2.2.2 Penerimaan
Penerimaan dalam usahatani merupakan total produksi dikali harga produksi tersebut. Penerimaan tunai dalam usahatani merupakan nilai uang yang
diterima dari penjualan produk usahatani tidak mencakup pinjaman uang serta tidak dihitung nilai produk yang dikonsumsi sendiri Soekartawi, 2011.
2.2.3 Pendapatan
Modal merupakan syarat mutlak untuk berlangsungnya suatu usaha. Dalam ekonomi perusahaan modal yaitu barang ekonomi yang dapat digunakan
untuk mempertahankan atau meningkatkan pendapatan. Pendapatan petani yaitu selisih penerimaan yang didapatkan dengan total biaya yang digunakan dalam
usahatani Suratiyah, 2009. Pendapatan usahatani diperoleh apabila semua biaya yang telah
dikeluarkan dapat ditutupi oleh hasil penjualan dari kegiatan produksi yang telah dilakukan Soekartawi, 1998.
2.2.4 Analisis Finansial
Menurut Kadariah 1999, analisis finansial merupakan analisis suatu proyek yang dilihat dari sudut yang bersifat individual yaitu tidak perlu
diperhatikan dampak dalam lingkup perekonomian yang lebih luas. Hasil total yang diperoleh dari seluruh sumber yang dipakai dalam proyek tersebut perlu
diperhatikan dengan tidak melihat penyedia sumber dan siapa yang menerima hasil proyek.
Analisis finansial adalah studi yang bertujuan sebagai penilaian suatu kegiatan yang dilakukan layak atau tidak layak dilihat dari aspek finansial
Soekartawi, 2006.
2.2.5 Analisis Kelayakan
Analisis kelayakan merupakan penilaian sejauh mana manfaat yang di dapat dari suatu kegiatan usaha dengan tujuan sebagai pertimbangan usaha yang
dilaksanakan diterima atau ditolak Yacob I, 2009. Kelayakan suatu usahatani yang sedang dilaksanakan dapat dikatakan
layak atau tidak layak apabila syarat-syarat berikut ini terpenuhi, yaitu : 1.
RC 1 2.
BC 1
Apabila kriteria diatas sudah terpenuhi maka usaha tersebut layak untuk diusahakan Jumingan, 2011.
Analisis finansial dalam suatu usahatani dapat dilihat dari kriteria perhitungan RC ratio dan BC ratio. Penjelasan dari kriteria yang akan digunakan
yaitu sebagai berikut ini : 1. RC ratio
RC ratio adalah perbandingan antara total penerimaan dengan seluruh biaya yang digunakan pada saat proses produksi sampai hasil. RC ratio yang
semakin besar akan memberikan keuntungan semakin besar juga kepada petani dalam melaksanakan usahataninya Soekartawi, 2005.
2. BC ratio BC ratio merupakan rasio perbandingan keuntungan dengan biaya-biaya
yang digunakan dalam merealisasikan perencanaan pendirian dan mengoperasikan suatu usaha untuk melihat manfaat yang didapat oleh proyek dengan satu rupiah
pengeluaran. Jika nilai BC ratio lebih besar dari satu usaha menguntungkan dan layak untuk dikerjakan. Jika lebih kecil dari satu usaha tidak menguntungkan dan
sebaiknya tidak dilanjutkan Yacob, 2002.
2.2.6 Analisis Break Even Point BEP
Analisis BEP yaitu suatu keadaan perusahaan dalam melakukan kegiatan tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugiaan atau keuntungan
dan kerugiaan sama dengan nol Hanafie, 2010. Kriteria break even point usahatani padi organik :
1. Produksi Kg BEP produksi Kg
2. Penerimaan Rp BEP penerimaan Rp
3. Harga Rpkg BEP harga Rpkg
Suratiyah, 2009. Menurut Muchtar 2010, manfaat analisis BEP membantu dalam
pengambilan keputusan, antara lain : 1.
Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan sehingga tidak mengalami kerugian.
2. Target penjualan yang harus dicapai guna memperoleh keuntungan tertentu.
3. Seberapa jauh berkurangnya penjualan agar tidak menderita kerugian.
2.3 Penelitian Terdahulu