Latar Belakang Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun Bah Jambi Tahun 2006-2008

Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010. BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Konstitusi Indonesia pada dasarnya memberikan perlindungan yang menyeluruh bagi rakyat Indonesia. Pasal 27 ayat 2 dari Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa “setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.” Berdasarkan pasal tersebut dikeluarkanlah undang- undang No. 13 Tahun 2003 tentang keselamatan dan kesehatan kerja dijamin dalam pasal 86, yang menyatakan bahwa “setiap pekerjaburuh mempunyai hak memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan, perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama. 5,12. Apabila kita berbicara mengenai keselamatan kerja, maka yang dimaksudkan di sini adalah yang bertalian dengan kecelakaan kerja. 5 Keselamatan kerja adalah sarana utama untuk pencegahan kecelakaan kerja, cacat dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja. 9 Secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai “kejadian yang tidak dapat diduga.” Sebenarnya setiap kecelakaan kerja itu dapat diramalkan atau diduga dari semula jika perbuatan dan kondisi tidak memenuhi persyaratan. Statistik mengungkapkan bahwa 80 kecelakaan disebabkan oleh perbuatan yang tidak selamat unsafe act, dan hanya 20 oleh kondisi yang tidak selamat unsafe condition. 4 Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010. Pada umumnya kecelakaan terjadi karena kurangnya pengetahuan dan pelatihan, kurangnya pengawasan, kompleksitas dan keanekaragaman ukuran organisasi, yang kesemuanya mempengaruhi kinerja keselamatan dalam industri. Kecelakaan di tempat kerja merupakan penyebab utama penderitaan perorangan dan penurunan produktivitas. Penyebab kecelakaan sukar di uraikan. Kecelakaan tidak terjadi kebetulan, melainkan ada sebabnya. Oleh karena itu kecelakaan dapat dicegah, asal kita cukup kemauan untuk mencegahnya. Oleh karena itu pula sebab-sebab kecelakaan harus diteliti dan ditemukan, agar untuk selanjutnya dengan usaha-usaha koreksi yang ditujukan kepada sebab itu kecelakaan dapat dicegah dan tidak berulang kembali. 1 Untuk analisa sebab-sebab kecelakaan akibat kerja hanya ada dua golongan penyebab. Golongan pertama adalah faktor mekanis dan lingkungan, yang meliputi segala sesuatu selain manusia. Golongan kedua adalah manusia itu sendiri yang merupakan sebab kecelakaan. 1 Suma’mur 1989 membuat batasan bahwa kecelakaan kerja adalah suatu kecelakaan yang berkaitan dengan hubungan kerja dengan perusahaan. Hubungan kerja disini berarti kecelakaan terjadi karena pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan. Oleh sebab itu, kecelakaan akibat kerja ini mencakup 2 permasalahan pokok, yakni kecelakaan adalah akibat langsung pekerjaan dan kecelakaan terjadi pada saat pekerjaan sedang dilakukan. 15 Tiap kecelakaan adalah kerugian, kerugian ini terlihat dari adanya dan besarnya biaya kecelakaan. Biaya untuk kecelakaan ini sering-sering sangat besar, padahal biaya itu menjadi beban negara dan rakyat seluruhnya. 1 Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010. Baik kecelakaan kerja, gangguan kesehatan, maupun pencemaran lingkungan harus merupakan bagian dari biaya produksi. Sekalipun sifatnya sosial, setiap kecelakaan atau tingkat keparahannya tidak dapat dilepaskan dari faktor ekonomi dalam suatu lingkungan kerja. Pencegahan kecelakaan dana pemeliharaan higiene dan kesehatan kerja tidak saja dinilai dari segi biaya pencegahannya, tetapi juga dari segi manusianya. 4 Setiap tahun di dunia dua juta pekerja meninggal akibat kecelakaan kerja. Dikeluarkan untuk memperingati Hari Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja se-Dunia, laporan tersebut menyebutkan bahwa sekitar 270 juta kecelakaan kerja 355.000 diantaranya merupakan kecelakaan fatal dan 160 juta penyakit akibat pekerjaan terjadi setiap tahun, termasuk sekitar 12 ribu pekerja anak yang meninggal akibat kecelakaan kerja. 10 Tingkat kecelakaan kerja fatal di negara-negara berkembang empat kali lebih tinggi ketimbang negara-negara industri. Di negara-negara berkembang, kecelakaan dan penyakit akibat bekerja terjadi di industri-industri utama seperti pertanian, perikanan dan perkayuan, pertambangan dan konstruksi. Laporan ILO, Global Estimates Fatalities in 2002, memperlihatkan bahwa dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, standar keselamatan kerja Indonesia masuk dalam peringkat paling buruk. 10 Setiap jamnya, sedikitnya terjadi satu kasus kecelakaan kerja di Indonesia. Angka tersebut menempatkan Indonesia pada kelompok negara-negara yang memiliki kasus kecelakaan kerja tertinggi di dunia. Data Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyebutkan pada tahun 2006, sedikitnya terjadi 92.200 kasus Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010. kecelakaan kerja di Indonesia, atau hanya turun 4.000 kasus dari tahun 2005. Meski demikian, data tersebut belum termasuk kasus kecelakaan kerja yang tidak dilaporkan oleh perusahaan-perusahaan yang tidak mengikuti program Jamsostek. 11 Di Indonesia berdasarkan laporan PT. Jamsostek, kecelakaan kerja berjumlah 105.846 kasus 2003, 95.418 kasus 2004, 96.081 kasus 2005, dan 70.069 kasus hingga september 2006. Meskipun terjadi penurunan, data itu menunjukan kasus kecelakaan kerja di Indonesia masih relatif tinggi. 3 Di abad ini semua bangsa tidak dapat lepas dari proses industrialisasi. Indikator keberhasilan dunia industri sangat bergantung pada kualitas tenaga kerja yang produktif, sehat dan berkualitas. Dapat disimpulkan bahwa pekerja sebagai sumber daya dalam lingkungan kerja industri yang harus dikelola dengan baik, sehingga dapat memacu produktivitas yang tinggi. Keinginan untuk mencapai produktivitas yang tinggi harus memperhatikan segi keselamatan kerja, seperti memastikan bahwa para pekerja dalam kondisi kerja aman. Kebun Bah Jambi adalah salah satu unit usaha dari PT. Perkebunan Nusantara IV Persero yang berada di Kabupaten Simalungun Pematangsiantar dan berkantor pusat di Jalan Letjend Suprapto Medan. Kebun ini bergerak di bidang usaha perkebunan dan pengolahan kelapa sawit yang menghasilkan CPO Crude Palm Oil dan PK Palm Kernel. Untuk mengelolah kelapa sawit menghasilkan CPO Crude Palm Oil dan PK Palm Kernel, kebun ini telah memiliki pabrik kelapa sawit yang mmemiliki 4 tahap pengolahan, yaitu : pengangkutan buah ke pabrik, proses sterilisasi, proses press, dan proses ferifikasi. Bagian pengolahan di pabrik kelapa sawit PTPN IV kebun Bah Jambi memiliki 180 orang pekerja di bagian pengolahan. Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010. Berdasarkan hasil survei pendahuluan diketahui adanya kecelakaan kerja tahun 2003-2008 di pabrik kelapa sawit terutama bagian pengolahan. Tahun 2003, hanya 1 orang pekerja yang mengalami kecelakaan kerja. Tahun 2004, terdapat 7 orang pekerja yang mengalami kecelakaan kerja. Tahun 2005, terdapat 4 orang pekerja yang mengalami kecelakaan kerja. Tahun 2006, terdapat 13 orang yang mengalami kecelakaan kerja. Tahun 2007, terdapat 12 orang pekerja yang mengalami kecelakaan kerja. Dan tahun 2008, ada 3 orang pekerja yang mengalami kecelakaan kerja. Dari uraian di atas dapat kita lihat bahwa jumlah kecelakaan kerja setiap tahun berbeda-beda. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti gambaran kecelakaan kerja yang terjadi pada pekerja pabrik kelapa sawit PTPN IV kebun Bah Jambi dari tahun 2006-2008.

1.2. Perumusan Masalah