Prosedur Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA

A.Pokok – Pokok Aturan Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Pokok- pokok aturan tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah Dan Bangunan adalah aturan-aturan dalam Bea Perolehan Hak atas Tanah Dan Bangunan yang perlu dipahami dan dimengerti oleh Wajib Pajak dalam Pelaksanaan pembayaran pajak,khususnya Bea Perolehan Hak atas Tanah Dan Bangunan. Sistem pemungutan pajak dalam Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah “Self Assesment System”dimana Wajib Pajak menghitung, menyetorkan, dan melaporkan secara langsung Bea perolehan Hak atas Tanah dan Banguan yang terutang. Pokok – pokok aturan ini mengenai hal –hal seperti : tarif yang ditetapkan pemerintah dalam Pengenaan Bea perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, Nilai Jual Objek Pajak NJOP Bea perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, Nilai Jual Objek Tidak Kena Pajak NJOPTKP Bea perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan,yang menjadi objek dan subjek Bea perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan,dan dasar pengenaan Bea perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.

B. Prosedur Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan

Prosedur pengenaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah suatu tata cara pelaksanaan atas aturan – aturan dan ketetapan – ketetapan dalam Universitas Sumatera Utara perhitungan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan terutang, beserta saat, tempat, dan cara pembayaran Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan yang terutang. Dalam hal penghitungan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan pemerintah menetapkan tarif tunggal sebesar 5 lima persen pada setiap pengenaannya, termasuk juga di wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur. Penghitungan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan terutang berdasarkan Nilai Perolehan Objek Pajak PBB Wajib Pajak Tersebut yang dikurangi dari Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak NPOPTKP lalu dikalikan tarif sebesar 5, Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan atau Bangunan dapat juga dikalikan tarif sebesar 50 bila Nilai Jual Objek Pajaknya didapat melalui WarisHibah Wasiat yang masih dalam hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat keatas atau satu derajat ke bawah dengan pemberi wasiathibah wasiat termasuk suamiistri. C.Dasar Pengenaan Bea Perolehan Hak atas Tanah Dan Bangunan Dasar pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan terutang salah satunya adalah Nilai Perolehan Objek Pajak NPOP dalam hal : a. Jual-beli adalah harga transaksi b. Tukar-menukar adalah nilai pasar Universitas Sumatera Utara c. Hibah adalah nilai pasar d. Hibah Wasiat adalah nilai pasar e. Waris adalah nilai pasar f. Pemasukan dalam Perseroan atau badan hukum lainnya adalah nilai pasar g. Pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan hak adalah nilai pasar h. Peralihan hak karena pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap adalah nilai pasar i. Pemberian hak baru atas tanah sebagai kelanjutan dari pelepasan hak adalah nilai pasar j. Pemberian hak baru atas tanah di luar pelepasan hak adalah nilai pasar k. Penggabungan usaha adalah nilai pasar l. Peleburan usaha adalah nilai pasar m. Pemekaran usaha adalah nilai pasar n. Hadiah adalah nilai pasar o. Penunjukan pembeli dalam lelang adalah harga transaksi yang tercantum dalam risalah lelang. Apabila Nilai Perolehan Objek Pajak dalam hal a sd n tidak diketahui atau lebih rendah daripada Nilai Jual Objek Pajak Pajak Bumi dan Bangunan PBB yang digunakan dalam pengenaan PBB pada tahun terjadinya perolehan,dasar pengenaan pajak yang dipakai adalah Nilai Jual Objek Pajak dari Pajak Bumi dan Bangunan. Dasar pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan tersebut berguna untuk menghitung Nilai Perolehan Objek Pajak Wajib Pajak yang Universitas Sumatera Utara digunakan pada saat perhitungan Bea Perolehan Bea perolehan Hak atas Tanah an Bangunan terutang yang harus dibayar Wajib Pajak. D. Ruang Lingkup dan Objek Bea Perolehan Hak atas Tanah Dan Bangunan di wilayah Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur. a.Ruang lingkup di wilayah Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur meliputi kecamatan Medan Perjuangan, kecamatan Medan Tembung, dan kecamatan Medan Timur b. Objek Bea Perolehan Bea perolehan Hak atas Tanah Dan Bangunan di wilayah Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur pada bulan Oktober 2009 sampai dengan Januari 2010

E. Hambatan- Hambatan Yang Terjadi Dalam Pelaksanaan Pembayaran Bea