25 Hasil penelitian tersebut ternyata bertentangan dengan Pecking Order
Theory yang dikutip oleh Pithaloka 2009:39 menyatakan bahwa semakin besar perusahaan maka kecenderungan menggunakan pendanaan eksternal
juga semakin kecil, artinya perusahaan yang besar cenderung sedikit menggunakan utang. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar mempunyai
resiko kebangkrutan yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil. Perusahaan besar cenderung mendahulukan menggunakan dana internal untuk operasi
perusahaannya dan berhati-hati dalam mengajukan pinjaman kepada pihak ketiga.
2.1.6 Profitabilitas
Profitabilitas mengukur tingkat keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh
laba dari kegitan bisnis yang dilakukannya Ghosh,et. al., 2000:225. Profitabilitas mencakup seluruh pendapatan dan biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan sebagai penggunaan aktiva dan pasiva dalam suatu periode. Investor menggunakan profitabilitas untuk memprediksi seberapa besar
penggunaan nilai atas saham yang dimiliki. Dalam penelitian ini pengukuran terhadap profitabilitas diukur dengan membandingkan laba setelah pajak
dengan total aset.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Setiawan 2008:120
meneliti pengaruh
kepemilikan manajerial,
kepemilikan institusional terhadap kebijakan utang perusahaan pada perusahaan
Universitas Sumatera Utara
26 non manufaktur di bursa efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
secara parsial kepemilikan manajerial dan institusional berpengaruh terhadap kebijakan utang. Namun secara simultan kepemilikan manajerial tidak
berpengaruh terhadap kebijakan utang. Arimoerti 2003:23 juga meneliti mengenai pengaruh struktur kepemilikan terhadap kebijakan utang pada
perusahaan manufaktur yang go public dibursa efek. Hasil penelitian menunjukkan insider ownership, institusional investor, firm size, berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan utang. Shareholder dispersion tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan utang.
Fatmawati 2009:61
pengaruh kepemilikan
manajerial, dividen,
kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, risiko dan struktur asset terhadap kebijakan utang pada perusahaan manufaktur. Hasil penelitian kepemilikan
manajerial, kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, risiko dan struktur asset memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan utang sedangkan dividen
tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan utang. Damayanti 2006:87 analisa pengaruh free cash flow dan struktur kepemilikan saham terhadap
kebijakan utang pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Hasil penelitian free cash flow, rasio MVABVA, dividen yield mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kebijakan utang sedangkan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan utang.
Manan 2004:19 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan utang perusahaan pada industry keuangan yang go public di BEJ TH.1999-2002 sebuah
pendekatan agency theory. Hasil penelitian kepemilikan manajerial, dividen, stock
Universitas Sumatera Utara
27 volatility tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan utang sedangkan
kepemilikan institusi, penyebaran saham, ukuran perusahaan, pertumbuhan, struktur asset, earning volatility berpengaruh signifikan terhadap kebijakan utang.
Kurniati 2007 Pengaruh struktur kepemilikan terhadap kebijakan utang perusahaan studi pada perusahaan textilegarments di bursa efek Jakarta. Hasil
penelitian Secara simultan, variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Secara parsial, kepemilikan institusional, kepemilikan
manjerial, dividen, struktur aset berpengaruh signifikan terhadap kebijakan utang. Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan utang.
2.3 Kerangka Konseptual