siswa menulis narasi ekspositoris. Tes akan dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan. Tes yang pertama kali dilakukan
sebelum perlakuan biasa disebut dengan prates. Prates berfungsi untuk mengukur kemampuan awal siswa dalam menulis narasi ekspositoris. Setelah siswa diberikan
perlakuan, siswa diberikan tes lagi.
Tes sesudah perlakuan ini biasa disebut dengan pascates. Pascates berfungsi untuk mengetahui kemampuan siswa pada kelompok eksperimen dalam
menulis narasi setelah mendapat perlakuan dan juga kemampuan siswa pada kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Perlakuan di dalam penelitian ini
adalah penggunaan strategi peta menulis cerita dalam pembelajaran menulis narasi ekspositoris. Pascates juga berfungsi untuk mengetahui perbedaan kemampuan
menulis narasi ekspositoris antara siswa kelompok eksperimen dan juga siswa
kelompok kontrol.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut.
1. Tahap Praeksperimen
Pada tahap ini disiapkan dua kelompok sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan cara mengundi semua populasi secara random dari hasil
undian nantinya diperoleh kelas sebagai kelompok eksperimen dan kelas sebagai
kelompok kontrol.
Sebelum pelaksanaan eksperimen, kedua kelompok diberikan prates tugas menulis narasi tanpa menggunakan strategi apapun. Prates ini dimaksudkan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa dan sebagai pemadanan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sehingga apabila terjadi perbedaan hasil belajar
hanya disebabkan oleh adanya pengaruh perlakuan.
2. Tahap Eksperimen
Tahap ini bertujuan untuk memberikan perlakuan berbeda pada kedua kelompok, dalam hal ini perlakuan adalah penggunaan strategi peta menulis cerita
pada kelompok eksperimen dan tanpa strategi peta menulis cerita pada kelompok
kontrol.
Pemberian perlakuan eksperimen pada salah satu kelompok eksperimen dan membiarkan kelompok lain kontrol tanpa manipulasi perlakuan. Perlakuan
yang diberikan pada kelompok eksperimen yaitu pembelajaran menulis narasi ekspositoris dengan menggunakan strategi peta menulis cerita, sedangkan pada
kelompok kontrol pembelajaran menulis narasi ekspositoris tanpa menggunakan
strategi peta menulis cerita dan hanya menggunakan pendekatan konvensional.
Pada saat eksperimen, guru bertindak sebagai pengelola kelas agar data yang didapat tidak bias. Dalam pelaksanaan eksperimen, kelompok eksperimen
menggunakan strategi peta menulis cerita pada saat pembelajaran menulis narasi agar terdapat peningkatan kemampuan menulis narasi ekspositoris, sedangkan
kelompok kontrol tidak menggunakan strategi peta menulis cerita pada saat pembelajaran menulis narasi ekspositoris.