Unsur objektif kelima dari tindak pidana yang dimaksudkan di dalam ketentuan pidana yang diatur Pasal 299 ayat 1 Kitab Undang-undang Hukum
Pidana ialah unsur seorang wanita. Perlu diketahui bahwa undang-undang hanya mensyaratkan bahwa wanita
tersebut harus merupakan seorang wanita yang hamil.Bahkan di dalam memori penjelasannya,Menteri telah menegaskan bahwa tidaklah perlu suatu kehamilan
itu harus menjadi terganggu karena perawatan yang bersangkutan,bahkan juga tidak disyaratkan bahwa kehamilan itu harus benar-benar ada.
2. Pasal 346 KUHP :
Wanita yang dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati kandungannya atau menyuruh orang lain menyebabkan itu, dipidana penjara selama-lamanya empat
tahun. Unsur-unsur dalam pasal ini yaitu:
Unsur obyektif: 1.
Petindak: seorang wanita, 2.
Perbuatan: a.
Menggugurkan b.
Mematikan c.
Menyuruh orang lain menggugurkan; dan d.
Menyuruh orang lain mematikan; 3.
Obyek: kandungannya sendiri; Unsur subyektif: dengan sengaja
Universitas Sumatera Utara
Pengguguran dan pembunuhan kandungan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 346 KUHP dilakukan oleh seorang perempuan, terhadap
kandungannya sendiri. Tidak disyaratkan bahwa kandungan tersebut sudah berwujud sebagai bayi sempurna dan belum ada proses kelahiran maupun
kelahiran bayi, sebagaimana pada pasal 341 dan 342 KUHP. Berlainan dengan kejahatan dalam pasal 341 dan 342 KUHP, karena kandungan sudah berwujud
sebagai bayi lengkap, bahkan perbuatan yang dilakukan dalam kejahatan itu adalah pada waktu bayi sedang dilahirkan atau tidak lama setelah dilahirkan maka
dikatakan bahwa pelakunya haruslah ibunya. perbuatan menggugurkan kandungan adalah melakukan perbuatan yang
bagaimana pun wujud dan caranya terhadap kandungan seorang perempuan yang menimbulkan akibat lahirnya bayi atau janin dari rahim perempuan sebelum
waktunya dilahirkan menurut alam. Lahirnya bayi atau janin sebelum waktunya inilah yang menjadi maksud si pelaku. Kelahiran bayi atau janin sebelum
waktunya menurut alam akibat dari perbuatan menggugurkan kandungan, apakah harus dalam keadaan hidup atau mati tidak penting. Hal yang penting dalam
perbuatan ini adalah bayi atau janin harus keluar dari rahim dan keluarnya karena paksaan oleh perbuatan, artinya lahir sebelum waktunya menurut alam.
Unsur “menyuruh orang lain untuk menggugurkan atau mematikan” kandungan, dalam konteks Pasal 346, istilah menyuruh mempunyai makna yang
tidak sama dengan istilah menyuruh lakukan doen plegen dalam Pasal 55 1. Istilah menyuruh dalam Pasal 346 KUHP mempunyai makna yang bersifat
harafiah. Artinya istilah tersebut harus dimaknai dalam pengertian secara harafiah
Universitas Sumatera Utara
bukan pengertian dalam konteks Pasal 55 KUHP. Namun demikian, oleh karena pengertian menyuruh dalam Pasal 346 sangatlah luas, maka sangatlah mungkin
pengertiannya juga meliputi pengertian pada Pasal 55. Pengertian menyuruh lakukan dalam konteks Pasal 55 1 menurut Memorie van Toelichting MvT
disyaratkan bahwa orang yang disuruh manus manistra merupakan subyek tak berkehendak atau pelakunya tidak dapat dipidana, karena tidak tahu, tunduk pada
kekerasan dan karena tersesatkan. Sedangkan pada konteks Pasal 346 melakukan dapat dijatuhi pidana. Pengertian menyuruh lakukan dalam Pasal 346 adalah baik
sebagai menyuruh dalam arti harafiah pelakunya adalah subyek tak berkehendak, atau dalam arti menganjurkan dalam pengertian Pasal 55 ayat 1 sub 2. Dalam
Pasal 346, istilah menyuruh menggugurkan atau mematikan adalah berupa unsur tingkah laku atau perbuatan yang dilarang dari suatu tindak pidana. Sedangkan
menyuruh lakukan pada Pasal 55 ayat 1 adalah berupa suatu perbuatan dalam suatu perbuatan adlam penyertaan melakukan tindak pidana, bukan unsur
perbuatan dari suatu tindak pidana. Unsur kesalahan dalam Pasal 346 ialah dengan sengaja yang mendahului
semua unsur lainnya. Kesengajaan harus ditunjukkan pada unsur-unsur perbuatan menggugurkan atau mematikan atau menyuruh orang lain melakukan perbuatan
tersebut pada obyek kandungannya sendiri. Artinya bahwa perempuan itu menghendaki dan mengetahui bahwa akibat dari perbuatannya sendiri dan
perbuatan orang lain tersebut dapat menggugurkan dan mematikan kandungannya. Kesengajaan harus diartikan dalam arti luas yaitu kesengajaan sebagai tujuan,
sebagai kepastian, sebagai kemungkinan. Unsur kesengajaan Pasal 346 haruslah
Universitas Sumatera Utara
ditujukan pada keempat perbuatan itu menggugurkan, mematikan, menyuruh menggugurkan dan menyuruh mematikan kandungan, meskipun keempat
perbuatan itu bersifat tersirat alternatif, namun terhadap perbuatan mana kesengajaan tersebut ditujukan haruslah jelas, berkaitan dengan perbuatan.
3. Pasal 347 KUHP :