16
hasil yang dimiliki peserta didik dan dapat ditunjukkan pada dunia nyata. Sedangkan Komalasari 2011:148 berpendapat bahwa peneliaian autentik
adalah suatu penilaian belajar yang merujuk pada situasi atau konteks “dunia nyata”, yang memerlukan berbagai macam pendekatan untuk
memecahkan masalah yang memberikan kemungkinan bahwa satu masalah bisa mempunyai lebih dari satu macam pemecahan.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran di kelas III sekolah dasar menggunakan sebuah pendekatan
ilmiah yang didalamnya diterapkan konsep pembelajaran tematik yang menghubungkan suatu pokok bahasan dengan pokok bahasan lain baik
inter maupun antar mata pelajaran yang melibatkan berbagai aspek perkembangan sehingga menghasilkan pembelajaran yang bermakna yang
diukur dengan penilaian yang sebenarnya atau autentik.
4. Hasil Belajar
Belajar identik dengan pencapaian hasil belajar. Menurut Surpijono 2011: 7 hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan
bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, pembelajaran
yang dikategorikan oleh para pakar pendidikan
sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara terpisah, melainkan komprehensif, sehingga hasil belajar meliputi berbagai aspek
perkembangan. Pendapat yang tidak jauh berbeda dikemukakan oleh Kunandar
2013:62 bahwa hasil belajar adalah kompetensi atau kemampuan
17
tertentu baik kognitif, afektif maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar.
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik dalam
berbagai aspek kognitif, afektif, psikomotor dan kompetensi setelah adanya proses belajar. Ketiga aspek tersebut saling berkesinambungan,
aspek kognitif merupakan dasar atau modal dalam pembentukan aspek afektif dan psikomotor.
B. Kinerja Guru Profesional 1. Pengertian Kinerja Guru
Guru yang profesional merupakan faktor penentu proses pendidikan yang berkualitas. Untuk dapat menjadi guru yang profesional, guru harus
dapat mengaktualisasikan dirinya. Hal ini berguna untuk menunjang kinerjanya. Menurut Rusman 2012: 50 kinerja adalah performance atau
unjuk kerja yang dapat diartikan prestasi kerja atau pelaksanaan kerja atau hasil unjuk kerja. Sedangkan menurut August W. Smith Rusman, 2012:
50 kinerja adalah hasil dari suatu proses yang dilakukan manusia. Lebih lanjut Rusman 2012: 50 mengemukakan bahwa kinerja merupakan suatu
wujud perilaku seorang atau organisasi dengan orientasi prestasi. Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku yang dimaksud adalah
kegiatan guru dalam proses pembelajaran yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan menilai hasil belajar.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja guru profesional merupakan wujud
perilaku guru dalam