PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN KOMITMEN MENGAJAR TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES PEMBELAJARAN SERTA IMPLIKASINYA PADA HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI :Survey Pada Guru Ekonomi di SMA Kota Tasikmalaya.

(1)

PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN KOMITMEN

MENGAJAR TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES

PEMBELAJARAN SERTA IMPLIKASINYA PADA HASIL

BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI

(Survey Pada Guru Ekonomi SMA di Kota Tasikmalaya)

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh :

DIAN ROSDIANA, NIM. 1101586

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN KOMITMEN

MENGAJAR TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES

PEMBELAJARAN SERTA IMPLIKASINYA PADA HASIL

BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI

(Survey Pada Guru Ekonomi SMA di Kota Tasikmalaya)

Oleh

DIAN ROSDIANA,S.Pd.

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Ekonomi pada Program Studi Ekonomi

© DIAN ROSDIANA 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

(Dr. Kusnendi, MS.) NIP. 19600122198431003

Pembimbing II,

(Dr. Rasto. M.Pd.) NIP 197207112001121001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Sekolah Pascasarjana Pendidikan Indonesia

(Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MS) NIP 196110221986031002


(4)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PENGUJI :

Penguji I Penguji II

Prof. Dr. H. Disman, M.Si Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MS Nip. 195902091984121001 Nip. 196110221986031002

PEMBIMBING :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Kusnendi, MS Dr. Rasto. M.Pd NIP. 19600122198431003 NIP 197207112001121001

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MS NIP 196110221986031002


(5)

ABSTRAK

PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN KOMITMEN MENGAJAR

TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES PEMBELAJARAN SERTA

IMPLIKASINYA PADA HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI

(Survey Pada Guru Ekonomi di SMA Kota Tasikmalaya) Dian Rosdiana. NIM 1101586.

Masalah yang dijadikan kajian dari penelitian ini adalah mengenai hasil belajar siswa. Inti kajiannya difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, meliputi kompetensi guru, komitmen mengajar dan efektivitas proses pembelajaran. Pokok masalah yang diungkap dalam Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru dan komitmen mengajar terhadap efektivitas proses pembelajaran serta implikasinya pada hasil belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi, secara parsial maupun bersama-sama.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey eksplanatori dengan teknik pengumpulan data angket skala lima kategori liket. Populasi dalam penelitian yaitu guru ekonomi SMA di Kota Tasikmalaya dan pengambilan sampel melalui total sampling sebanbyak 60 orang guru. Tehnik pengolahan data yang digunakan adalah Model Analysis Jalur (Path Analysis Models). Tehnik ini digunakan untuk mengetahui hubungan langsung dan tak langsung dari variabel eksogen terhadap variabel endogen.

Hasil penelitian ini menunnjukkan pengaruh kompetensi guru dan komitmen mengajar terhadap efektivitas proses pembelajaran. Artinya semakin tinggi tingkat kompetensi guru dan semakin tinggi tingkat komitmen mengajar maka akan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Serta menunjukkan pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar. artinya semakin tinggi tingkat kompetensi guru maka akan meningkatkan hasil belajar siswa. sedangkan komitmen mengajar dan efektivitas proses pembelajaran tidak berpengaruh terhadap hasil belajar.

Implikasinya dari penelitian ini diharapkan semua pihak yang berperan serta dalam proses pendidikan terutama siswa, guru, pihak sekolah maupun pemerintah setempat lebih berperan aktif dalam peningkatan kualitas pendidikan dengan mengkondusifkan efektivitas proses pembelajaran. Dengan cara memfasilitasi siswa dalam belajar sesuai dengan materi pelajarannya. Bisa didukung dengan keterampilan mengajar guru yang dapat memfasilitasi proses pembelajaran.


(6)

Kata kunci: Kompetensi Guru, Komitmen Mengajar, Efrektivitas Proses Pembelajaran, hasil belajar.

ABSTRACT

EFFECT OF COMPETENCE TEACHER EFFECTIVENESS AND COMMITMENT TO TEACHING AND LEARNING PROCESS ON IMPLICATIONS OF STUDENT LEARNING LESSONS IN ECONOMICS

( Survey On in High School Economics Teacher Tasikmalaya ). Dian Rosdiana. NIM 1101586.

Problems that made assessment of this study is on student learning outcomes. Core studies focused on the factors that influence learning outcomes, including teacher competence, commitment to teaching and learning effectiveness. The subject is revealed in this study is intended to determine the effect of teacher competence and commitment to teaching and the effectiveness of the learning process and its implications on student learning outcomes in economic subjects, partially or jointly.

The method used in this study is an explanatory survey method with the questionnaire data collection techniques liket scale of five categories. The population is high school economics teacher in the city of Tasikmalaya and sampling through the sampling sebanbyak total 60 teachers. Data processing technique used is Path Analysis Model ( Path Analysis Models ). This technique is used to determine the direct and indirect relationship of exogenous variables on endogenous variables.

Results of this study menunnjukkan influence teachers' competence and commitment to teaching and the effectiveness of the learning process. Meaning that the higher the level of competence of teachers and teach the higher level of commitment it will improve student learning outcomes on economic subjects. As well as showing the influence of teacher competence on learning outcomes. meaning that the higher the level of competence of teachers will improve student learning outcomes . while teaching commitment and effectiveness of the learning process does not affect the study results.

The implication of this research is expected that all parties participating in the educational process, especially students, teachers, the school and the local government a more active role in improving the quality of education with mengkondusifkan effectiveness of the learning process. By learning how to facilitate students in accordance with the lesson material. Can be supported with teaching skills that teachers can facilitate the learning process.


(7)

Keywords : Teacher Competence, Commitment to Teaching, Learning Process Efrektivitas, learning outcomes.


(8)

DAFTAR ISI

Halaman PERNYATAAN……….. ABSTRAK ……….. KATA PENGANTAR ……… DAFTAR ISI ……….. DAFTAR TABEL ………..

DAFTAR GAMBAR ………..

DAFTAR LAMPIRAN ………..

I. PENDAHULUAN ………..

1.1Latar Belakang Penelitian ………. 1.2Rumusan Masalah ………. 1.3Tujuan Penelitian ……….. 1.4Manfaat Penelitian ……… II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1Kajian Pustaka ……….. 2.1.1 Teori Belajar ………. 2.1.2 Konsep Hasil Belajar ……… 2.1.3 Konsep Kompetensi Guru ……… 2.1.4 Komitmen Mengajar ………. 2.1.5 Efektivitas Proses Pembelajaran ……….. 2.2Penelitian Yang Relevan ……….. 2.3Kerangka Pemikiran ………. 2.4Hipotesis Penelitian ……….. III. METODE PENELITIAN ………... 3.1Objek Penelitian ………... 3.2Metode Penelitian ………. 3.3Popilasi dan Sampel Penelitian ……….

i ii iv viii x xi xii 1 1 6 6 7 9 9 9 15 19 29 33 38 39 42 44 44 44 45


(9)

3.4Operational Variabel ………... 3.5Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ……….. 3.6Jenis Data dan Sumber Data ………. 3.7Pengujian Instrumen Penelitian ……… IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….. 4.1Hasil Penelitian ………. 4.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ……… 4.1.2 Uji Asumsi Statistik ………. 4.1.3 Deskripsi Variabel ………

4.1.3.1Deskripsi Variabel Kompetensi Guru ………. 4.1.3.2Deskripsi Vawiabel Komitmen Mengajar ……….. 4.1.3.3Deskripasi Variabel Efektivitas Proses Pembelajaran … 4.1.3.4Deskripsi Hasil Belajar ………... 4.1.4 Pengujian Hipotesis ……….. 4.1.4.1Overall Model Fit ………... 4.1.4.2Uji Hipotesis ………... 4.1.5 Pembahasan ……….. 4.1.5.1Pengaruh Kompetensi Guru dan Komitmen Mengajar

terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran ………. 4.1.5.2Pengaruh Kompetensi Guru, Komitmen Mengajar dan

Efektivitas Proses Pembelajaran terhadap Hasil Belajar V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ………...

5.1Kesimpulan ………... 5.2Rekomendasi ……….... DAFTAR PUSTAKA ………

LAMPIRAN-LAMPIRAN ……….

47 57 58 59 70 70 70 72 75 75 78 79 81 82 82 86 91 91 95 100 100 102 104 107


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Rata-rata UAS kelas XI IPS mata pelajaran Ekonomi ……... Tabel 2.1 Kompetensi Utama dalam Proses Pembelajaran ………... Tabel 2.2 Penelitian Yang Relevan ……….. Tabel 3.1 Populasi Guru di Kota Tasikmalaya ……… Tabel 3.2 Operational Variabel Hasil Belajar Siswa ………. Tabel 3.3 Operational Variabel Kompetensi Guru ……… Tabel 3.4 Operational Variabel Komitmen Mengajar ……… Tabel 3.5 Operational Variabel Efektivitas Pembelajaran ………. Tabel 3.6 Pernyataan Kuesioner ……… Tabel 3.7 Skala Penafsiran Rata-rata Skor Jawaban Responden …………... Tabel 4.1 Uji Validitas ………..………. Tabel 4.2 Uji Reliabilitas ………... Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Pengujian Statistik ……….. Tabel 4.4 Deskripsi Setiap Indikator pada Variabel Kompetensi Guru ……. Tabel 4.5 Deskripsi Setiap Indikator pada Variabel Komitmen Mengajar … Tabel 4.6 Deskripsi Setiap Indikator pada Variabel Efektivitas Pembelajaran Tabel 4.7 Deskripsi Variabel Hasil Belajar ………. Tabel 4.8 Ringaksan R2dan GFT model 1 dan model 2 ………. Tabel 4.9 Dekomposisi Pengaruh Antar Variabel ………... Tabel 4.10 Persamaan Model Struktural ………. Tabel 4.11 Ringkasan Hasil Estimasi Parameter ……….

3 16 38 46 48 50 54 55 58 61 71 72 74 75 78 80 81 81 86 87 91


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Interaksi antar Person, Enviroment dan Behavior ………. Gambar 2.2 Kompetensi Esensial Belajar dan Pembelajaran ………... Gambar 2.3 Model Kompetensi Individual ………... Gambar 2.4 Bagan Kerangka Pemikiran ……….. Gambar 2.5 Model Hubungan antavariabel ………. Gambar 3.1 Struktur Kausal antarvariabel Penelitian ……….. Gambar 4.1 Rata-rata Indikator Kompetensi guru …………... Gambar 4.2 Rata-rata Indikator Variabel Komitmen Mengajar ……... Gambar 4.3 Rata-rata Indikator Variabel Efektivitas Pembelajaran …. Gambar 4.4 Capaian Rata-rata Hasil Belajar ……… Gambar 4.5 Model Struktur Variabel Penelitian ……….. Gambar 4.6 Model Struktur 1 ………... Gambar 4.7 Model Struktur 2 ………...

11 13 20 41 42 62 79 81 82 83 87 92 96


(12)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian

Persoalan krusial dalam pendidikan yang dihadapi pada jenjang SMA adalah rendahnya hasil belajar siswa. Khususnya pada program IPS dalam mata pelajaran Ekonomi. Prestasi belajar siswa disekolah selalu dihubungkan dengan prestasi belajar sehari-hari di sekolah. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa di sekolah yaitu melihat peringkat aktualisasi dari kegiatan belajar, salah satunya adalah berbentuk hasil belajar yang dicapai seseorang.

Hasil belajar yang dicapai seseorang merupakan prilaku sebagai hasil usaha yang disadari dan dapat diukur melalui evaluasi berdasarkan norma tertentu. Kesulitan siswa dalam mempelajari ilmu sosial khususnya mata pelajaran Ekonomi dikarenakan ilmu sosial sifatnya dinamis ditambah lagi masih kurangnya motivasi siswa untuk mempelajarinya. Menurut Saraswati Novita (Kinanti, 2013:1) bahwa

“rendahnya hasil belajar siswa terutama disebabkan oleh faktor guru”. Berkaitan dengan hal tersebut bahwa guru sebagai salah satu kunci keberhasilan dalam pendidikan, inti kegiatan pendidikan yang dilakukan disekolah adalah kegiatan belajar mengajar dimana guru memiliki peran yang sangat penting dan dominan dalam pencapain tujuan pendidikan. Iim Wasliman (2006:63) mengemukakan berdasarkan hasil studi di Negara-negara berkembang, guru memberikan sumbangan dalam prestasi belajar siswa (36%), selanjutnya manajemen (23%), waktu belajar (22%), dan sarana fisik (19%).

Menurut Sagala, S. (2012:4) dilihat dari sudut proses pendidikan adalah proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri


(13)

sebaik mungkin dengan lingkungannya dan yang akan menimbulkan perubahan pada dirinya yang berfungsi sesuai kompetensinya dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian, pendidikan itu ialah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan yang berlangsung disekolah dan luar sekolah. Usaha sadar tersebut dilakukan dalam bentuk pembelajaran dimana ada pendidik yang melayani para siswanya melakukan kegiatan belajar, dan pendidik menilai atau mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa tersebut dengan prosedur yang ditentukan. Siswa yang dikatakan berhasil jika nilai yang diperolehnya memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh tiap sekolah yang disebut dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Data awal yang diperoleh dari lapangan, yaitu di kelas XI IPS SMA di Kota Tasikmalaya menunjukkan hasil belajar siswa yang diperoleh untuk mata pelajaran Ekonomi pada semester satu belum memenuhi standar KKM. Nilai UAS Ekonomi kelas XI IPS SMA Kota Tasikmalaya memiliki nilai Ekonomi yang rendah. Pada Tabel 1.1 ini merupakan data rinci nilai rata-rata mata pelajaran Ekonomi kelas XI IPS SMA Kota Tasikmalaya. Berdasarkan Tabel 1.1 terbukti bahwa rata-rata nilai UAS Ekonomi kelas XI IPS SMA Kota Tasikmalaya yang belum memenuhi standar KKM. Rendahnya hasil belajar siswa menjadi salah satu alasan ketertarikan mengadakan penelitian.

Permasalahan rendahnya hasil belajar siswa ini begitu kompleks. Permasalahannya jika dibiarkan begitu saja dapat meningkatkan angka pengangguran. Karena dalam hal ini, rendahnya mutu pendidikan akan menimbulkan ketidak terserapnya lulusan dalam melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi atau dapat tidaknya memperoleh pekerjaan yang pada ujungnya menciptakan pengangguran. Peningkatan pada angka pengangguran berdampak terhadap


(14)

perekonomian dan masalah sosial di masyarakat. Pengangguran yang dikarenakan tidak memiliki pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya bisa saja menimbulkan perilaku kejahatan, misalnya mencuri, menodong, menipu, dan lain sebagainya.

Tabel 1.1

Nilai Rata-rata UAS kelas XI Program IPS Mata Pelajaran Ekonomi

Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012-2013

No Nama Sekolah KKM Nilai

Rata-rata

1 SMA Negeri 1 Tasikmalya 77 75

2 SMA Negeri 2 Tasikmalaya 79 76

3 SMA Negeri 3 Tasikmalaya 78 75

4 SMA Negeri 4 Tasikmalaya 75 73

5 SMA Negeri 5 Tasikmalaya 78 76

6 SMA Negeri 6 Tasikmalaya 75 73

7 SMA Negeri 7 Tasikmalaya 75 74

8 SMA Negeri 8 Tasikmalaya 74 74

9 SMA Negeri 9 Tasikmalaya 74 73

10 SMA Negeri 10 Tasikmalaya 73 73

11 SMA Al-Muttaqin 75 74

12 SMA Angkasa 73 72

13 SMA BPK Penabur 75 74

14 SMA Islam Ibnu Siena - -

15 SMA Muhammadiyah 70 69

16 SMA Pancasila 70 72

17 SMA Pasundan 1 70 67

18 SMA Pasundan 2 70 66

19 SMA Perwari 65 65

20 SMA Plus Nashrul Haq 60 62

21 SMA Plus Pst Amanah Muhammadiyah 65 64


(15)

23 SMA Siliwangi 65 66

24 SMA Terpadu Lisda 65 64

25 SMA Riyadul Ulum 65 66

Jumlah 1710 1688

Rata-rata 71.25 70.33

Sumber: SMA Kota Tasikmalaya

Penelitian ini penting dilakukan karena hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk pengambilan kebijakan dalam menumbuhkan profesionalisme guru melalui efektivitas proses pembelajaran. Diantara upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kompetensi guru dan komitmen mengajar guru.

Pandangan teoritis dan kajian praktis banyak menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar. Berdasarkan pandangan dan kajian tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar dapat dikelompokkan menjadi faktor raw

input, faktor learning teaching proses, faktor output, faktor enviromental input, dan

faktor instrumental input. Menurut Djamarah (2011:176) bahwa Masukan mentah (raw input) merupakan bahan pengalaman belajar tertentu dalam proses belajar mengajar (learnig teaching process) dengan harapan dapat merubah keluaran (output) dengan kualifikasi tertentu. Didalam proses belajar mengajar ikut berpengaruh sejumlah faktor lingkungan, yang merupakan masukan dari lingkungan (environmental input) dan sejumlah faktor instrumental (instrumental input) yang dengan sengaja dirancang dan dimanipulasikan guna menunjang tercapainya keluaran yang dikehendaki.

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Djamarah (2011:177) antara lain dikelompokkan menjadi dua yakni pertama, faktor internal yang meliputi faktor


(16)

fisiologis (kondisi fisiologis dan kondisi panca indra), dan faktor Psikologi (minat, kecerdasan, bakat, motivasi dan kemampuan kognitif); kemudian yang kedua, faktor eksternal meliputi faktor lingkungan (alam, sosial budaya) dan faktor instrumental (kurikulum, program, guru, sarana dan fasilitas).

Penelitian ini akan difokuskan pada faktor eksternal yaitu dalam segi instrumental input (guru). Penulis menduga faktor instrumental input (guru) dalam hal ini profesionalisme guru sebagai penyebab rendahnya hasil belajar siswa. Faktor internal tidak diambil mengingat faktor ini lebih kecil pengaruhnya dalam keberhasilan proses pembelajaran. Dengan demikian, problem statement dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kompetensi guru dan komitmen mengajar terhadap efektivitas proses pembelajaran serta implikasinya pada hasil belajar siswa?

Kelebihan penelitian ini dibandingkan dengan penelitian sebelumnya adalah selain meneliti pengaruh kompetensi guru dan komitmen mengajar guru terhadap efektivitas proses pembelajaran dalam hal ini disertai dengan meneliti pengaruh dari ketiga variabel tersebut terhadap hasil belajar sehingga terlihat kesinambungan antara input, proses dan output dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Khususnya dalam penelitian ini lebih terfokus pada objek penelitian yang dilakukan di SMA Kota Tasikmalaya.

Teori yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teori hasil belajar Gagne. Hasil belajar siswa sebagai variabel endogen diduga dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu terfokus pada faktor guru melalui prinsip profesi guru yang terdiri dari kompetensi guru dan komitmen mengajar guru sebagai variabel eksogen, sedangkan faktor proses pembelajaran yaitu efektivitas proses pembelajaran digunakan sebagai variabel intervening. Variabel kompetensi guru dan komitmen mengajar menggunakan Teori Carl Rogers dan teori Glasser mengenai pentingnya peran guru


(17)

dalam keberhasilan pengajaran. Variabel efektivitas proses pembelajaran menggunakan penilaian keberhasilan proses belajar mengajar menurut Nana Sudjana. Pemecahan masalah dalam penelitian ini akan digunakan metode survey eksplanatory dengan pendekatan kuantitatif.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kompetensi Guru dan Komitmen Mengajar Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran serta Implikasinya pada Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Ekonomi (Survey pada guru Ekonomi di SMA Kota Tasikmalaya)“.

1.2Rumusan Masalah

Secara lebih rinci fokus masalah di atas dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran tingkat kompetensi guru Ekonomi SMA di Kota Tasikmalaya?

2. Bagaimana gambaran tingkat komitmen mengajar guru Ekonomi SMA di Kota Tasikmalaya?

3. Bagaimana gambaran efektivitas proses pembelajaran Ekonomi SMA di Kota Tasikmalaya?

4. Bagaimana gambaran tingkat hasil belajar siswa SMA di Kota Tasikmalaya? 5. Bagaimana pengaruh tingkat kompetensi guru terhadap efektivitas proses

pembelajaran dalam mata pelajaran Ekonomi SMA di Kota Tasikmalaya?

6. Bagaimana pengaruh tingkat komitmen mengajar guru terhadap efektivitas proses pembelajaran dalam mata pelajaran Ekonomi SMA di Kota Tasikmalaya?


(18)

7. Bagaimana pengaruh tingkat kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Ekonomi SMA di Kota Tasikmalaya?

8. Bagaimana pengaruh tingkat komitmen mengajar guru terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Ekonomi SMA di Kota Tasikmalaya?

9. Bagaimana pengaruh efektivitas proses pembelajaran terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Ekonomi SMA di Kota Tasikmalaya?

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang telah dipaparkan di atas, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memperoleh gambaran empiris mengenai hal-hal sebagai berikut:

1. Kompetensi guru Ekonomi SMA di Kota Tasikmalya.

2. Komitmen mengajar guru Ekonomi SMA di Kota Tasikmalaya. 3. Efektivitas proses pembelajaran Ekonomi SMA di Kota Tasikmalaya.

4. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Ekonomi SMA di Kota Tasikmalaya. 5. Kompetensi guru terhadap efektivitas proses pembelajaran dalam mata pelajaran

Ekonomi.

6. Komitmen mengajar guru terhadap efektivitas proses pembelajaran dalam mata pelajaran Ekonomi.

7. Kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Ekonomi. 8. Komitmen mengajar guru tehadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

Ekonomi.

9. Efektivitas proses pembelajaran terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Ekonomi.


(19)

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini dapat dilihat secara teoritis dan secara empiris. Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.3.2.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis penelitian ini dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran mengenai pengaruh kompetensi guru dan komitmen mengajar terhadap efektivitas pembelajaran serta implikasinya pada hasil belajar siswa.

1.3.2.2Manfaat Praktis

Manfaat praktis penelitian ini adalah: (1) Penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi dan masukan bagi pihak sekolah dalam mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar siswa agar lebih baik. (2) Penelitian ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan kebijakan bagi lembaga pendidikan dan pemerintah dalam meningkatkan efektivitas proses pembelajaran. (3) Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan di dunia pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan dijadikan acuan serta tambahan informasi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti topik serupa atau berminat pada masalah pendidikan.


(20)

(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Pada penelitian ini terdapat lima variabel yang termasuk pada objek penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah variabel pertama, variabel eksogen (X1)

adalah kompetensi guru. Batasan operational kompetensi guru adalah kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Kedua, variabel eksogen (X2) yaitu komitmen

guru. Batasan operational komitmen guru adalah profesi, kemanusiaan dan kemasyarakatan. Ketiga, variabel endogen (Y2) yaitu hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Ekonomi. Batasan operational hasil belajar siswa adalah nilai rata-rata semester kelas XI IPS dalam mata pelajaran Ekonomi. Keempat, variabel intervening (Y1) yaitu efektivitas proses pembelajaran. Batasan operational efektivitas proses

pembelajaran adalah (1) konsistensi kegiatan belajar mengajar dengan kurikulum, (2) motivasi belajar siswa, (3) keaktivan para siswa dalam kegiatan belajar, dan (4) interaksi guru dan siswa.

Penelitian ini dilaksanakan pada SMA di Kota Tasikmalaya. Unit analisis dalam penelitian ini berupa individu, yaitu guru Ekonomi SMA di Kota Tasikmalaya yang diasumsikan sudah tersertifikasi dan memiliki pengetahuan serta wawasan yang mendukung dalam proses pembelajaran.

3.2Metode Penelitian

Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian agar tujuan penelitian dapat tercapai. Penelitian ini merupakan tipe penelitian verifikatif yaitu penelitian yang bertujuan


(22)

menguji hipotesis. Sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, metode yang digunakan adalah Explanatory Survey Method, yakni suatu metode penelitian survey yang bertujuan menguji hipotesis dengan cara mendasarkan pada pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu (Rusidi, 1989:19). Konsekuensi metode penelitian ini memerlukan operasionalisasi variabel-variabel yang dapat diukur secara kuantitatif sedemikian rupa untuk dapat digunakan model uji hipotesis dengan metode statistik.

Sugiyono. (2006:139) mengemukakan metode penelitian juga dapat memberikan gambaran kepada para peneliti mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam penelitian. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif. Creswell (2010:5). “Penelitian kuantitatif merupakan metode-metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antervariabel. Variabel-variabel ini biasanya diukur dengan instrumen-instrumen penelitian sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur-prosedur statistik. Laporan akhir untuk penelitian ini pada umumnya memiliki struktur yang ketat dan konsisten mulai dari pendahuluan, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan”.

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey eksplanatory serta pemaparan secara kuantitatif kecendrungan, sikap, atau opini dari suatu populasi yaitu guru Ekonomi dari seluruh SMA di Kota Tasikmalaya yang dijadikan sampel.

3.3Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi


(23)

Populasi merupakan sekelompok objek yang dapat dijadikan sumber penelitian. Menurut Sudjana (1997: 66):

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung atau pengukuran kuantitatif maupun kualitas mengenai karakteristik-karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang dipelajari sifat-sifatnya.

Menurut Sugiyono (2012:80) bahwa “Populasi adalah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan diambil kesimpulan”. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa populasi dapat berupa orang, peristiwa, atau objek. Populasi dalam penelitian ini adalah berupa orang.

SMA di Kota Tasikmalaya berjumlah 25 sekolah yang terbagi pada dua status yaitu SMA Negeri dan SMA swasta. SMA Negeri terdapat 10 sekolah serta SMA swasta ada 15 sekolah. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh guru Ekonomi yang tersebar pada 25 SMA di Kota Tasikmalaya. Populasi dapat terlihat pada tabel 3.1.

Tabel. 3.1

Populasi Guru Ekonomi SMA di Kota Tasikmalaya

No Sekolah Guru Ekonomi

1 SMA Negeri 1 Tasikmalaya 3

2 SMA Negeri 2 Tasikmalaya 5

3 SMA Negeri 3 Tasikmalaya 6

4 SMA Negeri 4 Tasikmalaya 5

5 SMA Negeri 5 Tasikmalaya 4

6 SMA Negeri 6 Tasikmalaya 3

7 SMA Negeri 7 Tasikmalaya 2

8 SMA Negeri 8 Tasikmalaya 4

9 SMA Negeri 9 Tasikmalaya 2

10 SMA Negeri 10 Tasikmalaya 1


(24)

No Sekolah Guru Ekonomi

12 SMA ANGKASA Tasikmalaya 1

13 SMA BPK PENABUR Tasikmalaya 1 14 SMA Islam Ibnu Siena Tasikmalaya 0 15 SMA Muhammadiyah Tasikmalaya 3

16 SMA Pancasila Tasikmalaya 3

17 SMA Pasundan 1 Tasikmalaya 3 18 SMA Pasundan 2 Tasikmalaya 2

19 SMA PERWARI Tasikmalaya 2

20 SMA Plus Nasrul Haq Tasikmalaya 1 21 SMA Plus Pst. Amanah Muhammadiyah 1

22 SMA SANTIYAMA Tasikmalaya 1

23 SMA SILIWANGI Tasikmalaya 1

24 SMA Terpadu LISDA Tasikmalaya 1 25 SMA Ter.Riyadlul Ulum Tasikmalaya 3

Jumlah 60

Sumber: Dinas Kota Tasikmalaya

3.3.2 Sampel

Arikunto, S. (2009:117) menurutnya sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Sugiyono (2012:2) mengemukakan bahwa “sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya. Dimana dalam penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini lebih menggunakan populasi guru yang berjumlah 60 guru Ekonomi dari 25 SMA di Kota Tasikmalaya, maka dalam penentuan ukuran sampel dilakukan melalui total sampling yaitu menggunakan seluruh jumlah populasi sebagai sampel dalam penelitian. Sedangkan untuk hasil belajar siswa yang menjadi sumber datanya adalah rata-rata nilai raport Ekonomi sebagai salah satu sumber data sekunder penelitian.


(25)

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel eksogen, variabel endogen, dan variabel intervening. Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah faktor guru yang terdiri dari kompetensi guru (X1), dan komitmen mengajar guru (X2). Variabel

endogen yang digunakan adalah hasil belajar siswa (Y2). Variabel intervening yang

digunakan adalah faktor proses pembelajaran yaitu efektivitas proses pembelajaran (Y1). Operasionalisasi variabel penelitian dapat dilihat pada pemaparan berikut:

3.4.1 Variabel Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah suatu tingkat pencapaian keterampilan terhadap penguasaan pengetahuan melalui proses pembelajaran yang di beri penilaian oleh guru dalam bentuk nilai tes/angka. Gambaran variabel ini diperoleh berdasarkan skor rata-rata nilai hasil UAS siswa yang dimiliki oleh guru mata pelajaran Ekonomi. Semakin tinggi skor seseorang, semakin tinggi tingkat persepsinya terhadap hasil belajar siswa.

Sistematikanya dapat menggunakan penggolongan prilaku menurut Bloom dalam term kawasan-kawasan: kognitif, afektif dan psikomotor.

1. Aspek kognitif meliputi perubahan-perubahan dalam segi penguasaan pengetahuan dan perkembangan keterampilan/kemampuan yang diperlukan untuk menggunakan pengetahuan tersebut.

2. Aspek afektif meliputi perubahan-perubahan dalam segi sikap mental, perasaan dan kesadaran.


(26)

3. Aspek psikomotor meliputi perubahan-perubahan dalam segi bentuk-bentuk tindakan motorik.

Tabel. 3.2

Operasional Variabel Hasil Belajar Siswa

Konsep Variabel Definisi operasional Sumber data Skala

pengukuran Hasil Hasil belajar

siswa

Suatu gambaran pengetahuan atau keterampilan yang dikuasai para siswa dalam memahami mata pelajaran Ekonomi di sekolah. Ukurannya:

a. aspek kognitif b. aspek psikomotor c. aspek afektif

Data diperoleh dari pihak sekolah tentang nilai UAS Ekonomi yang diperoleh siswa kelas XI IPS.

Interval

3.4.2 Operasional Variabel Kompetensi Guru

Kompetensi guru dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki guru agar dapat melaksanakan tugas profesi keguruan dengan penuh tanggung jawab. Gambaran variabel ini diperoleh berdasarkan skor angket persepsi guru terhadap kompetensi guru yang dimilikinya. Semakin tinggi skor seseorang, semakin tinggi tingkat persepsinya terhadap kompetensi profesional guru.

Merujuk pada Rusman (2011:54) dimensi kompetensi guru yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dimensi pedagogik, profesional, personal, dan sosial. Namun mengacu pada pendapat Dunkin dan Biddle (Sagala, S. 2012:23) dalam penelitian ini lebih memfokuskan pada dua kompetensi yaitu kompetensi professional dan kompetensi pedagogik.


(27)

a. Dimensi kompetensi profesional dalam penelitian ini didefinisikan sebagai kemampuan guru dalam menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam. Indikator dimensi ini meliputi (1) kemampuan menguasai materi, struktur, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. (2) menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu. (3) mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif. (4) mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjuttan dengan melakukan tindakan refleksi. (5) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

b. Dimensi kompetensi pedagogik dalam penelitian ini didefinisikan sebagai kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Indikator dimensi ini meliputi kemampuan pemahaman peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki peserta didik.

Tabel 3.3

Operasional Variabel Kompetensi Guru

Konsep Variabel Definisi Operasional Sumber

Data Skala pengukuran Kompetensi Guru 1. Kompetensi profesional

Jumlah skor skala Kompetensi professional yang dilihat dari indikator sebagai berikut: 1) Menguasai materi, struktur, dan pola pikir

keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. Ukurannya:

a. Memahami materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajran yang diampu.

b. Membedakan pendekatan-pendekatan mata pelajaran yang diampu

c. Menunjukkan manfaat mata pelajaran yang diampu Data diperoleh dari kuesioner tentang kompeten si profession al dengan skala likert 5 poin


(28)

Konsep Variabel Definisi Operasional Sumber Data

Skala pengukuran 2) Menguasai standar kompetensi dan

kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu. Ukurannya: a. Memahami standar kompetensi mata

pelajaran yang diampu

b. Memahami kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu

c. Memahami tujuan pembelajaran 3) Mengembangkan materi pembelajaran

yang diampu secara kreatif. Ukurannya: a. Memilih mata pelajran yang diampu

sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik

b. Mengolah materi pelajaran yang diampu secara kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik c. Menyajikan materi pelajaran yang

diampu secara sistematis sesuai dengan perkembangan peserta didik 4) Mengembangakan keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. Ukurannya:

a. Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus menerus

b. Memanfaatkan hasil refleksi dalam rnagka peningkatan keprofesionalan c. Melakukan penelitian tindakan kelas

untuk peningkatan keprofesionalan d. Mengikuti kemampuan zaman dengan

belajar dari berbagai sumber

5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. Ukurannya:

a. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi b. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri

2. Kompetensi pedagogik

Jumlah skor skala kompetensi pedagogik yang dilihat dari indikator sebagai berikut:

1) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultur, emosional dan intelektual. Ukurannya: a. Memahami karakteristik peserta didik

yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual dan latar belakang sosial budaya

b. Mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu

Data diperoleh dari kuesioner tentang kompeten si pedagogik dengan skala likert 5 poin


(29)

Konsep Variabel Definisi Operasional Sumber Data

Skala pengukuran c. Mengidentifikasi bekal ajar awal

peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu

d. Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu

2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.Ukurannya: a. Memahami berbagai teori belajar dan

prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik terkait dengan mata pelajaran yang diampu

b. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang diampu

3) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu. Ukurannya:

a. Memahami prinsip-prinsip

pengembangan kurikulum.

b. Menentukan tujuan pembelajaran yang diampu.

c. Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diampu.

d. Memilih materi pembelajaran yang diampu yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran.

e. Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik.

f. Mengembangkan indikator dan

instrument penilaian

4) Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang mendidik. Ukurannya:

a. Memahami prinsip-prinsip

perancangan pembelajaran yang mendidik.

b. Mengembangkan

komponen-komponen rancangan pembelajaran. c. Menyusun rancangan pembelajaran

yang lengkap baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan.

d. Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium,


(30)

Konsep Variabel Definisi Operasional Sumber Data

Skala pengukuran memperhatikan standar keamanan

yang dipersyaratkan.

e. Menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh.

f. Mengambil keputusan transaksional dalam pembelajaran yang diampu sesuai dengan situasi yang berkembang.

5) Memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran. Ukurannya:

a. Memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas kegiatan dalam pembelajaran yang diampu. b. Menggunakan teknologi komunikasi

dalam pebelajaran yang diampu 6) Memfasilitasi pengembangan potensi

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. Ukurannya:

a. Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi secara optimal.

b. Menyediakan berbagai kegiatan

pembelajaran untuk

mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya. 7) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan

santun dengan peserta didik. Ukurannya:

a. Memahami berbagai strategi

berkomunikasi yang efektif, empatik dan santun secara lisan tulisan dan/ bentuk lain.

b. Memberi pertanyaan atau tugas secara jelas dengan komunikasi yang efektif. c. Memberi penguatan reaksi terhadap

respons peserta didik.

d. Menyiapkan kondisi psikologi peserta didik untuk ambil bagian dalam permainan melalui bujukan dan contoh.

8) Melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. Ukurannya:

a. Memahami prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar


(31)

Konsep Variabel Definisi Operasional Sumber Data

Skala pengukuran sesuai dengan karakteristik mata

pelajaran yang diampu.

b. Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu.

c. Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. d. Mengembangkan instrument penilaian

dan evaluasi proses dan hasil belajar. e. Mengadministrasikan penilaian proses

dan hasil belajar secara

berkesinambungan dengan

menggunakan berbagai instrument. f. Menganalisis hasil penilaian proses

dan hasil belajar untuk berbagai tujuan.

g. Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar

9) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. Ukurannya:

a. Menggunakan informasi hasil

penilaian dan evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar.

b. Menggunakan informasi hasil

penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan.

c. Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku kepentingan.

d. Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

10) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Ukurannya:

a. Melakukan refleksi terhadap

pembelajaran yang telah dilaksanakan b. Memanfaatkan hasil refleksi untuk

perbaikan dan pembangunan

pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu

c. Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kuialitas pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu


(32)

Sumber: Rusman (2011)

3.4.3 Operasional Variabel Komitmen Mengajar

Komitmen mengajar guru dalam penelitian ini adalah segala hal yang lebih dari sekedar kesetiaan pasif terhadap sekolah, daya penerima guru terhadap nilai-nilai pengajaran dan tingkat keterlibatan serta loyalitasnya terhadap pekerjaan, sehingga komitmen menyiratkan hubungan dengan guru dan sekolah secara aktif dilihat dari profesi, kemanusiaan dan kemasyarakatan.

Tabel 3.4

Operasional Variabel Komitmen Mengajar

Konsep Variabel Definisi operasional Sumber data Skala

pengukuran Komitmen (Usman, 2011) Komitmen mengajar

Jumlah skor skala komitmen mengajar yang dilihat dari indikator sebagai berikut:

1) Profesi (mendidik, mengajar dan melatih). Ukurannya:

a. Meneruskan dan

mengembangkan nilai-nilai hidup.

b. Meneruskan dan

mengembangkan ilmu

pengetahuan dan teknologi. c. Mengembangkan keterampilan

dan penerapannya. 2) Kemanusiaan. Ukurannya:

a. Menjadi orang tua kedua. b. Auto-pengertian. c. Transformasi diri. d. Auto indentifikasi 3) Kemasyarakatan. Ukurannya:

a. Mendidik dan mengajar

masyarakat untuk menjadi warga Negara Indonesia yang bermoral Pancasila.

b. Mencerdaskan bangsa

Indonesia.

Data diperoleh dari kuesioner tentang komitmen mengajar dengan skala likert 5 poin.

Interval


(33)

Efektivitas proses pembelajaran dalam penelitian ini selain dari sudut pandang hasil belajar yang dicapai siswa, juga disertai dengan meneliti dari segi proses pembelajarannya. Penilaian terhadap proses pembelajaran dapat terlihat dari keseluruhan pembelajaran di sekolah. Merujuk pada pendapat Sujana, N. bahwa indikator dari efektivitas proses pembelajaran sebagai penilaian proses belajar mengajar dapat dilihat dari (1) konsistensi kegiatan belajar-mengajar dengan kurikulum, (2) motivasi siswa dalam belajar, (3) keaktivan siswa dalam kegiatan belajar, dan (4) interaksi guru dan siswa.

Tabel 3.5

Operasional Variabel Efektivitas Proses Pembelajaran

Konsep Variabel Definisi operasioanl Sumber data Skala

pengukuran Efektivitas Efektivita proses

pembelajaran

Jumlah skor skala efektivitas proses pembelajaran yang dilihat dari indikator sebagai berikut:

1) Konsistensi kegiatan belajar – mengajar. Ukurannya: a. Tujuan-tujuan pengajaran

b. Bahan pengajaran yang

diberikan

c. Jenis kegiatan yang

dilaksanakan

d. Cara melaksanakan setiap jenis kegiatan

e. Peralatan yang digunakan untuk masing-masing kegiatan f. Penilaian yang digunakan untuk

setiap tujuan

2) Motivasi belajar siswa. ukurannya: a. Minat dan perhatian siswa

terhadap pelajaran b. Semangat siswa untuk

melakukan tugas-tugas belajarnya

c. Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas-tugas belajarnya

d. Reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru

e. Rasa senang dan puas dalam

Data diperoleh dari kuesioner tentang

efektivitas proses pembelajaran dengan skala likert 5 poin


(34)

Konsep Variabel Definisi operasioanl Sumber data Skala pengukuran mengerkjakan tugas yang

diberikan

3) Keefektivan para siswa dalam kegiatan belajar . ukuranya:

a. Turut serta dalam

melaksanakan tugas belajarnya b. Terlibat dalam pemecahan

masalah

c. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya

d. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah

e. Melaksanakan diskusi

kelompok sesuai dengan petunjuk guru

f. Menilai kemampuan dirinya

dan hasil-hasil yang

diperolehnya

g. Melatih diri dalam

memecahkan soal atau masalah yang sejenis

h. Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah

diperolehnya dalam

menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya. 4) Interaksi guru dan siswa. ukurannya:

a. Tanya jawab atau dialog antara guru dengan siswa atau antara siswa dengan siswa

b. Bantuan guru terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar, baik secara individual maupun secara kelompok c. Dapatnya guru dan siswa

tertentu dijadikan sumber belajar

d. Senantiasa beradanya guru dalam situasi belajar-mengajar sebagai fasilitaor belajar

e. Tampilnya guru sebagai

pemberi jalan keluar manakala siswa mengalami jalan buntu dalam tugas belajarnya. f. Adanya kesempatan mendapat

umpan balik secara


(35)

Konsep Variabel Definisi operasioanl Sumber data Skala pengukuran belajar yang diperoleh siswa.

3.5Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Instrumen Penelitian

Mengukur nilai variabel yang diteliti melalui penggunaan Instrumen penelitian. Angket digunakan sebagai Instrumen penelitian. Sugiyono (2012:105) menjelaskan, “jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti.” Instrumen penelitian ini terdiri dari instrumen untuk mengukur kompetensi guru, instrumen untuk mengukur komitmen guru, dan instrumen untuk mengukur efektivitas pembelajaran. Hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai raport.


(36)

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan melihat dari pengaturannya, data yang akan dikumpulkan di lingkungan SMA di Kota Tasikmalaya. Bila dilihat dari sumbernya, pengumpulan data dalam penelitian ini akan menggunakan sumber data primer, karena data diambil langsung dari responden penelitian. Riduwan (2011:69) menjelaskan pengambilan data yang dihimpun langsung oleh peneliti disebut sumber primer. Data yang diambil berupa data kompetensi guru, komitmen mengajar guru, efektivitas pembelajaran, dan hasil belajar siswa masing-masing responden penelitian. Selanjutnya bila dilihat dari teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data akan dilakukan dengan kuesioner (angket) dan studi dokumentasi. 3.5.2.1Kuesioner (angket)

Sugiyono (2012:162) menjelaskan bahwa, kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Pernyataan dalam Kuesioner disusun dengan alternative jawaban Skala Likert lima point. Kuesioner dikembangkan berdasarkan indikator masing-masing variabel penelitian. Masing-masing jawaban dari 5 alternatif jawaban yang tersedia diberi bobot nilai seperti pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6. Pernyataan kuesioner

No. Jawaban Responden Skor

Positif Negatif

1. Sangat setuju/selalu 5 1

2. Setuju/Sering 4 2

3. Ragu-ragu/Kadang-kadang 3 3

4. Tidak setuju/Pernah 2 4


(37)

3.5.2.2Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu studi untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan-catatan, laporan-laporan yang dimiliki oleh instansi yang terkait. Dalam penelitian ini untuk data hasil belajar siswa dilihat dari nilai raport siswa yang diperoleh dari guru di tiap sekolah SMA di Kota Tasikmalaya.

3.6Jenis Data dan Sumber Data 3.6.1 Jenis Data

Data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Dengan demikian berdasarkan jenisnya data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder.sebab pengumpulan data dilakukan secara langsung dan tidak langsung oleh peneliti dalam menjawab masalah penelitian. Menurut Sugiyono (2012:153) “sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberi data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen”.

3.6.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber primer yaitu data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada guru ekonomi SMA se-Kota Tasikmalaya yang menjadi sampel penelitian. Sedangkan sumber sekunder yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya serta nilai raport siswa dari guru di tiap SMA se-Kota Tasikmalaya.


(38)

Pengujian instrumen penelitian dalam penelitian ini sebagaimana dirancang dalam operasional variabel, data-data yang terkumpul dari hasil kuesioner dianalisis kebenarannya melalui pengujian validitas dan pengujian reliabilitas. Berikut dijelaskan tentang kedua pengujian tersebut.

3.7.1 Pengujian Validitas

Menurut Sugiyono (2012:121) instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan demikian uji validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi item-total. Menurut Kusnendi (2008:94) korelasi item total (item-total correlation) digunakan untuk menguji validitas internal setiap item pertanyaan kuesioner penelitian yang disusun dalam bentuk skala. Untuk menguji validitas instrument merujuk pada pendapat Saifuddin Azwar (Kusnendi, 2008:95-96). Dengan rumus statistik:

(1) Korelasi Item Total (rxi) jika jumlah item (i) > 30 (X = skor item; Y = skor total; n = jumlah item)

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

rxi positif dengan P-value < 0.05

(2) Korelasi Item Total Dikoreksi (corrected item-total correlation, rxi-itc; Sy = deviasi standar skor total; sxi = deviasi standar skor setiap item) jika jumlah item (i) ≤ 30).

√[ ]

rxi-itc positif dengan nilai > o.25 atau 0.30 (3) Item yang tidak valid didrop dari instrument.


(39)

3.7.2 Pengujian Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrument (test of reliability) untuk mengetahui apakah data primer dalam penelitian yang telah dihasilkan dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach. Suatu instrument penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika koefisien Alpha Cronbach besar atau sama dengan 0,70 (Kusnendi, 2008: 96).

Dalam konteks ini, koefisien Alpha Cronbach (Cα) di definisikan sebagai berikut:

( ∑ ) (Kusnendi, 2008: 97)

Dimana :

k = jumlah item

si2 = jumlah variansi setiap item dan

st2 = variansi skor total

Dapat menggunakan bantuan program SPSS dan akan diperoleh hasil komputasi yang sama yaitu dilihat dari tabel Reliability Statistic, jika nilai Cronbach’s Alpha > dari 0.70 maka konstruk pertanyaan dikatakan reliable.

3.7.3 Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk melihat kecendrungan distribusi frekuensi variabel dan menetukan tingkat ketercapaian responden pada masing-masing variabel. Berdasarkan acuan distribusi normal maka, interpretasi akor terhadap semua variabel dalam penelitian di kategorisasikan kedalam 5 level yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Adapun kategorisasi skor mengacu kepada pendapat Aaker (2004:28) penilaian terhadap skor dianggap mempunyai skala pengukuran interval sehingga dapat dihitung rata-rata dan


(40)

simpangan baku dari pengumpulan data responden. Kategorisasi tersebut dijadikan sebagai acuan dalam melakukan interpretasi untuk masing-masing variabel.

Sebelum menghitung skor, terlbih dahulu ditentukan range intervalnya, yaitu dengan rumus berikut:

Sesuai dengan skor alternative jawaban angket yang terentang dari 1 sampai dengan 5, banyak kelas interval ditentukan sebanyak 5 kelas, sehingga diperoleh panjang kelas interval sebagai berikut:

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh skala penafsiran skor rata-rata jawaban responden seperti tampak pada tabel berikut.

Tabel 3.7

Skala Penafsiran Rata-Rata Skor Jawaban Responden

Rentang Penafsiran

1,00 – 1,79 Sangat rendah

1,80 – 2,59 Rendah

2,60 – 3,39 Sedang

3,40 – 4,19 Tinggi

4,20 – 5,00 Sangat tinggi

Analisis jalur merupakan pengembangan dari model regresi yang digunakan untuk menguji kesesuaian (fit) dari matrik korelasi dari dua atau lebih model yang


(41)

dibandingkan oleh si peneliti (Ghozali, 2004:9). Diagram jalur yang digunakan adalah diagram jalur sederhana (a single-stage model), karena menggunakan dua variabel eksogen yaitu X1, dan X2, yang berkorelasi dan dua variabel endogen (Y).

Analisis jalur digunakan karena penulis ingin melihat pengaruh langsung dan tidak langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen. Menurut Kusnendi (2008:54) menjelaskan langkah-langkah menguji path analysis yaitu sebagai berikut:

1) Merumuskan model yang akan diuji dalam sebuah diagram jalur lengkap, adapun diagram jalur lengkap adalah pada penelitian ini ditunjukkan pada gambar 3.1

Keterangan :

X1 = Kompetensi Guru

X2 = Komitmen Mengajar

Y1 = Efektivitas Proses Pembelajaran

Y2 = Hasil Belajar Siswa

Gambar 3.1. Struktur Kausal antar Variabel Penelitian Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam analisis jalur adalah 2) koefisien korelasi antara variebel penelitian dengan rumus

X2 X1


(42)

∑ ∑ ∑

√[ ∑ ][ ∑ ]

Menyatakan koefisien korelasi antar variabel tersebut dalam sebuah matrik korelasi (R) yaitu sebagai berikut :

Y2 Y1 X1 X2

1 rY1X1 rY1X1 rY1X2

1 rY2X2 rY2X2

R = 1 rX1X2

1

3) Menghitung determinasi matriks korelasi R antara variabel penyebab untuk menentukan ada tidaknya problem multikolinieritas dalam data sampel.

4) Mengidentifikasi model atau sub struktur yang akan dihitung koefisien jalurnya dan menrumuskan persamaan structural. Penelitian ini menggunakan sub struktur untuk menguji hipotesis. Adapun sub structural itu adalah sebagai berikut : (1) Peranan structural 1 menganalisis pengaruh variabel eksogen terhadap

variabel endogen X2. Persamaan strukturalnya yaitu :

X2= ρYx1X1 + e1

(2) Persamaan structural 2 menganalisis pengaruh variabel eksogen dan variabel Y terhadap variabel endogen Z. persamaan strukturalnya yaitu :


(43)

5) Identifikasi matriks korelasi antara variabel penyebab yang sesuai dengan sub-sub struktur atau model yang diuji

6) Menghitung matrik invers korelasi antar variabel penyebab untuk setiap model yang akan diuji dengan rumus :

| |

Dimana ρYiXk menunjukkan koefisien jalur Ri-1 adalah matriks invers korelasi antara variabel eksogen dan endogen salam model yang dianalisis, dan rY1Xk koefisien korelasi antara variabel eksogen dan endogen dalam model yang dianalisis.

7) Menghitung semua koefisien jalur yang ada dalam model yang akan diuji dengan rumus :

( )

8) Menghitung koefisien determinasi R2YiXk dan koefisien jalur error variables (ρei)

melalui rumus :

∑( ) Dan


(44)

( )

Dimana k menunjukkan banyak variabel penyebab dalam model yang dianalisis dan n menunjukkan ukuran sampel. Hipotesis statisticnya dirumuskan sebagai berikut :

H0 = PY1X1 = ….= PYi Xk = 0 : Yi tidak dipengaruhi X1, X2, ….Xk

H1 = PYiXI = …. = PYiXk ≠ 0 : sekurang-kurangnya Yi dipengaruhi oleh salah

satu variabel Xk.

10)Melakukan pengujian individual terhadap setiap koefisien jalur yang diperoleh dengan statistic uji t sebagai berikut :

Dimana ρYiXi menunjukkan koefisien jalur antara variabel eksogen terhadap variabel andogen yang terdapat dalam model yang dianalisis, SE menunjukkan standar error koefisien jalur yang diperoleh untuk model yang dianalisis, n adalah ukuran sampel, k adalah banyak variabel penyebab dalam model yang dianalisis dan Ckk menunjukkan elemen matriks invers korelasi variabel penyebab untuk model yang dianalisis. Hipotesis statistic pengujian individual dirumuskan sebagai berikut :

H0 : ρYiXk = 0 : secara individual Xk tidak berpengaruh terhadap Yi.


(45)

H1 : ρYiXk < 0 : secara individual Xk berpengaruh negative terhadap Yi.

Karena model atau hipotesis penelitian yang akan diuji melalui analisis jalur adalah model yang telah mendapatkan justifikasi teori yang kuat dan hasil-hasil penelitian yang relevan maka pengujian individual dalam format analisis jalur sifatnya akan merupakan uji satu arah (direksional). Persoalan apakah uji satu arah itu positif atau negative sepenuhnya ditentukan oleh kajian teori yang digunakan. Jika dari hasil uji individual terdapat koefisien jalur yang tidak signifikan, maka model perlu diperbaiki. Perbaikan model diperbaiki melalui trimming. Menurut Heise (Kusnendi, 2008:156) ada dua cara yang dapat ditempuh dalam melakukan trimming. Pertama, melepaskan atau mendrop jalur yang secara statistic tidak signifikan. Kedua, melepaskan atau mendrop jalur yang secara statistic signifikan, tetapi menurut pandangan peneliti pengaruhnya dipandang sangat lemah. Cara pertama ditempuh jika ukuran sampel penelitian relative kecil, dan cara kedua jika ukuran sampel penelitian relative besar. Apabila terjadi timming, maka perhitungan untuk memperoleh estimasi parameter model diulang.

11)Lakukan pengujian overall model fit dengan statistic Q dan atau W dengan rumus (Shumacker & Lomax) dalam Kusnendi (2008:156) sebagai berikut :

Dimana R2m menunjukkan koefisien variansi terjelaskan seluruh model dan M

menunjukka koefisien varian terjelaskan setelah koefisien jalur yangtidak signifikan dikeluarkan dari model yang diuji. Koefisien R2m dan M dihitung


(46)

R2m = M = 1 – (1 – R21) (1 – R22) … (1 – R2P)

Statistik Q berkisar antara 0 dan 1. Jika Q = 1 menunjukkan model yang diuji fit dengan data. Dan jika Q < 1, maka untuk menentukan fittidaknya model statistic Q perlu diuji dengan statsitik W yang dihitung dengan rumus sebagai berikut :

W = - (n – d) loge (Q) = - (n –d) In (Q)

Dimana n adalah ukuran sampel dan d adalah derajat kebebasan (df) yang ditujukan oleh jumlah koefisien jalur yang tidak signifikan.

Selanjutnya dilakukan dekomposisi pengaruh antar variabel yang ditujukan untuk menjelaskan pemisahan pengaruh total menjadi pengaruhlangsung dan tidak langsung (kusnendi,2008:150). Pengaruh langsung (DE) adalah pengaruh satu variabel eksogen terhadap variabel endogen yang terjadi tanpa melalui variabel endogen lain. Besarnya pengaruh langsung ini ditujukkan oleh besar kecilnya taksiran parameter kosfisien jalur variabel eksogen terhadap variabel endogen yang terdapat dalam model yang dianalisis.

3.7.3.1Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari pengujian hipotesis simultan dan hipotesis parsial. Berikut dijelaskan masing-masing pengujian hipotesis. 3.7.3.1.1 Pengujian Hipotesis Simultan

Uji F statistik digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen secara simultan. Rumus yang digunakan adalah:


(47)

) 1 ( ) 1 ( 1 1

      k i YXI YXI k i YXI YXI P P k P P k n F

Hasil F hitung dibandingkan dengan distribusi F-Sendecor, apabila F hitung  F tabel maka Ho ditolak dengan demikian dapat diteruskan pada pengujian secara parsial.

Keputusan penerimaan atau penolakan Ho adalah : Ho : PYX

1 = PYX2 = PYX3 = 0

Hi : Sekurang-kurangnya ada sebuah PYXi0, i = 1, 2, dan 3. 3.7.3.1.2 Pengujian Hipotesis Parsial

Pengujian hipotesis parsial menggunakan uji t dengan rumus sebagai berikut:

) 1 ( ) )( 1

( 2 ( 1, 2, 3)        k n C C C R P P t jj ij ii X X X Y YXI YXI

t mengikuti distribusi t-Student dengan derajat kebebasan n-k-1. Secara statistik hipotesis yang akan di uji berada pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan (n-k - 1). Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis pada penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut:

1. H0 : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh kompetensi profesional terhadap

efektivitas pembelajaran.

H1 : ρ > 0, artinya terdapat pengaruh positif kompetensi profesional terhadap


(48)

2. H0 : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh kompetensi pedagogik terhadap

efektivitas pembelajaran.

H2 : ρ > 0, artinya terdapat pengaruh positif kompetensi pedagogik terhadap

efektivitas pembelajaran.

3. H0 : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh komitmen mengajar terhadap

efektivitas pembelajaran.

H3 : ρ > 0, artinya terdapat pengaruh positif komitmen mengajar terhadap

efektivitas pembelajaran.

4. H0 : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh efektivitas pembelajaran terhadap hasil

belajar siswa.

H4 : ρ > 0, artinya terdapat pengaruh positif efektivitas pembelajaran terhadap

hasil belajar siswa.

5. H0 : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh kompetensi guru, dan komitmen

mengajar terhadap efektivitas pembelajaran serta implikasinya pada hasil belajar siswa.

H5 : ρ ˃ 0, artinya terdapat pengaruh positif kompetensi guru dan komitmen

mengajar terhadap efektivitas pembelajaran serta implikasinya pada hasil belajar siswa.

3.7.3.1.3 Koefisien Determinasi

Perhitungan R2Y (X1, X2, X3) yaitu koefisien yang menyatakan determinasi

total X1, X2, X3 terhadap Y dengan rumus:

R2Y (X1, …, X3) =

          3 1 3

1... ...

YX YX YX YX r r P P


(49)

Perhitungan pengaruh variabel lain () dengan rumus sebagai berikut: PY  1R2Y(X1,X2.,X3)


(50)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan pada Bab IV, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat kompetensi guru yang terdiri atas kompetensi professional dan kompetensi pedagogik termasuk pada kategori tinggi. Artinya kinerja guru yang berlandaskan pada kompetensi guru yang dimiliki oleh guru Ekonomi di SMA Kota Tasimalaya dapat meningkatkan profesinalisme kerja dalam proses pembelajaran.

2. Tingkat komitmen mengajar yang direfleksikan dan dibentuk oleh indikator profesi, kemanusiaan dan kemasyarakatan, termasuk pada kategori tinggi. artinya guru Ekonomi di SMA Kota Tasikmalaya memiliki komitmen mengajar yang tinggi.

3. Efektivitas proses pembelajaran yang direfleksikan dan dibentuk oleh indikator konsistensi kegiatan belajar mengajar dengan kurikulum, memotivasi belajar siswa, keefektivan para siswa dalam kegiatan belajar, dan interaksi guru dengan siswa. Efektivitas proses pembelajaran termasuk pada kategori sangat tinggi, artinya dikatakan bahwa guru Ekonomi di SMA Kota Tasikmalaya memiliki efektivitas proses pembelajaran yang kondusif.

4. Hasil belajar siswa dapat direfleksikan dan dibentuk oleh indikator afektif, psikomotor dan kognitif. Hasil belajar ini termasuk pada ketegori tinggi. Artinya bahwa siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran Ekonomi memiliki nilai rata-rata hasil belajar yang sangat memuaskan.


(51)

5. Tingkat kompetensi guru memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa. artinya tingkat kompetensi guru merupakan faktor penting terhadap perubahan tingkat hasil belajar siswa.

6. Tingkat komitmen mengajar memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat hasil belajar siswa. Artinya hasil belajar dapat ditingkatkan melalui penguatan komitmen mengajar guru.

7. Efektivitas proses pembelajaran memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap hasil belajar siswa. Artinya tingginya efektivitas proses pembelajaran tidak diikuti oleh hasil belajar siswa.

8. Tingkat kompetensi guru memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap efektivitas proses pembelajaran. Artinya peningkatan kompetensi guru tidak diikuti oleh peningkatan efektivitas proses pembelajaran.

9. Tingkat komitmen mengajar memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap efektivitas proses pembelajaran. Artinya komitmen mengajar bukan indikator penting dalam peningkatan efektivitas proses pembelajaran.

5.2Rekomendasi

Kesimpulan hasil penelitian dijadikan landasan dalam mengusulkan beberapa rekomendasi bagi instansi dan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk mengkaji lebih jauh mengenai topik yang berkaitan dengan variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Beberapa rekomendasi yang diajukan terkait hasil temuan penelitian dapat di uraikan sebagai berikut:

1. Indikator yang relative rendah pada variabel kompetensi guru adalah mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. Oleh sebab itu, kepala sekolah sebagai pemimpin hendaknya dapat lebih mendorong para guru untuk melanjutkan studinya demi peningkatan


(52)

keprofesionalan dalam bekerja, memotivasi guru dalam pengembangan keilmuan yang mengikuti zaman, dan memberi peluang kepada guru untuk berkreativitas dan berinovasi demi peningkatan kualitas guru.

2. Indikator yang relative rendah pada variabel tingkat komitmen mengajar adalah kemasyarakatan. Dalam hal ini guru diharapkan dapat lebih memperhatikan, menjaga dan melestarikan nilai-nilai pancasila sebagai ideology bangsa serta dapat mengamalkan nilai norma gotong-royong, kerjasama dan kekeluargaan. 3. Indikator yang relative rendah pada variabel efektivitas proses pembelajaran

adalah interaksi guru dan siswa. Dengan demikian yang harus lebih dioptimalkan dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi di SMA Kota Tasikmalaya adalah interaksi guru dengan siswa. Interaksi yang baik antara guru dengan siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena guru lebih memahami gaya belajar dari masing masing siswa. hal ini di sebabkan guru memberikan treatman kepada siswa yang disesuaikan dengan perkembangan psikologi siswa sehingga memudahkan siswa dalam menerima materi pelajaran yang disampaikan guru Ekonomi SMA di Kota Tasikmalaya.


(53)

Daftar Pustaka

Aaker, (2004). Strategic Marketing Manajement. New York: John Wiley & Sons, Inc. Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Akasara Azwar, (1992). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar Barnawi dan Arifin, M. (2012). Etika dan Profesi Kependidikan. Jogjakarta : Ar

Ruzz Media

Creswell. (2010). Research Design Pendekatan Kualitatif Kuantitatif dan Mixed. Pustaka Pelajar

Dahar, R. (2011). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga

Dharma, S. (2002). Paradigma Baru: Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Amara Books.

Djamarah. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ghazali. (2004). Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi Dengan Program

AMOS ver. 5.0. Semarang: Bandan Penertbit Universitas Dipenogoro.

Hergenhahn, B. R. dan Olson Matthew H. (2009). Theories Of Learning (Teori

Belajar). Jakarta: Prenada Media Group.

Iim Wasliman. (2006). Mengangkat Citra Guru Melalui Penguasaan Kompetensi . Mimbar Pendidikan

Kusnendi. (2008). Model-model Persamaan Struktural Satu dan Multigroup Sampel

dengan LISREL. Bandung: Alfabeta

Muhaimin, (2002) Paradigma Pendidikan Islam. Bandung, Remaja Rosdakarya Muhibin, S. (2010). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Mulyasa, E. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya


(54)

Ridwan. (2011). Cara Menggunakan dan Memaknai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta

Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Rajawali Pers

Sadirman. (2007). Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Sagala, S. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Saud, U. (2005). Pembelajaran Efektif. Bandung: Pasca Sarjana UPI

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya Sugiyono, (2012) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Surya, M. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quaraisy

Syafaruddin dan Nasution, I. (2005). Manajemen Pembelajaran. Medan: Quantum Teaching

Syamsudin, A. (2012). Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung; Remaja Rosdakarya

Yusuf, S. dan Nurihsan, J. (2007). Teori Kepribadian. Bandung: Rosda karya.

Uno, Hamzah. (2007). Pembelajaran Menciptakan proses belajar Mengajar yang

Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara

Usman, U. (2011), Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja. Rosdakarya Warsita, B. (2008). Teknologi Pembelajaran dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. Wena, M. (2010). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer : Suatu Tinjauan


(55)

Tesis dan Desertasi:

Ahmad Hafidz .(2012).”Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajaran”. Tesis

Bandung: Pascasarjana UPI.

Aryanta, I Gede Putu Agustina. (2012).”Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Terhadap Mutu Proses

Pembelajaran” (studi terhadap guru SMK di kabupaten

Tabanan. Tesis. Bandung: Pasca sarjana UPI.

Kinanti, Geminastiti Hilmiatussadiah, (2013).”Pengaruh Pengetahuan Awal dan Iklim Sekolah Terhadap Gaya Belajar Siswa dan Implikasinua

Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi”.

Tesis. Bandung: Pascasarjana UPI.

Wiwin Kusniawati. (2013).”Pengaruh Kualitas Lingkungan Kerja dan Komitmen

Guru Terhadap Produktivitas Kerja Guru pada SMK di

Kabupaten Majelengka”. Tesis. Bandung: Pascasarjana UPI. Dadang Dahlan, (2008) “Manajemen Mutu Kehidupan Kerja Guru Sekolah Dasar”

(Studi tentang Pengaruh Diskrepansi Harapan-Persepsi Pengembangan/Pemeliharaan SDM Terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Guru SD di Kabupaten Bandung). Desertasi. Bandung: Pascasarjana UPI.

Jurnal:

Senyucel. Zorlu (2009) managing the human resource in the 21st century ventus

united kingdom: publishing ApS.

Kim. Sam. Hing, et all (2010) Relationships Between Work Life Quality Of Teachers


(56)

Malaysia kian-sam dalam jurnal teknologi 1-15 © University Teknologi

Malaysia.

Crosswell.L & Elliott. B (2006) Committed Teacher, Passionate Teachers: the

dimension of passion associated with teacher commitment and engagement.

Reaserch in Education (62), pp.1

Kwok-wai chan (2006), in-service teachers’ motives and commitment in teaching dalam hongkong Teacher’s center journal Hongkong, Volume.5, 17 halaman, hongkong institute of education.

Cheng et. All (2012) New Conceptions of Teacher Effectiveness and Teacher

Education in the New Century dalam Hongkong Teachers’ Centre Journal,


(1)

101

Dian Rosdiana, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Komitmen Mengajar Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran Serta Implikasinya Pada Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ekonomi (Survey Pada Guru Ekonomi SMA Di Kota Tasikmalaya)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

5. Tingkat kompetensi guru memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa. artinya tingkat kompetensi guru merupakan faktor penting terhadap perubahan tingkat hasil belajar siswa.

6. Tingkat komitmen mengajar memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat hasil belajar siswa. Artinya hasil belajar dapat ditingkatkan melalui penguatan komitmen mengajar guru.

7. Efektivitas proses pembelajaran memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap hasil belajar siswa. Artinya tingginya efektivitas proses pembelajaran tidak diikuti oleh hasil belajar siswa.

8. Tingkat kompetensi guru memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap efektivitas proses pembelajaran. Artinya peningkatan kompetensi guru tidak diikuti oleh peningkatan efektivitas proses pembelajaran.

9. Tingkat komitmen mengajar memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap efektivitas proses pembelajaran. Artinya komitmen mengajar bukan indikator penting dalam peningkatan efektivitas proses pembelajaran.

5.2Rekomendasi

Kesimpulan hasil penelitian dijadikan landasan dalam mengusulkan beberapa rekomendasi bagi instansi dan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk mengkaji lebih jauh mengenai topik yang berkaitan dengan variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Beberapa rekomendasi yang diajukan terkait hasil temuan penelitian dapat di uraikan sebagai berikut:

1. Indikator yang relative rendah pada variabel kompetensi guru adalah mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. Oleh sebab itu, kepala sekolah sebagai pemimpin hendaknya dapat lebih mendorong para guru untuk melanjutkan studinya demi peningkatan


(2)

102

Dian Rosdiana, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Komitmen Mengajar Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran Serta Implikasinya Pada Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ekonomi (Survey Pada Guru Ekonomi SMA Di Kota Tasikmalaya)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

keprofesionalan dalam bekerja, memotivasi guru dalam pengembangan keilmuan yang mengikuti zaman, dan memberi peluang kepada guru untuk berkreativitas dan berinovasi demi peningkatan kualitas guru.

2. Indikator yang relative rendah pada variabel tingkat komitmen mengajar adalah kemasyarakatan. Dalam hal ini guru diharapkan dapat lebih memperhatikan, menjaga dan melestarikan nilai-nilai pancasila sebagai ideology bangsa serta dapat mengamalkan nilai norma gotong-royong, kerjasama dan kekeluargaan. 3. Indikator yang relative rendah pada variabel efektivitas proses pembelajaran

adalah interaksi guru dan siswa. Dengan demikian yang harus lebih dioptimalkan dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi di SMA Kota Tasikmalaya adalah interaksi guru dengan siswa. Interaksi yang baik antara guru dengan siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena guru lebih memahami gaya belajar dari masing masing siswa. hal ini di sebabkan guru memberikan treatman kepada siswa yang disesuaikan dengan perkembangan psikologi siswa sehingga memudahkan siswa dalam menerima materi pelajaran yang disampaikan guru Ekonomi SMA di Kota Tasikmalaya.


(3)

Dian Rosdiana, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Komitmen Mengajar Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran Serta Implikasinya Pada Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ekonomi (Survey Pada Guru Ekonomi SMA Di Kota Tasikmalaya)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Aaker, (2004). Strategic Marketing Manajement. New York: John Wiley & Sons, Inc. Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Akasara Azwar, (1992). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar Barnawi dan Arifin, M. (2012). Etika dan Profesi Kependidikan. Jogjakarta : Ar

Ruzz Media

Creswell. (2010). Research Design Pendekatan Kualitatif Kuantitatif dan Mixed. Pustaka Pelajar

Dahar, R. (2011). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga

Dharma, S. (2002). Paradigma Baru: Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Amara Books.

Djamarah. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ghazali. (2004). Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi Dengan Program

AMOS ver. 5.0. Semarang: Bandan Penertbit Universitas Dipenogoro.

Hergenhahn, B. R. dan Olson Matthew H. (2009). Theories Of Learning (Teori

Belajar). Jakarta: Prenada Media Group.

Iim Wasliman. (2006). Mengangkat Citra Guru Melalui Penguasaan Kompetensi . Mimbar Pendidikan

Kusnendi. (2008). Model-model Persamaan Struktural Satu dan Multigroup Sampel

dengan LISREL. Bandung: Alfabeta

Muhaimin, (2002) Paradigma Pendidikan Islam. Bandung, Remaja Rosdakarya Muhibin, S. (2010). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Mulyasa, E. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Neti dan Leni. (2010). Perencanaan Pembelajaran Ekonomi. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi


(4)

Dian Rosdiana, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Komitmen Mengajar Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran Serta Implikasinya Pada Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ekonomi (Survey Pada Guru Ekonomi SMA Di Kota Tasikmalaya)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Ridwan. (2011). Cara Menggunakan dan Memaknai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta

Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Rajawali Pers

Sadirman. (2007). Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Sagala, S. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Saud, U. (2005). Pembelajaran Efektif. Bandung: Pasca Sarjana UPI

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya Sugiyono, (2012) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Surya, M. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quaraisy

Syafaruddin dan Nasution, I. (2005). Manajemen Pembelajaran. Medan: Quantum Teaching

Syamsudin, A. (2012). Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung; Remaja Rosdakarya

Yusuf, S. dan Nurihsan, J. (2007). Teori Kepribadian. Bandung: Rosda karya.

Uno, Hamzah. (2007). Pembelajaran Menciptakan proses belajar Mengajar yang

Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara

Usman, U. (2011), Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja. Rosdakarya Warsita, B. (2008). Teknologi Pembelajaran dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. Wena, M. (2010). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer : Suatu Tinjauan

Konseptual Operational. Jakarta: Bumi Aksara


(5)

Dian Rosdiana, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Komitmen Mengajar Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran Serta Implikasinya Pada Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ekonomi (Survey Pada Guru Ekonomi SMA Di Kota Tasikmalaya)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tesis dan Desertasi:

Ahmad Hafidz .(2012).”Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajaran”. Tesis

Bandung: Pascasarjana UPI.

Aryanta, I Gede Putu Agustina. (2012).”Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Terhadap Mutu Proses

Pembelajaran” (studi terhadap guru SMK di kabupaten

Tabanan. Tesis. Bandung: Pasca sarjana UPI.

Kinanti, Geminastiti Hilmiatussadiah, (2013).”Pengaruh Pengetahuan Awal dan Iklim Sekolah Terhadap Gaya Belajar Siswa dan Implikasinua

Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi”.

Tesis. Bandung: Pascasarjana UPI.

Wiwin Kusniawati. (2013).”Pengaruh Kualitas Lingkungan Kerja dan Komitmen

Guru Terhadap Produktivitas Kerja Guru pada SMK di

Kabupaten Majelengka”. Tesis. Bandung: Pascasarjana UPI. Dadang Dahlan, (2008) “Manajemen Mutu Kehidupan Kerja Guru Sekolah Dasar”

(Studi tentang Pengaruh Diskrepansi Harapan-Persepsi Pengembangan/Pemeliharaan SDM Terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Guru SD di Kabupaten Bandung). Desertasi. Bandung: Pascasarjana UPI.

Jurnal:

Senyucel. Zorlu (2009) managing the human resource in the 21st century ventus

united kingdom: publishing ApS.

Kim. Sam. Hing, et all (2010) Relationships Between Work Life Quality Of Teachers


(6)

Dian Rosdiana, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Komitmen Mengajar Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran Serta Implikasinya Pada Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ekonomi (Survey Pada Guru Ekonomi SMA Di Kota Tasikmalaya)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Malaysia kian-sam dalam jurnal teknologi 1-15 © University Teknologi

Malaysia.

Crosswell.L & Elliott. B (2006) Committed Teacher, Passionate Teachers: the

dimension of passion associated with teacher commitment and engagement.

Reaserch in Education (62), pp.1

Kwok-wai chan (2006), in-service teachers’ motives and commitment in teaching dalam hongkong Teacher’s center journal Hongkong, Volume.5, 17 halaman, hongkong institute of education.

Cheng et. All (2012) New Conceptions of Teacher Effectiveness and Teacher

Education in the New Century dalam Hongkong Teachers’ Centre Journal,


Dokumen yang terkait

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN KREATIVITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA Pengaruh Kedisiplinan Belajar Dan Kreativitas Guru Dalam Mengajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 S

0 1 17

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN KREATIVITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA Pengaruh Kedisiplinan Belajar Dan Kreativitas Guru Dalam Mengajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP Neger

0 1 11

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

6 20 55

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI: survey pada siswa kelas xi ips sma negeri se-kota cimahi.

0 0 43

PENGARUH MANAJEMEN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA GURU MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI SE-KOTA BANDUNG.

0 2 60

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Swasta Kota Bandung.

0 2 44

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI CLUSTER 1 SE-KOTA BANDUNG PADA MATA PELAJARAN EKONOMI.

0 0 58

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI 6 BANDUNG.

0 0 45

(ABSTRAK) PENGARUH KOMPETENSI GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 JEKULO KUDUS.

0 0 3

ANALISIS KREATIVITAS GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA

0 0 11