25
5. Menulis Cerita Pendek dengan Strategi Episodic Mapping
Menulis cerpen pada hakikatnya merujuk pada kegiatan mengarang. Cerpen merupakan tulisan kreatif yang penulisannya dipengaruhi oleh hasil
rekaan atau imajinasi pengarang Sayuti, 2009: 6. Kegiatan menulis cerpen tidak terlepas dari proses menemukan konflik, menceritakan pengalaman dan
menghadirikan pengalaman itu sendiri melalui isinya. Menceritakan
pengalaman berarti
narasi, yang
sifatnya hanya
memberitahukan dan memberi informasi, sedangkan menghadirkan pengalaman berarti menghidupkan kejadian kembali secara utuh. Agar dapat menulis cerpen
dengan baik, perlu adanya latihan-latihan, membaca karya-karya sastra, berusaha menambah pengetahuan dan pengalaman, mempunyai kecakapan menulis, dan
mempunyai disiplin untuk terus menulis secara tetap Sumardjo, 2007: 42. Selain itu, seorang penulis juga harus memperhatikan unsur-unsur pembangun cerpen
dan jalinan cerita haruslah disusun dengan menarik dan memperhatikan urutan waktu serta mengandung tokoh yang mengalami suatu peristiwa. Untuk dapat
menulis cerpen dengan baik penulis harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang cerpen. Salah satunya dengan strategi
p iso
d ic
a p
p in
g yaitu strategi
yang mengajarkan pengetahuan tentang struktur teks, untuk memperoleh kemampuan mengikuti struktur utama dalam sebuah cerita, seperti setting tempat
dan kapan, jalan cerita atau plot, tema, masalah dan pemecahan masalah. Dengan mengikuti struktur utama dalam sebuah cerita pendek,
siswa mampu
mengembangkan ide yang akan ditulis karena lebih tervisualisasikan kerangka
26 cerpen dan imajinasi siswa lebih terarah sehingga tulisan tidak monoton bernarasi
atau menceritakan saja tetapi cerpen lebih dikemas dengan beberapa unsur cerita pendek yang membuat tulisan lebih menarik.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ismi Septiana dengan judul Keefektifan Penggunaan Media Peta Konsep Pohon Jaringan pada
Pembelajaran Menulis Cerpen dikelas X SMA N 1 Mojotengah Kabupaten Wonosobo yang ditulis oleh Ismi Septiana pada tahun 2011. Penelitian
membuktikan bahwa keterampilan menulis cerpen siswa meningkat setelah menggunakan media peta konsep pohon jaringan. Hasil penelitian menunjukkan
perbedaan yang signifikan pada skor tes akhir kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Pada kelompok kontrol terdapat 7 siswa yang mendapat
skor rendah, 15 siswa mendapat skor sedang dan 12 siswa mendapat skor tinggi, pada eksperimen tidak ada siswa yang mendapat skor rendah, 14 siswa mendapat
skor sedang dan 20 siswa mendapatkan skor tinggi. Hasil uji-t skor pretest dan posttest kelompok eksperimen t hitung sebesar 8,656 dengan df 33 dan t tabel
1,697 pada taraf signifikansi 5 hal tersebut menunjukkan bahwa media peta konsep pohon jaringan efektif digunakan pada pembelajaran menulis cerpen
karena nilai t hitung -8,656 -1,697. Peneltian ini relevan dengan penelitian yang peneliti lakukan karena sama-
sama menggunakan kemampuan menulis cerpen sebagai objek peneliti selain itu kedua penelitian ini sama-sama menggunakan unsur cerita yaitu unsur