Pertumbuhan Aset Kebijakan Dividen

19 6. Eksposur risiko asing. Perusahaan yang menghasilkan sebagian besar labanya dari operasi luar negeri dapat terkena penurunan laba akibat fluktuasi nilai tukar. Begitu pula jika perusahaan beroperasi di wilayah yang secara politis tidak stabil, perusahaan dapat terkena risiko politik. Komposisi biaya tetap: leverage operasi. Jika sebagian besar biaya adalah biaya tetap, sehingga akibatnya tidak mengalami penurunan ketika permintaan turun, maka perusahaan terkena tingkat risiko bisnis yang relatif tinggi.

2.2.3 Pertumbuhan Aset

Weston dan Brigham 1991 mengatakan perusahaan dengan tingkat pertumbuhan aktiva capat harus banyak mengandalkan modal external, floating cost. Pada emisi saham biasa adalah lebih tinggi dibanding pada emisi obligasi, dengan menggunakan hutang obligasi disbanding perusahaan yang lambat pertumbuhannya. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan tinggi, kemungkinan akan kekurangan pendapatan untuk mendanai pertumbuhan tinggi tersebut secara internal. Sedangkan untuk menerbitkan saham baru memerlukan biaya yang tinggi, maka perusahaan lebih menyukai sebagai sumber pembiayaan. Pertumbuhan menurut Mardiyah 2001 didefinisikan sebagai perubahan tahunan dari total aktiva. Bagi perusahaan, kesempatan untuk bertumbuh atau melakukan investasi akan meningkatkan kebutuhan akan dana. Ini berarti, disamping dana internal yang tersedia diperlukan juga Universitas Sumatera Utara 20 tambahan dana yang berasaldari luar persahaan termasuk utang Hendri Setyawan dan Sutapa, 2006.

2.2.4 Kebijakan Dividen

Dividen adalah pembagian kepada para pemegang saham dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik Stice, Stice, Skousen, 2005 : 902. Besar kecilnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham tergantung dari kebijakan dividen masing-masing perusahaan dan ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Dari segi perusahaan membagikan dividen kepada para investor memerlukan pertimbangan yang mendalam karena perusahaan juga harus memikirkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan. Kebijakan dividen menyangkut tentang masalah penggunaan laba yang menjadi hak pemegang saham. Pada dasarnya laba tersebut bisa dibagi sebagai dividen atau ditahan untuk diinvestasikan kembali. Gitosudarmo 2002 : 227 menyatakan bahwa : ”kebijaksanaan perusahaan untuk membagi keuntungan kepada pemegang saham membawa arti dalam dua hal: 1 dana yang dibagikan kepada para pemegang saham. Hal ini ditunjukkan oleh pembayaran kepada para pemegang saham, 2 dana untuk membelanjai kebutuhan perkembangan usaha. Hal ini tercermin dalam neraca pada pos laba yang ditahan”. Kebijakan Dividen merupakan bagian yang menyatu dengan keputusan pendanaan perusahaan. Rasio pembayaran dividen dividend pay out ratio Universitas Sumatera Utara 21 menentukan jumlah laba yang dapat ditahan sebagai sumber pendanaan. Semakin besar laba ditahan semakin sedikit jumlah laba yang dialokasikan untuk pembayaran dividen. Alokasi penentuan laba sebagai laba ditahan dan pembayaran dividen merupakan aspek utama dalam kebijakan dividen Keown, 2000 : 496 Dividend Pay Out Ratio DPR adalah perbandingan antara dividen yang dibayarkan dengan laba bersih yang didapatkan dan biasanya disajikan dalam bentuk persentase. Semakin tinggi dividend pay out ratio akan menguntungkan para investor tetapi dari pihak perusahaan akan memperlemah internal financial karena memperkecil laba ditahan. Tetapi sebaliknya DPR semakin kecil akan merugikan para pemegang saham investor tetapi internal financia l perusahaan semakin kuat Gitosudarmo, 2002 : 232.

2.3 Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis, Struktur Aset, dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 52 111

Pengaruh Kebijakan Dividen dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

9 76 108

Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis, Struktur Aset, dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 42 110

Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis, Struktur Aset, dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 110

Pengaruh Profitabilitas, Risiko Bisnis, Pertumbuhan Aset dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan PertambanganYang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

0 0 12

Pengaruh Profitabilitas, Risiko Bisnis, Pertumbuhan Aset dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan PertambanganYang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

0 0 2

Pengaruh Profitabilitas, Risiko Bisnis, Pertumbuhan Aset dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan PertambanganYang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

0 0 8

Pengaruh Profitabilitas, Risiko Bisnis, Pertumbuhan Aset dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan PertambanganYang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

0 0 21

Pengaruh Profitabilitas, Risiko Bisnis, Pertumbuhan Aset dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan PertambanganYang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

0 0 4

Pengaruh Profitabilitas, Risiko Bisnis, Pertumbuhan Aset dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan PertambanganYang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

0 0 10