Hasil Indentifikasi Tumbuhan Hasil Skrining Fitokimia Simplisia dan Ekstrak Daun Bangun- Bangun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Indentifikasi Tumbuhan

Tumbuhan yang digunakan telah diidentifikasi Herbarium Bogoriense, Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi-LIPI Bogor, adalah tumbuhan bangun– bangun Plectranthus amboinicus Lour Spreng., Suku Lamiaceae. Hasil identifikasi tumbuhan dapat dilihat pada Lampiran 1, halaman 60.

4.2 Hasil Skrining Fitokimia Simplisia dan Ekstrak Daun Bangun- Bangun

Hasil skrining fitokimia serbuk simplisia dan ekstrak etanol daun bangun-bangun menunjukkan adanya kandungan saponin, flavonoid, glikosida dan steroidtriterpenoid. Hasil skrining dapat dilihat di Tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Hasil skrining fitokimia simplisia dan ekstrak daun bangun- bangun No. Skrining Simplisia Ekstrak 1. Alkaloid - - 2. Flavonoid + + 3. Glikosida + + 4. Saponin + + 5. Tanin - - 6. Steroidtriterpenoid + + Keterangan : + = mengandung golongan senyawa - = tidak mengandung golongan senyawa Universitas Sumatera Utara Hasil skrining fitokimia simplisia dan etanol ekstrak daun bangun- bangun memperlihatkan adanya golongan senyawa glikosida, saponin, flavonoid dan steroidtriterpenoid. Senyawa yang bersifat antibakteri adalah saponin, flavonoid dan steroidtriterpenoid. Flavonoid adalah senyawa yang bersifat polar, sehingga mudah menembus lapisan peptidoglikan pada bakteri Propionibacterium acne dan Staphylococcus epidermidis yang bersifat polar Karlina, dkk., 2013. Flavonoid merupakan salah satu antibakteri yang bekerja dengan mengganggu fungsi membran sitoplasma. Pada konsentrasi rendah dapat merusak membran sitoplasma yang menyebabkan bocornya metabolit penting yang menginaktifkan sistem enzim bakteri, sedangkan pada konsentrasi tinggi mampu merusak membran sitoplasma dan mengendapkan protein sel Volk dan Wheeler, 1993. Saponin adalah senyawa metabolit sekunder yang bersifat antibakteri. Saponin akan mengganggu tegangan permukaan dinding sel, saat tegangan permukaan dinding sel dan terganggu maka zat antibakteri akan mudah masuk ke dalam sel dan mengganggu metabolisme hingga pada akhirnya mengakibatkan kematian bakteri Karlina, dkk., 2013. Steroidtriterpenoid berpotensi sebagai antibakteri. Steroidtriterpenoid menghambat pertumbuhan bakteri dengan mekanisme penghambatan terhadap sintesis protein sehingga menyebabkan perubahan komponen penyusun sel bakteri Rosyidah, dkk., 2010.

4.3 Hasil Karakterisasi Simplisia dan Ekstrak Daun Bangun-Bangun