B. Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah proses yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dalam proses pendewasaan diri dalam rangka manusia
menjalani hidup. Terdapat beberapa teori belajar, diantaranya yaitu
teori belajar behavioristik , teori belajar kognitif, dan teori belajar kontruktivis. Dari ketiga teori belajar diatas, teori kontruktivis
adalah teori belajar yang sesuai dan banyak diterapkan, karena belajar menurut kontruktivis adalah membangun pengetahuan,
lebih menekankan proses daripada hasil. Udin S. Winataputra, 2008: 6:3.
Salah satu teori yang melandasi pembelajaran kooperative adalah teori konstruktivisme. Menurut Winataputra, dkk 2007:6.7
perspektif konstruktivisme di kelas dilihat sebagai proses “konstruksi” pengetahuan oleh siswa. Perspektif ini mengharuskan
siswa bersikap aktif. Dalam proses ini siswa mengembangkan konsep baru berdasarkan skemata yang telah dimilikinya.
Sebagai sebuah proses, belajar adalah kegiatan membangun pengetahuan, seperti dijelaskan pada pandangan konstruktivistik
Budiningsih 2005: 58, menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses konstruksi pengetahuan. Pembentukan ini harus dilakukan
oleh orang yang belajar. Ia harus aktif melakukan kegiatan, aktif berfikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal
yang sedang dipelajari.
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang sebagai hasil dari pengalaman dan
latihan. Perubahan dari hasil belajar dapat diketahui dari berbagai bentuk, seperti berubahnya pengetahuan, pemahaman, sikap dan
tingkah laku, kecakap an serta kemampuan, Sa’ud, dkk 2006: 3.
Sagala 2010: 37, menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau
pengalaman tertentu. Belajar akan membawa kepada perubahan tingkah laku, kecakapan baru dan merupakan hasil dari usaha yang
disengaja. Robbins dalam Trianto 2009: 15, mendefinisikan belajar
sebagai proses
menciptakan hubungan
antara sesuatu
pengetahuan yang sudah dipahami dan sesuatu pengetahuan yang baru. Dari definisi ini dimensi belajar memuat beberapa
unsur, yaitu: 1 penciptaan hubungan, 2 sesuatu hal pengetahuan yang sudah dipahami, dan 3 sesuatu
pengetahuan yang baru. Jadi dalam makna belajar, disini bukan berangkat dari sesuatu yang benar-benar belum diketahui
nol, tetapi merupakan keterkaitan dari dua pengetahuan yang sudah ada dengan pengetahuan baru.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses membangun pengetahuan atau
konstruksi pengetahuan yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang
lahat nanti. Belajar merupakan suatu proses yang mempunyai tujuan untuk mengubah sikap dan prilaku, menambah pengetahuan,
pemahaman, keterampilan dan kemampuan.