Review Studi Terdahulu PENDAHULUAN

11 Kelurahan Jatinegara Jakarta Timur, al- Qur’an dan Hadist. Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku-buku, beberapa majalah, dan data lainnya yang memuat keterangan tentang pembahasan ini yaitu pernikahan sirri masyarakat Kelurahan Jatinegara Jakarta Timur. Jenis datanya bersifat kuantitatif yang merupakan metode penelitian yang berukur pada data-data berupa pandangan-pandangan tentang nikah sirri pada masyarakat kelurahan jatinegara Jakarta timur. Teknis penelitian yang digunakan pada penelitian ini berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum” yang diterbitkan oleh pusat peningkatan dan jaminan mutu PPJM fakultas syariah dan hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Press 2012. 4. Teknik Pengumpulan Data Agar di dalam penelitian ini penulis mendapatkan hasil yang sesuai dengan variable yang akan di teliti, maka teknik pengumpulan data menggunakan angket dan studi pustaka untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan hal-hal pernikahan sirri. 5. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi yang penulis ambil adalah subjek yang berada di wilayah Kelurahan Jatinegara Jakarta Timur dengan sasaran laki-laki yang sudah menikah. Dengan jumlah 100 responden. 12 b. Sampel Sampel yang penulis gunakan adalah simple random sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penyusunan penelitian ini ialah berformat kerangka outline dalam bentuk bab dan sub bab, secara ringkas terurai dalam penjelasan berikut: Bab I Pendahuluan, bab ini merupakan bab pendahuluan yang berisikan antara lain latar belakang masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi terdahulu, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Teori yang akan menyajikan landasan teori mengenai masalah-masalah yang dibahas meliputi: A. Pengertitia Pernikahan dan dasar hukumnya B. pengertian Nikah Sirri C. Hubungan perkawinan sirri dan pencatatan pernikahan. Bab III Gambaran Umum Tentang Masyarakat Kelurahan Jatinegara Jakarta Timur menerangkan tentang letak greografis dan kondisi Kelurahan Jatinegara Jakarta Timur. Bab IV menerangkan akibat hukum yang menyebabkan pernikahan sirri, faktor- faktor terjadinya pernikahan sirri, kemudian analisis tentang pernikahan sirri. Bab V menerangkan penutup yang berisikan kesimpulan dan saran. 13

BAB II TINJAUAN TEORITIK TENTANG NIKAH SIRRI

A. Pengertian Nikah dan Dasar Hukumnya

Secara etimologi, nikah mempunyai arti mengumpulkan, menggabungkan, menjodohkan, atau bersenggama wath‟i. Dalam memaknai hakekat nikah, ada ulama yang menyatakan bahwa pengertian hakiki dari nikah adalah bersenggama wath‟i, sedang pengertian nikah sebagai akad merupakan pengertian yang bersifat majazy. 1 Apabila “nikah” diartikan “akad”, maka akibatnya pada hukum nikah ialah wanita yang diwata’ secara tidak sah zina oleh seorang laki-laki boleh dikawini oleh putra laki-laki tersebut atau sebaliknya. Bahkan laki-laki itu boleh mengawini anak perempuan dari hasil perzinaannya sendiri karena tidak ada hubungan nasab antara dia dengan anak perempuan itu, demikian pendapat mazhab Syafi’i. 2 Secara terminologi, nikah didefinisikan sebagai ikatan lahir batin antara seorang pria dengan wanita sebagai suami istri, dengan tujuan membentuk keluarga rumah tangga yang bahagia dan kekal. Definisi nikah menurut syara yang dikemukakan oleh Muhammad Asmawi adalah melakukan aqad perjanjian antara calon suami dan istri agar dihalalkan melakukan “pergaulan” sebagaimana suami istri mengikuti norma, nilai-nilai sosial dan etika agama. Aqad dalam sebuah pernikahan merupakan 1 Asrorun Ni’am Sholeh, Fatwa-Fatwa Masalah Pernikahan dan Keluarga, Jakarta: Graha Paramuda, 2008. h. 3 2 Peunoh Daly, Hukum Perkawinan Islam Suatu Studi Perbandingan dalam Kalangan Ahlus-Sunnah dan Negara-negara Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 2005, h. 105