Osteoporosis Yoko Irawan, S.Ked 406080079
Ikan Teri kering
Rebon Teri segar
Sarden kalengan dg tulang 1200
769 500
354
Sayuran Daun papaya
Bayam Sawi
Brokoli 353
267 220
110
Kacang-kacangan dan hasil olahannya
Kacang panjang Susu kedelai 250 ml
Tempe Tahu
347 250
129 124
Serealia Jali
Havermut 213
53 Sumber: Wolf AD, Dixon AJ. Osteoporosis: A Clinical Guide, 2
nd
ed, Martin Dunitz, London 1998; Daftar Komposisi Bahan Makanan, Direktorat Gizi
Departemen Kesehatan RI, Penerbit Bhratara, Jakarta 1996.
6. Vitamin D
Peran utama vitamin D adalah meningkatkan efisiensi penyerapan kalsium di dalam usus. Pada orang tua persediaan vitamin D
dalam tubuh biasanya makin menipis. Hal ini terjadi karena kurangnya paparan terhadap sinar matahari dan produksi kalsitriol 1,25
dihidroksikolekalsiferol di ginjal inadekuat.
Kalsitriol dibutuhkan dalam proses pematangan osteoclast. Pada keadaan defisiensi vitamin D, proses mineralisasi tulang akan terganggu.
Dengan penambahan vitamin D akan memulihkan pembentukan tulang. Kalsitriol merangsang sintesa dari osteokalsin serta protein pengikat
kalsium pada matrix tulang.
Kebutuhan vitamin D sehari yang dianjurkan adalah 400-800 IU per hari. Sebuah studi terhadap 3000 wanita menunjukkan pemberian
vitamin D 800 IU dan kalsium 1200 mg menurunkan resiko fraktur non- vertebra dan fraktur tulang panggul sebesar 25.
Vitamin D diindikasikan pada orang-orang tua yang tinggal di Panti Werda yang kurang terpapar sinar matahari, tetapi tidak
diindikasikan pada populasi Asia yang banyak terpapar sinar matahari.
7. Diuretik Golongan Thiazide
Walaupun bukan merupakan antiresorpsi yang utama, thiazide dapat mengurangi ekskresi kalsium urine sehingga dapat mengurangi
kehilangan massa tulang pada pasien hiperkalsemia.
B. Bone Forming Agents 1. Fluor
Natrium fluorida meningkatkan massa tulang dengan merangsang aktivitas osteoblast. Dengan pemberian 30-60 mg per hari,
fluor akan dapat meningkatkan densitas mineral tulang vertebrae. Namun demikian, insiden fraktur juga meningkat pada orang-orang yang
Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 26 Januari 2009– 28 Februari 2009
122
Osteoporosis Yoko Irawan, S.Ked 406080079
menerima suplemen fluor tersebut. Setelah diselidiki, ternyata dosis yang digunakan terlalu tinggi, yaitu 75 mg per hari. Hal ini mengakibatkan
kekuatan tulang menurun sehingga mempermudah terjadinya resiko fraktur. Sebuah studi menunjukkan pemberian fluor tanpa suplemen
kalsium akan menyebabkan osteomalacia. Tetapi pemberian fluor disertai suplemen kalsium yang adekuat akan meningkatkan keseimbangan
kalsium, meningkatkan mineral tulang, serta meningkatkan volume tulang trabekular. Efek samping yang dapat terjadi pada pemberian fluor
adalah mual-muntah, atralgia, arthritis. Efek samping ini akan berkurang pada pemberian bersama makanan. Saat ini fluor belum disetujui FDA
untuk pengobatan osteoporosis.
2. Androgen
Defisiensi testosteron merupakan penyebab utama osteoporosis pada pria dan merupakan terapi pengganti yang secara signifikan akan
meningkatkan massa tulang. Pemberian jangka panjang pada wanita dengan osteoporosis akan meningkatkan massa tulang. Namun
penggunaannya dibatasi karena efek virilisasi.
3. Hormon Paratiroid
Aksi utama hormon ini adalah merangsang osteoblast, walaupun terdapat juga aksi peningkatan resorpsi tulang. PTH
memberikan efek anabolik pada tulang trabekular, tapi juga menyebabkan efek pengurangan tulang kortikal. Karena terapi PTH meningkatkan
turnover tulang, baik formasi maupun resorpsi, sebaiknya pasien juga diberi antiresorpsi, seperti estrogen dan bifosfonat. Dengan demikian efek
formasi tulang PTH akan lebih besar dari efek resorpsinya.
Daftar obat osteoporosis yang ada di Indonesia Kelompok
Nama generik Nama
dagang Kemasan
Dosis
Bifosfonat Risedronat
Actonel Tablet, 35mg
Osteoporosis: 35mg, seminggu
sekali Alendronat
Alovel Osteofar
Voroste Nichospor
Tablet 10mg Osteoporosis:
10mghari setiap hari
Pamidronat Aredia
Vial 15mg10ml,
30mg10ml, 60mg5ml
Hiperkalsemia akibat keganasan,
osteolisis akibat keganasan: 60-
90mg, per-drip selama 4 jam
Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 26 Januari 2009– 28 Februari 2009
123
Osteoporosis Yoko Irawan, S.Ked 406080079
Klodronat Bonefos
Ostac Vial
300mg5ml Hiperkalsemia
akibat keganasan, osteolisis akibat
keganasan: 300mghari, per-
drip selama 2 jam, 5 hari berturut-
turut
Zoledronat Zometa
Vial 4mg Hiperkalsemia
akibat keganasan: 4mg
per-drip dalam 15 menit,
dapat diulang dalam waktu 7
hari. Metafisis tulang: 4mg per-
drip dalam 15 menit, tiap 3-4
minggu sekali.
SERMs Raloksifen
Evista Tab, 60mg
Osteoporosis: 60mghari setiap
hari Kalsitonin
Kalsitonin Miacalcic
Amp, 50mgml,
100mgml Nasal spray
200 IUdosis Osteoporosis: 200
IU Nasal
sprayhari Hormon seks Estrogen
terkonjugasi alamiah Premarin
Tab, 0,3mg, 0,625mg,
1,25mg Sindrom defisiensi
estrogen: 0,3- 1,25mghari.
Osteoporosis: 0,625-1,25mghari
dikombinasi dengan MPA 2,5-5
hari.
Medroksiprogestero n asetat MPA
Provera Tab 2,5mg,
20mg 2,5-5mghari
sebagai kombinasi dengan estrogen
Testosteron undecanoate
Andriol Tablet 40 mg
Hipogonadisme, osteoporosis
akibat defisiensi androgen: 120-
160mghari selama
2-3 minggu,
dilanjutkan dosis pemeliharaan 40-
120mghari
Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 26 Januari 2009– 28 Februari 2009
124
Osteoporosis Yoko Irawan, S.Ked 406080079
Kombinasi testosterone
propionate, testosterone fenilpro-
pionat, testosterone dekanoat
Sustanon “250”
Vial, 250mgml
Hipogonadisme, osteoporosis
akibat defisiensi androgen: 1ml IM,
3-4 minggu sekali
Vitamin D Kalsitriol
Rocaltrol Kolkatriol
Softcap, 0,25mg
Osteoporosis, osteodistrofi renal,
hiper- paratiroidisme,
refractory rickets: 0,25mcg,
1- 2kalihari
Alfakalsidol One-alpha
Kapsul 0,25mg,
1,0mg Hipokalsemia,
osteodistrofi renal: 1,0mcghari
Kalsium Kalsium karbonat
Bubuk Suplementasi
kalsium: 500mg, 2-3kali perhari
Kalsium hidrogenfosfat
Dumocalcin Tablet, 500
mg Suplementasi
kalsium: 1 tablet, 2-3kali perhari
Pembedahan
Pembedahan pada penderita osteoporosis dilakukan bila terjadi fraktur, terutama fraktur panggul. Beberapa prinsip yang harus
diperhatikan pada terapi bedah penderita osteoporosis adalah : 1. Penderita osteoporosis usia lanjut dengan fraktur, bila diperlukan
tindakan bedah, sebaiknya segera dilakukan sehingga dapat dihindari imobilisasi lama dan komplikasi fraktur yang lebih lanjut.
2. Tujuan terapi bedah adalah untuk mendapatkan fiksasi yang stabil, sehingga mobilisasi penderita dapat dilakukan sedini mungkin.
3. Asupan kalsium tetap harus diperhatikan pada penderita yang menjalani tindakan bedah sehingga mineralisasi callus menjadi
sempurna. 4. Walaupun telah dilakukan tindakan bedah, pengobatan
medikamentosa osteoporosis dengan bifosfonat atau raloksifen, atau terapi pengganti hormonal, maupun kalsitonin tetap harus diberikan.
Evaluasi hasil pengobatan
Evaluasi hasil pengobatan dapat dilakukan dengan mengulang pemeriksaan densitometri setelah 1-2 tahun pengobatan dan dinilai peningkatan densitasnya. Bila
dalam waktu 1 tahun tidak terjadi peningkatan maupun penurunan densitas massa tulang, maka pengobatan sudah dianggap berhasil, karena resorpsi tulang sudah
dapat ditekan.
Selain mengulang pemeriksaan densitas massa tulang, maka pemeriksaan petanda biokimia tulang juga dapat digunakan untuk evaluasi pengobatan.
Penggunaan petanda biokimia tulang dapat menilai hasil terapi lebih cepat yaitu
Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 26 Januari 2009– 28 Februari 2009
125
Osteoporosis Yoko Irawan, S.Ked 406080079
dalam waktu 3-4 bulan setelah pengobatan. Yang dinilai adalah penurunan kadar berbagai petanda resorpsi dan formasi tulang.
VII. PENCEGAHAN
Pencegahan osteoporosis dapat dibagi tiga bagian :
1. Pencegahan Primer
Upaya terbaik ini paling murah dan mudah, antara lain caranya: -
Mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium, seperti sayuran hijau, jeruk, sitrun, makanan laut.
- Melakukan latihan fisik dengan unsur pembebanan pada anggota gerak
dan penekanan pada tulang, misalnya jalan kaki, jogging, aerobik. Latihan yang berlebihan tidak dianjurkan karena bisa mengganggu
menstruasi.
1.A. Latihan Pencegahan Osteoporosis
Panduan Diagnosis dan Pengelolaan Osteoporosis tahun 2005 mendefinisikan osteoporosis sebagai penyakit tulang sistemik yang
ditandai oleh penurunan densitas massa tulang dan perburukan mikroarsitektur tulang hingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
Disabilitas yang berujung pada penurunan aktivitas fisik seorang lanjut usia harus segera diatasi. Fisioterapi memberikan latihan-latihan yang
seimbang dan sesuai dengan keadaan fisik seorang lanjut usia. Beberapa hal harus diperhatikan oleh fisioterapis dalam latihan fisik terhadap seorang
lanjut usia dengan resiko osteoporosis yaitu :
Latihan harus bersifat menumpu pada berat badan.
Latihan harus dinamis dan melibatkan banyak otot.
Latihan harus rutin.
Latihan harus bersifat aerobik. Sementara itu terdapat hal-hal yang harus dihindari dalam latihan fisik
terhadap seorang lanjut usia, yaitu : 1. Latihan dengan pembebanan berat pada tulang belakang seperti lari
atau high impact aerobic. 2. Latihan dengan gerakan fleksi tiba-tiba pada vertebra.
3. Latihan dengan gerakan abduksi atau adduksi disertai beban. 4. Latihan di tempat yang tidak rata, becek atau licin.
5. Latihan fisik seperti: sit-up, menyentuh jari kaki pada posisi berdiri
atau duduk dengan posisi membungkuk. Contoh dari latihan fisik untuk mencegah osteoporosis adalah sebagai
berikut :
Latihan Fisik Pencegahan Osteoporosis N
O
. K
ETERANGAN
G
AMBARAN
1. Tujuan: mencegah terjadinya kifosis dan
menguatkan otot-otot punggung. Gerakan: duduk tegak, bersandar pada
Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 26 Januari 2009– 28 Februari 2009
126