Kerangka Teori Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori A. Tinjauan Pustaka

terhadap orang orang bukan keluarga, karena on yang diterima dari mereka, yaitu berupa uang. Selain itu Giri adalah aturan pribadi yang merupakan naluri akan tugas, akan kehormatan yang memaksa mereka untuk memenuhi kewajiban-kewajiban demi kebaikan ataupun kejahatan De Mete, 1988 : 47.

B. Kerangka Teori

Teori meringkas hasil penelitian. Dengan adanya teori, generalisasi terhadap hasil penelitian dapat dilakukan dengan mudah. Teori juga dapat memandu generalisasi-generlisasi satu sama lain secara empiris sehingga dapat diperoleh suatu ringkasan akan hubungan antar generaralisasi atau pernyataan Nazir, 2006:20. Teori Gimu adalah pembayaran kembali yang maksimal pun dari kewajiban ini dianggap masih belum cukup dan tidak ada batas waktu pembayarannya. Gimu terdiri atas tiga kategori yaitu: Chu, Ko, dan Nimmu. Sedangkan Giri adalah utang yang wajib dibayar dalam jumlah yang tepat sama dengan kebaikan yang diterima, dan ada batas waktu pembayarannya. Giri terdiri atas dua kategori yaitu: Giri terhadap nama baik dan giri terhadap dunia, Benedict 1982:125. Dalam penulisan skripsi ini penulis mengambil sebuah rujukan pada sebuah karya fiksi. Karya fiksi adalah suatu karya yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan, khayalan, sesuatu yang tidak ada dan terjadi sungguh – sungguh sehingga ia tidak perlu di cari kebenarannya pada dunia nyata. Sebagai sebuah karya imajiner, fiksi menawarkan berbagai permasalahan manusia dan Universitas Sumatera Utara kemanusiaan, hidup dan kehidupan. Pengarang menghayati berbagai permasalahan tersebut dengan penuh kesungguhan yang kemudian diungkapkannnya kembali melalui sarana fiksi sesuai dengan pandangannya. Menurut Altenbernd dan Lewis dalam Nurgiyantoro 1995 : 2-3 pengertian fiksi dapat diartikan sebagai “prosa naratif yang bersifat imajiner, namun biasanya masuk akal dan mengandung kebenaran yang mendratisasikan hubungan hubungan antar manusia. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan pendekatan Semiotik. Pendekatan Semiotik adalah ilmu yang mempelajari lambang lambang. Sedangkan karya sastra merupakan sebuah lambang Luxemburg 1984 : 44. Lambang di dalam karya sastra adalah lambang bahasa yang mencerminkan sebuah nilai budaya. Sehingga kata-kata atau bahasa yang terdapat dalam komik “Say Hello To Black Jack” tersebut disimbolkan sebagai tanda yang akan diinterpretasikan sebagai wujud refleksi dari adanya perilaku Gimu dan Giri dari para tokoh cerita. Menurut pandangan ini, sastra merupakan sebuah sistem tanda sekunder karena semiotik mempelajari bahasa alami yang dipakai dalam sastra. Ilmu tanda tanda dianggap bahwa fenomena sosial masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. Di dalam karya sastra tanda tanda tersebut disimbolkan dengan kata-kata dan bahasa. Maka kata-kata dan bahasa dalam komik tersebut disimbolkan sebagai tanda yang akan diinterpretasikan. Berdasarkan pendekatan semiotik ini, maka segala hal yang berhubungan dengan nilai budaya dianggap suatu tanda, tanda tersebut akan diinterpretasikan sebagai wujud refleksi dari adanya perilaku Gimu dan Giri. Sehingga dengan pendekatan semiotik penulis Universitas Sumatera Utara dapat mengetahui perilaku Gimu dan Giri yang dilakukan pelaku cerita di dalam komik “Say Hello To Black Jack” tersebut.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.