Dalam bahasa Jepang komik disebut dengan manga. Orang yang membuat manga disebut dengan mangaka. Jenis-jenis komik dilihat dari segi genre adalah
sebagai berikut :
a. Shonen
Shonen adalah sebutan untuk anime atau manga khusus bagi laki-laki. Genre ini mencakup tema yang lebih luas dan karakternnya keras dan
penuh aksi.
b. Shoujo
Shoujo adalah genre dari manga atau anime yang ditujukan untuk perempuan remaja. Biasanya komik ini lebih mengarah ke perasaan dan
drama antar karakternya.
c. Shonen-ai
Shonen-ai adalah genre dari manga atau anime yang bertemakan percintaan antara laki-laki. Genre-nya romantis tapi tanpa ada unsur
seksual.
d. Yaoi
Yaoi adalah genre manga atau anime yang fokus pada hubungan homoseksual antara karakter laki-laki pada umumnya eksplisit secara
seksual.
e. Shoujo ai
Shoujo ai adalah genre manga atau anime yang bertemakan percintaan antara perempuan. Genrenya romantis tapi ada unsur seksual.
f. Yuri
Universitas Sumatera Utara
Yuri adalah genre manga atau anime yang fokus pada hubungan percintaan antara sesama wanita pada umumnya eksplisit secara seksual.
Saat pertama kali komik muncul, ceritanya biasanya bertema superhero yang menyelamatkan orang-orang tanpa balas budi, namun sekarang komik telah
berkembang menjadi berbagai macam pilihan tema. komik di masa kini sangat berbeda apabila dibandingkan dengan komik-komik pendahulunya. Tulisan yang
pada awalnya hanya berfungsi sebagai pendukung gambar, kini telah berperan lebih dari sekedar pendukung gambar, bahkan tidak jarang memiliki kedudukan
yang setara dengan gambar. Gagasan dan gambar menjadi semakin kompleks dengan banyaknya simbol yang harus dipahami terlebih dahulu oleh para
pembacanya. Sekarang komik tidak hanya untuk mengisi dan menambah imajinasi saja, tetapi juga dapat memberitahukan sejarah, perekonomian, keadaan
masyarakat, budaya, nilai-niali sosial, dan bahkan bisa menjukkan keadaan geografi suatu daerah. Misalnya komik Samurai Deeper Kyo, walaupun hanya
sebuah karangan fiksi, tetapi karena ada unsur sejarahnya, maka komik itu dapat menunjukan keadaan Jepang saat setelah adanya perang Sekigahara.
Oleh karena itu sekarang pasar komik bertambah luas karena komik tidak lagi hanya diperuntukkan bagi anak-anak saja, namun juga bagi remaja hingga
orang dewasa. Kandungan cerita dalam komik bagi anak-anak dan orang dewasa jelas memiliki perbedaan, baik dari segi tema maupun isi. Komik anak-anak lebih
banyak menceritakan kehidupan sehari-hari, pengenalan terhadap lingkungan maupun manusia lainnya. Sedangkan komik bagi remaja, tidak sedikit yang
membahas masa-masa puber, berkisah mengenai kehidupan yang harus dijalani, serta langkah-langkah menuju kedewasaan. Kemudian komik untuk orang dewasa
Universitas Sumatera Utara
misalnya berisi mengenai kehidupan berkeluarga, kehidupan wanita maupun pria, karir di tempat kerja. Ini menunjukan bahwa komik semakin banyak digemari dan
semakin memasyarakat. Perkembangan ini tentu saja membuat berbagai negara- negara di dunia untuk membuat komik yang berkualitas tinggi dan
mengekspornya ke negara lain untuk meningkatkan pendapatannya. Negara- negara yang telah mempunyai industri komik besar adalah Jepang, Amerika,
Hongkong dll.
Manga merupakan sebutan untuk komik di Jepang. komik Jepang yang paling tua dan terkenal pertama kali ditemukan di gudang shooshooin di Nara
yang memperlihatkan berbagai ekspresi wajah manusia dengan mata yang keluar dan melotot dalam bentuk Fusakumen, ada juga karikatur yang disebut Daidaron,
menggambarkan mata yang terbelalak dan orang berjenggot. Ada juga karikatur yaiu gambar yang terdapat pada langit-langit kondoo gedung utama kuil Budha
Hooryuuji pada abad ke-7 dan panggung bangunan Barhma dan Indra di kuil Tooshoodaiji pada abad ke-8. Dalam gambar komik ni terdapat unsur-unsur
religius dan nilai-nilai tradisi. Di Zaman Heian, terdapat gambar komik yang disebut Oko-e yang populer
sebagai hobi kalangan kaum penguasa. Kemudian diakhir zaman Heian juga terdapat gulungan surat bergambar Choju Jinbutsu Giga karya biksu oba Soojoo.
Menggambarkan binatang yang bersikap seperti manusia dengan garis artistiknya yang sederhana dan bentuknya dilebih-lebihkan.
Universitas Sumatera Utara
Pada abad ke-12, terdapat gulungan surat bergambar yang terkenal disebut Shigisan Engi Emaki, menggambarkan gerakan yang dinamis. Dalam gambar
tersebut terdapat adengan pendeta Budha Myoren membuat sebuah panci ajaib terbang ke udara dan membawa gudang beras orang kaya ke puncak gunung.
Kemudian pada zaman Kamakura, 1185-1333 seiring dengan perkembangan agama budha, komik juga terlihat pad gulungan surat bergambar
seperti Jigoku Zooshi dalam bentuk adengan gambar neraka dan dalam bentuk penderitaan, yang memperlihatkan adengan yang berhubungan dengan kematian.
Di zaman Edo 1603-1867 pertumbuhan kebudayaan populer memberian semangat baru dalam komik yang merebut daya tarik lebih besar dalam bentuk
buku cetakan blok kayu, seperti pada lukisan Ootsure-e yang dibuat dengan tekanan kuasyang kasar, lukisan Toba-e dengan sindirannya terhadap manusia.
Istilah komik pertama kali digunakan oleh pelukis Ukiyo-e yang terkenal yaitu Hokusai Katsushika. Pada zaman Showa 1926-1989 yang dikenal juga
abad manga anak-anak, dimana saat itu manga mmulai berkembang pesat, dalam selang waktu satu tahun telah diterbitkan sekitar 500 juta manga. dari prestasi
yang dicapai ini Jepang bisa dibilang sebagai “kerajaan manga” yang mulai bangkit setelah melewati masa perang lewat manga anak-anak.
Berkembangnya teknologi produksi manga pada pasca perang dunia II muncul seorang komikus Jepang yang berbakat yaitu Osamu Tezuka. Komik
Jepang adalah peniruan dari film animasi Walt Disney oleh Ozamu Tezuka 1928- 1989 dan merupakan cikal bakal dari komik Jepang modern. Beliau
mengekspresikan gerakan film-film animasi Walt Disney ke dalam komik Jepang.
Universitas Sumatera Utara
Karya-karya beliau setelah akhir perang dunia II membuka era baru untuk komik Jepang.
Karena pada mulanya komik di Jepang adalah peniruan dari film animasi dari Walt Disney maka saat itu para penggemar komik Jepang adalah anak-anak.
Namun pada tahun 1959 mulai diterbitkan dua majalah mingguan untuk anak laki- laki yaitu Shonen Magazine dan Shonen Sunday. Saat itu hiburan untuk anak di
Jepang hanyalah komik saja, belum ada anime sebutan untuk film animasi di Jepang dan tentu saja belum ada game komputer. Sepuluh tahun kemudian,
majalah komik untuk remaja mulai terbit, Manga Action 1967, Young Comic 1967, Play Comic 1968 dan Big Comic 1967. Pembaca komik yang usianya
kurang lebih sembilan tahun pada tahun 1959, maka pada saat itu tahun 1967 mereka telah berumur kurang lebih delapan belas tahun dan telah masuk masa
remaja sehingga mereka mau membaca komik yang cocok dengan usia dan selera mereka.
Kemudian dari tahun ke tahun komik Jepang terus berkembang dengan munculnya mangaka-mangaka baru yang menghasilkan genre-genre baru yang
lebih variatif dan menarik, seperti Gundam, One Piece, Naruto, Bleach, Slam Dunk dan lain-lain.
Selain komik Jepang, majalah mingguan komik yang setiap minggu muncul juga penarik para penggemar manga di Jepang. Majalah mingguan ini biasanya
berisi minimal 400 halaman atau lebih dan juga berisi minimal lima judul komik. Di Jepang majalah komik digolongkan menurut usia dan jenis kelamin
pembacanya.
Universitas Sumatera Utara
Misalnya ada Shonen Magazine dan Shonen Jump, kedua-duanya mempunyai eksemplar jutaan dan majalah komik yang paling besar di Jepang.
Shonen artinya artinya anak laki-laki, berarti shonen manga artinya komik untuk anak laki-laki usia SD dan SMP. Ada juga Nakayoshi artinya sahabat dan Shojo
Comic, majalah ini diterbitkan untuk anak perempuan usia SD dan SMP. Untuk para remaja diterbitkan juga majalah Young Comic dan Young Jump. Masih ada
penggolongan lainnya yaitu Ladies Comic yaitu komik untuk perempuan yang usianya kira-kira 20-30 tahun dan ada juga majalah dewasa umum, yaitu majalah
komik yang diterbitkan khusus dewasa dan remaja yang usianya di bawah 18 tahun tidak diperbolehkan untuk membelinya.
Kebanyakan komik dari Jepang telah dibuat anime film animasi yang sesuai dengan cerita yang terkandung di dalam komik tersebut sejak tahun 1950
untuk menigkatkan penjualan dan mempromosikan kepada masyarakat, sehingga selain membaca, para penggemar komik juga dapat melihat filmnya. Seperti :
Crayon Shinchan, Doraemon, Dragon Ball, Gundam. One Piece dan lain-lain. Rohmansyah, www.sembaraang.blogspot.com.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Setting komik “Say Hello To Black Jack” karya Syuho Sato
Setting atau latar adalah situasi tempat, ruang dan waktu terjadinya cerit termasuk didalamnya lingkungan geografis, rumah tangga, pekerjaan, benda-
benda dan alat-alat yang berkaitan dengan tempat peristiwa cerita waktu, suasana maupun periode sejarah.
A. Latar Tempat
Latar tempat menjelaskan pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya sastra. Unsur-unsur yang digunakan mmungkin
berupa tempat-tempat dengan nama-nama tertentu, ataupun lokasi tertentu tanpa nama yang jelas. Adapun latar tempat terjadinya peristiwa dalam komik “Say
Hello To Black Jack” edisi 1-4 adalah sebagai berikut: 1.
Universitas Eiroku Hal ini terlihat jelas pada pada kalimat berikut : “Wisuda fakultas
kedokteran universitas Eiroku...” Hal 6 chapter 1 Edisi 1 2.
Rumah Sakit Universitas Eiroku Hal ini terlihat jelas pada pada kalimat berikut : “Sudah tiga bulan
sejak lulus dari Universitas Eiroku aku magang di rumah sakit universitas ini” Hal 11 chapter 1 Edisi 1.
3. Rumah Sakit Seido
Universitas Sumatera Utara
Hal ini terlihat jelas pada pada kalimat berikut : “Rumah sakit Seido, tempat tidur ada 120. Rumah sakit berskala besar yang menopang
daerah sini” Hal 19 chapter 1 Edisi 1. 4.
Di perempatan jalan raya Hal ini terlihat jelas pada pada kalimat berikut : “Pria berumur 60
tahun pingsan tertabrak di perempatan” Hal 24 chapter 1 Edisi 1
5. Ruang operasi
Hal ini terlihat jelas pada pada kalimat berikut : “Kalau sudah siap, segera ke ruang operasi Nanti saya jelaskan kalu sudah berkumpul
semua.” Hal 71 chapter 2 Edisi 1. 6.
Rumah Hal ini terlihat jelas pada pada kalimat berikut : “Sampai di rumah ada
kartu pos dari tempat aku bekerja sampingan dulu”. Hal 100 chapter 3 Edisi 1.
7. Pemandian air panas Atami
Hal ini terlihat jelas pada pada kalimat berikut : “Pertemuan perkumpulan dokter bedah pertama universitas Eiroku ke-91 di
pemandian air panas Atami”. hal 151 chapter 5 Edisi 1. 8.
Shinano machi
Universitas Sumatera Utara
Hal ini terlihat jelas pada pada kalimat berikut : “ rumah saya ada di shinano machi” Hal 186 chapter 6 Edisi 1.
9. Bukit
Hal ini terlihat jelas pada pada kalimat berikut : “Dasar Kenapa bikin rumah sakit diatas bukit seperti ini? Bis juga datang 30 menit sekali”
Hal 102 Chapter 7 Edisi 1. 10.
Di depan stasiun Hal ini terlihat jelas pada pada kalimat berikut : “Ada klub malam
bernama K di depan stasiun” Hal 34 chapter 7 Edisi 2. 11.
Rumah sakit Minami Rinkan Hal ini terlihat jelas pada pada gambar pada saat Eijiro Saito menemui
Dr. Kita. Hal 119 chapter 13 Edisi 2.
12. Kokubunji
Hal ini terlihat jelas pada pada kalimat berikut : “Michiba kalau kau tak mau mengangkat telepon, aku akan ke tempatmu di Kokubunji”
Hal 43 chapter 18 Edisi 2.
B. Latar Waktu
Universitas Sumatera Utara
Latar waktu berhubungan dengan masalah kapan terjadinya peristiwa- peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Biasanya dapat dihubungkan
dengan waktu faktual atau waktu yanng ada kaitanya dengan sejarah. Latar waktu pada cerita ini dimulai dengan suasana upacara wisuda
mahasiswa fakultas kedokteran universitas Eiroku pada saat direkturnya melakukan pidato disiang hari. Hal ini dapat dilihat pada hal 6 sampai 7 chapter 1
edisi 1 yang mennyatakan: “8 ribu orang tiap tahun, 8 ribu orang lulus dari fakultas kedokteran di seluruh Jepang. dan kalian adalah 80 yang terbaik dari 8
ribu tersebut Tanggung jawab kedokteran ada di pundak kalian”. Latar waktu yang menyatakan bulan juga terdapat dalam cerita ini. Hal ini
dapat dilihat pada kalimat : “Sudah 3 bulan sejak lulus dari universitas Eiroku, aku magang di rumah sakit universitas ini”. Hal 11 chapter 1 edisi 1.
Latar waktu yang menggunakan tahun juga ada, Hal ini dapat dilihat pada kalimat : “Untuk jadi dokter, harus kuliah 6 tahun dan lulus ujian negara”. Hal 12
chapter 1 edisi1. Latar waktu hari dan jam dapat dilihat pada kalimat: “Tiap hari bekerja
rata-rata 16 jam”. Hal 14 chapter 1 edisi 1. Latar waktu malam dapat terlihat pada kalimat berikut : “Piket malam hari
hanya ada satu dokter magang, di Jepang hal ini justru sudah umum, kalau tak ingin mati, sebaiknya jangan berkendaraan di malam hari”. Hal 36 chapter 1 edisi
1.
Universitas Sumatera Utara
Latar waktu minggu dapat dilihat pada kalimat : “Sudah seminggu sejak malam itu aku belum menemukan jawabannya”. Hal 65 chapter 1 edisi 1.
Latar waktu yang menunjukkan pagi hari dapat dilihat pada kalimat: “pukul 1 lewat 20 menit dini hari, tubuh tuan Kaneko 75 tahun menjadi aneh,
denyut jantungnya berhenti”. Hal 114 chapter 3 edisi 1. Latar waktu yang menunjukkan siang hari terlihat pada kalimat berikut :
“Sudah makan siang Saito?”. Hal 12 chapter 8 edisi 2.
2.3 Pendekatan Semiotik
Ilmu tanda–tanda menganggap fenomena masyarakat dan kebudayaan sebagai tanda–tanda. Semiotik mempelajari sistem-sistem, aturan–aturan dan
konveksi-konveksi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut memiliki arti. Dalam pandangan semoitik yang berasal dari teori Saussure, bahasa merupakan
sebuah sistem tanda, dan sebagai suatu tanda bahasa mewakili sesuatu yang lain yang disebut makna.
Pelekat dasar teori semiotik ada dua orang, yaitu Ferdinand de Sassure dan Charles Sanders Peeirce. Saussure yang dikenal sebagai bapak ilmu bahasa
modren mempergunakan istilah semiologi, sedangkan peirce seorang ahli filsafat memakai istilah semiotik. Semiotik model Saussure bersifat semiotik struktural
sedangkan semiotik model Peeirce bersifat analitis, yatu memusatkan perhatian pada fungsinya dan tanda pada umunya dengan menempatkan tanda-tanda
linguistik pada tempat yang penting.
Universitas Sumatera Utara
Hoed dalam Burhan, 1995:40 mengungkapkan semiotik adalah ilmu atau metode analitis untuk mengkaji tanda. Tanda adalah sesuatu yang mewakili
sesuatu yang lain yang dapat berupa pengalaman, pikiran, perasaan, gagasan, dll. Jadi, yang dapat menjadi tanda bukan bahasa saja, melainkan berbagai hal yang
melengkapi kehidupan ini, walau harus diakui bahwa bahasa sebuah sistem tanda yang lengkap dan sempurna. Tanda–tanda itu dapat berupa gerakan anggota tubuh,
yaitu gerakan mata, mulut, bentuk lisan, warna bendera, bentuk dan potongan rumah, pakaian dan karya seni yang berada di sekitar kita.
Jadi dapat disimpulkan bahwa semiotik semiotika adalah ilmu tentang tanda–tanda dan ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial dan kebudayaan
merupakan sebuah tanda. Kemudian semiotik mempelajari sebuah sistem-sistem, aturan-aturan, konveksi-konveksi yang memungkinkan tanda- tanda tersebut
mempunyai arti. Di dalam ilmu semiotik, tanda memiliki dua aspek yang penting yaitu penanda signifer dan petanda signified. Penanda adalah bentuk
formalannya yang menandai sesuatu yang disebut petanda, sedangkan petanda adalah sesuatu yang ditandai oleh petanda iu yaitu artinya. Contohnya kata “ibu”
merupakan tanda berupa satuan bunyi yang menandai arti : “orang yang melahirkan kita”.
Tanda itu tidak satu macam saja, tetapi ada beberapa macam berdasarkan hubungan antara penanda dan petandanya. Jenis–jenis tanda yang utama adalah
ikon, indeks, dan simbol.
Universitas Sumatera Utara
Ikon adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan persamaan, misalnya, gambar kuda sebagai penanda yang menandai kuda petanda sebagai
artinya. Potert menandai orang yang dipotert, gambar pohon menandai pohon. Indeks adalah tanda yang ditunjukkan hubungan kausal sebab-akibat
antara penanda dan petandanya. Misalnya, asap menandai api, alat penanda angin menunjuk arah angin.
Simbol adalah tanda yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan alamiah antara penanda dan petandanya, hubungannya bersifat arbiter semau
maunya arti tanda itu ditentukan oleh konvensi. “ibu” adala simbol artinya ditentukan oleh konvensi masyarakat bahasa indonesia, orang Inggris
menyebutnya mother, perancis menyebutnya Lam mere, dsb Rachmat, 2001:71.
2.4 Biografi Pengarang Syuho Sato merupakan salah satu komikus Jepang. Syuho Sato lahir pada