Manifestasi klinis Malaria Falciparum tanpa komplikasi Pemeriksaan laboratorium

Syamsidah Lubis : Efikasi Gabungan Kinin – Doksisiklin Dibandingkan Dengan Kinin – Azithromycin Pada Pengobatan Malaria Falciparum Tanpa Komplikasi Pada Anak, 2010.

2.4.1. Manifestasi klinis Malaria Falciparum tanpa komplikasi

Pada anak dan dewasa seringkali gejala bersifat asimtomatik selama fase awal, yaitu pada masa inkubasi infeksi malaria. Masa inkubasi P.falciparum berlangsung dalam 9-14 hari, dimana masa ini dapat lebih lama pada pasien dengan imunitas parsial. Gejala prodromal berlangsung selama 2-3 hari sebelum parasit dijumpai dalam darah. Gejala prodromal berupa sakit kepala, mudah lelah, anoreksia, myalgia, demam dan nyeri dada, perut dan sendi-sendi. 4 Gambaran klinis malaria berupa demam yang paroksismal yang dikarakteristikkan dengan demam tinggi, menggigil, berkeringat dan sakit kepala, myalgia, sakit punggung, nausea, muntah, diare, pucat dan ikterus. Demam paroksismal bersamaan dengan pecahnya skizon yang terjadi setiap 48 jam pada malaria vivax dan falciparum. 19 Pada anak usia 2 bulan gejala malaria sangat bervariasi dari mulai demam yang tidak terlalu tinggi sampai demam 40°C dengan sakit kepala, mengantuk, anoreksia, mual, muntah, diare, pucat, sianosis, splenomegali, hepatomegali, anemia, trombositopeni, leukosit yang menurun atau normal. 4

2.4.2. Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan hapusan darah tepi tipis dan tebal dengan pewarnaan Giemsa merupakan metode yang baik untuk diagnosis malaria. 11 Syamsidah Lubis : Efikasi Gabungan Kinin – Doksisiklin Dibandingkan Dengan Kinin – Azithromycin Pada Pengobatan Malaria Falciparum Tanpa Komplikasi Pada Anak, 2010. Pemeriksaan ini untuk menentukan ada tidaknya parasit malaria positif atau negatif; spesies dan stadium Plasmodium; dan kepadatan parasit. 1 Bila dibandingkan dengan Polymerase chain reaction PCR, sensitivitas pemeriksaan mikroskopis ini adalah 85-95 dan spesifisitas 95-100. Kelemahan pemeriksaan darah tepi ini adalah memerlukan waktu yang lama dan membutuhkan pemeriksa yang berpengalaman, sehingga sulit dipakai di lapangan. 11 P.falciparum menyerang semua bentuk eritrosit mulai dari retikulosit sampai eritrosit yang matang. Pada pemeriksaan darah tepi baik apusan maupun tetes tebal terutama dijumpai parasit muda berbentuk cincin ring form. Juga dijumpai gametosit dan pada kasus berat yang biasanya disertai komplikasi, dapat dijumpai bentuk skizon dan dapat menyerang sampai 20 eritrosit. Bentuk seksualgametosit muncul dalam waktu 1 minggu dan dapat bertahan sampai beberapa bulan setelah sembuh. Tanda-tanda parasit malaria yang khas pada sediaan tipis, gametositnya berbentuk pisang dan terdapat bintik Maurer pada sel darah merah. Pada sediaan darah tebal dapat dijumpai gametosit bentuk pisang, banyak sekali bentuk cincin tanpa bentuk lain yang dewasa star in the sky, terdapat balon merah di sisi luar gametosit. 11 Tes serologis yang digunakan untuk diagnosis malaria adalah Indirect Fluorescent Antibody test IFA, Indirect Hemaglutination test IHA dan Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay ELISA. Kegunaan tes Syamsidah Lubis : Efikasi Gabungan Kinin – Doksisiklin Dibandingkan Dengan Kinin – Azithromycin Pada Pengobatan Malaria Falciparum Tanpa Komplikasi Pada Anak, 2010. serologis untuk diagnosis malaria akut sangat terbatas, karena baru akan positif beberapa hari setelah parasit malaria ditemukan dalam darah. Jadi sampai saat ini tes serologi merupakan cara terbaik untuk studi epidemiologi. 1 Teknik diagnostik lainnya adalah pemeriksaan Quantitative Buffy Coat QBC, dengan menggunakan tabung kapiler dan pulasan jingga akridin kemudian diperiksa di bawah mikroskop fluoresens. Teknik mutakhir lainnya dengan menggunakan pelacak DNA probe untuk mendeteksi antigen. Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan yaitu Malaquick test dan Parasight F. 1

2.5. Pengobatan Malaria Falciparum tanpa komplikasi