KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN ADDIE BER

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN ADDIE BERBANTUAN MEDIA MINIATUR BANGUN DATAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGTOWO DEMAK TAHUN 2012/2013 SKRIPSI OLEH SRI SUBIYANTI NPM 09120281 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN IKIP PGRI SEMARANG 2013

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN ADDIE BERBANTUAN MEDIA MINIATUR BANGUN DATAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGTOWO DEMAK TAHUN 2012/2013 SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Semarang untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH SRI SUBIYANTI NPM 09120281 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN IKIP PGRI SEMARANG 2013

SKRIPSI KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN ADDIE BERBANTUAN MEDIA MINIATUR BANGUN DATAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGTOWO DEMAK TAHUN 2012/2013

Disusun dan diajukan oleh SRI SUBIYANTI NPM 09120281

Telah disetujui oleh pembimbing untuk dilanjutkan di hadapan Dewan

Penguji pada tanggal 4 Maret 2013

Semarang, Maret 2013 Pembimbing I,

Pembimbing II,

Drs. Rustopo, M.Hum Mudzanatun, S.Pd., M.Pd. NPP. 114601352

NPP. 096901239

SKRIPSI KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN ADDIE BERBANTUAN MEDIA MINIATUR BANGUN DATAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGTOWO DEMAK TAHUN 2012/2013

Disusun dan diajukan oleh SRI SUBIYANTI NPM 09120281

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

pada tanggal 7 Maret 2013 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji

Ketua,

Sekretaris

Dra. M. Th. S.R. Retnaningdyastuti, M.Pd. Drs. Djariyo, M.Pd. NIP. 19530603 198103 2001

NIP. 19510617 198103 1002

Penguji I

Drs. Rustopo, M.Hum ................................................ NPP. 114601352

Penguji II

Mudzanatun, S.Pd., M.Pd. ................................................ NPP. 096901239

Penguji III

Joko Sulianto, S.Pd., M.Pd. ................................................ NPP. 088201207

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

1. Jadilah engkau di dunia laksana orang gharib, jikalau engkau berada di sore hari maka janganlah menunggu datangnya pagi, jikalau engkau berada di pagi hari maka janganlah menunggu datangnya sore. Ambillah kesempatan sewaktu engkau sehat untuk masa sakitmu dan waktu hidupmu untuk masa matimu. Apabila engkau datang pada-Nya dengan berjalan maka Allah akan menjemputmu dengan berlari (Hr. Bukhari).

2. Jangan melihat masa lalu lebih baik dari yang seharusnya, karena akan membuatmu melihat saat ini lebih buruk dari yang sebenarnya.

3. Jangan berikan seseorang seekor ikan karena anda memberinya makan untuk sehari. Tetapi ajarkan seseorang untuk menangkap ikan, dan anda memberinya makan untuk seumur hidup (Pepatah Cina).

4. Learn from yesterday, live for today, hope for tomorrow (Albert Ainstain).

Persembahan

1. Handai taulan tercinta yang tak pernah pudar kasih sayangnya, doa dan air mata. Betapa sangat berharganya setiap helai putih diantara hitamnya rambutmu dan setiap tetes butir keringat yang terantuk dari kulit indahmu hanya kau persembahkan bagi buah hatimu tercinta ini.

2. Kakakku tersayang yang selalu mencurahkan setitik pengorbanannya untuk seorang adik yang biasa.

3. Teman-temanku tersayang senasib dan seperjuangan khususnya jurusan PGSD 2009.

4. Almamaterku tercinta IKIP PGRI Semarang.

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih atas limpahan rahmat dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi yang berjudu l “Keefektifan Model Pembelajaran ADDIE Berbantuan Media Miniatur Bangun Datar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas

V SD Negeri Karangtowo Demak Tahun 2012/2013 ” ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari hambatan serta kesulitan-kesulitan. Namun, berkat bimbingan, bantuan, nasihat, dan dorongan serta saran-saran dari berbagai pihak, khususnya Pembimbing, segala hambatan dan rintangan serta kesulitan tersebut dapat teratasi dengan baik. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini dengan tulus hati penulis sampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. Muhdi, S.H., M.Hum., selaku Rektor IKIP PGRI Semarang yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di IKIP PGRI Semarang.

2. Dra. M. Th. S. R. Retnaningdyastuti, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

3. Drs. Djariyo, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah menyetujui usulan topik skripsi penulis.

4. Drs. Rustopo, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing I yang telah mengarahkan penulis dengan penuh ketekunan dan kecermatan.

5. Mudzanatun, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing penulis dengan penuh dedikasi yang tinggi.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberi bekal ilmu kepada penulis selama mengais ilmu di IKIP PGRI Semarang.

7. Kepala Sekolah Dasar Negeri Karangtowo Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di instansi yang dipimpinnya.

8. Guru kelas V SD Negeri Karangtowo Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian di SD Negeri Karangtowo.

9. Berbagai pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu pada kesempatan ini.

10. Handai taulan tercinta yang tak pernah pudar kasih sayangnya, doa dan air mata.

11. Teman-teman senasib sepenanggungan yang telah memberikan dorongn dan bantuan baik material maupun moral sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pendidik, khususnya pendidik di dunia pendidikan dasar.

Semarang, 4 Maret 2013 Penulis

ABSTRAK

Sri Subiyanti. NPM 09120281. “Keefektifan Model Pembelajaran ADDIE Berbantuan Media Miniatur Bangun Datar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri Karangtowo Demak Tahun 2012/2013 ”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Ilmu Pendidikan. IKIP PGRI Semarang. Dosen pembimbing I adalah Drs. Rustopo, M.Hum. Dosen Pembimbing II adalah Mudzanatun, S.Pd., M.Pd. Bulan Maret tahun 2013.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pembelajaran matematika sebagai bekal anak didik calon generasi penerus bangsa dalam mengembangkan teknologi modern untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan. Ilmu matematika melekat erat dengan pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari. Berkembangnya IPTEK yang tidak diimbangi dengan sarana dan prasarana yang memadai di sekolah dan kurangnya kekreatifan guru dalam mengajar menyebabkan prestasi belajar matematika siswa kelas V rata-rata adalah 67 (batas KKM yang ditetapkan sekolah).

Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini adalah apakah model ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar dapat mencapai ketuntasan belajar matematika? apakah ada peningkatan prestasi belajar matematika dengan menggunakan model ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar? dan apakah ada perbedaan prestasi belajar matematika yang menggunakan model ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar dan yang menggunakan model konvensional. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tuntas atau tidaknya prestasi belajar matematika siswa yang menggunakan model ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar, untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan prestasi belajar matematika dengan menggunakan model ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar, dan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan prestasi belajar matematika yang menggunakan model ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar dan yang menggunakan model konvensional.

Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design . Analisis instrumen yang digunakan adalah uji validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis awal yang menggunakan uji normalitas dan uji kesamaan dua rata-rata dan analisis akhir menggunakan uji normalitas dan uji dua pihak.

Berdasarkan hasil analisis data penelitian setelah mendapatkan perlakuan menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika dengan menggunakan model ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar dapat mencapai ketuntasan belajar individu dengan nilai minimal 75 sebesar 85% dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 85%. Pembelajaran yang menggunakan model ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar dapat meningkatkan prestasi belajar matematika yang awalnya memiliki rata-rata nilai 69,55 sehingga menjadi 82,6. Hasil analisis dengan menggunakan uji-t diperoleh nilai

t hitung = 4,036 >t tabel = 2,025 sehingga ada perbedaan rata-rata prestasi belajar matematika yang mendapat pengajaran dengan menggunakan model ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar dengan yang menggunakan model konvensional.

Saran yang dapat peneliti sampaikan hendaknya penelitian ini dapat diterapkan oleh guru di sekolah sebagai kegiatan inovasi pembelajaran.

Kata kunci: model ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar, prestasi belajar matematika.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan diperlukan berbagai keterampilan. Diantaranya adalah keterampilan membelajarkan atau keterampilan mengajar. Keterampilan mengajar merupakan kompetensi profesional yang cukup kompleks sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh.

Ada delapan keterampilan mengajar yang sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, yaitu keterampilan bertanya, membuat variasi, menjelaskan, membuka dan menutup pelajaran, membimbing diskusi, mengelola kelas, mengajar kelompok kecil dan perorangan, serta keterampilan memberikan penguatan (Indiati dan Listyaning Sumardiyani, 2011: 19).

Oleh karena itu, berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penguasaan terhadap keterampilan mengajar tersebut harus utuh dan terintegrasi sehingga diperlukan latihan yang sistematis. Kenyataan yang ada di lapangan, khususnya di SD Negeri Karangtowo, menunjukkan bahwa di dalam suatu kelas ketika proses pembelajaran sedang berlangsung, ada beberapa atau sebagian besar siswa belum belajar sewaktu guru mengajar. Selama proses pembelajaran, seorang guru belum memanfaatkan seluruh potensi keterampilan dirinya dalam mengajar sehingga sebagian besar siswa belum mampu mencapai tingkat kriteria yang dituju. Sebagian siswa belum memahami materi pelajaran Oleh karena itu, berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penguasaan terhadap keterampilan mengajar tersebut harus utuh dan terintegrasi sehingga diperlukan latihan yang sistematis. Kenyataan yang ada di lapangan, khususnya di SD Negeri Karangtowo, menunjukkan bahwa di dalam suatu kelas ketika proses pembelajaran sedang berlangsung, ada beberapa atau sebagian besar siswa belum belajar sewaktu guru mengajar. Selama proses pembelajaran, seorang guru belum memanfaatkan seluruh potensi keterampilan dirinya dalam mengajar sehingga sebagian besar siswa belum mampu mencapai tingkat kriteria yang dituju. Sebagian siswa belum memahami materi pelajaran

Terlebih lagi pada mata pelajaran matematika tentang materi mengidentifikasi berbagai bentuk bangun datar berdasarkan sifat-sifatnya. Pada materi ini, biasanya siswa mengalami kesulitan untuk menyebutkan sifat-sifat bangun datar yang jenisnya beraneka ragam. Selain itu, mayoritas siswa kebingungan dalam menentukan bangun datar yang tepat berdasarkan sifat- sifatnya yang hampir sama dengan sifat bangun datar yang lain. Kompleksnya materi yang harus dikuasai oleh siswa dan cakupannya yang luas, membuat siswa kurang antusias dalam pembelajaran. Apalagi kalau metode yang digunakan guru untuk mengajar hanya ceramah (konvensional) dan mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa). Hal ini tak urung bisa meningkatkan prestasi belajar siswa. Namun, hal ini malah bisa membuat semakin memburuknya pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan sehingga pada akhirnya membuat semakin menurunnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Padahal, mata pelajaran matematika termasuk dalam kategori mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional di SD dan sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk pengaplikasiannya dalam kehidupan (Kepala SD Negeri Karangtowo, Suwarli, S.Pd., M.Si).

Menurut Siti Rofiatun, salah satu guru kelas V di SD Negeri Karangtowo, mengatakan bahwa prestasi belajar siswa SD Negeri Karangtowo khususnya pada mata pelajaran matematika, dari tahun ke tahun mengalami penurunan sedikit demi sedikit (hasil wawancara pada hari Jumat, 23

November 2012). Hal ini bisa dilihat ketika beliau mengadakan kuis di akhir pembelajaran sebelum pulang sekolah untuk siswa di kelas V SD dengan cara bagi siapa yang dapat menyebutkan sifat-sifat dari salah satu bangun datar, maka siswa tersebut boleh pulang terlebih dahulu. Namun, hal ini tidak memacu siswa untuk segera berebut menjawab, tetapi malah guru mereka terlalu lama menunggu jawaban dari siswanya. Selain itu, upaya untuk meningkatkan prestasi siswa kelas V SD Negeri Karangtowo dalam pembelajaran matematika juga sudah dilakukan guru kelas dengan berbagai macam cara, seperti memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan mengemukakan gagasan. Namun demikian, prestasi belajar untuk mata pelajaran matematika khususnya hasil nilai ulangan harian pada materi mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar semester II tahun pelajaran 2011/2012 di kelas V SD Negeri Karangtowo masih dalam kategori dibawah nilai KKM yaitu nilai rata-rata ulangan hariannya adalah 67, padahal KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) di SD Negeri Karangtowo untuk mata pelajaran matematika adalah 68. Sedangkan siswa yang sudah memenuhi ketuntasan belajar hanya 40% dan 60% siswa lainnya belum memenuhi ketuntasan pada ulangan harian mengenai mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Masalah utama yang menjadi pemicu penyebab utama menurunnya prestasi belajar matematika adalah karena berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibarengi dengan berkembangnya kemajuan pendidikan di era reformasi sekarang ini yang kurang diimbangi dengan kelengkapan sarana dan prasarana di sekolah dasar seperti penggunaan LCD dan komputer. Selain itu, guru-guru November 2012). Hal ini bisa dilihat ketika beliau mengadakan kuis di akhir pembelajaran sebelum pulang sekolah untuk siswa di kelas V SD dengan cara bagi siapa yang dapat menyebutkan sifat-sifat dari salah satu bangun datar, maka siswa tersebut boleh pulang terlebih dahulu. Namun, hal ini tidak memacu siswa untuk segera berebut menjawab, tetapi malah guru mereka terlalu lama menunggu jawaban dari siswanya. Selain itu, upaya untuk meningkatkan prestasi siswa kelas V SD Negeri Karangtowo dalam pembelajaran matematika juga sudah dilakukan guru kelas dengan berbagai macam cara, seperti memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan mengemukakan gagasan. Namun demikian, prestasi belajar untuk mata pelajaran matematika khususnya hasil nilai ulangan harian pada materi mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar semester II tahun pelajaran 2011/2012 di kelas V SD Negeri Karangtowo masih dalam kategori dibawah nilai KKM yaitu nilai rata-rata ulangan hariannya adalah 67, padahal KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) di SD Negeri Karangtowo untuk mata pelajaran matematika adalah 68. Sedangkan siswa yang sudah memenuhi ketuntasan belajar hanya 40% dan 60% siswa lainnya belum memenuhi ketuntasan pada ulangan harian mengenai mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Masalah utama yang menjadi pemicu penyebab utama menurunnya prestasi belajar matematika adalah karena berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibarengi dengan berkembangnya kemajuan pendidikan di era reformasi sekarang ini yang kurang diimbangi dengan kelengkapan sarana dan prasarana di sekolah dasar seperti penggunaan LCD dan komputer. Selain itu, guru-guru

Berawal dari kondisi yang ada itulah, guru diharapkan dapat segera mengatasi masalah-masalah dalam pembelajaran. Supaya dampak dari masalah yang timbul itu tidak berlarut dan tidak menjadi masalah yang berkepanjangan. Guru harus segera menciptakan inovasi-inovasi yang mampu mengintegrasi proses pembelajaran matematika yang biasanya membosankan dan membingungkan menjadi suatu pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. Banyak alternatif yang bisa dilakukan oleh guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada pembelajaran matematika. Salah satunya adalah dengan menciptakan model pembelajaran yang dikemas dalam sebuah permainan yang menarik dan bermakna. Berkenaan dengan hal itu, maka dengan memperhatikan berbagai konsep dan teori belajar, dikembangkanlah suatu desain model pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang disebut model desain pembelajaran ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Model pembelajaran ADDIE ini menarik karena desain sistem pembelajarannya memperlihatkan tahapan-tahapan dasar desain sistem pembelajaran yang sederhana dan mudah dipelajari.

Model pembelajaran ADDIE dikembangkan sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh guru sebagai dasar melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik.

Menurut Prawiradilaga (2009: 21) menjelaskan bahwa model pembelajaran ADDIE berisi lima komponen yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Kelima komponen tersebut yaitu: (1) Analysis (analisis); (2) Design (merancang); (3) Development (pengembangan); (4) Implementation (penerapan); (5) Evaluation (evaluasi).

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa seorang guru harus mampu menganalisis semua karakteristik siswa kemudian merancang pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan mampu mengembangkan media serta bahan ajar yang sesuai kemudian menerapkannya ke dalam pembelajaran yang ada serta memberikan evaluasi yang sesuai untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Sehingga penggabungan kelima komponen tersebut, model pembelajaran ADDIE menjadi jawaban dari pertanyaan bagaimana merancang pembelajaran yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasi dan hasil belajar siswa khususnya pada pembelajaran matematika. Model ADDIE ini dipilih sebagai solusi untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran matematika karena di dalam model ini guru diharapkan dapat mengembangkan program dan bahan ajar sesuai kebutuhan siswa dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran inovatif yang ada relevansinya dengan kehidupan mereka, dimana hal ini sesuai dengan pembelajaran matematika yang selalu mengkonseptualkan materi dengan kehidupan sehari-hari dan memberikan penguatan sebagai hasil dari evaluasi.

Model pembelajaran ADDIE akan lebih bermakna lagi apabila penggunaannya dengan menggunakan media atau alat peraga. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media miniatur bangun datar yang merupakan sebuah media yang berbentuk miniatur dan di dalamnya ada sebuah beragam bentuk bangun datar dalam susunan puzzle, dimana dalam menyusun puzzle -nya tersebut siswa harus menyusun pantun yang ada di kartun (kartu pantun) tentang sifat bangun datar dan nama bangun datarnya yang sesuai. Media miniatur bangun datar ini dapat dimanipulasi oleh siswa sesuai tingkat pemahamannya terhadap materi serta membantu siswa lebih mudah mengingat materi tanpa adanya paksaan untuk menghafal materi matematika yang sifatnya kualitatif dan kuantitatif. Karena sifat materi matematika yang kompleks inilah, maka peneliti menggunakan media miniatur bangun datar untuk mengingat materi matematika dengan menciptakan sebuah pantun yang isinya tentang materi matematika yang diajarkan. Dengan demikian, siswa lebih mudah mempelajari materi matematika dan pembelajaran matematika tidak terkesan membosankan. Akhirnya dari rasa tertarik pada pembelajaran matematika akan memotivasi siswa untuk belajar yang selanjutnya akan meningkatkan prestasi belajar siswa.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini juga pernah dilakukan oleh Nurtyaningsari, Avis (2011) dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran ADDIE untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV A SD N Pendem 02 Kecamatan Junrejo Kota Batu ”. Dalam skripsi tersebut disimpulkan bahwa penggunaan model ADDIE dalam Penelitian yang relevan dengan penelitian ini juga pernah dilakukan oleh Nurtyaningsari, Avis (2011) dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran ADDIE untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV A SD N Pendem 02 Kecamatan Junrejo Kota Batu ”. Dalam skripsi tersebut disimpulkan bahwa penggunaan model ADDIE dalam

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006: 147).

Kutipan tersebut dapat dipahami bahwa mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Oleh karena itu, penulis lebih tertarik mengkaji dan memecahkan permasalahan dalam pembelajaran matematika di SD.

Adanya kegiatan inovatif yang digunakan untuk mengantisipasi permasalahan dalam pembelajaran matematika, maka diharapkan siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan. Guru mampu menanamkan pemahaman konsep materi matematika Adanya kegiatan inovatif yang digunakan untuk mengantisipasi permasalahan dalam pembelajaran matematika, maka diharapkan siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan. Guru mampu menanamkan pemahaman konsep materi matematika

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dapat diketahui adanya banyak faktor yang mempengaruhi menurunnya prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas V SD Negeri Karangtowo Tahun 2012, diantaranya adalah:

1. Kurangnya penanaman konsep yang menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi matematika.

2. Sebagian besar siswa belum belajar sewaktu guru mengajar.

3. Minat siswa dalam mengikuti pelajaran matematika masih sangat minim karena kompleksnya materi mengenai sifat-sifat bangun datar.

4. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diimbangi dengan sarana dan prasarana serta fasilitas belajar yang memadai di sekolah serta kurangnya pelatihan pembelajaran untuk para guru.

5. Guru belum menggunakan metode yang inovatif dan kreatif dalam proses pembelajaran.

6. Guru belum menggunakan bantuan media atau alat peraga yang inovatif dan kreatif dalam proses pembelajaran.

7. Banyaknya siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sehingga prestasi belajarnya masih kurang memuaskan.

8. Tujuan pembelajaran belum tercapai secara maksimal.

C. Pembatasan Masalah

Penerapan model pembelajaran ADDIE dengan media miniatur bangun datar sebenarnya dapat dilakukan di semua mata pelajaran. Namun, berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan di atas, maka penulis mempersempit permasalahan dalam pembatasan masalah supaya penelitian yang dilakukan lebih spesifik dan lebih fokus. Sehingga pemasalahan yang hendak dikaji adalah rendahnya prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika kelas V Sekolah Dasar khususnya pada pembahasan materi mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar di SD Negeri Karangtowo Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak tahun pelajaran 2012/2013 yang dibuktikan dengan hasil belajar untuk mata pelajaran matematika khususnya hasil nilai ulangan harian pada materi mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar semester II tahun pelajaran 2011/2012 di kelas V SD Negeri Karangtowo masih dalam kategori dibawah nilai KKM yaitu nilai rata-rata ulangan hariannya adalah 67, padahal KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) di SD Negeri Karangtowo untuk mata pelajaran matematika adalah 68. Prestasi belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dari aspek kognitif yaitu nilai evaluasi siswa dalam proses pembelajaran matematika.

D. Rumusan Masalah

Hal yang menjadi persoalan dalam menciptakan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan adalah pentingnya guru mendesain proses pembelajaran yang bermakna. Sehingga melihat dari Hal yang menjadi persoalan dalam menciptakan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan adalah pentingnya guru mendesain proses pembelajaran yang bermakna. Sehingga melihat dari

1. Apakah model pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar dapat mencapai ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran matematika kelas V SD Negeri Karangtowo Demak tahun pelajaran 2012/2013?

2. Apakah ada peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar pada pembelajaran matematika kelas V SD Negeri Karangtowo Demak tahun pelajaran 2012/2013?

3. Apakah ada perbedaan prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar terhadap prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada pembelajaran matematika kelas V SD Negeri Karangtowo Demak tahun pelajaran 2012/2013?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dapat ditetapkan tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tuntas atau tidaknya model pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran matematika kelas V SD Negeri Karangtowo Demak tahun pelajaran 2012/2013.

2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar pada pembelajaran matematika kelas V SD Negeri Karangtowo Demak tahun pelajaran 2012/2013.

3. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar dengan prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada pembelajaran matematika kelas V SD Negeri Karangtowo Demak tahun pelajaran 2012/2013.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis Jika penerapan model pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran matematika di sekolah dasar, maka penelitian ini dapat dijadikan sebagai landasan teori untuk kegiatan-kegiatan inovasi pembelajaran. Selain itu penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan menambah wawasan bagi pengkajian inovasi pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Kepala Sekolah Manfaat praktis bagi kepala sekolah adalah dapat digunakan sebagai bahan membuat kebijakan dalam rangka meningkatkan mutu proses a. Bagi Kepala Sekolah Manfaat praktis bagi kepala sekolah adalah dapat digunakan sebagai bahan membuat kebijakan dalam rangka meningkatkan mutu proses

b. Bagi Guru Manfaat praktis bagi guru adalah dapat memperoleh keterampilan baru yaitu penggunaan model pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar dalam pembelajaran matematika khususnya dalam pembahasan materi mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas V SD dan dapat digunakan oleh guru-guru di sekolah dasar dalam upaya pengembangan inovasi pembelajaran.

c. Bagi Siswa Manfaat praktis bagi siswa adalah dapat meningkatkan dan membangkitkan minat serta keaktifan belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika dengan cara merangsang kebutuhan berprestasi yang ada dalam diri siswa melalui penggunaan model pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika khususnya dalam pembahasan materi mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar pada kelas V SD.

G. Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 61). Sehubungan dengan teori di atas, maka penelitian ini yang berjudul: “Keefektifan Model Pembelajaran ADDIE Berbantuan Media Miniatur Bangun Datar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri Karangtowo Demak Tahun 2012/2013 ”, perlu kiranya disampaikan jenis variabel-variabelnya untuk menjaga agar tidak sampai terjadi bermacam- macam interpretasi dan untuk memberi kepastian kepada pembaca tentang arah pembahasan dan tujuan yang akan dicapai. Selain itu, agar mampu menjawab permasalahan pada penelitian ini. Definisi operasional variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat) yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Prestasi belajar matematika merupakan hasil yang dicapai oleh siswa dalam pembelajaran matematika karena berubahnya suatu pengetahuan sebagai hasil dari terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya pengetahuan baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau oleh adanya perubahan sementara karena sesuatu hal.

2. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) berbantuan media miniatur bangun datar.

“Model pembelajaran ADDIE terdiri dari lima tahap atau fase yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan dalam kegiatan pembelajaran ”

(Pribadi, 2009: 125). Kelima komponen tersebut yaitu; (1) Analysis (analisis) berhubungan dengan peran guru untuk menganalisis semua kebutuhan dan karakteristik siswa sebelum melakukan pembelajaran; (2) Design (merancang) berhubungan dengan merancang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai; (3) Development (pengembangan) berhubungan dengan kreatifitas guru untuk mengembangkan materi pelajaran sesuai kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan sekitar dan mengembangkan alat peraga atau media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan memudahkan penjelasan materi kepada siswa; (4) Implementation (penerapan) yaitu guru harus menerapkan apa yang sudah direncanakan sebelumnya ke dalam proses pembelajaran yang sesungguhnya di lapangan; (5) Evaluation (evaluasi), dengan memberikan evaluasi yang objektif dan adil serta segera menginformasikan hasil evaluasi akan menjadi motivator siswa untuk meningkatkan prestasi belajar yang ingin dicapai.

Model pembelajaran ADDIE ini akan lebih bermakna kalau penggunaannya dibantu dengan media pembelajaran yang mendukung Model pembelajaran ADDIE ini akan lebih bermakna kalau penggunaannya dibantu dengan media pembelajaran yang mendukung

Media miniatur bangun datar adalah salah satu media yang termasuk jenis media visual tiga dimensi. Media ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra penglihatan dan dapat dimanipulasi oleh siswa sesuai dengan bentuk aslinya. Sehingga media ini mampu meningkatkan tingkat pengetahuan dan kecerdasan anak. Hal ini sesuai dengan pendapat Pribadi

(2009: 34) bahwa “kecerdasan visual-spasial sangat terkait dengan kemampuan seseorang yang memahami sesuatu melalui indra penglihatan dan memvisualisasikan objek”. Media miniatur bangun datar merupakan sebuah media yang berbentuk miniatur bergambar hasil dari rangkaian puzzle bangun datar dan di dalamnya ada rangkaian pantun yang isinya

tentang materi yang diajarkan, dimana kartun (kartu pantun) terdiri dari kartun sampiran berisi sifat-sifat bangun datar dan kartun isi berisi nama bangun datar yang sesuai sifat bangun datar dalam kartun sampiran. Sehingga siswa mampu mengingat materi tanpa adanya tekanan dan mereka belajar dengan menyenangkan serta bermakna. Dengan demikian, diharapkan prestasi belajar mereka juga akan meningkat.

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Prestasi Belajar Siswa

a. Hakikat Prestasi Belajar Siswa Menurut Hamdani (2011: 137) men gemukakan bahwa “prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan”. Jadi, prestasi itu dapat diraih atau dicapai oleh seseorang apabila orang tersebut mampu melakukan suatu kegiatan baik secara individual maupun kelompok. Selain itu, Hamdani (2011: 138) juga menyatakan bahwa “prestasi adalah hasil yang diperoleh dari suatu aktivitas. Sedangkan belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yaitu perubahan tingkah laku”. Jadi, prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku yang dialami oleh seseorang karena akibat dari suatu aktivitas yang dilakukannya.

Menurut Prakosa (Wisanggeni, 2011), “prestasi belajar banyak diartikan sebagai seberapa jauh hasil yang telah dicapai siswa dalam penguasaan tugas-tugas atau materi pelajaran yang diterima dalam jangka waktu tertentu ”. Prestasi belajar pada umumnya dinyatakan dalam angka

atau huruf sehingga dapat dibandingkan dengan satu kriteria. Prestasi atau huruf sehingga dapat dibandingkan dengan satu kriteria. Prestasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Sulistianingsih, 2011) dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan “prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru ”. Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Sedangkan Arifin (2011: 12) berpendapat bahwa “prestasi belajar (achievement) berbeda dengan hasil belajar (learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belaj ar meliputi aspek pembentukan watak siswa”. Jadi, seperti penjelasan tersebut, maka prestasi belajar lebih terpusat pada kemampuan aspek pengetahuan dalam rangka mencapai suatu hasil kerja, sedangkan hasil belajar lebih mengacu kepada aspek afektif sebagai pembentukan watak siswa. Sehingga prestasi belajar siswa sangat penting untuk Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Sulistianingsih, 2011) dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan “prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru ”. Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Sedangkan Arifin (2011: 12) berpendapat bahwa “prestasi belajar (achievement) berbeda dengan hasil belajar (learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belaj ar meliputi aspek pembentukan watak siswa”. Jadi, seperti penjelasan tersebut, maka prestasi belajar lebih terpusat pada kemampuan aspek pengetahuan dalam rangka mencapai suatu hasil kerja, sedangkan hasil belajar lebih mengacu kepada aspek afektif sebagai pembentukan watak siswa. Sehingga prestasi belajar siswa sangat penting untuk

Berdasarkan uraian-uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dari aspek kognitif yang dicapai dari suatu kegiatan belajar atau usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional dan dapat diukur dengan alat atau tes tertentu dan dinyatakan dalam bentuk simbol angka, huruf maupun kalimat. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dan dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembelajaran.

b. Hakikat Prestasi Belajar Matematika Jika berdasarkan kesimpulan di atas menerangkan bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa yang dicapai dari suatu kegiatan belajar atau usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional dan dapat diukur dengan alat atau tes tertentu dan dinyatakan dalam bentuk simbol angka, huruf maupun kalimat. Sedangkan matematika dalam penelitian ini adalah sasaran dari hasil belajar yang ingin ditingkatkan. Maka prestasi belajar matematika merupakan tingkat keberhasilan siswa yang dicapai b. Hakikat Prestasi Belajar Matematika Jika berdasarkan kesimpulan di atas menerangkan bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa yang dicapai dari suatu kegiatan belajar atau usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional dan dapat diukur dengan alat atau tes tertentu dan dinyatakan dalam bentuk simbol angka, huruf maupun kalimat. Sedangkan matematika dalam penelitian ini adalah sasaran dari hasil belajar yang ingin ditingkatkan. Maka prestasi belajar matematika merupakan tingkat keberhasilan siswa yang dicapai

Adapun dalam penelitian ini yang dimaksud prestasi belajar matematika adalah tingkat keberhasilan siswa setelah menempuh proses pembelajaran tentang materi tertentu, yakni tingkat penguasaan yang dapat diukur dengan tes tertentu dan diwujudkan dalam bentuk nilai atau skor. Selain itu, prestasi belajar matematika yang dicapai siswa di sini adalah berupa hasil nilai evaluasi terkait dalam mata pelajaran matematika.

c. Jenis dan Indikator Prestasi Belajar Prestasi belajar pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat dicapai setelah seseorang belajar. Menurut Benjamin S. Bloom (Sulistianingsih, 2011) bahwa “hasil belajar diklasifikasikan ke dalam tiga ranah yaitu: (1) ranah kognitif (cognitive domain); (2) ranah afektif (affective domain) ; dan (3) ranah psikomotor (psychomotor domain) ”. Jadi, prestasi belajar yang dimaksudkan di sini terbagi menjadi tiga ranah yaitu ranah pengetahuan, ranah sikap, dan ranah keterampilan, dimana ketiganya ini saling berkaitan dalam pencapaian tujuan pembelajaran c. Jenis dan Indikator Prestasi Belajar Prestasi belajar pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat dicapai setelah seseorang belajar. Menurut Benjamin S. Bloom (Sulistianingsih, 2011) bahwa “hasil belajar diklasifikasikan ke dalam tiga ranah yaitu: (1) ranah kognitif (cognitive domain); (2) ranah afektif (affective domain) ; dan (3) ranah psikomotor (psychomotor domain) ”. Jadi, prestasi belajar yang dimaksudkan di sini terbagi menjadi tiga ranah yaitu ranah pengetahuan, ranah sikap, dan ranah keterampilan, dimana ketiganya ini saling berkaitan dalam pencapaian tujuan pembelajaran

Pengetahuan dan pemahaman yang mendalam mengenai indikator- indikator prestasi belajar sangat diperlukan ketika seseorang akan menggunakan alat dan kiat evaluasi. Selanjutnya agar lebih mudah dalam memahami hubungan antara jenis-jenis belajar dengan indikator- indikatornya, berikut ini disajikan sebuah tabel yang disajikan dari tabel jenis dan indikator prestasi belajar.

Tabel 1 Jenis dan Indikator Prestasi Belajar

No

Jenis Prestasi Belajar Indikator Prestasi Belajar Ranah cipta (kognitif)

a. Pengetahuan

a. Menguasai materi mengenai identifikasi sifat-

b. Pemahaman sifat bangun datar, seperti persegi, persegi

c. Penerapan panjang, segitiga, layang-layang, belah

d. Analisis (pemeriksaan dan

1 ketupat, trapesium, dan jajar genjang, serta pemilahan secara teliti dan

lingkaran.

sintesis (membuat

b. Memahami konsep sifat masing-masing panduan baru dan utuh) bangun datar sesuai jenisnya.

e. Evaluasi

f. Kreatifitas

2 Ranah rasa (afektif) a. Hasrat untuk mempelajari lebih banyak 2 Ranah rasa (afektif) a. Hasrat untuk mempelajari lebih banyak

b. Apresiasi untuk turut serta mengatasi masalah,

c. Penilaian mendukung upaya yang berkenaan dengan

d. Penerimaan

pengendalian masalah.

e. Organisasi

b. Mendukung pembelajaran dengan menunjukkan minat yang aktif ketika proses pembelajaran dan hasrat untuk mengetahui lebih banyak materi selain yang didapat dari guru.

Ranah karsa (psikomotor) a. Bertanya kepada guru tentang masalah dalam

a. Persepsi pembelajaran, terampil dan dapat menyusun

b. Kesiapan puzzle miniatur bangun datar, dapat

c. Respon terpimpin memberikan contoh yang sesuai dengan

d. Mekanisme masalah dalam kehidupan sehari-hari.

e. Respon

b. Memberikan penjelasan tentang pentingnya

f. Penyesuaian mempelajari materi mengenai sifat-sifat

g. Organisasi

bangun datar.

Sumber: Sudjana (2006: 33)

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Prestasi belajar di sekolah sangat dipengaruhi oleh kemampuan umum kita yang diukur oleh IQ. IQ yang tinggi dapat meramalkan kesuksesan prestasi belajar. Namun demikian pada beberapa kasus, IQ yang tinggi ternyata tidak menjamin kesuksesan seseorang dalam belajar d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Prestasi belajar di sekolah sangat dipengaruhi oleh kemampuan umum kita yang diukur oleh IQ. IQ yang tinggi dapat meramalkan kesuksesan prestasi belajar. Namun demikian pada beberapa kasus, IQ yang tinggi ternyata tidak menjamin kesuksesan seseorang dalam belajar

Menurut Hamdani (2011: 139) menyebutkan bahwa “faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar digolongkan menjadi dua bagian, yaitu: (1) faktor-faktor internal (intern); dan (2) faktor-faktor eksternal (ekstern) ”.

Faktor-faktor internal yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya. Faktor- faktor intern yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang adalah:

1) Kecerdasan atau intelligensi Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Menurut Slameto (Hamdani, 2011: 139) mengatakan bahwa “tingkat kecerdasan

yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat kecerdasan yang rendah”. Semakin tinggi intelligensi seorang siswa,

semakin tinggi pula peluang untuk meraih prestasi yang tinggi.

2) Faktor jasmaniah atau faktor fisiologis Faktor jasmaniah yaitu panca indra yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna, berfungsinya kelenjar yang membawa kelainan tingkah laku.

3) Sikap Sikap yaitu suatu kecenderungan untuk mereaksi terhadap suatu hal, orang, atau benda dengan suka, tidak suka, atau acuh tak acuh. Sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kebiasaan, dan keyakinan.

4) Minat Minat menurut ahli psikologis adalah suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus- menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan, terutama perasaan senang.

5) Bakat Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya.

6) Motivasi Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk 6) Motivasi Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk

Adapun faktor-faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang yang sifatnya berasal dari luar diri seseorang tersebut, baik dari lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar seseorang yaitu:

1) Keadaan lingkungan keluarga Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Tugas utama dalam keluarga bagi pendidikan anak adalah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Perhatian orang tua dapat memberikan motivasi sehingga anak dapat belajar dengan tekun.

2) Keadaan lingkungan sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Oleh karena itu, lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong siswa untuk belajar lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran dan kurikulum.

3) Keadaan lingkungan masyarakat. Pendidikan dasar yang menjadi landasan bagi pengembangan pendidikan di tingkat selanjutnya harus mampu mengembangkan potensi diri siswa dan sikap serta kemampuan dasar yang diperlukan siswa untuk hidup dalam masyarakat, terutama untuk menghadapi perubahan- 3) Keadaan lingkungan masyarakat. Pendidikan dasar yang menjadi landasan bagi pengembangan pendidikan di tingkat selanjutnya harus mampu mengembangkan potensi diri siswa dan sikap serta kemampuan dasar yang diperlukan siswa untuk hidup dalam masyarakat, terutama untuk menghadapi perubahan-

2. Model Pembelajaran ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation ) Berbantuan Media Miniatur Bangun Datar

a. Hakikat Model Pembelajaran ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation ) Menurut Prawiradilaga (2009: 21) mengatakan bahwa “ADDIE muncul pada pertengahan tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda ”. Reiser merumuskan ADDIE dengan menggunakan kata kerja. Revision atau perbaikan terjadi diantara masing-masing fase. Sedangkan Molenda menyatakan bahwa seluruh komponen dengan kata benda. Revisi dapat terjadi terus menerus dalam setiap tahap yang dilalui walaupun tidak dinyatakan dengan jelas. Menurut keduanya fase pertama diawali dengan analysis dan berakhir sampai evaluation, dimana evaluasi ini digunakan untuk analysis tahap berikutnya. Model keduanya adalah sebagai berikut:

revision revision

revision Develop revision

Gambar 1 Model ADDIE Menurut Reiser

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA KONTEN SHAPE AND SPACE BERDASARKAN MODEL RASCH

69 778 11

MODEL KONSELING TRAIT AND FACTOR

0 2 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

2 5 46

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

6 77 70

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

11 75 34

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DI KELAS III SD NEGERI I MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

21 126 83

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKADAN MOTIFBERPRESTASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

8 74 14

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62