BUKU GURU MATEMATIKA 10
Pendahuluan
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt. atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis selama proses penyusunan buku pegangan guru ini. Buku Guru Matematika Peminatan Kelas X disusun untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Pembelajaran matematika melalui buku ini akan membentuk kreativitas guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran secara tepat untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyajikan gagasan dan pengetahuan konkret maupun abstrak, menyelesaikan permasalahan nyata, berlatih berpikir kritis dan kreatif.
Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sangat luas cakupannya dalam kehidupan sehari-hari. Matematika memiliki konsep dan sistem yang dapat diaplikasikan pada cabang ilmu pengetahuan yang lain. Keberadaan matematika sangat penting sebagai alat bantu dalam memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu, seperti bidang astronomi, bidang pengembangan teknologi, bidang perbankan, bidang ekonomi, bidang perdagangan, bahkan dalam bidang antropologi. Melalui konsep matematika, pengetahuan atau permasalahan konkret dibawa ke bentuk abstrak melalui pendefi nisian variabel dan parameter sesuai dengan yang ingin disajikan untuk mempermudah analisis dan evaluasi selanjutnya.
Kurikulum 2013 yang dirancang untuk menyeimbangkan kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan ini dirumuskan dalam kompetensi inti 1, 2, 3, dan 4 secara utuh. Keutuhan tersebut dijadikan dasar untuk merumusan kompetensi setiap mata pelajaran. Untuk memastikan keberlanjutan penguasaan kompetensi, proses pembelajaran dimulai dari kompetensi pengetahuan, kemudian dilanjutkan dengan keterampilan menyajikan suatu permasalahan secara matematis dan menyelesaikannya, dan bermuara pada pembentukan sikap jujur, kritis, kreatif, teliti, dan disiplin.
Buku ini menguraikan langkah-langkah pembelajaran yang minimal harus dilakukan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dalam buku ini, juga akan disampaikan alternatif-alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan guru dalam pembelajaran mata pelajaran Matematika Peminatan Kelas X sesuai dengan dengan pendekatan yang dipergunakan dalam kurikulum 2013. Peran guru sangat penting untuk mendorong dan memperkaya pengetahuan siswa dengan bentuk kegiatan-kegiatan yang relevan sesuai dengan kondisi kelas/sekolah masing-masing.
Tidak ada gading yang tak retak. Buku ini terbuka untuk menerima masukan dalam rangka penyempurnaan/ perbaikan. Mudah-mudahan buku ini bermanfaat dalam menyiapkan generasi penerus yang lebih berkualitas di masa yang akan datang.
Surakarta, Oktober 2013
(2)
Daftar Isi
Pendahuluan ... 1
Daftar Isi ... 2
Silabus Mata Pelajaran Matematika (Peminatan Matematika dan Ilmu Alam) ... 3
Bagian I Petunjuk Umum ... 7
Bagian II Petunjuk Khusus ... 11
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Pendidikan Karakter) PAKEM 1 ... 11
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Pendidikan Karakter) PAKEM 2 ... 15
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Pendidikan Karakter) PAKEM 3 ... 18
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Pendidikan Karakter) PAKEM 4 ... 21
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Pendidikan Karakter) PAKEM 5 ... 24
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Pendidikan Karakter) PAKEM 6 ... 27
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Pendidikan Karakter) PAKEM 7 ... 30
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Pendidikan Karakter) PAKEM 8 ... 33
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Pendidikan Karakter) PAKEM 9 ... 36
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Pendidikan Karakter) PAKEM 10 ... 39
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Pendidikan Karakter) PAKEM 11 ... 42
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Pendidikan Karakter) PAKEM 12 ... 45
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Pendidikan Karakter) PAKEM 13 ... 48
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Pendidikan Karakter) PAKEM 14 ... 51
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Pendidikan Karakter) PAKEM 15 ... 54
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Pendidikan Karakter) PAKEM 16 ... 57
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Pendidikan Karakter) PAKEM 17 ... 60
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Pendidikan Karakter) PAKEM 18 ... 63
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Bagian I Petunjuk Umum
A. Pengertian, Tujuan, Ruang Lingkup Mata Pelajaran Matematika
1. Pengertian
Matematika bukan hanya sekedar segala sesuatu yang berhubungan dengan angka dan bilangan. Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sangat penting dan sangat berperan dalam perkembangan dunia. Aplikasi dari ilmu matematika dalam berbagai aspek kehidupan dapat membantu manusia dalam menyelesaikan masalah sehari-hari. Adapun yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur terhadap hal tersebut salah satunya adalah menurut Kline (1973), matematika bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam. Oleh karena itu kompetensi matematika harus dimiliki oleh setiap siswa.
2. Tujuan
Tiada aktivitas tanpa menggunakan matematika. Ilmu matematika dapat digunakan dalam berbagai aspek kehidupan. Sesuai dengan pengertian matematika yang tidak bisa lepas dari bidang yang lain, seperti misalnya dalam bidang kesehatan, pertumbuhan dan peluruhan zat radioaktif memanfaatkan konsep eksponen dalam perhitungannya. Konsep persamaan kuadrat dapat juga diterapkan pada peluncuran roket yang berkaitan dengan arah dan ketinggian maksimum. Serta penggunaan konsep trigonometri yang dapat diaplikasikan pada pengukuran jarak pandang mata terhadap suatu benda.
Oleh karena itu tujuan utama pembelajaran matematika adalah untuk menciptakan kemampuan dalam memecahkan masalah matematika, pembelajaran lain ataupun masalah yang berkaitan dengan kehidupan nyata. Berbagai permasalahan tersebut dapat dipecahkan melalui pendeskripsian permasalahan yang diwujudkan ke dalam model matematika secara logis dan penggunaan rumus matematika secara sistematis. Setelah itu, diharapkan siswa mampu mempresentasikan hasil perhitungan matematika ke dalam bahasa sosial yang mudah dipahami dengan bersikap jujur dan disiplin.
3. Ruang Lingkup
Pembelajaran matematika di sekolah diarahkan pada pencapaian kompetensi inti dan kompetensi dasar oleh siswa. Kegiatan pembelajaran matematika tidak berorientasi pada penguasaan materi matematika semata, tetapi materi matematika diposisikan sebagai alat dan sarana siswa untuk mencapai kompetensi. Oleh karena itu, ruang lingkup mata pelajaran matematika yang dipelajari di sekolah disesuaikan dengan kompetensi yang harus dicapai siswa.
Kompetensi inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi standar kompetensi lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki siswa. Kompetensi inti atau kompetensi utama ini dikelompokkan ke dalam aspek sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotorik). Dalam mendukung Kompetensi Inti, capaian pembelajaran mata pelajaran diuraikan menjadi kompetensi-kompetensi dasar. Kompetensi dasar matematika merupakan seperangkat kompetensi matematika yang dibakukan dan harus ditunjukkan oleh siswa sebagai hasil belajarnya dalam mata pelajaran matematika. Merujuk pada kompetensi dasar yang harus dicapai siswa, maka ruang lingkup materi matematika untuk siswa SMA kelas X bidang peminatan antara lain:
- Kompetensi aljabar ditekankan pada kemampuan melakukan dan menggunakan operasi hitung pada persamaan, pertidaksamaan dan fungsi.
- Pengukuran dan geometri ditekankan pada kemampuan menggunakan sifat dan aturan dalam menentukan porsi, jarak, sudut, volume, dan transformasi.
- Trigonometri ditekankan pada menggunakan perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri.
- Kalkulus ditekankan pada mengunakan konsep limit laju perubahan fungsi.
B. Penjabaran Garis Besar Materi Pelajaran Matematika
Secara garis besar, materi pembelajaran Matematika untuk siswa SMA kelompok peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam mencakup materi sebagai berikut.
Bab 1. Pertidaksamaan Pecahan, Irasional, dan Nilai Mutlak Bab 2. Geometri Bidang datar
(8)
C. Strategi dan Model Pembelajaran 1. PAKEM
Kurikulum 2013 menganjurkan penerapan pendekatan saintifi k. Langkah-langkah pendekatan saintifi k mencakup : (1) mengamati; (2) menanya; (3) mencoba; (4) menalar; dan (5) mempresentasikan. Dalam pendekatan saintifi k ini penerapannya dapat dikemas dalam suatu model PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan). PAKEM sebagai suatu model pembelajaran cukup tepat untuk mengemas pendekatan saintifi k dalam pembelajaran Kimia di SMA.
Aktif dimaksudkan sebagai proses pembelajaran yang mengedepankan aspek keaktifan anak didik untuk mengajukan pertanyaan, mengemukakan gagasan, dan mencari data dan informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah sesuai tingkatan kemampuan siswa. Kreatif dimaksudkan sebagai usaha guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Efektif dimaksudkan pembelajaran mencapai sasaran, siswa menguasai kompetensi yang dicapai. Menyenangkan dimaksudkan sebagai suatu yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatian secara penuh. Karakteristik yang harus diperhatikan guru dalam PAKEM adalah sebagai berikut.
a. Adanya sumber belajar yang beragam, tidak lagi hanya mengandalkan buku sebagai satu-satunya sumber belajar.
b. Sumber belajar yang beraneka ragam dijadikan dasar menyusun skenario pembelajaran. c. Hasil kegiatan belajar dipajang di tembok.
d. Kegiatan belajar mengajar bervariasi.
e. Dalam mengerjakan tugas para siswa, secara leluasa mengembangkan kreativitasnya. f. Siswa sangat antusias dan senang melakukan kegiatan pembelajaran.
g. Pada akhir pembelajaran semua siswa melakukan refl eksi.
2. Pendekatan Saintifi k
Saintifi k sebagai suatu pendekatan pembelajaran pada praktiknya pembelajaran yang dilakukan harus memenuhi kriteria, sebagai berikut.
a. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. b. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang
serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. c. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam
mengidentifi kasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. d. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan,
kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.
e. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.
f. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.
3. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek) didefi niskan sebagai pembelajaran yang menekankan pada proses penyelesaian masalah secara sistematis yang mencakup aspek perencanaan penyelesaian masalah, proses menentukan solusi masalah yang dilakukan secara kolaboratif. Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut.
a. Penentuan pertanyaan mendasar, yaitu guru mengajukan masalah yang mendasar yang diharapkan dapat dikerjakan/ dipecahkan peserta didik melalui proyek yang akan dijalankan.
b. Menyusun perencanaan proyek, yaitu guru membimbing siswa untuk membuat perencanaan penyelesaian proyek, yang mencakup: awal – pelaksanaan – akhir. Pada awal, guru membimbing siswa untuk melakukan perencanaan kegiatan/ tugas yang akan dilakukan. Pada pelaksanaan, guru membimbing proses pekasanaan kegiatan; dan pada bagian akhir, guru membimbing siswa untuk menyusun laporan dan mengevaluasi proyek yang diselesaikan.
c. Menyusun jadwal, yaitu guru membimbing penyusunan jadwal pelaksanaan proyek. d. Monitoring, yaitu guru melakukan monitoring proyek yang dilakukan siswa.
(9)
f. Evaluasi pengalaman, yaitu guru membimbing siswa untuk sharing pengalaman yang diperoleh siswa selama mengerjakan/ menyelesaikan proyek. Bertolak dari pengalaman tersebut siswa mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna dan komprehensif.
4. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) didefi nisikan sebagai pembelajaran yang menekankan pada kegiatan siswa untuk menyelesaikan masalah yang otentik, dengan maksud untuk menyusun pengetahuan siswa, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri. Langkah-langkahnya sebagai berikut.
a. Orientasi siswa pada masalah
Masalah yang bersifat faktual, riil di masyarakat sekitar siswa, kontekstual dan bukan rekayasa. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, bahan yang dibutuhkan, mengajukan fenomena untuk memunculkan masalah dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih.
b. Mengorganisasi siswa untuk belajar
Guru membantu siswa untuk mengidentifi kasi dan mengorganisasikan tugas-tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
c. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Guru mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan, mengumpulkan informasi data yang sesuai, melaksanakan percobaan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai, bisa dalam bentuk laporan video, model atau laporan lainnya. Guru juga melakukan pembagian tugas kepada para siswa yang terlibat.
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Proses pemecahan masalah yang telah dijalani siswa dikonfi rmasi dan dikuatkan guru. Guru membantu siswa untuk melakukan refl eksi, atau evaluasi.
5. Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning)
Discovery Learning merupakan pembelajaran berbasis penemuan. Istilah discovery dan inquiry
dalam pembelajaran merupakan dua istilah yang memiliki makna yang berdekatan. Inquiry merupakan perluasan dari proses discovery. Inkuiri didefi nisikan sebagai suatu proses umum yang dilakukan untuk mencari atau memahami informasi. Langkah-langkah Inkuiri /Discovery Based Leaning sebagai berikut. a. Menyajikan masalah
Guru membimbing siswa mengidentifi kasi masalah, siswa dibagi dalam beberapa kelompok dengan mempertimbangkan berbagai aspek kondisi siswa.
b. Membuat hipotesis
Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menyampaikan pendapat dalam merumuskan hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan menentukan hipotesis yang diprioritaskan dalam percobaan/ percobaan.
c. Merancang percobaan
Untuk membuktikan hipotesis yang dirumuskan, siswa difasilitasi merancang percobaan/ percobaan, berdasarkan permasalahan yang ada. Guru membimbing siswa mengurutkan langkah-langkah percobaan.
d. Melalukan percobaan untuk memperoleh informasi
Percobaan atau percobaan dilakukan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam rangka menguji hipotesis. Guru membimbing siswa untuk mendapatkan informasi melalui percobaan. e. Mengumpulkan dan menganalisis data
Data yang diperoleh melalui aktivitas percobaan dikumpulkan, diolah, dibahas dan dianalisis serta ditarik simpulan. Guru memberi kesempatan kelompok untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul.
f. Membuat kesimpulan
Kesimpulan percobaan merupakan jawaban terhadap hipotesis yang diajukan pada langkah kedua di atas. Guru membimbing siswa dalam menarik kesimpulan.
(10)
E. Media Pembelajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar, media meliputi lembar peraga (chart), gambar, over head projector
(OHP) dan transparansi, kaset dan videonya, proyektor, dan tape recorder, microsoft power point, dan berbagai program lain yang melekat pada media presentasi yang digunakan. Penggunaan media pembelajaran bertujuan memperjelas penyajian materi yang disampaikan oleh guru kepada siswa. Melalui media, siswa dapat memperoleh pemahaman dengan cara visual, auditif, dan motorik.
F. Sumber Belajar
Sumber belajar bisa berupa data, orang, dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi. Dengan demikian, sumber tersebut dapat mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau kompetensi tertentu.
G. Penilaian
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam mengambil keputusan. Adapun menurut Husamah dan Setyaningrum (2013: 117), penilaian (assesment) adalah istilah umum yang mencakup semua metode yang biasa digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok peserta didik.
H. Remedial
Menurut Darwansyah (2009: 178), remedial (remedi) merupakan program perbaikan yang khusus diberikan guru pada siswa (individu/kelompok) karena siswa tersebut memiliki masalah dalam belajar (kurang/tidak menguasai materi belajar/belum mencapai KKM yang ditentukan). Remedial memuat petunjuk penanganan siswa yang belum menguasai materi dan belum mencapai kompetensi yang disyaratkan. Dalam bentuk aktivitas belajar untuk mencapai kompetensi yang dipelajari. Contoh, guru memberi perlakuan kepada siswa untuk melakukan percobaan ulang dari kompetensi yang telah dipelajari.
I. Pengayaan
Menurut Depdiknas (2008) dalam Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pengayaan, setidaknya ada tiga jenis pembelajaran pengayaan, yaitu:
1. kegiatan ekploratori yang disajikan kepada siswa berupa peristiwa sejarah, buku, tokoh masyarakat, dan sebagainya yang secara reguler tidak tercakup dalam kurikulum;
2. keterampilan proses yang diperlukan oleh siswa agar berhasil dalam melakukan pendalaman topik yang diminati dalam bentuk pembelajaran mandiri;
3. pemecahan masalah oleh siswa yang memiliki kemampuan belajar cepat berupa pemecahan masalah nyata dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah.
J. Refl eksi
Refl eksi merupakan aktivitas mengingat atau merenungkan kembali kegiatan belajar yang telah dilakukan. Di dalam refl eksi, siswa dapat mengungkapkan permasalahan yang selama ini dihadapi. Siswa juga dapat menyebutkan bagian mana dari materi yang belum dimengerti.
K. Uji Kompetensi
Uji kompetensi adalah salah satu sarana dalam proses evaluasi untuk menilai apakah kompetensi yang dipelajari telah dipahami dengan baik apa tidak. Uji kompetensi dikembangkan dari KD dan indikator KD. Uji kompetensi di samping berbentuk tes, juga unjuk kerja/ penilaian aktivitas yang dinilai dengan instrumen penilaian autentik/rubrik penilaian.
L. Telaah Kasus (tugas proyek)
Telaah kasus (tugas proyek) adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang berhubungan dengan kasus-kasus tertentu yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.
(11)
Bagian II Petunjuk Khusus
Contoh RPP dan Perangkatnya (Guru dapat membuat yang lain sesuai dengan
kondisi).
Nama Sekolah : : ...
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X (Sepuluh) / 2 (Dua)
Materi Pokok : Bentuk Pertidaksamaan Pecahan
Alokasi Waktu : 1 × pertemuan (3 × 45 menit)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifi k sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan sikap senang, percaya diri, motivasi internal, sikap kritis, jujur dan percaya diri, serta responsif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan nyata.
3.7 Mendeskripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaan dan nilai mutlak dalam menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan pecahan, irrasional, dan mutlak.
Indikator :
Menerapkan konsep bentuk pertidaksamaan pecahan.
3.8 Mendeskripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaan pecahan, irrasional, dan mutlak dalam menyelesaikan masalah matematika.
Indikator :
Menerapkan konsep bentuk pertidaksamaan pecahan dalam masalah matematika.
3.9 Mendeskripsikan dan menerapkan konsep dan sifat-sifat pertidaksamaan pecahan, irrasional, dan mutlak dengan melakukan manipulasi aljabar dalam menyelesaikan masalah matematika.
Indikator :
Mendeskripsikan sifat-sifat pertidaksamaan pecahan dalam menyelesaikan masalah matematika. 4.6 Memecahkan masalah pertidaksamaan pecahan, irrasional, dan mutlak dalam penyelesaian masalah
nyata.
Indikator :
Menganalisis permasalahan nyata menjadi suatu bentuk pertidaksamaan pecahan. Mengaplikasikan bentuk pertidaksamaan pecahan dalam kehidupan nyata.
(12)
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan, siswa mendeskripsikan konsep bentuk pertidaksamaan pecahan dengan benar. 2. Melalui tanya jawab, siswa dapat menerapkan bentuk pertidaksamaan pecahan dalam masalah
matematika dengan benar.
3. Melalui percobaan, siswa dapat mendeskripsikan sifat-sifat pertidaksamaan pecahan dalam menyelesaikan masalah matematika dengan benar.
4. Melalui kegiatan menganalisis permasalahan, siswa dapat menganalisis permasalahan nyata menjadi suatu bentuk pertidaksamaan pecahan dengan benar.
5. Melalui presentasi, siswa dapat mengaplikasikan bentuk pertidaksamaan pecahan dalam kehidupan nyata dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
Pertidaksamaan Pecahan
Pertidaksamaan pecahan adalah pertidaksamaan yang bentuk aljabarnya berupa pecahan. Contoh bentuk pertidaksamaan pecahan :
2 3
2 2
1 > 0;x+1 < 0; x -5 0; x -7 0 x+3
x x -2x-3£ x -3x³
Materi lengkap lihat Buku Matematika X SMA Penerbit Suara Media Sejahtera
E. Metode Pembelajaran
Saintifi k (Discovery Learning). F. Media dan Sumber Pembelajaran
1. Media Pembelajaran
a. Lingkungan sekitar. b. CD pembelajaran. c. Laptop.
d. LCD (alat-alat presentasi).
2. Sumber Belajar
a. Buku materi Penerbit Suara Media Sejahtera, karangan Suparmin, dkk, tahun 2013. b. Ensiklopedi Matematika.
(13)
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama (Pakem 1 : Alokasi Waktu: 3 × 45 Menit) : Bentuk Pertidaksamaan Pecahan Pendahuluan
a. Guru mengajak siswa untuk berdoa berdasarkan keyakinan masing-masing. (Religius)
b. Guru mengajak siswa untuk saling bertegur sapa dan menanyakan kabar hari ini. (Rasa hormat dan santun kepada guru)
Apersepsi
Disajikan gambar berikut ini.
Guru menyampaikan topik pertidaksamaan dengan mengkaitkan dengan kehidupan sehari-hari, seperti rambu-rambu batas kecepatan yang seringkali menggunakan kata-kata kurang dari, dalam bahasa matematika disebut pertidaksamaan. Sedangkan, siswa memperhatikan dengan cermat. Setelah siswa memahami, kemudian siswa diberi motivasi agar tertarik mempelajari materi pertidaksamaan.
Motivasi
Guru meminta siswa mengamati dengan teliti keadaan di sekeliling mereka. Fenomena apa lagi yang berhubungan dengan pertidaksamaan? Kemudian, siswa diajak membahas lebih lanjut tentang pertidaksamaan, yaitu bentuk pertidaksamaan pecahan.
5 menit
10 menit
5 menit
a. Guru mengajak siswa untuk memahami bentuk pertidaksamaan pecahan.
b. Guru menyajikan suatu topik dalam kehidupan sehari-hari, yaitu tentang kadar kosentrasi cairan injeksi. Kemudian, mengajak siswa untuk mengasumsikan masalah tersebut ke dalam model pertidaksamaan pecahan.
c. Guru memotivasi siswa untuk melakukan kegiatan 1.1.1 dengan penuh semangat.
d. Guru membimbing siswa untuk memahami kembali materi tentang pertidaksamaan pecahan.
e. Guru menyajikan beberapa pertidaksamaan dan siswa diminta untuk mengamati pertidaksamaan-pertidaksamaan tersebut.
f. Guru menghimbau siswa untuk bertanya jika mengalami kesulitan atau ingin mengetahui lebih lanjut mengenai pertidaksamaan pecahan. g. Guru meminta siswa untuk mencari pertidaksamaan manakah yang
termasuk pertidaksamaan pecahan.
h. Guru membimbing siswa untuk menganalisis alasan kenapa pertidaksamaan tersebut termasuk pertidaksamaan pecahan.
i. Guru membimbing siswa untuk mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
j. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan berdasarkan hasil presentasi yang dilakukan siswa.
k. Untuk memperdalam pemahaman materi bentuk pertidaksamaan pecahan, guru mengajak siswa untuk melakukan dan mengisi lembar kerja yang terdapat pada Buku Matematika
(14)
Kegiatan Penutup
a. Guru mengajak siswa untuk merefl eksi materi pembelajaran tentang bentuk pertidaksamaan pecahan.
b. Guru memberikan umpan balik mengenai proses pembelajaran tentang bentuk pertidaksamaan pecahan.
c. Guru menginformasikan materi yang akan datang yaitu himpunan penyelesaian pertidaksamaan pecahan.
10 menit
H. Penilaian
1. Jenis penilaian : Autentik dan nonautentik
2. Bentuk instrumen dan instrumen penilaian : Esai dan objektif (terlampir) 3. Pedoman penskoran (terlampir)
Lembar Pengamatan Karakter No Nama
Siswa
Karakter yang Diamati
Bersyukur Cermat Sopan Disiplin .... ....
Mengetahui, Kepala Sekolah ....
(___________________) NIP __
..., ..., 20 .... Guru Sekolah
(___________________) NIP_ __
(15)
Nama Sekolah : : ...
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X (Sepuluh) / 2 (Dua)
Materi Pokok : Himpunan Penyelesaian Pertidaksamaan Pecahan
Alokasi Waktu : 1 × pertemuan (3 × 45 menit)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifi k sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan sikap senang, percaya diri, motivasi internal, sikap kritis, jujur dan percaya diri, serta responsif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan nyata.
3.7 Mendeskripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaan dan nilai mutlak dalam menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan pecahan, irrasional, dan mutlak.
Indikator :
Mendeskripsikan konsep himpunan penyelesaian pertidaksamaan pecahan. Menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan pecahan.
3.8 Mendeskripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaan pecahan, irrasional, dan mutlak dalam menyelesaikan masalah matematika.
Indikator :
Menyelesaikan himpunan penyelesaian pertidaksamaan pecahan dalam masalah matematika. 3.9 Mendeskripsikan dan menerapkan konsep dan sifat-sifat pertidaksamaan pecahan, irrasional, dan
mutlak dengan melakukan manipulasi aljabar dalam menyelesaikan masalah matematika.
Indikator :
Menyelesaikan himpunan penyelesaian pertidaksamaan pecahan dengan memanipulasi bentuk dan sifat-sifat pertidaksamaan pecahan dalam masalah matematika.
4.6 Memecahkan masalah pertidaksamaan pecahan, irrasional, dan mutlak dalam penyelesaian masalah nyata.
Indikator :
(16)
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan, siswa mendeskripsikan konsep himpunan penyelesaian pertidaksamaan pecahan dengan benar.
2. Melalui tanya jawab, siswa dapat menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan pecahan dengan benar.
3. Melalui percobaan, siswa dapat menyelesaikan himpunan penyelesaian pertidaksamaan pecahan dalam masalah matematika dengan benar.
4. Melalui kegiatan menganalisis permasalahan, siswa dapat menyelesaikan himpunan penyelesaian pertidaksamaan pecahan dengan memanipulasi bentuk dan sifat-sifat pertidaksamaan pecahan dalam masalah matematika dengan benar.
5. Melalui presentasi, siswa dapat menyelesaikan himpunan penyelesaian pertidaksamaan pecahan dalam kehidupan nyata dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
Himpunan Penyelesaian Pertidaksamaan Pecahan
Mencari nilai penyelesaian dari suatu pertidaksamaan pecahan.
Materi lengkap lihat Buku Matematika X SMA Penerbit Suara Media Sejahtera
E. Metode Pembelajaran
Saintifi k (Discovery Learning). F. Media dan Sumber Pembelajaran
1. Media Pembelajaran
a. Lingkungan sekitar. b. CD pembelajaran. c. Laptop.
d. LCD (alat-alat presentasi).
2. Sumber Belajar
a. Buku materi Penerbit Suara Media Sejahtera, karangan Suparmin, dkk, tahun 2013. b. Ensiklopedi Matematika.
c. Kamus Matematika.
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kedua (Pakem 2 : Alokasi Waktu: 3 × 45 Menit) : Himpunan Penyelesaian Pertidaksamaan Pecahan
Pendahuluan
a. Guru mengajak siswa untuk berdoa berdasarkan keyakinan masing-masing. (Religius)
b. Guru mengajak siswa untuk saling bertegur sapa dan menanyakan kabar hari ini. (Rasa hormat dan santun kepada guru)
Apersepsi
Guru mengulas kembali materi pada pertemuan sebelumnya, yaitu mengenai bentuk pertidaksamaan pecahan serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika belum memahami mengenai bentuk pertidaksamaan pecahan.
Motivasi
Guru meminta siswa mengamati dengan teliti keadaan di sekeliling mereka. Fenomena apa lagi yang berhubungan dengan pertidaksamaan? Kemudian, siswa diajak membahas lebih lanjut tentang himpunan penyelesaian pertidaksamaan pecahan.
5 menit
10 menit
(17)
a. Guru mengajak siswa untuk memahami konsep himpunan penyelesaian pertidaksamaan pecahan.
b. Guru menyajikan suatu topik dalam kehidupan sehari-hari, yaitu tentang kadar konsentrasi cairan injeksi seperti pada permasalahan pada subsubab sebelumnya dan menentukan himpunan penyelesaiannya. c. Guru memotivasi siswa untuk melakukan kegiatan 1.1.2 dengan penuh
semangat.
d. Guru membimbing siswa untuk memahami kembali materi tentang pertidaksamaan pecahan.
e. Guru menghimbau siswa untuk bertanya jika mengalami kesulitan atau ingin mengetahui lebih lanju mengenai pertidaksamaan pecahan. f. Guru meminta siswa untuk mencari referensi lain untuk menambah
pemahamannya mengenai pertidaksamaan pecahan.
g. Guru membimbing siswa untuk membuat lima bentuk pertidaksamaan pecahan. Kemudian, siswa diminta untuk mencari himpunan penyelesaiannya.
h. Guru meminta siswa untuk menuliskan hasil kerjanya dalam bentuk tabel yang sudah disediakan.
i. Guru membimbing siswa untuk mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
j. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan berdasarkan hasil presentasi yang dilakukan siswa.
k. Untuk memperdalam pemahaman materi pertidaksamaan pecahan, guru mengajak siswa untuk melakukan dan mengisi lembar kerja yang terdapat pada Buku Matematika
105 menit
Kegiatan Penutup
a. Guru mengajak siswa untuk merefl eksi materi pembelajaran tentang himpunan penyelesaian pertidaksamaan pecahan.
b. Guru memberikan umpan balik mengenai proses pembelajaran tentang himpunan penyelesaian pertidaksamaan pecahan.
c. Guru menginformasikan materi yang akan datang yaitu bentuk pertidaksamaan irrasional.
10 menit
H. Penilaian
1. Jenis penilaian : Autentik dan nonautentik
2. Bentuk instrumen dan instrumen penilaian : Esai dan objektif (terlampir) 3. Pedoman penskoran (terlampir)
Lembar Pengamatan Karakter No Nama
Siswa
Karakter yang Diamati
Bersyukur Cermat Sopan Disiplin .... ....
Mengetahui, Kepala Sekolah .... (___________________) NIP __
..., ..., 20 .... Guru Sekolah (___________________) NIP_ __
(18)
Nama Sekolah : : ...
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X (Sepuluh) / 2 (Dua)
Materi Pokok : Bentuk Pertidaksamaan Irrasional
Alokasi Waktu : 1 × pertemuan (3 × 45 menit)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifi k sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan sikap senang, percaya diri, motivasi internal, sikap kritis, jujur dan percaya diri, serta responsif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan nyara.
3.7 Mendeskripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaan dan nilai mutlak dalam menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan pecahan, irrasional, dan mutlak.
Indikator :
Menerapkan konsep bentuk pertidaksamaan irrasional.
3.8 Mendeskripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaan pecahan, irrasional, dan mutlak dalam menyelesaikan masalah matematika.
Indikator :
Menerapkan konsep bentuk pertidaksamaan irrasional dalam masalah matematika.
3.9 Mendeskripsikan dan menerapkan konsep dan sifat-sifat pertidaksamaan pecahan, irrasional, dan mutlak dengan melakukan manipulasi aljabar dalam menyelesaikan masalah matematika.
Indikator :
Mendeskripsikan sifat-sifat pertidaksamaan irrasional dalam menyelesaikan masalah matematika. 4.6 Memecahkan masalah pertidaksamaan pecahan, irrasional, dan mutlak dalam penyelesaian masalah
nyata.
Indikator :
Menganalisis permasalahan nyata menjadi suatu bentuk pertidaksamaan irrasional. Mengaplikasikan bentuk pertidaksamaan irrasional dalam kehidupan nyata.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan, siswa mendeskripsikan konsep bentuk pertidaksamaan irrasional dengan benar.
(19)
2. Melalui tanya jawab, siswa dapat menerapkan bentuk pertidaksamaan irrasional dalam masalah matematika dengan benar.
3. Melalui percobaan, siswa dapat mendeskripsikan sifat-sifat pertidaksamaan irrasional dalam menyelesaikan masalah matematika dengan benar.
4. Melalui kegiatan menganalisis permasalahan, siswa dapat menganalisis permasalahan nyata menjadi suatu bentuk pertidaksamaan irrasional dengan benar.
5. Melalui presentasi, siswa dapat mengaplikasikan bentuk pertidaksamaan irrasional dalam kehidupan nyata dengan benar
D. Materi Pembelajaran
Bentuk Pertidaksamaan Irrasional
Pertidaksamaan irrasional adalah pertidaksamaan yang variabelnya berada di bawah tanda akar dan kedua ruas dihubungkan dengan tanda pertidaksamaan (<, <, >, >, atau ≠).
Contoh pertidaksamaan irrasional : 30 x - 1 < 60, x -1 < 2
Materi lengkap lihat Buku Matematika X SMA Penerbit Suara Media Sejahtera
E. Metode Pembelajaran
Saintifi k (Discovery Learning). F. Media dan Sumber Pembelajaran
1. Media Pembelajaran
a. Lingkungan sekitar. b. CD pembelajaran. c. Laptop.
d. LCD (alat-alat presentasi).
2. Sumber Belajar
a. Buku materi Penerbit Suara Media Sejahtera, karangan Suparmin, dkk, tahun 2013. b. Ensiklopedi Matematika.
c. Kamus Matematika.
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Ketiga (Pakem 3 : Alokasi Waktu: 3 × 45 Menit) : Bentuk Pertidaksamaan Irrasional Pendahuluan
a. Guru mengajak siswa untuk berdoa berdasarkan keyakinan masing-masing. (Religius)
b. Guru mengajak siswa untuk saling bertegur sapa dan menanyakan kabar hari ini. (Rasa hormat dan santun kepada guru)
Apersepsi
Guru mengulas kembali mengenai materi pada pertemuan sebelumnya, yaitu tentang pertidaksamaan pecahan serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika masih belum memahami mengenai pertidaksamaan pecahan. Kemudian, guru melanjutkan materi selanjutnya tentang bentuk pertidaksamaan irrasional.
Motivasi
Guru meminta siswa mengamati dengan teliti keadaan di sekeliling mereka. Fenomena apa yang berhubungan dengan pertidaksamaan irrasional? Kemudian, siswa diajak membahas lebih lanjut tentang bentuk pertidaksamaan irrasional.
5 menit
10 menit
(20)
a. Guru mengajak siswa untuk memahami bentuk pertidaksamaan irrasional.
b. Guru menyajikan suatu topik dalam kehidupan sehari-hari, yaitu batas kecepatan balapan motoGP yang sering dilihat di televisi. Kemudian, mengajak siswa untuk mengasumsikan masalah tersebut ke dalam model pertidaksamaan irrasional.
c. Guru memotivasi siswa untuk melakukan kegiatan 1.2.1 dengan penuh semangat.
d. Guru membimbing siswa untuk memahami kembali materi tentang pertidaksamaan pecahan.
e. Guru menyajikan beberapa pertidaksamaan dan siswa diminta untuk mengamati pertidaksamaan-pertidaksamaan tersebut.
f. Guru menghimbau siswa untuk bertanya jika mengalami kesulitan atau ingin mengetahui lebih lanju mengenai pertidaksamaan irrasional. g. Guru meminta siswa untuk mencari pertidaksamaan manakan yang
termasuk pertidaksamaan irrasional.
h. Guru membimbing siswa untuk menganalisis alasan kenapa pertidaksamaan tersebut termasuk pertidaksamaan irrasional.
i. Guru membimbing siswa untuk mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
j. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan berdasarkan hasil presentasi yang dilakukan siswa.
k. Untuk memperdalam pemahaman materi bentuk pertidaksamaan pecahan, guru mengajak siswa untuk melakukan dan mengisi lembar kerja yang terdapat pada Buku Matematika
105 menit
Kegiatan Penutup
a. Guru mengajak siswa untuk merefl eksi materi pembelajaran tentang bentuk pertidaksamaan irrasional.
b. Guru memberikan umpan balik mengenai proses pembelajaran tentang bentuk pertidaksamaan irrasional.
c. Guru menginformasikan materi yang akan datang yaitu himpunan penyelesaian pertidaksamaan irrasional.
10 menit
H. Penilaian
1. Jenis penilaian : Autentik dan nonautentik
2. Bentuk instrumen dan instrumen penilaian : Esai dan objektif (terlampir) 3. Pedoman penskoran (terlampir)
Lembar Pengamatan Karakter No Nama
Siswa
Karakter yang Diamati
Bersyukur Cermat Sopan Disiplin .... ....
Mengetahui, Kepala Sekolah ....
(___________________) NIP __
..., ..., 20 .... Guru Sekolah
(___________________) NIP_ __
(21)
Nama Sekolah : : ...
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X (Sepuluh) / 2 (Dua)
Materi Pokok : Himpunan Penyelesaian Pertidaksamaan Irrasional
Alokasi Waktu : 1 × pertemuan (3 × 45 menit)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifi k sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan sikap senang, percaya diri, motivasi internal, sikap kritis, jujur dan percaya diri, serta responsif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan nyata.
3.7 Mendeskripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaan dan nilai mutlak dalam menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan pecahan, irrasional, dan mutlak.
Indikator :
Mendeskripsikan konsep himpunan penyelesaian pertidaksamaan irrasional. Menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan irrasional.
3.8 Mendeskripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaan pecahan, irrasional, dan mutlak dalam menyelesaikan masalah matematika.
Indikator :
Menyelesaikan himpunan penyelesaian pertidaksamaan irrasional dalam masalah matematika. 3.9 Mendeskripsikan dan menerapkan konsep dan sifat-sifat pertidaksamaan pecahan, irrasional, dan
mutlak dengan melakukan manipulasi aljabar dalam menyelesaikan masalah matematika.
Indikator :
Menyelesaikan himpunan penyelesaian pertidaksamaan irrasional dengan memanipulasi bentuk dan sifat-sifat pertidaksamaan pecahan dalam masalah matematika.
4.6 Memecahkan masalah pertidaksamaan pecahan, irrasional, dan mutlak dalam penyelesaian masalah nyata.
Indikator :
Menyelesaikan himpunan penyelesaian pertidaksamaan irrasional dalam kehidupan nyata.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan, siswa mendeskripsikan konsep himpunan penyelesaian pertidaksamaan irrasional dengan benar.
(22)
2. Melalui tanya jawab, siswa dapat menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan irrasional dengan benar.
3. Melalui percobaan, siswa dapat menyelesaikan himpunan penyelesaian pertidaksamaan irrasional dalam masalah matematika dengan benar.
4. Melalui kegiatan menganalisis permasalahan, siswa dapat menyelesaikan himpunan penyelesaian pertidaksamaan irrasional dengan memanipulasi bentuk dan sifat-sifat pertidaksamaan irrasional dalam masalah matematika dengan benar.
5. Melalui presentasi, siswa dapat menyelesaikan himpunan penyelesaian pertidaksamaan irrasional dalam kehidupan nyata dengan benar..
D. Materi Pembelajaran
Himpunan Penyelesaian Pertidaksamaan Irrasional
Langkah-langkah penyelesaian pertidaksamaan irrasional, antara lain : a. Kuadratkan kedua ruas pertidaksamaan, kemudian selesaikan.
b. Tentukan syarat bahwa bentuk akar di masing-masing ruas terdefi nisi atau bernilai real, yaitu bilangan di bawah akar bernilai positif atau nol.
c. Tentukan interval irisan yang memenuhi penyelesaian pada langkah pertama dan langkah kedua. Materi lengkap lihat Buku Matematika X SMA Penerbit Suara Media Sejahtera
E. Metode Pembelajaran
Saintifi k (Discovery Learning). F. Media dan Sumber Pembelajaran
1. Media Pembelajaran
a. Lingkungan sekitar. b. CD pembelajaran. c. Laptop.
d. LCD (alat-alat presentasi).
2. Sumber Belajar
a. Buku materi Penerbit Suara Media Sejahtera, karangan Suparmin, dkk, tahun 2013. b. Ensiklopedi Matematika.
c. Kamus Matematika.
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Keempat (Pakem 4 : Alokasi Waktu: 3 × 45 Menit) : Himpunan Penyelesaian Pertidaksamaan Irrasional
Pendahuluan
a. Guru mengajak siswa untuk berdoa berdasarkan keyakinan masing-masing. (Religius)
b. Guru mengajak siswa untuk saling bertegur sapa dan menanyakan kabar hari ini. (Rasa hormat dan santun kepada guru)
Apersepsi
Guru mengulas kembali mengenai materi pada pertemuan sebelumnya, yaitu tentang bentuk pertidaksamaan irrasional serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika masih belum memahami mengenai bentuk pertidaksamaan irrasional. Kemudian, guru melanjutkan materi selanjutnya tentang himpunan penyelesaian pertidaksamaan irrasional.
Motivasi
Guru meminta siswa mengamati dengan teliti keadaan di sekeliling mereka. Fenomena apa yang berhubungan dengan pertidaksamaan irrasional? Kemudian, siswa diajak membahas lebih lanjut tentang himpunan penyelesaian pertidaksamaan irrasional.
5 menit
10 menit
(23)
a. Guru mengajak siswa untuk memahami konsep himpunan penyelesaian pertidaksamaan irrasional.
b. Guru menyajikan suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari, yaitu kecepatan pada balapan motoGP yang sering ditayangkan di televisi. Kemudian, mengajak siswa untuk mengasumsikan masalah tersebut ke dalam model pertidaksamaan irrasional dan kemudian menentukan himpunan penyelesaiannya.
c. Guru memotivasi siswa untuk melakukan kegiatan 1.2.2 dengan penuh semangat.
d. Guru membimbing siswa untuk memahami kembali materi tentang pertidaksamaan irrasional.
e. Guru menghimbau siswa untuk bertanya jika mengalami kesulitan atau ingin mengetahui lebih lanjut mengenai pertidaksamaan irrasional. f. Guru meminta siswa untuk mencari referensi lain untuk menambah
pemahamannya mengenai pertidaksamaan irrasional.
g. Guru membimbing siswa untuk membuat satu contoh pertidaksamaan irrasional berdasarkan bentuk umum pertidaksamaan irrasional. Kemudian, siswa diminta untuk mencari himpunan penyelesaiannya. h. Guru meminta siswa untuk menuliskan hasil kerjanya dalam bentuk
tabel yang sudah disediakan.
i. Guru membimbing siswa untuk mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
j. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan berdasarkan hasil presentasi yang dilakukan siswa.
k. Untuk memperdalam pemahaman materi pertidaksamaan irrasional, guru mengajak siswa untuk melakukan dan mengisi lembar kerja yang terdapat pada Buku Matematika
105 menit
Kegiatan Penutup
a. Guru mengajak siswa untuk merefl eksi materi pembelajaran tentang himpunan penyelesaian pertidaksamaan irrasional.
b. Guru memberikan umpan balik mengenai proses pembelajaran tentang himpunan penyelesaian pertidaksamaan irrasional.
c. Guru menginformasikan materi yang akan datang yaitu bentuk pertidaksamaan nilai mutlak.
10 menit
H. Penilaian
1. Jenis penilaian : Autentik dan nonautentik
2. Bentuk instrumen dan instrumen penilaian : Esai dan objektif (terlampir) 3. Pedoman penskoran (terlampir)
Lembar Pengamatan Karakter No Nama
Siswa
Karakter yang Diamati
Bersyukur Cermat Sopan Disiplin .... ....
Mengetahui, Kepala Sekolah ....
(___________________) NIP __
..., ..., 20 .... Guru Sekolah
(___________________) NIP_ __
(24)
Nama Sekolah : : ...
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X (Sepuluh) / 2 (Dua)
Materi Pokok : Bentuk Pertidaksamaan Nilai Mutlak
Alokasi Waktu : 1 × pertemuan (3 × 45 menit)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifi k sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan sikap senang, percaya diri, motivasi internal, sikap kritis, jujur dan percaya diri, serta responsif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan nyata.
3.7 Mendeskripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaan dan nilai mutlak dalam menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan pecahan, irrasional, dan mutlak.
Indikator :
Menerapkan konsep bentuk pertidaksamaan nilai mutlak.
3.8 Mendeskripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaan pecahan, irrasional, dan mutlak dalam menyelesaikan masalah matematika.
Indikator :
Menerapkan konsep bentuk pertidaksamaan nilai mutlak dalam masalah matematika.
3.9 Mendeskripsikan dan menerapkan konsep dan sifat-sifat pertidaksamaan pecahan, irrasional, dan mutlak dengan melakukan manipulasi aljabar dalam menyelesaikan masalah matematika.
Indikator :
Mendeskripsikan sifat-sifat pertidaksamaan nilai mutlak dalam menyelesaikan masalah matematika. 4.6 Memecahkan masalah pertidaksamaan pecahan, irrasional, dan mutlak dalam penyelesaian masalah
nyata.
Indikator :
Menganalisis permasalahan nyata menjadi suatu bentuk pertidaksamaan nilai mutlak. Mengaplikasikan bentuk pertidaksamaan nilai mutlak dalam kehidupan nyata.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan, siswa mendeskripsikan konsep bentuk pertidaksamaan nilai mutlak dengan benar. 2. Melalui tanya jawab, siswa dapat menerapkan bentuk pertidaksamaan nilai mutlak dalam masalah
(25)
3. Melalui percobaan, siswa dapat mendeskripsikan sifat-sifat pertidaksamaan nilai mutlak dalam menyelesaikan masalah matematika dengan benar.
4. Melalui kegiatan menganalisis permasalahan, siswa dapat menganalisis permasalahan nyata menjadi suatu bentuk pertidaksamaan nilai mutlak dengan benar.
5. Melalui presentasi, siswa dapat mengaplikasikan bentuk pertidaksamaan nilai mutlak dalam kehidupan nyata dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
Bentuk Pertidaksamaan nilai mutlak
Pertidaksamaan nilai mutlak adalah pertidaksamaan yang variabelnya terletak dalam tanda mutlak. Contoh bentuk pertidaksamaan nilai mutlak : 4 - x 3£
Materi lengkap lihat Buku Matematika X SMA Penerbit Suara Media Sejahtera
E. Metode Pembelajaran
Saintifi k (Discovery Learning). F. Media dan Sumber Pembelajaran
1. Media Pembelajaran
a. Lingkungan sekitar. b. CD pembelajaran. c. Laptop.
d. LCD (alat-alat presentasi).
2. Sumber Belajar
a. Buku materi Penerbit Suara Media Sejahtera, karangan Suparmin, dkk, tahun 2013. b. Ensiklopedi Matematika.
c. Kamus Matematika.
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kelima (Pakem 5 : Alokasi Waktu: 3 × 45 Menit) : Bentuk Pertidaksamaan Irrasional Pendahuluan
a. Guru mengajak siswa untuk berdoa berdasarkan keyakinan masing-masing. (Religius)
b. Guru mengajak siswa untuk saling bertegur sapa dan menanyakan kabar hari ini. (Rasa hormat dan santun kepada guru)
Apersepsi
Guru mengulas kembali mengenai materi pada pertemuan sebelumnya, yaitu tentang pertidaksamaan irrasional serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika masih belum memahami mengenai pertidaksamaan irrasional. Kemudian, guru melanjutkan materi selanjutnya tentang pertidaksamaan nilai mutlak.
Motivasi
Guru meminta siswa mengamati dengan teliti keadaan di sekeliling mereka. Fenomena apa yang berhubungan dengan pertidaksamaan nilai mutlak? Kemudian, siswa diajak membahas lebih lanjut tentang pertidaksamaan nilai mutlak.
5 menit
10 menit
(26)
a. Guru mengajak siswa untuk memahami bentuk pertidaksamaan nilai mutlak.
b. Guru menyajikan suatu topik dalam kehidupan sehari-hari, yaitu jarak tempuh yang selalu bernilai positif. Kemudian, mengajak siswa untuk mengasumsikan masalah tersebut ke dalam model pertidaksamaan nilai mutlak.
c. Guru memotivasi siswa untuk melakukan kegiatan 1.3.1 dengan penuh semangat.
d. Guru membimbing siswa untuk memahami kembali materi tentang pertidaksamaan nilai mutlak.
e. Guru menyajikan beberapa pertidaksamaan dan siswa diminta untuk mengamati pertidaksamaan-pertidaksamaan tersebut.
f. Guru menghimbau siswa untuk bertanya jika mengalami kesulitan atau ingin mengetahui lebih lanjut mengenai pertidaksamaan nilai mutlak. g. Guru meminta siswa untuk mencari pertidaksamaan manakah yang
termasuk pertidaksamaan nilai mutlak.
h. Guru membimbing siswa untuk menganalisis alasan kenapa pertidaksamaan tersebut termasuk pertidaksamaan nilai mutlak. i. Guru membimbing siswa untuk mempresentasikan hasil kerjanya di
depan kelas.
j. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan berdasarkan hasil presentasi yang dilakukan siswa.
k. Untuk memperdalam pemahaman materi bentuk pertidaksamaan nilai mutlak, guru mengajak siswa untuk melakukan dan mengisi lembar kerja yang terdapat pada Buku Matematika
105 menit
Kegiatan Penutup
a. Guru mengajak siswa untuk merefl eksi materi pembelajaran tentang bentuk pertidaksamaan nilai mutlak.
b. Guru memberikan umpan balik mengenai proses pembelajaran tentang bentuk pertidaksamaan nilai mutlak.
c. Guru menginformasikan materi pertemuan selanjutnya, yaitu tentang himpunan penyelesaian pertidaksamaan nilai mutlak.
10 menit
H. Penilaian
1. Jenis penilaian : Autentik dan nonautentik
2. Bentuk instrumen dan instrumen penilaian : Esai dan objektif (terlampir) 3. Pedoman penskoran (terlampir)
Lembar Pengamatan Karakter No Nama
Siswa
Karakter yang Diamati
Bersyukur Cermat Sopan Disiplin .... ....
Mengetahui, Kepala Sekolah ....
(___________________) NIP __
..., ..., 20 .... Guru Sekolah
(___________________) NIP_ __
(27)
Nama Sekolah : : ...
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X (Sepuluh) / 2 (Dua)
Materi Pokok : Himpunan Penyelesaian Pertidaksamaan Nilai Mutlak
Alokasi Waktu : 1 × pertemuan (3 × 45 menit)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifi k sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan sikap senang, percaya diri, motivasi internal, sikap kritis, jujur dan percaya diri, serta responsif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan nyata.
3.7 Mendeskripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaan dan nilai mutlak dalam menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan pecahan, irrasional, dan mutlak.
Indikator :
Mendeskripsikan konsep himpunan penyelesaian pertidaksamaan nilai mutlak. Menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan nilai mutlak.
3.8 Mendeskripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaan pecahan, irrasional, dan mutlak dalam menyelesaikan masalah matematika.
Indikator :
Menyelesaikan himpunan penyelesaian pertidaksamaan nilai mutlak dalam masalah matematika. 3.9 Mendeskripsikan dan menerapkan konsep dan sifat-sifat pertidaksamaan pecahan, irrasional, dan
mutlak dengan melakukan manipulasi aljabar dalam menyelesaikan masalah matematika.
Indikator :
Menyelesaikan himpunan penyelesaian pertidaksamaan nilai mutlak dengan memanipulasi bentuk dan sifat-sifat pertidaksamaan pecahan dalam masalah matematika.
4.6 Memecahkan masalah pertidaksamaan pecahan, irrasional, dan mutlak dalam penyelesaian masalah nyata.
Indikator :
Menyelesaikan himpunan penyelesaian pertidaksamaan nilai mutlak dalam kehidupan nyata.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan, siswa mendeskripsikan konsep himpunan penyelesaian pertidaksamaan nilai mutlak dengan benar.
(28)
2. Melalui tanya jawab, siswa dapat menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan nilai mutlak dengan benar.
3. Melalui percobaan, siswa dapat menyelesaikan himpunan penyelesaian pertidaksamaan nilai mutlak dalam masalah matematika dengan benar.
4. Melalui kegiatan menganalisis permasalahan, siswa dapat menyelesaikan himpunan penyelesaian pertidaksamaan nilai mutlak dengan memanipulasi bentuk dan sifat-sifat pertidaksamaan nilai mutlak dalam masalah matematika dengan benar.
5. Melalui presentasi, siswa dapat menyelesaikan himpunan penyelesaian pertidaksamaan nilai mutlak dalam kehidupan nyata dengan benar..
D. Materi Pembelajaran
Himpunan Penyelesaian Pertidaksamaan Nilai Mutlak
Mencari nilai penyelesaian suatu pertidaksamaan nilai mutlak.
Materi lengkap lihat Buku Matematika X SMA Penerbit Suara Media Sejahtera
E. Metode Pembelajaran
Saintifi k (Discovery Learning). F. Media dan Sumber Pembelajaran
1. Media Pembelajaran
a. Lingkungan sekitar. b. CD pembelajaran. c. Laptop.
d. LCD (alat-alat presentasi).
2. Sumber Belajar
a. Buku materi Penerbit Suara Media Sejahtera, karangan Suparmin, dkk, tahun 2013. b. Ensiklopedi Matematika.
c. Kamus Matematika.
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Keenam (Pakem 6 : Alokasi Waktu: 3 × 45 Menit) : Himpunan Penyelesaian Pertidaksamaan Nilai Mutlak
Pendahuluan
a. Guru mengajak siswa untuk berdoa berdasarkan keyakinan masing-masing. (Religius)
b. Guru mengajak siswa untuk saling bertegur sapa dan menanyakan kabar hari ini. (Rasa hormat dan santun kepada guru)
Apersepsi
Guru mengulas kembali mengenai materi pada pertemuan sebelumnya, yaitu tentang bentuk pertidaksamaan nilai mutlak serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika masih belum memahami mengenai bentuk pertidaksamaan nilai mutlak. Kemudian, guru melanjutkan materi selanjutnya tentang himpunan penyelesaian pertidaksamaan nilai mutlak.
Motivasi
Guru meminta siswa mengamati dengan teliti keadaan di sekeliling mereka. Fenomena apa yang berhubungan dengan pertidaksamaan nilai mutlak? Kemudian, siswa diajak membahas lebih lanjut tentang himpunan penyelesaian pertidaksamaan nilai mutlak.
5 menit
10 menit
(29)
a. Guru mengajak siswa untuk memahami konsep himpunan penyelesaian pertidaksamaan nilai mutlak.
b. Guru melanjutkan permasalahan mengenai kecepatan pada balapan motoGP yang sering ditayangkan di televisi seperti pada subsubbab sebelumnya. Kemudian, mengajak siswa untuk menentukan himpunan penyelesaiannya.
c. Guru memotivasi siswa untuk melakukan kegiatan 1.3.2 dengan penuh semangat.
d. Guru membimbing siswa untuk memahami kembali materi tentang pertidaksamaan nilai mutlak.
e. Guru menghimbau siswa untuk bertanya jika mengalami kesulitan atau ingin mengetahui lebih lanjut mengenai pertidaksamaan nilai mutlak. f. Guru meminta siswa untuk mencari referensi lain untuk menambah
pemahamannya mengenai pertidaksamaan nilai mutlak.
g. Guru membimbing siswa untuk membuat satu contoh pertidaksamaan nilai mutlak berdasarkan bentuk umum pertidaksamaan nilai mutlak. Kemudian, siswa diminta untuk mencari himpunan penyelesaiannya. h. Guru meminta siswa untuk menuliskan hasil kerjanya dalam bentuk
tabel yang sudah disediakan.
i. Guru membimbing siswa untuk mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
j. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan berdasarkan hasil presentasi yang dilakukan siswa.
k. Untuk memperdalam pemahaman materi himpunan penyelesaian pertidaksamaan nilai mutlak, guru mengajak siswa untuk melakukan dan mengisi lembar kerja yang terdapat pada Buku Matematika
105 menit
Kegiatan Penutup
a. Guru mengajak siswa untuk merefl eksi materi pembelajaran tentang himpunan penyelesaian pertidaksamaan nilai mutlak.
b. Guru memberikan umpan balik mengenai proses pembelajaran tentang himpunan penyelesaian pertidaksamaan nilai mutlak.
c. Guru melakukan evaluasi dengan menugaskan siswa untuk mengerjakan uji kompetensi yang terdapat Buku Matematika
c. Guru menginformasikan pada pertemuan selanjutnya akan diadakan ulangan harian bab 1.
10 menit
H. Penilaian
1. Jenis penilaian : Autentik dan nonautentik
2. Bentuk instrumen dan instrumen penilaian : Esai dan objektif (terlampir) 3. Pedoman penskoran (terlampir)
Lembar Pengamatan Karakter No Nama
Siswa
Karakter yang Diamati
Bersyukur Cermat Sopan Disiplin .... ....
Mengetahui, Kepala Sekolah ....
(___________________) NIP __
..., ..., 20 .... Guru Sekolah
(___________________) NIP_ __
(30)
Nama Sekolah : : ...
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X (Sepuluh) / 2 (Dua)
Materi Pokok : Unsur-Unsur Geometri Bidang Datar
Alokasi Waktu : 1 × pertemuan (3 × 45 menit)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifi k sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.1. Menunjukkan sikap senang, percaya diri, motivasi internal, sikap kritis, jujur dan percaya diri, serta responsif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan nyata.
3.11. Mendekripsikan konsep dan aturan pada bidang datar serta menerapkannya dalam pembuktian sifat-sifat (simetris, sudut, dalil titik tengah segitiga, dalil intersep, dalil segmen garis, dll) dalam geometri bidang.
Indikator :
Memahami konsep dan aturan pada bidang datar, berupa unsur-unsur geometri bidang datar. 4.7 Menyajikan data terkait objek nyata dan mengajukan serta mengidentifi kasi masalah sifat-sifat
(kesimetrian, sudut, dalil titik tengah segitiga, dalil intersep, dalil segmen garis, dll) geometri bidang datar yang bermanfaat dalam pemecahan masalah nyata tersebut.
Indikator :
Mengidentifi kasi unsur-unsur geometri bidang datar dalam memecahkan permasalahan dalam kehidupan nyata.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan benda-benda di sekitar, siswa dapat menyebutkan bangun-bangun bidang datar dengan benar.
2. Melalui kegiatan tanya jawab, siswa dapat memahami unsur-unsur yang terdapat dalam geometri bidang datar dengan benar.
3. Melalui kegiatan mencoba, siswa dapat menyebutkan unsur-unsur geometri pada bangun-bangun datar dengan tepat.
4. Melalui analisis, siswa dapat mengidentifi kasi unsur-unsur geometri bidang datar dalam permasalahan matematis dengan benar.
5. Melalui kegiatan presentasi, siswa dapat mengidentifi kasi unsur-unsur geometri bidang datar yang bermanfaat dalam pemecahan masalah sehari-hari dengan benar.
(31)
D. Materi Pembelajaran
1. Unsur-Unsur Geometri Bidang Datar a. Titik
Unsur geometri yang paling sederhana, biasa dituliskan berupa noktah dan diberikan nama dengan huruf kapital, misalkan titik A, titik B, titik C, dan seterusnya.
b. Ruas Garis
Himpunan titik-titik yang anggotanya dua titik atau lebih. Misalkan ruas garis PR menghubungkan titik-titik antara titik A dan titik B.
Materi lengkap lihat Buku Matematika X SMA Penerbit Suara Media Sejahtera
E. Metode Pembelajaran
Saintifi k (Discovery Learning). F. Media dan Sumber Pembelajaran
1. Media Pembelajaran
a. Lingkungan sekitar. b. CD pembelajaran. c. Laptop.
d. LCD (alat-alat presentasi).
2. Sumber Belajar
a. Buku materi Penerbit Suara Media Sejahtera, karangan Suparmin, dkk, tahun 2013. b. Ensiklopedi Matematika.
c. Kamus Matematika.
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Ketujuh (Pakem 7 : Alokasi Waktu: 3 × 45 Menit) : Unsur-Unsur Geometri Bidang Datar Pendahuluan
a. Guru mengajak siswa untuk berdoa berdasarkan keyakinan masing-masing. (Religius)
b. Guru mengajak siswa untuk saling bertegur sapa dan menanyakan kabar hari ini. (Rasa hormat dan santun kepada guru)
Apersepsi
Disajikan gambar berikut ini.
Guru menyajikan suatu topik mengenai perencanaan pembangunan di Polonia dan mengaitkan dengan materi geometri. Sedangkan, Siswa mendengarkan dengan cermat.
Motivasi
Guru meminta siswa mengamati dengan teliti keadaan di sekeliling mereka. Apakah tata ruang di sekelilingnya membentuk pola geometri? Kemudian, siswa diajak membahas geometri lebih lanjut, khususnya pada pertemuan ini siswa diajak membahas unsur-unsur yang terdapat pada geometri bidang datar.
5 menit
10 menit
(32)
a. Guru mengajak siswa untuk memahami unsur-unsur yang terdapat pada geometri bidang datar.
b. Guru membimbing siswa untuk mengamati lingkungan sekitarnya dan menyebutkan benda-benda apa saja yang membentuk bidang datar. c. Guru mengajak siswa untuk mengenal unsur-unsur geometri.
Kemudian, menjelaskan dan memberikan contoh mengenai unsur-unsur geometri bidang datar,
c. Guru memotivasi siswa untuk melakukan kegiatan 2.1 dengan penuh semangat.
d. Guru membimbing siswa untuk memahami kembali materi tentang unsur-unsur geometri.
e. Guru menghimbau siswa untuk bertanya jika mengalami kesulitan atau ingin mengetahui lebih lanjut mengenai unsur-unsur geometri bidang datar. f. Guru meminta siswa untuk mencari referensi lain untuk menambah
pemahamannya mengenai unsur-unsur geometri bidang datar. g. Guru membimbing siswa untuk membuat lima bangun datar yang mereka
ketahui. Kemudian, siswa diminta untuk menyebutkan unsur-unsur geometri (titik, sudut dan garis) yang terdapat pada bidang tersebut. h. Guru meminta siswa untuk menuliskan hasil kerjanya dalam bentuk
tabel yang sudah disediakan.
i. Guru membimbing siswa untuk mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. Kemudian, siswa diminta untuk mengumpulkan hasil kerjanya. j. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan berdasarkan hasil
presentasi yang dilakukan siswa.
k. Untuk memperdalam pemahaman materi unsur-unsur geometri bidang datar, guru mengajak siswa untuk melakukan dan mengisi lembar kerja yang terdapat pada Buku Matematika
105 menit
Kegiatan Penutup
a. Guru mengajak siswa untuk merefl eksi materi pembelajaran tentang unsur-unsur geometri bidang datar.
b. Guru memberikan umpan balik mengenai proses pembelajaran tentang unsur-unsur geometri bidang datar.
c. Guru menginformasikan materi pada pertemuan selanjutnya, yaitu mengenai kedudukan antartitik dan garis pada bidang datar.
10 menit
H. Penilaian
1. Jenis penilaian : Autentik dan nonautentik
2. Bentuk instrumen dan instrumen penilaian : Esai dan objektif (terlampir) 3. Pedoman penskoran (terlampir)
Lembar Pengamatan Karakter No Nama
Siswa
Karakter yang Diamati
Bersyukur Cermat Sopan Disiplin .... ....
Mengetahui, Kepala Sekolah ....
(___________________) NIP __
..., ..., 20 .... Guru Sekolah
(___________________) NIP_ __
(1)
2) Pedoman Penskoran Soal Uraian
Nama Siswa
Butir-Butir Soal
Total Skor
1
2
3
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Keterangan :
Jawaban tepat diberi skor 4.
Jawaban kurang tepat diberi skor 2.
Jawaban salah diberi skor 0.
B adalah banyaknya butir soal yang dijawab benar.
N adalah banyaknya butir soal.
b. Rubrik penilaian untuk kegiatan
1) Rubrik penilaian sikap selama kegiatan berlangsung
a) Rubrik penilain untuk kegiatan yang membuat suatu bentuk permasalahan bentuk
pertidaksamaan, persamaan, gambar, dll (seperti pada kegiatan 1.2, 1.2, dan lain-lain)
No
Siswa
Nama
Kekreatifan
Keaktifan
Rasa Percaya Diri
BT MT MB M BT MT MB M BT MT MB M
1.
....
....
....
.... .... ....
....
....
....
....
....
....
....
2.
....
....
....
.... .... ....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
.... .... ....
....
....
....
....
....
....
....
Keterangan :
BT = Belum tampak
MT = Mulai tampak
MB = Mulai berkembang
M = Membudaya
Catatan:
Guru memberi tanda centang ( √ ) pada kolom yang sesuai dengan sikap yang ditunjukkan
siswa selama proses kegiatan berlangsung.
b) Rubrik penilaian untuk kegiatan yang mempraktikan sesuatu konsep pembelajaran dengan
suatu alat atau benda (seperti kegiatan 2.2)
No
Siswa
Nama
Ketepatan
Kekreatifan
Rasa Percaya Diri
BT MT MB M BT MT MB M BT MT MB M
1.
....
....
....
.... .... ....
....
....
....
....
....
....
....
2.
....
....
....
.... .... ....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
.... .... ....
....
....
....
....
....
....
....
Keterangan :
BT = Belum tampak
MT = Mulai tampak
MB = Mulai berkembang
M = Membudaya
Catatan:
Guru memberi tanda centang ( √ ) pada kolom yang sesuai dengan sikap yang ditunjukkan
siswa selama proses kegiatan berlangsung.
(2)
2)
Rubrik penilaian untuk hasil akhir kegiatan
a) Rubrik penilaian untuk hasil akhir kegiatan yang menganalisis soal-soal dan melengkapi
tabel
No
Nama
Penilaian
Ketepatan Jawaban
Kelancaran Presentasi
1.
....
...
....
2.
....
...
....
....
....
...
....
Pedoman penskoran :
Aspek yang Dinilai
Skor
Ketepatan jawaban
• Jawaban tepat dan benar
• Jawaban benar tetapi kurang tepat
• Jawaban salah
3
2
1
Kelancaran dalam presentasi
• Lancar
• Kurang lancar
• Tidak lancar
3
2
1
b) Rubrik penilaian untuk hasil akhir kegiatan yang mempraktekan suatu konsep
pembelajaran.
No
Nama
Penilaian
Ketepatan Mempraktekan
Kelancaran Presentasi
1.
....
...
....
2.
....
...
....
....
....
...
....
Pedoman penskoran :
Aspek yang Dinilai
Skor
Ketepatan Memraktekan
• Jawaban tepat dan benar
• Jawaban benar tetapi kurang tepat
• Jawaban salah
3
2
1
Kelancaran dalam presentasi
• Lancar
• Kurang lancar
• Tidak lancar
3
2
1
c. Rubrik penilaian untuk lembar kerja
1) Rubrik penilaian sikap selama kegiatan berlangsung
No
Aspek
Sangat
Kriteria (Skor)
Keterangan
(4)
Biasa
(3)
Kurang
(2)
Tidak
(1)
(3)
2. Keaktifan
3. Rasa percaya
diri
4. ....
Catatan :
Guru memberi tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan sikap yang dilakukan siswa selama
proses kegiatan berlangsung.
2) Rubrik penilaian untuk hasil akhir kegiatan
a) Rubrik penilaian untuk kegiatan yang mengamati gambar atau permasalahan pada lingkungan
sekitar.
No
Aspek yang Dinilai
Penilaian
1
2
3
4
1.
Hasil pengamatan
....
....
....
....
2.
Hasil analisis
....
....
....
....
3.
Kesimpulan
....
....
....
....
4.
Hasil presentasi
....
....
....
....
Pedoman penskoran :
Aspek yang
Dinilai
Penilaian
1
2
3
4
H a s i l
pengamatan
Data tidak
menunjukkan hasil
pengamatan yang
cermat, lengkap,
dan benar.
D a t a h a n y a
menunjukkan satu
aspek dari cermat,
l e n g k a p , d a n
benar.
D a t a h a n y a
menunjukkan
dua
a s p e k d a r i
cermat, lengkap,
dan benar.
D
a
t
a
menunjukkan
ketiga aspek
p eng ama tan,
yaitu cermat,
lengkap, dan
benar.
Hasil analisis Tidak melakukan
a nal i s is , han ya
menuliskan data
saja.
Ada analisis data
tetapi tidak terkait
antar variabelnya.
Ada analisis data
tetapi kurang
te rk ai t a nta r
variabelnya.
Ada analisis dan
hubungan antar
variabel.
Kesimpulan Ti dak membuat
kesimpulan
Ada kesimpulan
t e t a p i k u r a n g
b e r h u b u n g a n
d e n g a n d a t a
pengamatan.
A
d
a
kesimpulan dan
b erhu bu nga n
dengan hasi l
k e r j a t e t a p i
kurang lengkap.
A
d
a
kesimpulan dan
berhubungan
dengan hasil
k e r j a d a n
lengkap.
H a s i l
presentasi
Presentasi tidak
lancar dan data yang
di presentasikan
tidak sesuai dengan
data pengamatan.
Presentasi lancar
tetapi data yang
dipresentasikan
tidak sesuai dengan
data pengamatan.
Presentasi lancar
tetapi data yang
dipresentasikan
kurang sesuai
d e n g a n d a t a
pengamatan.
P r e s e n t a s i
l a n c a r d a n
sesuai dengan
d a t a y a n g
diperoleh.
(4)
b) Rubrik penilaian untuk kegiatan yang membuat suatu gambar atau permasalahan matematis.
( salah satunya seperti lembar kerja bab 2 subbab 5)
No
Aspek yang Dinilai
Penilaian
1
2
3
4
1.
Hasil gambar dan permasalahan
....
....
....
....
2.
Langkah-langkah penyelesaian
....
....
....
....
3.
Kesimpulan
....
....
....
....
4.
Hasil presentasi
....
....
....
....
Pedoman penskoran :
Aspek yang
Dinilai
Penilaian
1
2
3
4
H a s i l
gambar/ dan
permasalahan
Hasil gambar dan
p e r m a s a l a h a n
t i d a k s e s u a i
dengan perintah
soal.
Hasi l g ambar
sesuai tetapi
per-masalahan tidak
sesuai dengan
perintah soal.
Has il ga mba r
tidak sesuai tetapi
p ermas al ahan
sesuai dengan
perintah soal.
Hasil gambar dan
permasalahan
sesuai dengan
perintah soal.
Langkah
penyelesaian
Langkah -langkah
penyelesaian tidak
tepat.
L a n g k a h
-l a n g k a h
p e n y e l e s a i a n
kurang tepat.
Langkah-langkah
p e n y e l e s a i a n
cukup tepat.
L a n g k a h
-l a n g k a h
p e ny el es a i a n
tepat.
Kesimpulan
Tidak membuat
kesimpulan
Ada kesimpulan
tetapi kurang
b e r h u b u ng a n
d e ng a n h a si l
kerja.
Ada kesimpulan
dan berhubungan
dengan hasil kerja
tetap i kurang
lengkap.
Ada kesimpulan
dan berhubungan
dengan hasil kerja
dan lengkap.
H a s i l
presentasi
P r e s e n t a s i
t i d a k l a n c a r
dan data yang
dipresentasikan
tidak sesuai dengan
data pengamatan.
Presentasi lancar
tetapi data yang
dipresentasikan
t i d a k s e s u a i
d e n g a n d a t a
pengamatan.
Presentasi lancar
tetapi data yang
dipresentasikan
kurang sesuai
d e n g a n d a t a
pengamatan.
Presentasi lancar
d a n s e s u a i
d e n g a n d a t a
yang diperoleh.
d. Rubrik penilaian untuk telaah kasus (proyek)
1) Rubrik penilaian sikap selama kegiatan berlangsung
No
Aspek
Sangat
Kriteria (Skor)
Keterangan
(4)
Biasa
(3)
Kurang
(2)
Tidak
(1)
1. Kekompakan
2. Keaktifan
3. Tanggung
Jawab
4. ....
Catatan :
Guru memberi tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan sikap yang dilakukan siswa selama
proses kegiatan berlangsung.
(5)
2) Rubrik penilaian untuk hasil akhir kegiatan
a) Rubrik penilaian untuk kegiatan membuat rangkuman materi yang sudah ditentukan.
No
Aspek yang Dinilai
Penilaian
1
2
3
4
1.
Hasil rangkuman
....
....
....
....
3.
Kesimpulan
....
....
....
....
3.
Hasil presentasi
....
....
....
....
Pedoman penskoran :
Aspek yang
Dinilai
Penilaian
1
2
3
4
Hasil
rangkuman
Rangkuman tidak
s e s u a i d e ng a n
materi yang telah
ditentukan dan
tidak lengkap.
Rangkuman tidak
sesuai dengan
materi yang telah
ditentukan tetapi
lengkap.
R a n g k u m a n
sesuai dengan
m a t e r i y a n g
telah ditentukan
tetapi kurang
lengkap.
R a n g k u m a n
sesuai dengan
m a t e r i y a ng
telah ditentukan
dan lengkap.
Kesimpulan
Tidak membuat
kesimpulan
Ada kesimpulan
te t ap i k u r an g
b e r h u b u n g a n
d e n g a n d a t a
pengamatan.
Ada kesimpulan
dan berhubungan
dengan hasil kerja
tetapi kurang
lengkap.
Ada kesimpulan
dan berhubungan
dengan hasil kerja
dan lengkap.
H a s i l
presentasi
P r e s e n t a s i
t i d a k l a n c a r
dan da ta yang
dipresentasikan
tidak sesuai dengan
data pengamatan.
Presentasi lancar
tetapi data yang
dipresentasikan
t i d a k s e s u a i
d e n g a n d a t a
pengamatan.
Presentasi lancar
tetapi data yang
dipresentasikan
kurang sesuai
d e n g a n d a t a
pengamatan.
P r e s e n t a s i
l a n c a r d a n
sesuai dengan
d a t a y a n g
diperoleh.
b) Rubrik penilaian untuk kegiatan membuat suatu permasalahan dari perpustakaan atau internet.
No
Aspek yang Dinilai
Penilaian
1
2
3
4
1.
Hasil permasalahan
....
....
....
....
2.
Hasil analisis
....
....
....
....
3.
Kesimpulan
....
....
....
....
4.
Hasil presentasi
....
....
....
....
Pedoman penskoran :
Aspek yang
Dinilai
Penilaian
1
2
3
4
H a s i l
permasalahan
Pe r m a s a l a ha n
tidak
t e p a t d e n g a n
materi dan tidak
lengkap.
Permasalahan
te p at deng an
ma te ri te ta p i
tidak lengkap.
Permasalahan
t e p a t d e n g a n
m a t e r i t e t a p i
kurang lengkap.
Permasalahan
tep at deng an
m a t e r i d a n
lengkap.
(6)