bahwa pembuatan hukum law making yang kilat atau tergesa-gesa pragmatis akan dapat mengakibatkan hukum itu sendiri menjadi tidak efektif yang pada gilirannya
pada tingkat pelaksanaan hukum oleh aparat penegak hukum Polisi, Jaksa, Hakim dan Pengacara membuat apa yang di inginkan oleh hukum itu tidak dapat tercapai.
25
Hal ini didasarkan pada tujuan bahwa: 1.
Mencegah masyarakat menjadi korban kejahatan 2.
Menyelesaikan kasus kejahatan yang terjadi sehingga masyarakat merasakan bahwa keadilan telah ditegakkan dengan adanya penghukuman terhadap yang
bersalah. 3.
Mengusahakan adanya efek jera dimana yang bersalah atau yang pernah melakukan kejahatan tidak berhasrat mengulangi kejahatannya lagi.
26
2. Kerangka Konsepsional
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu: Pertama: Tindak Pidana Narkoba. Kedua: Predicate Crime on Money Laundering. Dari dua variabel tersebut
akan dijelaskan pengertian dari masing-masing sebagai berikut: 1.
Tindak pidana ialah perbuatan yang oleh aturan hukum dilarang dan diancam dengan pidana barang siapa yang melanggar larangan tersebut, selanjutnya beliau
menyatakan menurut wujudnya atau sifatnya, tindak pidana itu adalah perbuatan- perbuatan yang melawan hukum dan juga merugikan masyarakat dalam arti
25
Allot, Antony, the efectiveness of law, Valparaiso Law Review, vol. 15 Wiater, 1981 hal 233 dalam Bismar Nasution, Hukum Rasional Untuk Landasan Pembangunan Ekonomi Indonesia ,
Disampaikan Pada Seminar Nasional Reformasi Hukum dan Ekonomi, sub tema: Reformasi Agraria Mendukung Ekonomi Indonesia diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis USU ke-52, Medan, Sabtu
14 Agustus 2004, hal. 4
26
Lihat, Mardjono Reksadi Putro, Hak azazi manusia dalam system peradilan pidana, Jakarta: Pusat Pelayanan Keadilan dan Pengabdian Hukum lembaga kriminologi Universitas
Indonesia, 1997, hal 84-85
Universitas Sumatera Utara
bertentangan dengan atau menghambat akan terlaksananya tata dalam pergaulan masyarakat yang dianggap baik dan adil. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan
bahwa suatu perbuatan akan menjadi suatu tindak pidana, apabila perbuatan itu:
27
melawan hukum, merugikan masyarakat, dilarang oleh aturan pidana, pelakunya diancam dengan pidana.
2. Tindak Pidana Narkotika adalah suatu perbuatan yang diancam oleh sanksi
pidana terhadap pelaku yang menyalahgunakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semisintesis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
3. Tindak Pidana Psikotropika diartikan sebagai suatu perbuatan yang diancam oleh
sanksi pidana terhadap pelaku yang menyalahgunkan zat atau obat baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
4. Predicate Crime on Money Laundering diartikan sebagai suatu proses untuk
menyembunyikan atau menyamarkan harta kekayaan yang diperoleh dari hasil kejahatan asal sebagaimana dirumuskan oleh UUTPPU. Hasil akhir dari proses
itu adalah hasil tindak pidana asal menjelma menjadi uang sah.
28
Adapun yang
27
Mulyanto dalam Faisal Salam, Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Bandung: Pustaka, 2004, hal. 84
28
Soewarsono dan Reda Manthovani, Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia, Jakarta: CV Malibu, 2004, hal. 3
Universitas Sumatera Utara
melatar belakangi para pelaku pencucian uang money laundering melakukan aksinya adalah dengan maksud memindahkan atau menjauhkan para pelaku itu
dari kejahatan yang menghasilkan proceeds of crime, memisahkan proceeds of crime dari kejahatan yang dilakukan, menikmati hasil kejahatan tanpa adanya
kecurigaan kepada pelakunya, serta melakukan reinvestasi hasil kejahatan untuk aksi kejahatan selanjutnya atau kedalam bisnis yang sah.
G. Metode Penelitian
1. Spesifikasi Penelitian