Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Tinjauan Tentang Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan

Tingkatan keberhasilan menurut Djamarah 2005: 107 adalah sebagai berikut: 1. Istimewa atau maksimal : apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa. 2. Baik sekali atau optimal : apabila sebagian besar 76 s.d. 99 bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa. 3. Baik atau minimal : apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60 s.d. 75 saja dikuasai oeh siswa. 4. Kurang : apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60 dikuasai oleh siswa. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat dikatakan bahwa siswa yang berhasil dalam belajar ialah yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran dan mengenal siswa terhadap hasil atau kemajuan belajarnya adalah penting, karena dengan mengetahui hasil-hasil yang sedang dicapai, siswa akan lebih berusaha meningkatkan hasil belajar selanjutnya.

c. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan Civic Education merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan pengetahuan dan sikap terhadap pribadi dan perilaku peserta didik. Peserta didik berasal dari latar belakang kehidupan yang berbeda, baik agama, sosio kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa. Hal ini bertujuan agar warganegara Indonesia menjadi cerdas, terampil, kreatif, dan inovatif serta mempunyai karakter yang khas sebagai bangsa Indonesia yang dilandasi nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Menurut Tim Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah 2006: 11, Pendidikan kewarganegaraan merupakan bidang kajian ilmiah dan program pendidikan di sekolah dan diterima sebagai wahana utama serta esensi pendidikan demokrasi di Indonesia yang dilaksanakan melalui: 1 Civic Intellegence Yaitu kecerdasan dan daya nalar warga negara baik dalam dimensi spiritual, rasional, emosional, mupun sosial. 2 Civic Responsibility Yaitu kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang bertanggung jawab. 3 Civic Particiption Yaitu kemampuan berpartisipasi warga negara atas dasar tanggung jawabnya, baik secara individual, sosial, maupun sebagai pemimpin hari depan. Menurut pendapat S. Sumarsono 2002: 6 “Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha untuk membekali peserta didik dengan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara, agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia”. CICED Center For Indonesian Civic Education dalam Cholisin 2001: 1 mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan kewarganegaraan adalah: Pendidikan Kewarganegaraan merupakan proses transformasi yang membantu membangun masyarakat yang heterogen menjadi satu kesatuan masyarakat Indonesia, mengembangkan warga negara Indonesia yang memiliki pengetahuan dan kepercayaan terhadap Tuhan, memiliki kesadaran yang tinggi terhadap hak dan kewajiban, berkesadaran hukum, memiliki sensitivitas politik, berpartisipasi politik, dan masyarakat madani Civic Society. Salah satu komponen yang masuk kedalam keterampilan kewarganegaraan adalah keterampilan intelektual kewarganegaraan intellectual skill yaitu keterampilan yang berkenaan dengan penguasaan materi pelajaran kewarganegaraan yang meliputi kajian atau pembahasan tentang negara, warganegara, hubungan antara negara dengan warganegaranya, hak dan kewajiban negara dan warganegara, masalah pemerintahan, hukum, politik, moral, dan sebagainya. Sedangkan keterampilan intelektual mengandung arti keterampilan, kemauan, atau kapabilitas manusia yang menyangkut aspek kognitif, bukan aspek gerakan psycomotor fisik atau sikap. Warga negara yang memahami dan menguasai pengetahuan kewarganegaraan serta nilai-nilai kewarganegaraan akan menjadi seorang warga negara yang memiliki rasa percaya diri, kemudian warga negara yang memahami dan menguasai pengetahuan kewarganegaraan akan menjadi seorang warga negara yang berpengetahuan dan berkepribadian. Lebih lanjut Nu’man Soemantri 1976: 20 mendefinisikan pendidikan kewarganegraan sebagai berikut: Pendidikan kewarganegaraan program pendidikan yang yang berinteraksi demokrasi politik yang diperluas dengan sumber- sumber pengetahuan lainnya, pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat dan orang tua, yang kesemuanya itu diproses guna melatih para siswa untuk berpikir kritis, analitis, bersikap, dan bertindak demokratis dalam mempersiapkan hidup demokratis yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan kewarganegaraan sebagai mata pelajaran tidak hanya sekedar menitikberatkan pada pengetahuan koknitif saja melainkan juga pada keterampilan psikomotor siswa, yaitu berupa keterampilan berpikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak positif sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

d. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan

Dokumen yang terkait

KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

4 28 79

PENGARUH KARAKTERISTIK GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP SIKAP SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS XI SMA NEGERI 2 GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TP 2012/2013

2 31 84

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VII SMP NEGERI 1 PENENGAHAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 67

PENGARUH BUDAYA MEMBACA DAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 14 79

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 BUMI AGUNG LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 3 90

PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN NILAI KEJUJURAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATI AGUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

3 22 62

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TP 2012/2013

0 8 56

PENGARUH KEMANDIRIAN DAN SIKAP BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PUNGGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

6 71 68

PENGARUH LATIHAN OUTBOND DENGAN PERMAINAN SEPAKBOLA TERHADAP PENINGKATAN KOHESIVITAS KELAS VIII SMP NEGERI 2 JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN

1 12 65