BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Biologi MIPA Universitas Sumatera Utara dan Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran
Unversitas Sumatera Utara.
5.1.2. Karakteristik Sampel
Populasi penelitian ini adalah mencit Mus musculus jantan umur 6-8 minggu dengan berat badan 30–50 gr dan sehat yang ditandai dengan gerakan
yang aktif, diperoleh dari Laboratorium Biologi Fakultas MIPA USU. Kemudian jumlah mencit yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 14 ekor. Berikut
daftar berat badan mencit dan hepar pada akhir penelitian.
Tabel 5.1. Karakteristik Sampel
5.1.3. Derajat Kerusakan Hepar secara Makroskopis
Gambaran makroskopis hepar mencit jantan Mus msculus setelah pemberian Pb asetat dan Pb asetat dengan habbatussauda Nigella sativa selama 8
minggu . Kelompok
BeratMencit gr Berat Hepar gr Kontrol
35,99 2.41
Kontrol 39,48
2.50 Perlakuan 1
36,42 2.36
Perlakuan 1 31,56
1.64 Perlakuan 1
41,14 2.33
Perlakuan 1 40,56
2.13 Perlakuan 1
39,92 2.17
Perlakuan 1 46,11
3.67 Perlakuan 2
39,54 1.86
Perlakuan 2 24,90
1.93 Perlakuan 2
28,13 1.13
Perlakuan 2 25,06
1.29 Perlakuan 2
34,33 1.89
Perlakuan 2 37,21
1.65
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2. Makroskopis Hepar pada Kelompok Kontrol
Kelompok Perlakuan
Derajat Kerusakan Jaringan Secara Makroskopis +
++ +++
Kontrol Aquades
50 Kontrol
Aquades 50
Total 100
100 Untuk kelompok kontrol, secara makroskopis hepar terlihat berwarna
merah kecoklatan dengan konsistensi kenyal dan permukaan licin. Hal ini didapat pada kedua ekor mencit dengan pemberian aquades.
Tabel 5.3. Makroskopis Hepar pada Kelompok Perlakuan 1
Kelompok Perlakuan
Derajat Kerusakan Jaringan Secara Makroskopis +
++ +++
Perlakuan 1 Plumbum
16,67 Perlakuan 1
Plumbum 16,67
Perlakuan 1 Plumbum
16,67 Perlakuan 1
Plumbum 16,67
Perlakuan 1 Plumbum
16,67 Perlakuan 1
Plumbum 16,67
Total 16,67
83,33 100
Untuk kelompok perlakuan 1, secara makroskopis hepar mencit yang diberi Pb asetat 100 mgkgbb selama 8 minggu terjadi beberapa variasi. Sebanyak
16,67 atau 1 organ hepar memperlihatkan derajat kerusakan 0, dan sebanyak 83,33 atau 5 organ hepar memperlihatkan derajat kerusakan +. Pada derajat
+ yang ditemukan terdapat warna pucat pada hepar dan konsistensi kenyal serta permukaan licin.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4. Makroskopis Hepar pada Kelompok Perlakuan 2
Kelompok Perlakuan
Derajat Kerusakan Jaringan Secara Makroskopis +
++ +++
Perlakuan 2 Pb dan
Hbs 16,67
Perlakuan 2 Pb dan Hbs
16,67 Perlakuan 2
Pb dan Hbs 16,67
Perlakuan 2 Pb dan Hbs
16,67 Perlakuan 2
Pb dan Hbs 16,67
Perlakuan 2 Pb dan Hbs
16,67 Total
50 50
100 Keterangan : Pemberian Pb asetat da minyak Habbatussauda.
Untuk kelompok perlakuan 2, secara makroskopis hepar mencit yang diberi Pb asetat 100 mgkgBBhari dan minyak habbatussauda Nigella sativa
memperlihtkan 50 atau 3 organ hepar mengalami derajat kerusakan 0 dan 50 atau 3 organ hepar memperlihatkan derajat kerusakan +. Pada hepar yang
memperlihatkan derajat kerusakan +, tampak hepar lebih pucat dan konsistensi kenyal serta permukaan yang licin.
Gambar 5.1. Hepar pada kelompok kontrol terlihat merah kecoklatan dengan konsistensi kenyal dan permukaan licin.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.2. Hepar pada kelompok perlakuan 1 terlihat merah pucat dengan konsistensi kenyal dan permukaan licin
Gambar 5.3. Hepar pada kelompok perlakuan 1 terlihat merah kecoklatan dengan konsistensi kenyal dan permukaan licin
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.4. Hepar pada kelompok perlakuan 2 terlihat merah kecoklatan dengan konsistensi kenyal dan permukaan licin
Gambar 5.5. Hepar pada kelompok perlakuan 2 terlihat pucat dengan konsistensi kenyal dan permukaan licin
Universitas Sumatera Utara
5.1.4. Derajat Kerusakan Hepar secara Mikroskopis