24
C. Metode Praktikum
Mempelajari IPA akan lebih baik jika didukung dengan adanya suatu kegiatan praktikum yang dilakukan di laboratorium. Fungsi dari metode praktikum me-
rupakan penunjang kegiatan proses belajar untuk menemukan prinsip tertentu atau menjelaskan tentang prinsip-prinsip yang dikembangkan. Fungsi dari laboratori-
um tidak diartikan sebagai tempat untuk kegiatan belajar mengajar yang sekedar untuk mengecek atau mencocokkan kebenaran teori yang telah dijelaskan di kelas,
tetapi juga harus dapat menyebabkan proses inkuiri berkembang. Deboer 1991 menyatakan bahwa telah lama para pendidik berpandangan bahwa
kegiatan praktikum merupakan bagian yang penting dalam pembelajaran sains, yang memberi kesempatan seseorang memperoleh pengetahuan melalui kegiatan
berbuat dan berpikir, bekerja dalam kelompok serta mengkomunikasikan hasil percobaan sebagai salah satu sarana untuk mengaktualisasikan dirinya. Arifin
2003 menyatakan bahwa kegiatan praktikum berfungsi sebagai penunjang kegi- atan proses belajar untuk menemukan prinsip tertentu atau untuk menjelaskan
prinsip-prinsip yang dikembangkan. Kegiatan praktikum merupakan suatu bentuk pembelajaran yang melibatkan peserta didik bekerja dengan benda-benda, bahan-
bahan dan peralatan laboratorium, baik secara perorangan maupun kelompok. Hodson Lestari, 2008 menyatakan bahwa dalam kaitannya dalam belajar kegiat-
an praktikum diperlukan agar siswa memperoleh pengalaman belajar konkrit dan sebagai salah satu sarana mengkonfrontasikan miskonsepsi yang dimiliki siswa,
dalam usahanya mengkonstruksi pengetahuan baru. Melalui percobaan dalam suatu praktikum memberikan kesempatan siswa untuk memperoleh pengetahuan
25 peristiwa, proposisi, imaginasi, keterampilan berpikir dan keterampilan motorik.
Dengan pengalaman sendiri, seseorang akan memperoleh memory of event, suatu gambaran pengalaman yang memiliki efek jangka panjang.
Pabelon dan Mendoza dalam Hartini 2008 menyatakan bahwa praktikum atau
kerja laboratorium memiliki tujuan kognitif, psikomotor dan afektif. Tujuan kog- nitif meliputi: mempromosikan pengembangan intelektual, meningkatkan belajar
konsep-konsep ilmiah, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, me- ngembangkan berpikir kreatif, meningkatkan pemahaman sains dan metode ilmi-
ah. Tujuan psikomotor praktik atau prosedural meliputi: mengembangkan kete- rampilan-keterampilan dalam penilaian investigasi ilmiah, menganalisis temuan
data, mengembangkan keterampilan-keterampilan dalam berkomunikasi, dan ke- terampilan dalam bekerja dengan yang lain. Tujuan afektif meliputi: meningkat-
kan sikap ilmiah, mempromosikan persepsi-persepsi positif untuk memahami dan mempengaruhi lingkungan.
Keuntungan penggunaan metode praktikum menurut Arifin Aprilianti, 2009
antara lain: 1.
Dapat memberikan gambaran yang konkrit tentang suatu peristiwa. 2.
Siswa dapat mengamati proses. 3.
Siswa dapat mengembangkan keterampilan inkuiri. 4.
Siswa dapat mengembangkan sikap ilmiah. 5.
Membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran lebih efektif dan efisien.
26
D. Penilaian Kinerja