3 indikator ekonomi yang sangat penting yang dapat memberikan informasi mengenai
perkembangan harga barang jasa yang dibayar oleh konsumen. Semua jasa keuangan di atas perkembangan harga tarifnya harus dipantau
secara rutin setiap bulan. Namun, karena banyaknya jenis dan sifat dari jasa keuangan tersebut, maka diperlukan panduan dalam proses pencacahan di lapangan
atas tarif jasa keuangan tersebut, sehingga kesalahan pencacahan di lapangan dapat diminimalisir, dan antar daerah memiliki keseragaman objek sampel data yang
dicacah. Karena tidak semua kualitas dari jasa keuangan tersebut dapat dijadikan sampel pencacahan. Ada kriteria tertentu yang harus dipenuhi, yang nanti akan
dijelaskan dibagian selanjutnya. Semoga buku pedoman ini dapat menjadi acuan di lapangan dalam proses
pencacahan Survei Harga Konsumen untuk sub kelompok Jasa Keuangan asuransi, pegadaian, biaya administrasi bank, transfer uang, ATM, dan kartu kredit , yang
sesuai dengan kriteria dan tepat sasaran.
1.2 Tujuan Survei
Tujuan dari survei ini adalah untuk: a.
Mendapatkan series data harga tarif asuransi, pegadaian, biaya administrasi bank, transfer uang, ATM, dan kartu kredit tiap Kabupaten Kota dan Nasional
sebagai acuan perhitungan I HK Kota Kabupaten dan Nasional. b.
Mengetahui besaran kontribusi andil I HK dari komoditas asuransi, pegadaian, biaya administrasi bank, transfer uang, ATM, dan kartu kredit terhadap I HK
Nasional.
1.3 Cakupan Materi Survei
1.3.1 Asuransi
1.3.1.1 Definisi Asuransi Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian,
Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, yang mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi
asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab
4 hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul
dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Peranan utama asuransi adalah sebagai mekanisme pengalihan resiko dengan membentuk
“Pool”
atau pengumpulan dana, dimana masing-masing tertanggung memberikan kontribusi yang seimbang dalam bentuk premi. Pengertian seimbang
disini berarti bahwa premi yang dibayarkan oleh masing-masing tertanggung adalah sesuai dengan besar kecilnya resiko yang dialihkan.
Maka dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan asuransi mempunyai tujuan:
Bagi Perusahaan Asuransi sendiri, untuk memperoleh keuntungan, baik berupa keuntungan dari hasil usaha asuransi
Underwriting Profit maupun keuntungan hasil investasi
I nvestment Profit.
Bagi masyarakat, untuk menjamin kelangsungan usaha, industri, perdagangan dan keselamatan atas dirinya.
1.3.1.2 Jenis-Jenis Asuransi Di
I ndonesia secara
institusi perusahaan
penyelenggara, asuransi
dikelompokan dalam 2 dua jenis asuransi, yaitu: 1.
Asuransi Jiwa Asuransi jiwa adalah pelimpahan resiko atas kerugian berupa keuangan oleh
tertanggung kepada pihak penanggung. Resiko dari pihak tertanggung tersebut kepada penanggung bukanlah resiko atas hilangnya jiwa, akan tetapi merupakan
kerugian berupa keuangan sebagai ganti rugi hilangnya jiwa seseorang atau karena dengan alasan umur sehingga tidak produktif. Yang termasuk dalam
jenis asuransi jiwa, antara lain asuransi jiwa berj angka term life insurance,
asuransi jiwa seumur hidup whole life insurance, asuransi jiwa diwiguna, dan
asuransi jiwa unit link.
2. Asuransi Kerugian
Asuransi yang menjamin kerugian atau kerusakan pada harta benda atau kepentingan yang secara langsung disebabkan oleh suatu peristiwa yang tidak
diketahui sebelumnya. Penjaminan ini bersifat jangka pendek short term,
5 biasanya satu tahun. Jenis asuransi yang termasuk dalam asuransi kerugian,
antara lain asuransi kendaraan bermotor, asuransi kebakaran, asuransi rumah tinggal, asuransi kesehatan, dan lain-lain.
Namun, cakupan asuransi yang digunakan dalam survei ini adalah asuransi yang di dalamnya tidak mengandung unsur investasi atau tidak ada nilai
pengembalian atas dana yang telah ditempatkan, ketika selama periode keanggotaan asuransi tidak terjadi klaim. Maka, cakupan asuransi yang dijadikan
sampel dalam survei ini yang memenuhi persyaratan tersebut adalah asuransi asuransi kerugian. Dalam hal ini jenis asuransi kerugian yang digunakan dibatasi
hanya pada jenis asuransi kendaraan bermotor.
1.3.1.3 Asuransi Kendaraan Bermotor Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74 PMK.010 2007, pasal 1 ayat
2, Asuransi Kendaraan Bermotor adalah produk asuransi kerugian yang melindungi tertanggung dari resiko kerugian yang mungkin timbul sehubungan dengan
kepemilikan dan pemakaian kendaraan bermotor. Pertanggungan
coverage yang diberikan pihak asuransi untuk asuransi kendaraan bermotor dapat dibedakan menjadi:
1. Comprehensive Gabungan
Banyak orang menyebut pertanggungan ini dengan nama All Risk, namun
sebutan itu tidak begitu adanya, karena terdapat juga resiko-resiko yang dikecualikan. Disebut
Comprehensive atau gabungan karena jenis ini ditawarkan dengan jaminan tangggung gugat terhadap pihak lain pihak ketiga kerusakan
atau kerugian yang dapat diganti oleh asuransi mulai dari kerugian akibat tergores, penyok, kehilangan bagian kendaraan hingga kerugian total.
2. Total Loss Only TLO
Jaminan dengan pertanggungan ini tetap menggunakan ketentuan resiko seperti pada pertanggungan
Comprehensive, namun kerugian yang dapat diganti jika terjadi kerugian total, dengan kata lain jumlah kerugian telah melebihi 75 dari
harga pasar kendaraan tersebut. Karena penggantian baru bisa diperoleh setelah ada kerusakan yang besar atau kehilangan, tentunya pertanggungan jenis ini
lebih murah dibandingkan jenis Comprehensive.
6 Untuk asuransi kendaraan bermotor, ada ketentuan mengenai resiko yang
dijamin atas kendaraan yang menjadi objek pertanggungan.Kerugian kerusakan kendaraan yang dijamin adalah kerugian kerusakan yang disebabkan oleh:
-
Tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir dari jalan
-
Perbuatan jahat orang lain
-
Pencurian kendaraan atau peralatannya
-
Kerugian karena kebakaran
-
Sambaran petir
-
Kerusakan pada saat pengangkutan Selain resiko-resiko yang dijamin seperti yang dijelaskan diatas, ada pula
pengecualian atau resiko yang tidak dijamin, yaitu:
-
Pencurian perlengkapan non standar
-
Kerusakan atau kerugian akibat penggelapan
-
Kerugian akibat perbuatan jahat suami istri, keluarga tertanggung, suruhan tertanggung, atau orang yang bekerja pada tertanggung
-
Kendaraan digunakan untuk perlombaan kecepatan
-
Belajar mengemudi
-
Kelebihan muatan
-
Dijalankan dalam keadaan rusak
-
Dikemudikan oleh seseorang yang tidak memiliki SI M
-
Masuk melewati jalan tertutup atau terlarang
-
Radiasi nuklir, pencemaran radio aktif, reaksi inti atom
-
Perang, penyerbuan, aksi musuh asing, perang saudara, pemberontakan, pergolakan sipil militer, pengacauan, terorisme, penggunaan kekerasan, revolusi,
pengambilalihan kekuasaan
-
Kerusuhan pemogokan atau gangguan ketertiban umum
-
Keausan
-
Harta benda yang dimuat atau dibongkar
-
Gempa bumi, letusan gunung berapi, angin topan, badai, banjir, genangan air atau geologi atau meteorologi lainnya.
Setiap pemegang polis dapat mengajukan perluasan jaminan pada pihak asuransi atas kendaraan yang dipertanggungkan. Perluasan jaminan ini berbeda-
7 beda untuk setiap perusahaan asuransi. Untuk mendapatkan perluasan jaminan
pertanggungan tersebut, tertanggung harus membayar premi tambahan sebesar rate tertentu yang telah ditetapkan. Adapun perluasan jaminan yang umum
dijumpai adalah: a.
Medical expense, yaitu biaya pengobatan untuk pengemudi dan penumpang dalam jumlah tertentu.
b. Personal Accident
c. Perluasan jaminan huru-hara, terorisme, sabotase
d. Perluasan jaminan banjir
1.3.2 Pegadaian