarding the interest rate of loans bored by the Company was described in Note 14 and 15.

(iv) Risiko Likuiditas (iv) Liquidity Risk

Risiko Likuiditas adalah risiko dimana suatu entitas menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban terkait dengan liabilitas keuangannya yang diselesaikan dengan penyerahan kas atau aset keuangan lainnya.

Liquidity risk is the risk where an entity faces difficulty in meeting obligations associated with financial liabilities which is settled by delivery of cash or other financial assets.

Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan surat berharga yang mencukupi untuk memungkinkan Perusahaan dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan. Selain itu Perusahaan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

The Company manage their liquidity risk by maintaining sufficient cash and cash equivalent so the Company are able to meet their commitment for the Company normal operation. Other than that, the Company are also continuously keep watch the projection and actual cash flow and the due date of financial assets and liabilities.

Nilai Wajar Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments Perusahaan menggunakan hierarki berikut dalam mencatat

nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan.

The Company uses following hierarchy to record fair value measurement of financial instruments:

a) Tingkat 1: harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;

a) Level 1: quoted prices in active markets for identical assets or liabilities;

b) Tingkat 2: input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung; dan

b) Level 2: inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly or indirectly; and

c) Tingkat 3: input untuk aset atau liabilitas yang tidak dapat diobservasi.

c) Level 3: inputs for the asset or liability that are not based on observable market data.

Nilai wajar dari pinjaman jangka panjang dinilai menggunakan discounted cash flow berdasarkan tingkat suku efektif terakhir yang berlaku untuk masing-masing pinjaman yang diutilisasi.

Fair value of long-term loans are estimated using discounted cash flow based on effective interest rate charged by the lenders for the last utilization.


(2)

36. Pengelolaan Permodalan 36. Capital Management Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal

adalah mengoptimalisasi saldo utang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perusahaan.

Company's main objectives in managing capital is to optimize the balance of debt and equity in order to maintain the Company's future business growth and maximize shareholder value. The Company manages its capital structure and makes adjustments necessary by considering the changes in economic conditions and the Company's strategic objectives.

Untuk menjaga dan menyesuaikan struktur modal, Perusahaan mungkin menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman.

To maintain and adjust the capital structure, the Company may issue new shares, obtaining new loans or repay loans.

37. Laba (Rugi) Per Saham 37. Earning (Loss) Per Shares

Laba per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun bersangkutan:

Earnings per share is calculated by dividing income (loss) attributable to the owners of the parent by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year:

2014 2013

Rp Rp

Laba (Rugi) Per Saham Earnings (Loss) Per Share

Laba (Rugi) Yang Diatribusikan Kepada Pemilik

Entitas Induk (Jutaan Rupiah) 7,731,975 (103,375)

Income (Loss) Attributable to the Equity Holders of the Parent Entiity (in Million Rupiah)

Jumlah Rata-rata Tertimbang Weighted Average:

Saham Beredar (Lembar) 1,742,167,907 1,742,167,907 Outstanding Shares (share)

Laba (Rugi) Per Saham Dasar Basic Earning (Loss) Per Share

(Dalam Rupiah Penuh) 4,438 (59) (in Full Rupiah)

Harga pelaksanaan waran pada 31 Desember 2014 dan 2013 lebih besar dari harga pasar saham rata-rata selama tahun tersebut di bursa efek, sehingga laba bersih per saham dilusian per 31 Desember 2014 dan 2013 tidak dihitung.

The exercise price of warrants as of December 31, 2014 and 2013 were higher than average market price of share during the year in stock exchange, therefore the diluted earnings per share was not computed as of December 31, 2014 and 2013. 38. Informasi Tambahan untuk Arus Kas 38. Additional Information for Cash Flows Aktivitas signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas: Significant activities not affecting cash flows:

2014 2013

Rp Rp

Penambahan Aset Sewa Pembiayaan Additional of Asset Under Capital

Melalui Utang Sewa Pembiayaan 371,673 183,465 Lease Through Lease Payables

Purchases of Property, Plant and

Pembelian Aset Tetap dan Peralatan Equipment and Equipment for

untuk Instalasi melalui Utang 346,206 118,646 Installation through Payables

Konversi Utang Menjadi Modal Saham Conversion Debt to Share Capital

dan Tambahan Modal Disetor and Additional Paid in Capital


(3)

39. Kombinasi Bisnis 39. Business Combination

PT Mitra Mandiri Mantap (MMM) PT Mitra Mandiri Mantap (MMM)

Pada tanggal 24 Desember 2014, Perusahaan mengakuisisi 69.04% saham MMM, pihak ketiga, dalam rangka perluasan usaha yang memiliki nilai strategis dan mendukung kegiatan usaha Grup.

On December 24, 2014, the Company acquired 69.04% shares of MMM, third party, in line with the strategic business expansion which support the Group’s business activities. Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang

diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi MMM:

The following table summarises the identifiable assets acquired and the liabilities taken over at the acquisition date of MMM:

Nilai Wajar/ Fair Value

Rp

Kas dan Setara Kas 216,179 Cash and Cash Equivalents

Piutang Usaha 68,174 Trade Receivables

Aset Keuangan Lancar Lainnya 203,262 Other Current Financial Assets

Persediaan 169,850 Inventories

Pajak Dibayar di Muka 259,623 Prepaid Taxes

Biaya Dibayar di Muka 361,189 Prepaid Expenses

Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang 339,737 Long-Term Prepayment

Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 182,911 Other Non-Current Financial Assets

Aset Tetap 1,286,541 Property, Plant and Equipment

Aset Takberwujud 1,638,204 Intangible Assets

Uang Muka 151,832 Advances

Aset Pajak Tangguhan 388,845 Deferred Tax Assets

Aset Tidak Lancar Lainnya 16,527 Other Non-Current Assets

Utang Usaha (708,821) Trade Payables

Beban Akrual (181,980) Accrued Expenses

Utang Pajak (1,761) Taxes Payable

Liabilitas Imbalan Kerja jangka Pendek (5,823) Short-Term Employee Benefit Liabilities

Biaya Langganan Diterima di Muka dan Unearned Subscription and Customer

Deposito Pelanggan (3,116) Deposit

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya (13,512) Other Short-Term Financial Liabilities

Pinjaman Jangka Panjang (1,454,661) Long-Term Loan

Liabilitas Imbalan Kerja jangka Panjang (10,052) Long-Term Employee Benefit Liabilities

Liabilitas Pajak Tangguhan (368,778) Deferred Tax Liabilities

Utang Sewa Pembiayaan (166,972) Obligation under Finance Lease

Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Lainnya (19,831) Other Long-Term Financial Liabilities

Jumlah Aset Neto 2,347,567 Total Net Assets

Penambahan Nilai Wajar atas Kepemilikan Additional Fair Value of Ownership Non-Controlling

Non Pengendali PT Mitra Mandiri Mantap 662,339 Interest of PT Mitra Mandiri Mantap

Porsi Nilai Wajar dari Aset Neto The Portion of Fair Value of Net Assets of

PT Mitra Mandiri Mantap 1,685,228 PT Mitra Mandiri Mandiri

Nilai Pasar Saham Minoritas PT Mitra Mandiri Mantap (461,538) Minority Fair Market Value of PT Mitra Mandiri Mantap

Porsi Kepemilikan atas Nilai Wajar Aset Neto 1,223,690 The Portion of Fair Value of Net Assets

Goodwill 113,710 Goodwill

Jumlah Nilai Pengalihan 1,337,400 Total Value Transfer

Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp113.710 (dicatat sebagai akun aset takberwujud) yang merupakan hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Grup.

Goodwill arising from the acquisition amounted to Rp113,710 (recored as part of intangible assets) represents subsidiary business results that support and synergy with the core business of the Group.


(4)

Saldo nonpengendali atas akuisisi ini adalah Rp347.664. The balance of non-controlling interest on this acquisition is amounting to Rp347.664.

Liabilitas pajak tangguhan yang timbul atas selisih nilai wajar aset bersih MMM dengan nilai bukunya adalah sebesar Rp368.778

Deferred tax liabilities arising from difference in fair value of net assets MMM with its book value is amounting to Rp368,778. Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam

kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Acquisition related expenses are not calculated in this business combination since it is not material but have been charged to the current year statement of comprehensive income.

Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan MMM terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Grup.

In connection with the acquisition, the financial statements of MMM from the date of acquisition have been consolidated into the financial statements of the Group.

Jumlah pendapatan usaha dan rugi sebelum pajak penghasilan MMM sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar nihil.

Total revenue and loss before tax of MMM since the date of acquisition which is included in the consolidated statement of comprehensive income for the year ended December 31, 2014 amounted to nil.

40. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan 40. Events After the Reporting Period

Pada bulan Februari 2015, Perusahaan memperpanjang fasilitas Revolving Loan sebesar Rp11.800 dan Omnibus Invoice Financing Buyer sebesar Rp193.000 dari PT Bank Permata Tbk selama 12 bulan dengan tingkat suku bunga 12,5% per tahun.

Pada bulan Februari 2015, pinjaman Perusahaan di PT Bank Sinarmas Tbk telah lunas sesuai tanggal jatuh tempo fasilitas sehingga Perusahaan sudah tidak memiliki pinjaman di Bank tersebut.

Pada bulan Maret 2015, pinjaman Perusahaan di PT Bank ICBC Indonesia telah lunas sesuai tanggal jatuh tempo fasilitas. Dengan demikian, Perusahaan sudah tidak memiliki pinjaman di Bank tersebut.

In Februari 2015, the Company has extended Revolving Loan facility amounting to Rp11,800 and Omnibus Invoice Financing Buyer amounting to Rp193,000 from PT Bank Permata Tbk for 12 months period with 12.5% interest rate per annum.

In Februari 2015, all the credit facilities of the Company at PT Bank Sinarmas Tbk has been settled in accordance with the maturity date of the facility therefore the Company has no longer obligation in the Bank.

In March 2015, Company’s loan has been paid off in accordance with the maturity date of the facility. Thereby, the Company has no obligation to the Bank.

41. Standar Akuntansi Baru yang Belum 41. New Accounting Standards not yet

Berlaku pada Tahun 2014 Effective for 2014

Pada bulan November dan Desember 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Pada bulan April 2014, telah diterbitkan interpretasi baru yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar tersebut tidak di perkenankan.

In November and December 2013, the Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants issued a number of new and revised accounting standards that will become effective for the annual period beginning of January 2015. In April 2014, new interpretation was issued that will become effective for the annual period beginning of January 2015. Early adoption of these standards is not permitted.

Standar-standar dan interpretasi tersebut adalah sebagai berikut:

PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian”

The new standards and interpretation are:


(5)

PSAK 66 “Pengaturan bersama”

PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar”

PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”

PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja” PSAK 46 (Revisi 2014) “Pajak Penghasilan” PSAK 48 (Revisi 2014)” Penurunan Nilai Aset”

PSAK 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan : Penyajian”

PSAK 66 “Joint arrangements”

PSAK 67 “Disclosure of interests in other entities” PSAK 68 “Fair value measurement”

PSAK 1 (revised 2013) “Presentation of financial statements”

PSAK 4 (revised 2013) “Separate financial statements”

PSAK 15 (revised 2013) “Investment in associates and joint

ventures”

PSAK 24 (revised 2013) “Employee benefits” PSAK 46 (revised 2014) ”Income Tax” PSAK 48 (revised 2014) “Asset Impairment”

PSAK 50 (revised 2014) “Financial Instruments: Presentation”

PSAK 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran”

PSAK 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan : Pengungkapan”

ISAK 26 (Revisi 2014) “Penilaian Kembali Derivatif Melekat.

PSAK 55 (revised 2014) “Financial Instruments: Recognition and Measurement”

PSAK 60 (revised 2014) “Financial Instruments: Disclosure”

ISAK 26 (revised 2014) “Revaluation of Embedded Derivative”

Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan ini, Perusahaan masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari intepretasi standar serta PSAK baru dan revisian tersebut.

As at the authorisation date of this of financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of these interpretations and new and revised PSAK.

42. Tanggung Jawab Manajemen dan 42. Management Responsibility and

Penerbitan Laporan Keuangan Issuance of the Consolidated

Konsolidasian Financial Stataments Manajemen Perusahaan bertanggung jawab terhadap

penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian PT First Media Tbk dan Entitas Anak diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 23 Maret 2015.

The Company's management is responsible for the preparation and presentation of consolidated financial statements. The consolidated financial statements of PT First Media Tbk and subsidiaries authorized to publish by the Directors on March 23, 2015.

Disetujui oleh/Approved by,


(6)