KESIMPULAN DAN SARAN GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK GAMBARAN DATA BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH

G. Realisasi penerimaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan……………………………………………………….. 53

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……………………………………………………… 54 B. Saran……………………………………………………………... 56 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL Tabel I Wilayah Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur 16 Tabel II Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan………………………. 22 Tabel III Jumlah Pegawai Berdasarkan Kepangkatan…………………….. 23 Tabel IV Jumlah Pegawai Berdasarkan Eselon……………………………..24 Tabel V Jumlah Objek Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan…. 25 Tabel VI Realisasi Penerimaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan…………………………………………………… 46 Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR Gambar I Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur...21 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktik Kerja Lapangan Mandiri merupakan salah satu proses yang harus dilewati dan dilaksanakan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Universitas Sumatera Utara, oleh sebab itu mahasiswai diwajibkan melakukan riset dan pengumpulan data yang diperlukan untuk pembuatan Tugas Akhir melalui Praktik Kerja Lapangan Mandiri yang akan saya laksanakan melalui Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur,dalam hal ini saya tertarik untuk membahas dan melakukan riset mengenai Prosedur Pengenaan Bea Perolehan hak Atas Tanah dan Bangunan di kota Medan. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang berhubungan dengan perolehan hak atas tanah dan atau bangunan.Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan yang selanjutnya disebut BPHTB merupakan “Bea” atau salah satu pajak yang memberikan pemasukan bagi Anggaran Pendapatan Belanja NegaraAPBN,khususnya bagi Pemerintah Daerah PEMDA yakni sekitar 80 dari pendapatan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan tersebut. Universitas Sumatera Utara Sebelum membahas Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan tersebut, ada baiknya bila mengetahui defenisi pajak yaitu : Pajak diartikan sebagai pungutan yang dilakukan oleh suatu negara kepada warga negaranya berdasarkan undang- undang dimana atas pungutan tersebut negara tidak memberikan kontraprestasi langsung kepada si pembayar pajak,yang digunakan untuk membiayai pengeluaran umum yang berhubungan dengan tugas Negara dalam menyelenggarakan pemerintahan, seperti : pembangunan jalan umum, sarana transportasi umum, sarana pendidikan,dan pembangunan lainnya yang digunakan untuk kepentingan umum.Selain itu, Pajak merupakan sarana untuk melaksanakan pemerataan dan keadilan bagi masyarakat,maka pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Atau Bangunan BPHTB juga memperhatikan aspek keadilan dengan menentukan Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak NPOPTKP yang berbeda sesuai dengan Nilai Objek Pajak yang dimiliki oleh Wajib Pajak dan lokasi dari objek pajak tersebut. Undang-undang perpajakan Indonesia sejak tahun 1984 menganut sistem Self Assessment yang memberi kepercayaan penuh kepada Wajib Pajak WP untuk melaksanakan hak dan kewajibannya, mulai dari menghitung, menyetorkan dan melaporkan sendiri pajak yang terutang. Dalam pemberlakuan sistem ini kepatuhan Wajib Pajak diharapkan dapat meningkat, yang ditandai dengan pelaksanaan kewajiban perpajakan oleh Wajib Pajak secara sukarela. Tarif yang ditetapkan pemerintah untuk Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan adalah tarif tunggal sebesar 5 dari Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak NJOPKP atas Tanah dan Universitas Sumatera Utara atau Bangunan. Tarif tersebut ditetapkan secara tunggal agar Wajib Pajak dapat lebih mudah dalam melaksanakan Sistem Self Assessment yang diberlakukan pemerintah. Dalam pemberlakuan sistem ini pemerintah membuat Surat Setoran Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan SSB agar Wajib Pajak dapat menyetorkan secara langsung BPHTB yang terutang.SSB ini digunakan sebagai bukti bagi Wajib Pajak dalam proses pengalihan hak bagi pejabat, Bank persepsi, kantor pos atau tempat pembayaran dilakukan. Dalam pelaksanan sistem Self Assessment terutama dalam pembayaran Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan masih banyak terdapat kesalahan hitung dan tidak lengkapnya dalam pengisian SSB oleh Wajib Pajak, seperti kesalahan dalam pengisian Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak NPOPTKP khususnya di wilayah Medan, atau kesalahan dalam mengisi Nilai Perolehan Objek Pajak NPOP sehingga terjadi kesalahan jumlah Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan yang harus dibayar, hal tersebut dapat mengakibatkan Wajib Pajak terkena sanksi administrasi berupa Surat Tagihan Pajak STP akibat kesalahan hitung atas Bea perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan yang terutang, ditindaklanjuti oleh Surat Ketetapan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan atau Bangunan Kurang Bayar SKBKB dan sanksi lainnya yang dapat merugikan Wajib Pajak.Untuk menghindari hal-hal seperti tersebut diatas yang dapat merugikan Wajib Pajak dan Pemerintah maka dari itu penulis mengambil judul Tugas Akhir dengan judul : Prosedur Universitas Sumatera Utara Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan di Kota Medan melalui Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.

B. Tujuan Dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM 1. Tujuan

a.Memberikan Informasi mengenai Prosedur Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan b.Membandingkan antara jumlah pembayaran pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan di kota Medan dari tahun ke tahun semakin meningkat atau menurun c.Untuk mengetahui cara kerja pemasukan pendapatan negara dari Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan di Kota Medan Melalui Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur d.Untuk mendorong kesadaran masyarakat untuk membayar Pajak khususnya Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan di Kota Medan 2. Manfaat

a. Bagi Mahasiswai

1. Mahasiswai dapat mengetahui proses pelaksanaan penerimaan negara di kota Medan yang diperoleh dari Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan melalui Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur Universitas Sumatera Utara 2. Meningkatkan profesionalisme, memperluas wawasan dan memantapkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswai dalam menerapkan ilmu di bidang perpajakan khususnya Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan. 3.Mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah diperoleh kedalam permasalahan perpajakan 4. Untuk menciptakan dan mengembangkan rasa tanggung jawab dan kedisiplinan dalam bekerja. 5. Meningkatkan kerja sama Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur dengan Universitas Sumatera Utara khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan

b. Bagi Kantor instansi

1. Memperoleh ide-ide dan upaya untuk mengoptimalisasikan penerimaan Pajak khususnya dari Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan di kota Medan 2. Membina hubungan baik dengan: Universitas Sumatera Utara khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan. c. Bagi Program Studi Diploma lll Administrasi Perpajakan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 1. Meningkatkan hubungan kerja sama dengan instansi-instansi pemerintah,khususnya dengan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur 2. Memberikan uji nyata atas disiplin ilmu yang telah disampaikan selama perkuliahan. 3. Membuka interaksi antara dosen dan instansi pemerintah khususnya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur 4. Meningkatkan ide dan masukan untuk penyempurnaan kurikulum sehingga mampu mencapai standar mutu pendidikan yang baik 5.Promosi Sumber Daya Manusia SDM Program Studi Diploma lll Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP Universitas Sumatera Utara.

C. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Dalam ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM ini penulis mengadakan penelitian riset di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur. penulis membahas mengenai : 1. Prosedur pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan di kota Medan pada tahun 2010 melalui Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur Universitas Sumatera Utara 2. Hambatan-hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan pembayaran Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan khususnya di kota Medan pada tahun 2010 melalui Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur 3. Instansi yang terkait dalam Pelaksanaan pembayaran Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan di kota Medan seperti : Kantor Pelayanan Pajak Pratama setempat,Notaris Pejabat Pembuat Akta Tanah, Badan Pertanahan Nasional BPN,dan Bank persepsi. 4. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur pada tahun 2010 untuk meningkatkan penerimaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan di kota Medan.

D. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta informasi yang sesuai, maka metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini penulis melakukan pengajuan judul kepada Ketua Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan serta penulis melakukan penentuan tempat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM, mencari dan mengumpulkan bahan untuk pembuatan proposal dan melakukan konsultasi dengan pihak dosen yang bersangkutan. Universitas Sumatera Utara

2. Studi Literatur

Pada tahap ini penulis mencari dan mengumpulkan sumber-sumber pustaka seperti undang-undang,buku-buku pajak, dan literatur lain yang berhubungan dengan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan. 3. Observasi Lapangan Pada bagian ini penulis melakukan observasi lapangan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur, mengenai penerimaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan yang diperoleh, Dalam observasi ini penulis memberikan suatu pengantar untuk melaksanakan data yang akan diminta pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur. 4. Pengumpulan Data Penulis melakukan pengumpulan data mengenai Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan melalui Data Primer yaitu : data yang diperoleh dari pihak-pihak yang memahami dan menguasai dari objek kajian dan Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari referensi ilmiah atau Dokumentasi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur 5. Analisis dan Evaluasi Data Setelah data yang diperlukan terkumpul secara lengkap maka penulis melakukan analisis dan evaluasi terhadap data atau keterangan mengenai Universitas Sumatera Utara pajak yang berhubungan dengan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan di kota Medan khususnya bulan Oktober 2009 sampai bulan Januari 2010.

E. Metode Pengumpulan Data Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Adapun cara pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1. Daftar Pertanyaan Interview Kegiatan mengumpulkan, mencari data dan informasi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan objek kajian secara langsung baik lisan maupun tertulis kapada pihak-pihak yang memahami objek kajian, khususnya kepada pihak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur 2. Daftar Observasi Observation Guide Yaitu dengan melakukan pengamatan langsung atas kegiatan yang dilakukan dalam pencatatan terhadap fenomena yang menjadi objek penelitian 3. Daftar Dokumentasi Optional Guide Yaitu dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan dan data lain yang Universitas Sumatera Utara diperlukan melalui Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur dan instansi yang terkait.

F. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Adapun yang menjadi sistematika dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah : BAB l PENDAHULUAN Pada bab ini penulis menjelaskan secara singkat alasan penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM, ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM, metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM.

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK

PRATAMA MEDAN TIMUR Pada bab ini dibahas mengenai sejarah singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur, struktur organisasi, uraian tugas pokok dan fungsi serta gambaran data pegawai. Universitas Sumatera Utara

BAB III GAMBARAN DATA BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH

DAN BANGUNAN BPHTB Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai pengertian pajak, pengertian Bea Perolehan Hak Atas tanah dan Bangunan,fungsi pajak Bea perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan, objek Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan,Subjek Bea perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan,tarif pajak, Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak NPOPTKP di kota Medan, dasar pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan,cara penghitungan Bea perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan beserta contoh-contohnya, hak-hak Wajib Pajak pada Bea perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan,saat,tempat,dan cara pembayaran pajak terutang dalam hal ini Bea perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan yang terutang,hambatan-hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan pembayaran Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan khususnya di kota Medan, Instansi yang terkait dalam pelaksanaan pembayaran Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan, dan upaya-upaya yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur untuk meningkatkan penerimaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA