Osteoporosis Yoko Irawan, S.Ked 406080079
massa tulang kortikal yang lebih rendah. Disamping itu, penurunan massa tulang trabekular pada pria lebih bersifat penipisan daripada
perforasi, sehingga arsitektur tulang masih bisa dipertahankan.
3. Diet ketat untuk menurunkan berat badan sampai menyebabkan terhentinya haid.
4. Menderita penyakit kronis.
Resiko terkena osteoporosis meningkat pada penderita diabetes, hipertiroidisme. Penggunaan obat-obatan tertentu berjangka panjang
seperti penggunaan steroid untuk menangani asma dan arthritis, obat anti kejang juga dapat meningkatkan resiko terkena osteoporosis
5. Makanan yang kurang kalsium dan vitamin D.
Selain dibutuhkan oleh sel tubuh, kalsium juga dibutuhkan untuk mencegah rapuhnya tulang. Untuk menjaga keseimbangan kalsium darah,
dibutuhkan hormon paratiroid PTH, vitamin D, dan kalsitonin. Yang juga berperan pada metabolisme kalsium di tulang antara lain hormon
estrogen, hormon androgen, kadar kalsium, fosfat, usia. Vitamin D dibutuhkan dalam penyerapan kalsium di usus. Dengan
bertambahnya usia, penyerapan kalsium di usus akan terganggu karena berkurangnya vitamin D dan enzim pencernaan laktase, rendahnya
pengeluaran asam lambung, dan berkurangnya kemampuan usus mengangkut kalsium.
Berkurangnya kadar kalsium darah di usia lanjut akan mengakibatkan naiknya kadar hormon paratiroid sehingga tulang melepaskan kalsium
agar kadar kalsium darah tetap normal. Selanjutnya terjadi proses penipisan massa tulang dan terjadi osteoporosis.
6. Rokok, alkohol, kopi, garam dan minuman ringan.
Merokok, terutama pada perempuan yang sudah dimulai sejak remaja, akan menurunkan kadar estrogen di dalam darah sehingga pencapaian
densitas puncak tulang akan berkurang, menopause terjadi lebih dini, dan terganggunya penggunaan obat pengganti hormon.
Merokok dan minum alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan resiko osteoporosis dua kali lipat.
Kafein akan meningkatkan pembuangan kalsium melalui urin. Makanan yang diasinkan juga dapat mempercepat timbulnya rapuh tulang. Dalam
minuman ringan soft drinks terdapat kandungan fosfat. Tingginya asupan fosfat akan menyebabkan ratio fosfat-kalsium yang abnormal.
Bila ratio menjadi 1 : 6 maka resiko terjadinya osteoporosis dan hiperparatiroid akan meningkat. Namun, bila konsumsi kalsiumnya
cukup, osteoporosis tidak akan terjadi.
7. Asupan protein berlebih.
Kekurangan protein akan mengganggu proses pertumbuhan anak karena berkurangnya pembentukan tulang kortikal dan tidak tercapainya puncak
massa tulang.
8. Obat-obatan.
Penggunaan steroid akan mengeluarkan kalsium dari tulang, mempercepat terjadinya osteoporosis pada perempuan serta menghambat
pertumbuhan tulang pada balita dan remaja. Idealnya, penggunaan
Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 26 Januari 2009– 28 Februari 2009
107
Osteoporosis Yoko Irawan, S.Ked 406080079
steroid selama 2 bulan atau lebih perlu dilakukan pemeriksaan densitas mineral tulang karena resikonya tinggi terhadap terjadinya fraktur
osteoporotik. Beberapa obat yang dapat menyebabkan rapuhnya tulang adalah hormon
kelenjar gondok, obat antikonvulsan, heparin, antasida yang mengandung alumunium, obat kanker, obat TBC, diuretik dan tetrasiklin.
9. Gaya hidup inaktif.