Penetapan Kadar Timbal dan Kadmium Dalam Sampel

Baginda Mulia Nasution : Penetapan Kadar Timbal Dan Kadmium Dalam Madu Tak Bermerek Secara Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. HNO 3 5N dan ditepatkan dengan air suling hingga garis tanda konsentrasi 100 mcgml. Larutan baku 100 mcgml dipipet 10 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, kemudian ditambahkan 10 ml larutan HNO 3 5N dan ditepatkan dengan air suling hingga garis tanda konsentrasi 10 mcgml. Larutan baku 10 mcgml dipipet 4, 6, 8, 10 dan 12 ml, masing-masing dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, ditambahkan 10 ml larutan HNO 3 5N dan ditepatkan dengan air suling hingga garis tanda diperoleh larutan dengan konsentrasi 0,4; 0,6; 0,8; 1,0 dan 1,2 mcgml lalu diukur pada panjang gelombang 228,8 nm.

3.4.5.3 Penetapan Kadar Timbal dan Kadmium Dalam Sampel

Larutan sampel hasil destruksi diukur absorbansinya dengan menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom pada panjang gelombang 217,0 nm untuk timbal dan 228,8 nm untuk kadmium. Gambar Alat Spektrofotometri Serapan Atom dapat dilihat pada Lampiran 14. Konsentrasi setelah ditambah timbal standar ditentukan berdasarkan persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi masing-masing logam, sehingga konsentrasi timbal dan kadmium dalam sampel C sampel dapat diketahui yakni: C sampel = C 2 – C 1 Keterangan: C 2 = Konsentrasi setelah ditambah standar mcgml C 1 = Konsentrasi yang ditambahkan mcgml Selanjutnya kadar timbal dan kadmium sebenarnya dapat dihitung dengan rumus berikut: Kadarmgkg = g sampel Berat ml Volume mcgml i Konsentras × Baginda Mulia Nasution : Penetapan Kadar Timbal Dan Kadmium Dalam Madu Tak Bermerek Secara Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

3.4.6 Penentuan Limit of Detection LOD dan Limit of Quantitation LOQ

Batas deteksi atau Limit of Detection LOD adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi. Batas kuantitasi atau Limit of Quantitation LOQ merupakan kuantitas terkecil analit dalam sampel. Batas deteksi dapat dihitung berdasarkan pada Standar Deviasi SD dari kurva antara respon dan kemiringan slope dengan rumus : SD = 2 2 − − ∑ n Yi Y LOD = slope SD x 3 Sedangkan untuk penentuan batas kuantitasi dapat digunakan rumus : LOQ = slope SD x 10 Harmita, 2004 3.4.7 Uji Perolehan Kembali 3.4.7.1 Pembuatan Larutan Baku Larutan baku timbal 1000 mcgml dipipet sebanyak 10 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, kemudian ditambahkan 10 ml larutan HNO 3 5N dan ditepatkan dengan air suling hingga garis tanda konsentrasi 100 mcgml. Larutan baku kadmium 1000 mcgml dipipet sebanyak 10 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, kemudian ditambahkan 10 ml larutan HNO 3 5N dan ditepatkan dengan air suling hingga garis tanda konsentrasi 100 mcgml. Larutan baku 100 mcgml dipipet 10 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, kemudian ditambahkan 10 ml larutan HNO 3 5N dan ditepatkan dengan air suling hingga garis tanda konsentrasi 10 mcgml.