BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 HAJI 2.1.1 Defenisi Haji
Ibadah haji adalah rukun Islam yang ke lima. Rukun tersebut menetapkan bahwa bagi setiap muslim yang mampu wajib untuk melaksanakannya, sekali
seumur hidup. Mengerjakan haji ialah mengerjakan beberapa amal tertentu di Mekah dan dibeberapa tempat di luar Kota Mekah dalam bulan Zulhidjah.
Mengerjakan haji itu hukumnya fardhu’ain bagi umat Islam yang akil-baligh dan mampu sekali dalam seumur hidup dan sunat mengerjakannya berulang-ulang
Thalib, 1966:5.
2.1.2 Jenis-Jenis Haji
Haji terdiri atas tiga jenis, yaitu haji Ifrad yang berarti menyendiri. Dalam pelaksanaannya, ibadah yang pertama dilakukan adalah ibadah haji hingga selesai,
kemudian baru ibadah umroh sampai selesai. Yang kedua yaitu haji Tamattu’ yang berarti bersenang-senang atau bersantai-santai. Ibadah yang pertama
dilakukan yaitu ibadah umroh hingga selesai, setelah itu baru melakukan ibadah haji sampai selesai. Yang ketiga yaitu haji Qiran yang dapat diartikan dengan
menyertakan atau menggabungkan. Adapun dalam terminologi fiqih, haji qiran ialah pelaksanaan ibadah haji dan umroh sekaligus dan dengan satu niat Al
Munawar, 2003:44.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Syarat Haji
Syarat yang harus dipenuhi ketika ingin melakukan ibadah haji yaitu: Thalib, 1966:10
1. Islam. Tidak diwajibkan bagi orang kafir mengerjakan haji. 2. Baligh. Tidak diwajibkan bagi anak-anak yang belum baligh.
3. Berakal. Tidak diwajibkan bagi orang yang gila. 4. Merdeka. Tidak diwajibkan bagi budak.
5. Mampu. Tidak diwajibkan bagi orang yang tidak mampu
2.1.4 Rukun Haji
Rukun haji adalah amal-amal yang wajib dikerjakan pada waktu melaksanakan haji. Apabila salah satu dari rukun haji tidak dilaksanakan maka
hajinya tidak akan sah atau batal. Rukun haji tersebut yaitu: Thalib, 1966:31 1. Ihram. Ihram ialah niat untuk memulai penunaian ibadah haji
2. Wuquf. Wuquf ialah berhenti di Arafah, yaitu hadir di tanah Arafah dalam keadaan ihram walaupun sebentar.
3. Tawaf. Tawaf ialah mengelilingi Baitullah tujuh kali yang dimulai dari Hajar Aswad.
4. Sa’i. Sa’i adalah berjalan bolak-balik tujuh kali di antara Safa dan Marwah dan di mulai dari Bukit Safa.
5. Mencukur atau menggunting rambut. Mencukur atau menggunting rambut ialah menghilangkan rambut dari kepala.
Universitas Sumatera Utara
2.1.5 Wajib Haji
Sesuai dengan ajaran dalam syariat Islam, wajib haji itu ada 6, yaitu: Thalib, 1966:37
1. Berniat di Miqat. Yaitu tempat yang sudah di tentukan memulai niat haji. 2. Bermalam di Muzdalifah pada malam tanggal 10 Zulhidjah yang
dilakukan sesudah mengerjakan wukuf di Arafah. 3. Meluntar jumrah aqabah di Mina sebanyak tujuh kali dengan batu pada
tanggal 10 Zulhidjah. 4. Bermalam di Mina tanggal 11, 12, dan 13 Zulhidjah.
5. Meluntar jumrah ula, jumrah wustah, dan jumrah aqabah pada tanggal 11, 12, dan 13 Zulhidjah tujuh kali.
6. Meninggalkan segala yang di haramkan dalam waktu mengerjakan ibadah haji.
2.1.6 Hukum Ibadah Haji