Karakterisasi Hasil Penelitian .1 Sifat Fisis

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakterisasi Hasil Penelitian 4.1.1 Sifat Fisis Sifat fisis yang dianalisis dalam penelitian Efek Holding Time Heat Treatment Terhadap Sifat Fisis, Mikrostruktur dan Sifat Magnet Pada Pembuatan Bonded Magnet Pr-Fe-B sebagai magnet permanen meliputi pengujiaan densitas.

4.1.1.1 Densitas

Pengujian densitas dilakukan dengan menggunakan prinsip Archimedes yang sesuai dengan ketetapan ASTM C. 373-88-2006. Menurut ASTM C. 373-88- 2006 bahwa sampel yang digunakan sebaiknya tidak mengalami magnetisasi. Setelah melakukan pengukuran massa sampel basah perlu dilakukan pemanasan di dalam Oven selama 15 menit pada temperature 100 C. Dari pengujian ini didapat nilai densitas seperti yang ditunjukan pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Perbandingan nilai Bulk density Curing Vakum dan Udara terhadap variasi temperatur No SUHU O C BULK DENSITY gcm 3 Vakum Udara 1 100 5. 522 5. 854 2 150 5. 504 5. 719 3 180 5. 497 5. 570 4 200 5. 488 5. 499 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD Gambar 4.1. Grafik Hubungan Variasi Temperatur Curing Terhadap Nilai Bulk Densitas Pada Curing Vakum dan Udara , t konstan = 1 jam Dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa temperatur sangat mempengaruhi nilai densitas suatu sampel baik dalam keadaan curing vakum dan curing udara. Semakin tinggi temperatur yang diberikan maka nilai densitas suatu sampel akan menurun. Hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh proses pelepasan suatu binder yang terdapat pada sampel tersebut yang meninggalkan ruang kosong atau pori pada sampel. Banyaknya pori yang terbentuk mengakibatkan semakin banyak air yang diserap, yang secara langsung membuat sampel semakin poros. Kemudian dapat kita lihat pada Curing vakum dengan temperatur 150-200 C terlihat terjadi penurunan yang tidak terlalu signifikan dibandingkan penurunan yang terjadi pada curing udara. Kemungkinan penyebab penurunan tersebut dikarenakan sampel pada curing udara telah teroksidasi. Kondisi alat curing furnace yang tidak vakum membuat oksigen dengan mudah keluar masuk ruang pembakaran yang mengakibatkan oksidasi. Dari grafik terlihat bahwa temperatur optimum yaitu 100 C , pada curing vakum sebesar 5,522 gcm 3 dan pada curing udara sebesar 5,854 gcm 3 . Setelah mengetahui temperatur optimum pada sampel , maka diberikan variasi waktu penahanan kepada kedua keadaan curing dengan lama waktu penahanan yaitu : 30 menit, 1 jam, 2 jam, dan 4 jam dengan temperatur konstan 100 C. Dari pengujian ini didapat nilai densitas seperti yang ditunjukan pada tabel 4.2. 100 120 140 160 180 200

5.0 5.1

5.2 5.3