Karakteristik Dasar Sampel Penelitian

IV.1.2. Karakteristik Dasar Sampel Penelitian

Tabel 4. Karakteristik Dasar Sampel Sebelum Pengobatan Karakteristik Ar-SP Ar-Aq No n 42 normalitas n 46 normalitas p a 1 Umur 0,439 0,754 0,249 a. 15 - 24 tahun 6 14,30 11 23,90 b. 25 - 34 tahun 9 21,40 7 15,20 c. 35 - 44 tahun 10 23,80 12 26,10 d. 45 - 54 tahun 5 11,90 10 21,70 e. ≥ 55 tahun 12 28,60 6 13,10 2 Jenis Kelamin 0,000 0,000 0,553 b a. Wanita 29 69 29 63 b. Laki-laki 13 31 17 37 3 Gejala Klinis a. Demam 19 45,20 19 41,30 0,710 b. Menggigil 7 16,70 9 19,60 0,725 c. Pegal-pegal 8 19,00 9 19,60 0,951 d. Pusing 8 19,00 20 43,50 0,014 e. Lemas 5 11,90 7 15,20 0,651 f. Mual muntah 4 9,50 8 17,40 0,283 g. Pembesaran limpa 4 Suhu Tubuh 0,317 a. ≤ 37,5 C 23 54,80 30 65,20 b. 37,5 C 19 45,20 16 34,80 Keterangan : Ar-SP : Artesunat-Sulfadoksin pirimetamin ; Ar-Aq : Artesunat-Amodiakuin a Uji Chi-square b Uji Mann-Whitney Perbedaan yang bermakna Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa dari 88 sampel yang dianalisa, sesuai dengan kelompok umur maka jumlah sampel terbanyak pada rentang usia 35 – 44 tahun sebanyak 12 orang 26,1 pada kelompok pengobatan artesunat – amodiakuin dan pada usia 55 tahun pada kelompok pengobatan artesunat – sulfadoksin pirimetamin sebanyak 12 orang 28,6. Rata-rata umur sampel yang mengikuti penelitian ini adalah 38,50. Menurut analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-square tidak dijumpai perbedaan yang bermakna antara Titik Yuniarti : Perbandingan Efikasi Kombinasi Artesunat-Sulfadioksin Pirimetamin Dengan Artesunat-Amodiakuin Pada Penderita Malaria Falciparum Tanpa Komplikasi, 2007. USU e-Repository © 2008 kelompok pengobatan artesunat – amodiakuin dengan kelompok pengobatan artesunat – sulfadoksin pirimetamin dengan nilai p=0,249 tabel 4. Pada jenis kelamin untuk kedua kelompok pengobatan dijumpai jumlah wanita yang ikut dalam penelitian ini lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pria. Melalui analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-square antara wanita dan pria tidak dijumpai perbedaan yang bermakna pada kedua kelompok pengobatan dengan nilai p=0,553 tabel 4. Keluhan dan gejala klinis yang timbul pada awal penelitian adalah demam, menggigil, pegal-pegal, pusing, lemas, dan gangguan pencernaan mual dan muntah. Keluhan yang terbanyak muncul adalah pusing sebanyak 20 orang 43,5 pada kelompok pengobatan artesunat – amodiakuin dan demam pada kedua kelompok pengobatan masing-masing sebanyak 19 orang 41,3 untuk kelompok pengobatan artesunat – amodiakuin dan 45,2 untuk kelompok pengobatan artesunat – sulfadoksin pirimetamin. Namun setelah dianalisa dengan menggunakan uji Chi-square tidak dijumpai perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok pengobatan kecuali pada keluhan pusing dengan nilai p=0,014, yang berarti dijumpai perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok pengobatan tabel 4. Suhu tubuh merupakan salah satu tanda klinis yang diperiksa pada penelitian ini. Yang terbanyak adalah suhu tubuh ≤ 37,5 o C, yaitu sebanyak 30 orang 65,2 pada kelompok pengobatan artesunat – amodiakuin dan 23 orang 54,8 pada kelompok pengobatan artesunat – sulfadoksin pirimetamin. Setelah Titik Yuniarti : Perbandingan Efikasi Kombinasi Artesunat-Sulfadioksin Pirimetamin Dengan Artesunat-Amodiakuin Pada Penderita Malaria Falciparum Tanpa Komplikasi, 2007. USU e-Repository © 2008 dilakukan analisa statistik dengan uji Chi-square tidak dijumpai perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok pengobatan dengan nilai p=0,317 tabel 4. Selain suhu tubuh, tanda klinis lain yang diperiksa pada subjek penelitian adalah pembesaran limpa. Pada pemeriksaan ini, sama sekali tidak dijumpai pembesaran limpa selama penelitian berlangsung.

IV.1.3. Kepadatan Parasit Parasitemia Sebelum dan Sesudah Pengobatan

Dokumen yang terkait

Perbandingan Efikasi Kombinasi Artesunat- Klindamisin dengan Kinin-Klindamisin pada pengobatan Malaria Falsiparum tanpa komplikasi pada anak

0 60 80

Perbandingan Efikasi Kombinasi Artesunat-Klindamisin Dengan Kinin-Klindamisin Pada Pengobatan Malaria Fasiparum Tanpa Komplikasi Pada Anak

0 43 82

Efikasi Gabungan Artemeter-Lumefantrin dan Artesunat-Amodiakuin sebagai Pengobatan Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi pada Anak

0 26 67

Perbandingan efikasi Kombinasi Artesunat-Amodiakuin Dengan Kinin-Klindamisin Pada Pengobatan Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi pada Anak

0 37 70

Perbandingan Efikasi Terapi Kombinasi Sulfadoksin-Pirimetamin + Artesunat Dengan Sulfadoksin-Pirimetamin + Amodiakuin Pada Penderita Malaria Falciparum Tanpa Komplikasi

1 33 77

Perbandingan Efikasi Terapi Kombinasi Artesunat + Sulfadoksin-Pirimetamin Dengan Artesunat + Doksisiklin Pada Penderita Malaria Falciparum Tanpa Komplikasi

1 34 66

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA - Perbandingan Efikasi Kombinasi Artesunat- Klindamisin dengan Kinin-Klindamisin pada pengobatan Malaria Falsiparum tanpa komplikasi pada anak

0 0 16

Perbandingan Efikasi Kombinasi Artesunat- Klindamisin dengan Kinin-Klindamisin pada pengobatan Malaria Falsiparum tanpa komplikasi pada anak

0 0 16

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA - Perbandingan Efikasi Kombinasi Artesunat-Klindamisin Dengan Kinin-Klindamisin Pada Pengobatan Malaria Fasiparum Tanpa Komplikasi Pada Anak

0 0 16

Perbandingan Efikasi Kombinasi Artesunat-Klindamisin Dengan Kinin-Klindamisin Pada Pengobatan Malaria Fasiparum Tanpa Komplikasi Pada Anak

0 0 16