Pemodelan dalam Pendekatan Kontekstual
b. Kekurangan Pemodelan Kekurangan pemodelan pun dapat dirasakan ketika pada proses pelaksanaan
pembelajaran, kekurangan ini sebisa mungkin akan diminimalisasikan. Adapun kekurangan yang dimaksud menurut Uno dalam Mira 2011: 18 sebagai berikut.
1. Sulit memghadirkan seorang model yang ideal untuk seluruh siswa.
2. Derajat validitasnya kurang, siswa tidak dapat melihat atau mengamati
peristiwa yang terkadang tidak terkontrol. 3.
Dalam mengamati model memerlukan pemusatan perhatian, terkadang diabaikan oleh siswa.
4. Memerlukan waktu yang lama.
5. Siswa mudah bosan.
2.4.5 Langkah-Langkah Pemodelan Menurut Yamin 2012: 87 ada empat fase belajar dari model, yaitu 1 fase
perhatian, 2 fase retensi atau pengulangan, 3 fase reproduksi, dan 4 fase motivasi. Fase pertama dalam belajar dari model ialah memperhatikan model.
Pada umumnya, siswa memberikan perhatian pada model yang menarik, berhasil, menimbulkan minat, dan populer. Dalam kelas, model yang menyajikan isyarat-
isyarat yang jelas dan menarik akan memperoleh perhatian dari para siswa sehingga menimbulkan minat dan keinginan meniru model yang ditampilkan.
Fase kedua belajar dengan meniru model adalah retensi. Dalam meniru model, perilaku, kata-kata, nama-nama, atau bayangan yang kuat dari model penting
untuk diulang. Oleh karena itu, retensi terhadap apa yang diamati, misalnya tentang cara melakukan sesuatu, akan memperkuat memori jangka panjang siswa.
Pengulangan ini juga menolong terbentuknya kesesuaian antara perilaku yang
diamati dengan perilaku pengamatnya siswa. Fase ketiga adalah fase reproduksi. Dalam fase ini, bayangan imagery atau kode-kode simbolik verbal dalam
memori membimbing tampilan yang sebenarnya dari perilaku yang baru diperoleh. Pada fase ini guru akan dapat melihat apakah komponen-komponen
suatu urutan perilaku telah dikuasai oleh siswa. Di sinilah pentingnya fase ini. Dengan penampilan perilaku yang diharapkan, guru akan mengetahui berhasil
tidaknya pembelajaran yang dilaksanakan guru. Fase terakhir dari strategi meniru model ini adalah pemotivasian. Dalam fase ini, guru akan memberikan
reinforsemen kepada siswa yang meniru model. Siswa akan berusaha sedapat mungkin meniru model yang ditampilkan karena mereka merasa bahwa dengan
berbuat demikian mereka akan memperoleh respon yang menyenangkan dari gurunya.
Berdasarkan empat fase di atas secara garis besar langkah-langkah pembelajaran
membaca teks berita dengan metode pemodelan adalah sebagai berikut : 1.
Guru menampilkan model 2.
Siswa mengamati model-model 3.
Siswa membentuk kelompok untuk mendiskusikan bagian-bagian teks berita 4.
Siswa berlatih menirukan model membaca teks berita 5.
Siswa tampil membacakan teks berita secara individu