Penentuan Absorptivitas .1 Penentuan Absorptivitas Rifampisin 15 mcgml

3.4.4.2.2 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Isoniazid

Dipipet sebanyak 1,1 ml larutan induk baku isoniazid, dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan diencerkan dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda, dikocok sampai homogen hingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 11 mcgml, diukur serapannya pada panjang gelombang 200-400 nm hasil dapat dilihat pada gambar 10 halaman 23 dan tabel 2 halaman 24. 3.4.4.3 Penentuan Absorptivitas 3.4.4.3.1 Penentuan Absorptivitas Rifampisin 15 mcgml Dipipet sebanyak 1,5 ml larutan induk baku rifampisin, dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan diencerkan dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda, dikocok sampai homogen hingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 15 mcgml, diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum rifampisin dan panjang gelombang maksimum isoniazid hasil dapat dilihat pada tabel 3 halaman 26.

3.4.4.3.2 Penentuan Absorptivitas Isoniazid 10 mcgml

Dipipet sebanyak 1 ml larutan induk baku isoniazid, dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan diencerkan dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda, dikocok sampai homogen hingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 10 mcgml, diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum rifampisin dan panjang gelombang maksimum isoniazid hasil dapat dilihat pada tabel 5 halaman 26.

3.4.4.3.3 Penentuan Absorptivitas Isoniazid 15 mcgml

Dipipet sebanyak 1,5 ml larutan induk baku isoniazid, dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan diencerkan dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda, Universitas Sumatera Utara dikocok sampai homogen hingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 15 mcgml, diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum rifampisin dan panjang gelombang maksimum isoniazid hasil dapat dilihat tabel 7 halaman 27. 3.4.4.4 Pembuatan Kurva Kalibrasi

3.4.4.4.1 Pembuatan Kurva Kalibrasi Rifampisin

Dari larutan induk baku rifampisin 500 mcgml dipipet masing-masing sebanyak 0,6; 0,9; 1,2; 1,5 dan 1,8 ml dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan diencerkan dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda, dikocok sampai homogen hingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 6; 9; 12; 15 dan 18 mcgml, diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum rifampisin hasil dapat dilihat pada gambar 12 halaman 28 dan tabel 10 halaman 29.

3.4.4.4.2 Pembuatan Kurva Kalibrasi Isoniazid

Dari larutan induk baku isoniazid 500 mcgml dipipet masing-masing sebanyak 0,6; 0,8; 1; 1,2 dan 1,4 ml dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan diencerkan dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda, dikocok sampai homogen hingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 6; 8; 10; 12 dan 14 mcgml, diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum isoniazid hasil dapat dilihat pada gambar 13 dan tabel 11 halaman 30.

3.4.4.5 Penetapan Kadar Sampel