Appendectomy sebagai Penanganan Definitif Appendicitis

II.10 Appendectomy sebagai Penanganan Definitif Appendicitis

Untuk mencapai apendiks ada tiga cara yang secara operatif mempunyai keuntungan dan kerugian, yaitu : a. Insisi menurut Mc Burney grid iron incision muscle splitting incision. Sayatan dilakukan pada garis tegak lurus pada garis yang menghubungkan spinailiaka anterior superior SIAS dengan umbilicus pada batas sepertiga lateral titik McBurney. Sayatan ini mengenai kutis, subkutis dan fasia. Otot- otot dinding perut dibelah secara tumpul menurut arah serabutnya. Setelah itu akan tampak peritoneum parietal mengkilat dan berwarna biru keabu-abuan yang disayat secukupnya untuk meluksasi sekum. Sekum dikenali dari ukurannya yang besar dan mengkilat dan lebih kelabuputih,mempunyai haustrae dan teania coli, sedangkan ileum lebih kecil, lebih merah dan tidak mempunyai haustrae atau taenia coli. Basis apendiks dicari pada pertemuan ketiga taenia coli. Teknik inilah yang paling sering dikerjakan karena keuntungannya tidak terjadi benjolan dan tidak mungkin terjadi herniasi, trauma operasi minimum pada alat-alat tubuh, dan masa istirahat pasca bedah lebih pendek karena masa penyembuhannya lebih cepat. Kerugiannya adalah lapangan operasi terbatas, sulit diperluas, dan waktu operasi lebih lama. Lapangan operasi dapat diperluas dengan memotong secara tajam. b. Insisi menurut Roux muscle cutting incision Lokasi dan arah sayatan sama dengan Mc Burney, hanya sayatannya langsung menembus otot dinding perut tanpa memperdulikan arah serabut sampai tampak peritoneum. Keuntungannya adalah lapangan operasi lebih luas, mudah diperluas, sederhana, dan mudah.Sedangkan kerugiannya adalah diagnosis yang harus tepat sehingga lokasi dapat dipastikan, lebih banyak memotong saraf dan pembuluh darah sehingga perdarahan menjadi lebih banyak, masa istirahat pasca bedah lebih sering terjadi, kadang-kadang ada hematoma yang terinfeksi, dan masa penyembuhan lebih lama. c. Insisi pararektal Dilakukan sayatan pada garis batas lateral m.rektus abdominis dekstra secara vertikal dari kranial ke kaudal sepanjang 10cm. Keuntungannya, teknik ini dapat dipakai pada kasus-kasus apendiks yang belum pasti dan kalau perlu sayatan dapat diperpanjang dengan mudah. Sedangkan kerugiannya, sayatan ini tidak langsung mengarah ke apendiksatau sekum, kemungkinan memotong saraf dan pembuluh darah lebih besar, dan untuk menutup luka operasi diperlukan jahitan penunjang. Setelah peritoneum dibuka dengan retractor, maka basis apendiks dapat dicari pada pertemuan tiga taenia koli. Untuk membebaskannya dari mesoapendiks ada dua cara yangdapat dipakai sesuai dengan situasi dan kondisi, yaitu : 1. Apendektomi secara biasa, bila kita mulai dari apeks ke basis apendiks untuk memotong mesoapendiks. Ini dilakukan pada apendiks yang tergantung bebas padasekum atau bila puncak apendiks mudah ditemukan. 2. Apendektomi secara retrograde, bila kita memotong mesoapendiks dari basis ke arahpuncak. Ini dilakukan pada apendiks yang letaknya sulit, misalnya retrosekal, atau puncaknya sukar dicapai karena tersembunyi, misalnya karena terjadi perlengketan dengan sekitarnya. Teknik Apendektomi Mc Burney : 1. Pasien berbaring telentang dalam anestesi umum atau regional. Kemudian dilakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada perut kanan bawah 2. Dibuat sayatan menurut Mc Burney sepanjang kurang lebih 10 cm dan otot-otot dindingperut dibelah secara tumpul menurut arah serabutnya, berturut-turut m rektus abdominis eksternus, m. abdominis internus, m transversus abdominis, sampai akhirnya tampak peritoneum. 3. Peritoneum disayat sehingga cukup lebar untuk eksplorasi. 4. Sekum beserta apendiks diluksasi keluar. 5. Mesoapendiks dibebaskan dan dipotong dari apendiks secara biasa, dari puncak ke arah basis. 6. Semua perdarahan dirawat. 7. Disiapkan tabakzaaknad mengelilingi basis apendiks, basis apendiks kemudian dijahit dengan catgut. 8. Dilakukan pemotongan apendiks apikal dari jahitan tersebut. 9. Ujung apendiks dioleskan betadin. 10. Jahitan tabazaaknad disimpulkan dan Mesoapendiks diikat. 11. Dilakukan pemeriksaan terhadap rongga peritoneum dan alat-alat di dalamnya, semua perdarahan dirawat. 12. Sekum dikembalikan ke dalam abdomen. 13. Peritoneum ini dijahit jelujur dengan chromic catgut dan otot-otot dikembalikan 14. Dinding perut ditutupdijahit lapis demi lapis. 15. Luka operasi dibersihkan dan ditutup dengan kasa steril Gambar 7. Appendectomy secara Singkat

II.11 Pasca Operasi Komplikasi Appendicitis