MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA.
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS
DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok B di RA Al- Ihsan 1 Desa Sinarjaya Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut Tahun Ajaran 2013/2014)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh :
GIN GIN NUGRAHA NIM. 1009388
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014
(2)
Halaman Hak Cipta
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS
DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok B di RA Al- Ihsan 1 Desa Sinarjaya Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut Tahun Ajaran 2013/2014)
oleh
GIN GIN NUGRAHA
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan
@GIN GIN NUGRAHA2014
Universitas Pendidikan Indonesia
April 2014
Hak cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS
DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok B di RA Al- Ihsan 1 Desa Sinarjaya Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut 2013/2014)
oleh
GIN GIN NUGRAHA NIM. 1009388
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I
Ali Nugraha, M.Pd NIP : 196805241998021001
Pembimbing II
I Gusti Komang Arya, M.Hum NIP : 197703122008121001
Mengetahui :
Ketua Program Studi PGPAUD
Dr. Ocih Setiasih, M.Pd
(4)
(5)
vi
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAKS ………. i
KATA PENGANTAR... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... XI DAFTAR GRAFIK ... XII DAFTAR LAMPIRAN ... XII BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Struktur Organisasi Penulisan ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Kreativitas Anak ... 9
1. Pengertian Kreativitas ... 9
2. Ciri-Ciri Kreativitas ... 12
3. Proses Kreativitas………...14
(6)
vii
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Media Pembelajaran……….. 17
C. APE ( Alat Permainan Edukatif ) ... 18
1. Pengertian APE ... 18
2. Ciri-ciri APE ... 18
3. Fungsi APE ... 19
4. Pembuatan APE ... 19
5. Implementasi APE ( Alat Permainan Edukatif ) Dari Barang Bekas Terhadap Kreativitas Anak Usia Dini ... 21
D. Penelitian yang Relevan………. 23
E. Kerangka Berpikir.……… 23
F. Hipotesis Tindakan……….……24
BAB III METODE PENELITIAN ... 25
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 25
B. Desain Penelitian ... 25
C. Metode Penelitian ... 26
D. Definisi Operasional ... 32
E. Instrumen Penelitian ... 33
F. Teknik Pengumpulan Data ... 36
G. Analisis Data ... 39
(7)
viii
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Data Hasil Penelitian ... 41
1. Profil RA Al-Ihsan 1 ... 41
a. Visi dan Misi RA Al-Ihsan1……….. 42
b. Profil Pendidik dan Tenaga Kependidikan……… 43
c. Profil Peserta Didik RA Al-Ihsan1……… 44
d. Kurikulum Pembelajaran di RA Al-Ihsan1……… 46
e. Sarana Dan Prasarana……… 48
2. Kondisi Objektif Kreativitas Anak RA Al-Ihsan 1 Sebelum Tindakan ... 49
3. Penerapan Kegiatan Menghias Barang Bekas Dengan Media Dasar Batok Kelapa Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak di RA Al-Ihsan1... 57
a. Siklus I………... 57 b. Siklus II………. 68
4. Peningkatan Kreativitas Menghias Barang Bekas Dengan Media Dasar Batok Kelapa di Kelompok B RA Al-Ihsan1 .. 80
B. Pembahasan ... 86
1. Kondisi Objektif Kemampuan Kreativitas Anak RA Al-Ihsan1 Sebelum Menerapkan Kegiatan Menghias Barang Bekas Dengan Media Dasar Batok Kelapa ... 86
2. Penerapan Kegiatan Menghias Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak di RA Al-Ihsan1 ... 88
(8)
ix
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Peningkatan Kemampuan Kreativitas Anak Setelah Penerapan Kegiatan Menghias Barang Bekas Dengan
Media Dasar Batok Kelapa di RA Al-Ihsan1 ... 90
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 93
A. Simpulan ... 93
B. Rekomendasi ... 95
DAFTAR PUSTAKA ... 96 LAMPIRAN-LAMPIRAN
(9)
i Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS
DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
( Penelitian Tindakan Kelas pada kelompok B di RA Al-Ihsan 1)
Gin Gin Nugraha 1009388
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang meningkatnya kreativitas setelah diterapkan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun teknik yang digunakan melalui observasi. Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok B RA Al-Ihsan1 yang berjumlah 17 orang. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ( 1) Bagaimana kondisi objektif kreativitas anak di RA Al- Ihsan1? (2) Bagaimana penerapan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa untuk meningkatkan kreativitas anak di RA Al- Ihsan1? (3) Bagaimana peningkatan kreativitas anak setelah penerapan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa di RA Al-Ihsan1?. Penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan kreativitas melalui kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa. Obserasi awal menunjukan bahwa Pada siklus I anak berada pada kategori mulai berkembang (MB) sebanyak 20 % maksudnya peserta didik baru memulai tahapan awal kreatif. Pada kategori berkembang baik ( BB ) sebanyak 62 % anak mencapai tahapan perkembangan kreativitas dan hanya 18 % kategori peserta didik yang konsisten ( K ) artinya sudah konsisten dalam kreativitas secara mandiri. Dari hasil observasi ini menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan kreativitas anak dalam menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa, lidi dan daun ilalang.). Kemudian pada siklus 2 peningkatan kreativitas anak menunjukkan sebanyak 1 % kategori mulai berkembang atau berkembang tahap awal ( MB ) maksudnya peserta didik baru memulai tahapan awal kreatif. Pada kategori berkembang baik ( BB ) sebanyak 59 % anak mencapai tahapan perkembangan
(10)
ii Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kreativitas dan hanya 40 % kategori peserta didik yang konsisten ( K ) artinya sudah konsisten dalam kreativitas secara mandiri.
Kata Kunci : Meningkatkan Kreativitas, Menghias Barang Bekas
ABSTRACT
INCREASE CREATIVITY IN EARLY CHILDHOOD SECONDHAND GOODS THROUGH DECORATING
BASIC MEDIA WITH COCONUT
( Classroom Action Research in group B in RA Al - Ihsan 1 ) Gin Gin Nugraha
1009388
The purpose of this research is to gain an overview of the increasing creativity as applied thrift decorating with coconut shell base media . The method used in this study is action research ( PTK ) . The technique used by observation . Subjects in this study were children in group B RA Al - Ihsan1 totaling 17 people . The problems of this research are : ( 1 ) How is the objective creativity of children in RA Al - Ihsan1 ? ( 2 ) How to decorate a junk implementation activities with the basic medium coconut shells to enhance children's creativity in RA Al - Ihsan1 ? ( 3 ) How does an increase in creativity decorating a child after the adoption of second-hand goods with a basic medium coconut shells in RA Al - Ihsan1 ? . This research was conducted with 2 cycles . The results showed an increase in creativity through thrift decorate with coconut shell base media . Obserasi beginning of the first cycle shows that the child is in the category began to evolve ( MB ) means as much as 20 % of new students begin the initial stages of the creative . In well-developed categories ( BB ) as much as 62 % of children reach the stage of development of creativity and only 18 % of learners consistent categories ( K ) has been consistent in its meaning independently creativity . From the results of these observations indicate that there has been an increase in the child's creativity decorate with thrift basic medium coconut shells , sticks and long grass . ) . Then in cycle 2 showed an increase in the child's creativity as much as 1 % category began growing or
(11)
iii Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
developing early stage ( MB ) means new students begin the initial stages of the creative . In well-developed categories ( BB ) as much as 59 % of children reach developmental stages of creativity and only 40 % of learners consistent categories ( K ) has been consistent in its meaning independently creativity .
(12)
1
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan adalah kunci perubahan karena mendidik adalah memberikan tuntutan, bantuan, dan pertolongan kepada peserta didik. Peserta didik atau siswa memiliki potensi untuk berkembang. Potensi ini secara berangsur-angsur tumbuh dan berkembang dari dalam diri anak. Untuk menjamin perkembangan potensi-potensinya agar menjadi terarah diperlukan bimbingan atau, tuntutan, bantuan dan perhatian dari luar. Jika unsur bimbingan tidak ada, maka potensi tersebut tinggal potensi belaka yang tidak sempat diaktualisasikan.
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar yang di alami oleh peserta didik sebagai anak didik. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam pasal 3 disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
(13)
2
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Anak kreatif yaitu anak yang mampu memperdayakan pikirannya untuk menghasilkan gagasan baru, memecahkan masalah dan ide yang mempunyai maksud dan tujuan yang ditentukan. Ketika anak mengekspresikan pikirannya atau kegiatannya yang berdaya cipta, berinisiatif sendiri, dengan cara-cara yang original, maka kita dapat mengatakan bahwa mereka itu adalah anak yang kreatif. Individu kreatif dengan sendirinya memiliki motivasi dalam dirinya atau motivasi intrinsik yang kuat untuk menghasilkan ide atau karya dalam memuaskan diri bukan karena tekanan dari luar. Motivasi dalam diri atau intrinsik tercipta dengan sendirinya yang mendorong timbulnya kreativitas dan itu akan berlangsung dalam kondisi-kondisi mental tertentu.
Beberapa karakteristik tindakan kreatif anak adalah sebagai berikut : (1) Anak kreatif belajar dengan cara-cara yang kreatif, (2) Anak kreatif memiliki rentang perhatian yang panjang terhadap hal yang membutuhkan usaha kreatif, (3) Anak kreatif memiliki kemampuan mengorganisasikan yang menakjubkan, (4) Anak kreatif dapat kembali kepada sesuatu yang sudah dikenalnya dan melihat dari cara yang berbeda, (5) Anak kreatif belajar banyak melalui fantasi, dan memecahkan permasalahan dengan menggunakan pengalamannya, (6) Anak
(14)
3
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kreatif menikmati permainan dengan kata-kata dan tempat sebagai pencerita yang alami.
Pada usia khususnya 4-6 tahun, kemampuan anak untuk berkreasi sudah cukup tinggi dan lebih baik karena anak sudah bergaul dengan lingkungan luar rumah dan sekolah . Otomatis pengetahuan dan tahapan perkembangannya pun sudah lebih maju lagi dari anak batita. Terutama perkembangan sosialnya, di mana anak sudah mulai berinteraksi dengan teman sebayanya. Jika diceritakan mengenai sesuatu hal, ia bisa menceritakan kembali dan bahkan mengembangkannya. Selain itu , anak usia ini sudah bisa menyalurkan hasrat ingin tahunya dengan kreatifitasnya, yaitu melalui permainan pura-pura (bermain peran, seperti dokter: guru , pilot, polisi, dsb). Ia bisa melakukan permainan itu sendiri ataupun bersama teman-temannya. Bahkan anak juga sudah mampu menciptakan mainan sendiri, semisal pistol-pistolan dari koran bekas, kapal terbang/laut dan rumah-rumahan dari kertas1.
Pendidikan anak seharusnya sudah dimulai pada usia dini. Berbagai hasil penelitian menyimpulkan bahwa perkembangan yang diperoleh pada usia dini sangat mempengaruhi perkembangan anak pada masa berikutnya para ahli psikologi perkembangan menyebutkan bahwa masa usia dini adalah merupakan masa emas atau golden age. Dari aspek pendidikan stimulasi dini merupakan hal yang sangat penting guna memberikan rangsangan terhadap seluruh aspek perkembangan anak, yang mencakup penanaman nilai-nilai dasar atau (agama dan budi pekerti), pembentukan sikap (disiplin atau kemandirian), dan pengembangan
(15)
4
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemampuan dasar (berbahasa, motorik, kognitif dan sosial). Untuk dapat terwujudnya seluruh aspek perkembangan anak tersebut, dan untuk menumbuhkan minat belajar anak, salah satunya diperlukan media pembelajaran (Pusat Kurikulum-Balitbang Depdiknas 2007 : 2).
Seorang guru pada saat menyajikan informasi kepada anak usia dini harus menggunakan media agar informasi tersebut dapat diterima atau diserap anak dengan baik dan pada akhirnya diharapkan terjadi perubahan-perubahan perilaku berupa kemampuan-kemampuan dalam hal pengetahuan, sikap, dan keterampilan (Depdiknas, 2005 : 103).
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan wadah untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani sesuai dengan sifat-sifat alami anak. Dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut maka diperlukan media pembelajaran yang berbentuk alat permainan karena prinsip belajar di PAUD adalah bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain. Dengan kegiatan bermain anak dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada pada dirinya.
Dalam pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ketika praktek mengajar menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa, jerami, dan ijuk di RA Al-Ihsan1 hasilnya kurang memuaskan. Hal Ini terlihat dari ciri-ciri anak yang kecenderungan meniru perintah dari guru sehingga kurang bisa mengembangkan kreativitasnya sendiri, membuat hasil karya meniru contoh dari guru, kurangnya
(16)
5
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peserta didik dalam mewujudkan ide menjadi kenyataan, memilih mainan bukan
berbahan alami. Intinya peserta didik kurang tertarik untuk belajar. Kurangnya peserta didik dalam mengembangkan imajinasinya. Hal ini
dikarenakan kurangnya perhatian, sehingga kreativitas peserta didik kurang terasah. Melihat hasil tersebut peneliti memodifikasi bahan pembelajaran dengan 3 media penunjang kreativitas dari bahan alam yang lain seperti lidi, daun ilalang, dan daun pisang.
Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti akan melakukan suatu kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (action research) berkaitan dengan pemanfaatan barang bekas dalam Meningkatkan Kreativitas Pada Anak Usia Dini melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada RA Al-Ihsan1 Kec. Bungbulang Kab. Garut. Penggunaan barang bekas Batok kelapa sebagai alternatif pengembangan kreativitas anak Dengan pemanfaatan barang bekas peserta didik dapat membangun dan meningkatkan kreativitasnya sendiri, Peserta didik dapat menuangkan imajinasi kreatif dalam menghias, Peserta didik bisa memanpaat bahan yang alami dan mudah didapat , Serta pemanfaatan barang bekas juga dapat melatih peserta didik untuk menjaga lingkungan sekitar. Melalui kegiatan pembelajaran dengan pemanfaatan barang bekas ini di harapkan dapat meningkatkan kreativitas peserta didik pada RA Al-Ihsan1 Kec. Bungbulang Kab. Garut. Mengacu pada inti permasalahan di atas, maka studi ini peneliti tuangkan dalam judul : “Meningkatkan Kreativitas Pada Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Menghias Barang Bekas Dengan Media Dasar Batok Kelapa”.
(17)
6
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan pada permasalahan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kondisi objektif kreativitas anak di RA Al- Ihsan1?
2. Bagaimana penerapan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa untuk meningkatkan kreativitas anak di RA Al- Ihsan1?
3. Bagaimana peningkatan kreativitas anak setelah penerapan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa di RA Al-Ihsan1?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Kondisi objektif kreativitas anak di RA Al- Ihsan1.
2. Penerapan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa, untuk meningkatkan kreativitas anak di RA Al- Ihsan1.
3. Peningkatan kemampuan kereativitas anak setelah penerapan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa di RA Al-Ihsan1.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan pada tujuan penelitian diatas, penelitian ini diharapkan dapat menemukan dan mengembangkan strategi pembelajaran dengan pemanfaatan barang bekas untuk meningkatkan kreativitas anak. Lebih rinci lagi diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi:
(18)
7
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Memberikan sumbangan keilmuan dalam memahami peningkatan kreativitas peserta didik di RA Al-Ihsan1 melalui pemanfaatan barang bekas. 2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peserta Didik
Memberikan pengalaman dan wawasan baru pada peserta didik dalam meningkatkan kreativitas belajar melalui pemanfataan barang bekas.
Memberikan pengalaman aktivitas motorik halus. b. Bagi Pendidik
Menambah wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan kreativitas anak di RA Al-Ihsan1 melalui pemanfaatan barang bekas.
Memberikan gambaran kepada pendidik dalam menerapkan media dasar batok kelapa untuk meningkatkan kreativitas peserta didik di RA Al-Ihsan1 mulai dari pembuatan rancangan pembelajaran, pelaksanaan hingga evaluasi dari penerapan media dasar tersebut. c. Bagi RA Al- Ihsan1
Diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan yang lebih baik.
Dapat dijadikan sebagai referensi dalam mengembangkan dan meningkatkan kreatifitas melalui media dasar batok kelapa.
E. Struktur Organisasi Penulisan
(19)
8
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Latar Belakang Penelitian b. Rumusan Masalah Penelitian c. Tujuan Penelitian
d. Manfaat Penelitian
e. Struktur Organisasi Penulisan 2. BAB II KAJIAN PUSTAKA
a. Kreativitas Anak
1. Pengertian Kreativitas 2. Ciri-ciri Kreativitas 3. Proses Kreativitas
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kreativitas b. Media Pembelajaran
c. APE ( Alat Permainan Edukatif ) 1. Pengertian APE
2. Ciri-ciri APE 3. Fungsi APE 4. Pembuatan APE
5. Implementasi APE ( Alat Permainan Edukatif ) Dari Barang Bekas Terhadap Kreativitas Anak Usia Dini
d. Penelitian Yang Relevan e. Kerangka Berpikir f. Hipotesis Tindakan
(20)
9
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. BAB III METODE PENELITIAN a. Lokasi dan subjek penelitian b. Desain penelitian
c. Metode Penelitian d. Devenisi Oprasional e. Instrumen Penelitian f. Teknik pengumpulan data g. Analisis data
4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data Hasil Penelitian
1. Profil RA Al-Ihsan 1
a. Visi dan Misi RA Al-Ihsan1
b. Profil Pendidik dan Tenaga Kependidikan c. Profil Peserta Didik RA Al-Ihsan1
d. Kurikulum Pembelajaran di RA Al-Ihsan1 e. Sarana dan Prasarana
2. Kondisi Objektif Kreativitas anak RA Al-Ihsan1 sebelum tindakan 3. Penerapan Kegiatan Menghias Barang Bekas dengan Media Dasar
Batok Kelapa Untuk Meningkatkan Kreativitas anak di RA Al-Ihsan1 a. Siklus I
(21)
10
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Peningkatan Kreativitas Menghias Barang Bekas Dengan Media Dasar Batok Kelapa di Kelompok B RA Al-Ihsan1
a. Pembahasan
1. Kondisi Objektif Kemampuan Kreativitas anak RA Al-Ihsan1 sebelum menerapkan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa
2. Penerapan kegiatan menghias untuk meningkatkan kreativitas anak di RA Al-Ihsan1
3. Peningkatan Kemampuan Kreativitas anak setelah penerapan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa di RA Al-Ihsan1
5. BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
a. Simpulan b. Rekomendasi
(22)
25
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan subjek penelitian
Penelitian ini dilakukan di RA Al- Ihsan 1 terletak di Kp. Asem, Desa Sinarjaya Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut. Waktu penelitian dilakukan selama 1 bulan yaitu mulai minggu pertama bulan September 2013, sedangkan tindakan siklus 1 dilakukan minggu ke empat pada tanggal 25 Maret 2014.
Subjek dalam penelitian ini adalah Peserta didik kelompok B dengan usia 5-6 tahun RA Al- Ihsan 1 tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 17 orang.
B. Desain penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan di RA Al-Ihsan1 terletak di Kp. Asem. Desa Sinarjaya Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut, dengan menggunakan 2 siklus pembelajaran yang akan dilakukan dalam 2 kali pertemuan pembelajaran.
Rancangan tindakan pada penelitian ini, direncanakan terdapat 2 siklus, setiap siklus dibagi menjadi 1 pertemuan setiap pertemuan terdiri 4 bagian yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi dan refleksi.
Desain penelitian tindakan kelas yang dilakukan, diadaptasi dari model Mc Taggart dan Kemmis (Arikunto, 2010: 137) menyebutkan empat langkah (dan pengulangannya), yang digambarkan dalam bagan berikut ini:
(23)
26
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SIKLUS PENELITIAN TINDAKAN
Gambar 3.1
Siklus Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2010:137)
C. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan atas dasar permasalahan yang timbul dilapangan yaitu kurang berkembangnya kreativitas anak kelompok B di RA
Al-Ihsan1. Pelaksanan penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas Perencanaan
Refleksi Siklus I Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi Siklus II Pelaksanaan
Pengamatan
dst
(24)
27
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menghias anak kelompok B di RA AIhsan1 yang dilakukan oleh pendidik yang merupakan suatu bentuk upaya dalam meningkatkan kreativitas anak dengan menggunakan media dasar batok kelapa, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kreativitas anak yang sudah ada menjadi lebih baik.
Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas ( PTK). Menurut Harjodipuro Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pendekatan yang memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para guru untuk memikirkan praktek mengajarnya sendiri agar kritis terhadap praktek tersebut dan agar mau mengubahnya. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas yaitu bahwa masalah yang diangkat sehari-hari yang dihadapi oleh guru dikelas (Muslihuddin, 2009:7). Suharsimi (2007:2) dalam (Mohammad Asrori 2009:5) mendefinisikan Penelitian Tindakan K elas adalah:
“ Paparan gabungan definisi dari kata “ penelitian,” “tindakan,”
dan “kelas.” Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan
menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama oleh guru. Suharsimi berkesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu pencerrmatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama”. Adapun karakteristik penelitian tindakan kelas (PTK) menurut Suhardjono (2007:62) dalam (Mohammad Asrori 2009:8) menyebutkan ada 6 karakteristik PTK yaitu : 1) adanya tindakan (action). 2) adanya kolaborasi (kerjasama). 3) PTK dilakukan apabila ada. (a) keputusan kelompok dan komitmen untuk
(25)
28
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengembangan, (b) bertujuan meningkatkan profesionalisme guru, (c) alasan pokok: ingin tahu, ingin membantu, ingin meningkatkan, dan (d) bertujuan memperoleh pengetahuan sebagai pemecah masalah. 4) PTK dimulai dari permasalahan yang sederhana, nyata, jelas dan tajam mengenai hal-hal yang terjadi dikelas. 5) PTK berfokus pada masalah peraktis bukan problem teoritis atau bersifat bebas konteks. 6) PTK merupakan kegiatan penelitian yang tidak saja berupaya untuk memecahkan masalah, tetapi sekaligus mencari dukungan ilmiahnya.
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan dalam dua siklus, dan prosedur penelitian tindakan kelas untuk memperoleh data tentang proses dan hasil yang dicapai pada penelitian ini. Adapun prosedur PTK menurut Muslihuddin (2009: 50) yaitu penelitian tindakan kelas secara berurutan dimulai dengan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kemudian dilanjutkan dengan tahap kedua yang diawali dengan revisi rencana, tindakan, observasi, refleksi. Tahapan terus berulang sampai intervensi yang dilakukan dianggap berhasil atau menunjukan terjadinya perubahan prilaku. Tahapan prosedur penelitian tindakan kelas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Identifikasi Masalah
Pada tahap ini, peneliti terlebih dahulu mengidentifikasi permasalahan mengenai peningkatan kreativitas yang timbul pada anak di Kelompok B RA Al-Ihsan 1. Teknik yang digunakan yaitu observasi langsung di RA Al-Al-Ihsan 1. Adapun yang menjadi target observasi yaitu mengenai meningkatan kreativitas
(26)
29
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa yang dilakukan ditempat penelitian. Berdasarkan hasil observasi tersebut maka ditemukan permasalahan pada anak mengenai peningkatan kreativitas.
2. Perumusan Rencana Tindakan
Pada tahap ini peneliti merancang kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka meningkatkan kreativitas menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa di RA Al-Ihsan 1 agar menjadi lebih baik dan meningkat dari sebelumnya. Adapun hal-hal yang perlu direncanakan dalam menyusun rancangan antara lain :
a. Menetapkan permasalahan secara fokus pada kegiatan menghias barang bekas , kemudian memutuskan media dasar batok kelapa sebagai alat yang dapat menstimulasi dan meningkatkan kreativitas.
b. Membuat rancangan tindakan dengan menentukan perlakuan yang akan diberikan dalam proses pembelajaran menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa.
c. Menetapkan indikator-indikator sebagai program pembelajaran menghias barang bekas.
3. Pengembangan Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan sebelumnya kemudian peneliti berdiskusi dengan guru sebagai bentuk kolaborasi untuk membahas permasalahan yang dihadapi
(27)
30
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
guru dalam pembelajaran menghias barang bekas pada anak kelompok B di RA Al-Ihsan1.
4. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi dari isi rancangan yang telah disusun pada saat sebelumnya. Proses pelaksanaan tindakan pembelajaran dalam rangka meningkatkan kreativitas pada anak kelompok B RA Al-Ihsan 1 dilaksanakan setelah peneliti mengetahui fokus permasalahan. Peneliti dan guru melaksanakan pembelajaran dengan memberikan tindakan melalui media dasar batok kelapa. Pelaksanan tindakan ini berguna meningkatkan kreativitas pada anak kelompok B RA Al-Ihsan 1 melalui penggunaan media dasar batok kelapa yang dilakukan dalam siklus hingga hasil yang diharapkan dapat tercapai.
Masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi, dan refleksi, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang atau revisi terhadap pelaksanaan siklus sebelumnya untuk melanjutkan ke siklus berikutnya. Setiap siklus dikatakan berhasil apabila ada perkembangan terhadap meningkatnya kretivitas pada anak kelompok B RA Al-Ihsan 1. Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai rencana pelaksanaan tindakan pada setiap siklus antara lain:
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan peneliti bersama guru merancang kegiatan yang akan dilakukan dengan membuat skenario pembelajaran, materi pembelajaran untuk meningkatkan kreativitas pada anak usia dini melalui kegiatan menghias
(28)
31
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
barang bekas pada anak kelompok B RA Al-Ihsan 1, dan melaksanakan stimulasi pembelajaran dengan menggunakan media dasar batok kelapa.
b. Pelaksanaan
Pada tahap ini penelitian dilakukan sesuai dengan rencana yang sudah dirancang sebelumnya. Pendidik memberikan pembelajaran dengan menggunakan media dasar batok kelapa yang sudah dirancang sesuai dengan materi yang akan
disampaikan pada saat pembelajaran berlangsung. Penggunaan media dasar batok kelapa digunakan untuk meningkatkan kereativitas anak.
c. Pengamatan/observasi
Pada tahap ini ketika tindakan penelitian berlangsung, peneliti hendaknya melakukan pengamatan terhadap apa yang terjadi secara cermat. Menyiapkan instrumen penelitian untuk guru dan anak sebagai salah satu teknik persiapan untuk berlangsungnya proses pengamatan/observasi. Peneliti mengamati/mengobservasi segala proses dalam aktivitas pembelajaran menghias barang bekas dengan menggunakan media dasar batok kelapa. Pengamatan tersebut menggunakan instrumen yang sudah disiapkan dan dilakukan secara kontinue mulai dari siklus I sampai siklus II yang diharapkan dapat tercapai tujuan.
d. Refleksi
Refleksi merupakan suatu rujukan yang digunakan untuk mengkaji apa yang telah dilakukan, apa yang belum dilakukan atau apa yang sudah tuntas dan
(29)
32
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
apa yang belum tuntas dari apa yang sudah direncanakan. Refleksi dilakukan pada setiap siklus dimulai dari siklus I sampai pada siklus II yang menunjukan bahwa tujuan yang diharapkan telah tercapai. Adanya refleksi membantu peneliti untuk memaksimalkan tindakan dalam rangka meningkatkan kereativitas anak melalui kegiatan menghias barang bekas kelompok B RA Al-Ihsan 1.
D. Definisi Oprasional
Pada penelitian ini aspek yang diteliti pada anak ada dua aspek yaitu : aspek kelancaran dan aspek keaslian. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dan tempat penelitian, dan disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilakukan.
Adapun pengertian barang bekas dalam Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia, „barang‟ diartikan sebagai benda yang berwujud sedangkan arti kata
„bekas‟ adalah sisa habis dilalui, sesuatu yang menjadi sisa dipakai. Jadi barang bekas bisa diartikan sebagai benda-benda yang pernah dipakai (sisa), yang kegunaannya tidak sama seperti benda yang baru ( Yuniar, 1997).
Menurut Rosdianawati (2003) kegiatan daur ulang atau memanfaatkan barang bekas adalah membuat mainan atau benda dengan mempergunakan barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai, seperti kotak korek api, botol-botol, karton, plastik, kayu dan lain-lain.
(30)
33
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sedangkan Batok Kelapa dalam bahasa Indonesia disebut „Tempurung”.
Batok kelapa merupakan barang bekas yang ramah lingkungan dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan arang, hiasan, asbak, dan lain-lain.
Dengan menggunakan media dasar batok kelapa dalam pembelajaran diharapkan akan mampu meningkatkan kereativitas pada peserta didik di RA Al- Ihsan 1 terletak di Kp. Asem, Desa Sinarjaya Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut.
E. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan adalah perangkat pembelajaran berupa Rencana Kegiatan Harian (RKH), pedoman observasi peserta didik dan aktivitas guru dalam kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa untuk meningkatkan kreativitas. Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 2007:101). Adapun prosedur pengembangan instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Menganalisis Variabel Penelitian
Langkah pertama, variabel dikaji terlebih dahulu oleh peneliti menjadi sub variabel/dimensi, indikator sehingga apa yang diteliti dapat diukur dan terlihat
(31)
34
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hasilnya. Pembuatan indikator, dalam hal ini indikator meningkatkan kreativitas anak, Peneliti mengacu pada Permendiknas no 58 tahun 2009.
2. Menetapkan Jenis Instrumen
Langkah kedua, peneliti menetapkan jenis instrumen penelitian yang akan digunakan untuk mengukur variabel, sub variabel atau indikator yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan teori. Dalam penelitian ini akan menggunakan jenis instrumen berupa pedoman observasi kemampuan anak dan pedoman dokumentasi berupa catatan lapangan dan foto pelaksanaan pembelajaran menggunakan media dasar batok kelapa untuk meningkatkan kreativitas pada anak usia dini.
3. Menyusun Kisi-kisi Instrumen
Langkah ketiga, menetapkan jenis instrument. kemudian peneliti menyusun kisi-kisi instrumen yang berisi terkait variabel, sub variabel, indikator, teknik pengumpulan data dan sumber data. Adapun kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 3.1
KISI- KISI INSTRUMEN PENELITIAN
KEMAMPUAN KREATIF ANAK DALAM KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR
TEKNIK PENGUMP
ULAN DATA
SUMBER DATA (Instrumen)
(32)
35
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kemampuan Kreatif Anak Dalam Kegiatan Menghias Barang Bekas Dengan Media Dasar Batok Kelapa
a. Kelancaran dalam kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa
a. 1. Anak dapat menyelesaik an hasil kerya dengan cepat 2. Anak dapat
mewujudkan hasil karya Observasi Observasi Anak Anak
b. Keaslian dalam kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa
b. 1. Keberbedaan karya yang dibuat dengan yang lainnya 2. Karya yang
dibuat berdasarkan gagasan sendiri Observasi Observasi Anak Anak
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Kegiatan Menghias Barang Bekas Dengan Media Dasar Batok Kelapa Dalam Meningkatkan Kreativitas
No Variabel Aspek Indikator
Teknik Pengump ulan Data
Sumbe r Data 1 Meningkatkan
Kreativitas Pada Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Menghias Barang Bekas Dengan Media Dasar Batok Kelapa
Perencanaan 1.Merumuskan Tujuan 2.Menetapkan Materi 3.Menetapkan Metode 4.Menetapkan Media Pembelajaran 5.Menetapkan Evaluasi Pembelajaran Analisis Dokumen Doku men perenc anaan Pelaksanaan pembelajaran a.Pendahulua 1.Menyiapkan alat yang diperlukan dalam kegiatan
(33)
36
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
n b.Kegiatan Inti c.Kegiatan Penutup menghias barang bekas 2.Mengkoordinasikan anak untuk siap menghias barang bekas
3.Mengkomunikasikan tema dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan anak 4.Pembagian tugas
menghias barang bekas kepada anak-anak
1.Membimbing anak dalam belajar supaya dapat bekerjasama 2.Mengarahkan anak dalam kegiatan menghias barang bekas 3.Memberi dorongan kepada anak supaya semangat 4.Mengamati/Mengobs ervasi selama kegiatan bermain 1.Melakukan tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilakukan 2.Memberi kesempatan kepada anak-anak untuk mengungkapkan pendapat selama kegiatan menghias barang bekas Observasi Observasi
(34)
37
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Langkah keempat peneliti membuat instrument penelitian dengan berdasarkan pada kisi-kisi yang telah disusun pada langkah sebelumnya. Jenis instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi.
5. Judgement Instrumen
Langkah kelima peneliti mendiskusikan dan mengkonsultasikan instrumen yang telah dibuat kepada dua dosen yang ahli di bidang pendidikan anak usia dini. Judgment instrumen ini dilakukan untuk memperbaiki instrument apabila terdapat kesalahan dalam pembuatannya, misalnya dengan membuang instrumen yang tidak perlu, mengganti indikator, perbaikan isi atau redaksi dan lain sebagainya.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data melalui pedoman observasi guru tentang aktivitas mengajar dalam kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa, dan lembar observasi kegiatan peserta didik dalam kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa untuk meningkatkan kreativitas anak.
Tabel 3.3 Pedoman Observasi
Kemampuan Anak Dalam Kreativitas Anak RA Kelompok B RA Al-Ihsan 1
No Aspek yang diteliti Mutu
MB BB K
1 Anak dapat menyelesaikan hasil karya dengan cepat
(35)
38
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 Anak dapat mewujudkan hasil karya
3 Keberbedaan hasil karya yang dibuat dengan yang lainnya
4 Karya yang dibuat berdasarkan gagasan sendiri
Keterangan:
MB = Mulai Berkembang,atau Berkembang Tahap Awal BB = Berkembang Baik
K = Konsisten
Tabel 3.4
Pedoman Observasi Pendidik
Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak RA Kelompok B RA Al-Ihsan 1
No Aspek Kegiatan Mutu
Dil TDl K
1 Merumuskan Tujuan
2 Menetapkan Materi
3 Menetapkan Metode
4 Menetapkan Media Pembelajaran
5 Menetapkan Evaluasi Pembelajaran
6 Menyiapkan alat yang diperlukan dalam
(36)
39
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7 Mengkoordinasikan anak untuk siap menghias
barang bekas
8 Mengkomunikasikan tema dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan anak
9 Pembagian tugas menghias barang bekas
kepada anak-anak
10 Membimbing anak dalam belajar supaya dapat
bekerjasama
11 Mengarahkan anak dalam kegiatan menghias
barang bekas
12 Memberi dorongan kepada anak supaya
semangat
13 Mengamati/Mengobservasi selama kegiatan
bermain
14 Melakukan tanya jawab tentang kegiatan yang
telah dilakukan
15
Memberi kesempatan kepada anak-anak untuk mengungkapkan pendapat selama kegiatan menghias barang bekas
Keterangan :
Dil = Dilakukan TDl = Tidak Dilakukan K = Konsisten
G. Analisis data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengunakan teknik analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1984).
(37)
40
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kunandar (Yuliasari, 2009:73) mengemukakan bahwa analisis interaktif terdiri dri tiga komponen kegiatan yang saling terkait satu sama lainnya. Tiga komponen tersebut yaitu:
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses dimana peneliti menyeleksi data dan merangkumnya sesuai dengan fokus masalah. Pada tahap ini peneliti memilih hal-hal pokok dan membuang data yang dianggap tidak perlu. Keseluruhan rangkuman data yang berupa hasil observasi mengenai penggunaan media dasar batok kelapa untuk meningkatkan kreativitas anak kelompok B di RA Al-Ihsan 1. 2. Mendeskipsikan Data
Setelah reduksi data dilakukan, kemudian peneliti mendeskripsikan data baik dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya yang berbentuk teks bersifat naratif. Dengan mendeskripsikan data maka akan memudahkan dalam memahami apa yang terjadi, kemudian merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
3. Penarikan Kesimpulan
Tahap selanjutnya yaitu penarikan kesimpulan tentang peningkatan atau perubahan yang terjadi, hal tersebut dilakukan secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara yang ditarik pada akhir siklus satu dan kesimpulan yang sudah di revisi pada akhir siklus dua.
Data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui tiga cara, yakni: observasi partisipasif yang dilakukan oleh pendidik dan observasi langsung pada peserta
(38)
41
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
didik. Pengelolaan data-data dilakukan dengan : (a) pengecekan kelengkapan data, (b) pentabulasian data, dan (c) analisis data. Analisis data yang dipergunakan adalah teknik deskriptif. Sedangkan jenis penilaian atau indikator keberhasilan yang dipergunakan ada tiga macam, yaitu :
Mulai Berkembang (MB) : Apabila anak mampu melaksanakan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa dengan cepat.
Berkembang Baik (BB) : Apabila anak mampu melaksanakan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa,berbeda dengan hasil karya teman lain. Konsisten (K) : Apabila anak mampu menghias barang bekas
dengan media dasar batok kelapa berdasarkan gagasan sendiri.
(39)
93
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Kondisi objektif RA Al-Ihsan1 adalah merupakan lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh Yayasan Al-Ihsan Garsela dibawah binaan Kementrian Agama Republik Indonesia, beralamat di Kp. Asem Rt. 04 Rw. 02 Desa Sinarjaya Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut dengan Visi :
“Terwujudnya Anak Sehat, Ceria, Berakhlaq, Memiliki kemampuan Motorik halus, Menulis dan RA yang unggul”. Karena berstatus sekolah swasta maka RA ini tidak memiliki guru PNS, namun demikian pembelajaran tetap berjalan dan dilaksanakan oleh 6 orang guru dengan seorang kepala RA, pada tahun ini tercatat ada 36 peserta didik. Kurikulum yang digunakan mengacu kepada permenag Republik Indonesia dan Permen Diknas No. 58 Tahun 2009. RA ini tetap berjalan dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana, namun tetap dengan semangat tercapainya Visi.
2. Penerapan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa untuk meningkatkan kreativitas anak kelompok B di RA Al-Ihsan1 ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan terlebih dahulu melakukan observasi pra tindakan, ternyata hasilnya tingkat kreativitas anak masih
(40)
94
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rendah ditunjukkan dengan rekapitulasi penilaian anak yang mulai berkembang atau berkembang tahap awal ( MB ) mencapai 53 %, anak yang berkembang baik ( BB ) mencapai 38 %, dan anak yang konsisten 9 %,. Pada siklus I tingkat kreativitas anak mulai meningkat ditunjukkan dengan rekapitulasi penilaian anak yang mulai berkembang atau berkembang tahap awal ( MB ) mencapai 20 %, anak yang berkembang baik ( BB ) mencapai 62 %, dan anak yang konsisten 18 %,. Prosentasi ini mengandung arti tingkat kreativitas anak meningkat, karena anak yang berkembang baik dan konsisten bertambah banyak.
Pada siklus II tingkat kreativitas anak lebih meningkat lagi ditunjukkan dengan rekapitulasi penilaian anak yang mulai berkembang atau berkembang tahap awal ( MB ) mencapai 1 %, anak yang berkembang baik ( BB ) mencapai 59 %, dan anak yang konsisten 40 %,. Prosentasi ini mengandung arti tingkat kreativitas anak meningkat, karena anak yang mulai berkembang atau berkembang tahap awal lebih berkurang tingal 1 % lagi, itu artinya yang lain lebih kreatif bahkan terakhir menunjukkan anak berkembang baik lebih dari setengahnya dan yang konsisten ( tidak lagi memerlukan bantuan guru ) tercatat 40 %.
3. Peningkatan kreativitas anak setelah penerapan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa kelompok B RA Al-Ihsan1 mengalami peningkatan yang signifikan. Hasil siklus II menunjukkan bahwa
(41)
95
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebagian besar anak sudah mengalami kemajuan dalam tingkat kreativitasnya yaitu mencapai berkembang baik ( BB ) dan konsisten ( K ).
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil tindakan kelas yang telah dilakukan, peneliti memberikan rekomendasi pada pihak-pihak terkait sebagai berikut :
1. Guru
a. Guru hendaknya menggunakan berbagai media yang menarik bagi anak dalam melakukan pembelajaran
b. Guru hendaknya menggunakan metode pembelajaran yang berbasis permainan sehingga anak akan tertarik mengikuti pembelajaran tersebut
2. Sekolah
a. Sekolah hendaknya memberikan kesempatan kepada guru untuk menggunakan berbagai metode dan media dalam pembelajaran yang dilaksanakan
b. Sekolah menyediakan fasilitas yang dapat mendukung proses pembelajaran
3. Peneliti Selanjutnya
Hendaknya melakukan penelitian lebih lanjut terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan ini terutama pada aspek-aspek yang belum diungkap dalam penelitian ini.
(42)
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 96
DAFTAR PUSTAKA
Asrori Mohammad,2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV WACANA PRIMA
Aqib, Zainal, 2009. Belajar dan Pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Bandung: Yrama Widya.
Eliyawati, Cucu. 2005. Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Familia, Pustaka. 2006. Warna-warni Kecerdasan Anak dan Pendampingan.
Yogyakarta: Kanisius.
Herlinawati, Ely. 2011. Menjadi Pribadi Kreatif Inovatif, dan Cendikia. Bandung: Acarya Media Utama.
Hermono, Ulli, 2009. Inspirasi dari Limbah Plastik. Jakarta.: PT. Kawan Pustaka. Khat Alfian Muhammad, 2010. Buku Pintar Melukis. Ma’rifat.
Mahariesti, Dinda. 2009. Aku Bisa Membuat dan Memanfaatkan Kertas Daur Ulang. Banten: Talenta.
Moeslichatoen, R. 2004. Metode Pengajaran di Taman kanak-kanak. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Rachmawati Yeni dan 09 Nomor 58 . Kurniati Euis. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Taman kanak-kanak. Jakarta: Kencana.
Suratno. 2005. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Susilana Rudi. 2007. Media Pembelajaran, Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. CV.Wacana Prima
Triharso Agung. 2013. Permainaan Kreatif dan Edukatif untuk Anak usia Dini. CV. Andi Offset.
(43)
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 96
(1)
didik. Pengelolaan data-data dilakukan dengan : (a) pengecekan kelengkapan data, (b) pentabulasian data, dan (c) analisis data. Analisis data yang dipergunakan adalah teknik deskriptif. Sedangkan jenis penilaian atau indikator keberhasilan yang dipergunakan ada tiga macam, yaitu :
Mulai Berkembang (MB) : Apabila anak mampu melaksanakan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa dengan cepat.
Berkembang Baik (BB) : Apabila anak mampu melaksanakan kegiatan
menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa,berbeda dengan hasil karya teman lain.
Konsisten (K) : Apabila anak mampu menghias barang bekas
dengan media dasar batok kelapa berdasarkan gagasan sendiri.
(2)
93
Gin Gin Nugraha, 2014
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Kondisi objektif RA Al-Ihsan1 adalah merupakan lembaga pendidikan yang
diselenggarakan oleh Yayasan Al-Ihsan Garsela dibawah binaan Kementrian Agama Republik Indonesia, beralamat di Kp. Asem Rt. 04 Rw. 02 Desa Sinarjaya Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut dengan Visi : “Terwujudnya Anak Sehat, Ceria, Berakhlaq, Memiliki kemampuan Motorik halus, Menulis dan RA yang unggul”. Karena berstatus sekolah swasta maka RA ini tidak memiliki guru PNS, namun demikian pembelajaran tetap berjalan dan dilaksanakan oleh 6 orang guru dengan seorang kepala RA, pada tahun ini tercatat ada 36 peserta didik. Kurikulum yang digunakan mengacu kepada permenag Republik Indonesia dan Permen Diknas No. 58 Tahun 2009. RA ini tetap berjalan dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana, namun tetap dengan semangat tercapainya Visi.
2. Penerapan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok
kelapa untuk meningkatkan kreativitas anak kelompok B di RA Al-Ihsan1 ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan terlebih dahulu melakukan observasi pra tindakan, ternyata hasilnya tingkat kreativitas anak masih
(3)
rendah ditunjukkan dengan rekapitulasi penilaian anak yang mulai berkembang atau berkembang tahap awal ( MB ) mencapai 53 %, anak yang berkembang baik ( BB ) mencapai 38 %, dan anak yang konsisten 9 %,. Pada siklus I tingkat kreativitas anak mulai meningkat ditunjukkan dengan rekapitulasi penilaian anak yang mulai berkembang atau berkembang tahap awal ( MB ) mencapai 20 %, anak yang berkembang baik ( BB ) mencapai 62 %, dan anak yang konsisten 18 %,. Prosentasi ini mengandung arti tingkat kreativitas anak meningkat, karena anak yang berkembang baik dan konsisten bertambah banyak.
Pada siklus II tingkat kreativitas anak lebih meningkat lagi ditunjukkan dengan rekapitulasi penilaian anak yang mulai berkembang atau berkembang tahap awal ( MB ) mencapai 1 %, anak yang berkembang baik ( BB ) mencapai 59 %, dan anak yang konsisten 40 %,. Prosentasi ini mengandung arti tingkat kreativitas anak meningkat, karena anak yang mulai berkembang atau berkembang tahap awal lebih berkurang tingal 1 % lagi, itu artinya yang lain lebih kreatif bahkan terakhir menunjukkan anak berkembang baik lebih dari setengahnya dan yang konsisten ( tidak lagi memerlukan bantuan guru ) tercatat 40 %.
3. Peningkatan kreativitas anak setelah penerapan kegiatan menghias barang
bekas dengan media dasar batok kelapa kelompok B RA Al-Ihsan1 mengalami peningkatan yang signifikan. Hasil siklus II menunjukkan bahwa
(4)
95
Gin Gin Nugraha, 2014
sebagian besar anak sudah mengalami kemajuan dalam tingkat kreativitasnya yaitu mencapai berkembang baik ( BB ) dan konsisten ( K ).
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil tindakan kelas yang telah dilakukan, peneliti memberikan rekomendasi pada pihak-pihak terkait sebagai berikut :
1. Guru
a. Guru hendaknya menggunakan berbagai media yang menarik bagi anak
dalam melakukan pembelajaran
b. Guru hendaknya menggunakan metode pembelajaran yang berbasis
permainan sehingga anak akan tertarik mengikuti pembelajaran tersebut
2. Sekolah
a. Sekolah hendaknya memberikan kesempatan kepada guru untuk
menggunakan berbagai metode dan media dalam pembelajaran yang dilaksanakan
b. Sekolah menyediakan fasilitas yang dapat mendukung proses
pembelajaran
3. Peneliti Selanjutnya
Hendaknya melakukan penelitian lebih lanjut terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan ini terutama pada aspek-aspek yang belum diungkap dalam penelitian ini.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Asrori Mohammad,2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV WACANA
PRIMA
Aqib, Zainal, 2009. Belajar dan Pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Bandung: Yrama Widya.
Eliyawati, Cucu. 2005. Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Familia, Pustaka. 2006. Warna-warni Kecerdasan Anak dan Pendampingan.
Yogyakarta: Kanisius.
Herlinawati, Ely. 2011. Menjadi Pribadi Kreatif Inovatif, dan Cendikia. Bandung: Acarya Media Utama.
Hermono, Ulli, 2009. Inspirasi dari Limbah Plastik. Jakarta.: PT. Kawan Pustaka.
Khat Alfian Muhammad, 2010. Buku Pintar Melukis. Ma’rifat.
Mahariesti, Dinda. 2009. Aku Bisa Membuat dan Memanfaatkan Kertas Daur Ulang. Banten: Talenta.
Moeslichatoen, R. 2004. Metode Pengajaran di Taman kanak-kanak. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Rachmawati Yeni dan 09 Nomor 58 . Kurniati Euis. 2010. Strategi
Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Taman kanak-kanak. Jakarta: Kencana.
Suratno. 2005. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Susilana Rudi. 2007. Media Pembelajaran, Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian. CV.Wacana Prima
Triharso Agung. 2013. Permainaan Kreatif dan Edukatif untuk Anak usia Dini. CV. Andi Offset.
(6)