l Walimatush Saffar.
55
Upacara yang penuh dengan nuasa kegamaan ini biasanya dilakukan minimal tujuh hari sebelum calon haji memasuki asrama haji. Acara ini diawali
dengan pembacaan surat al-fatihah yang kemudian dirangkai dengan pembacaan ratib al- Hadad. upacara ini juga diisi dengan ceramah agama yang biasanya berupa nasehat yang
disampaikan untuk mereka yang mau berangkat berhaji. Acara ini dilakukan agar orang yang berangkat haji diberi kesehatan, kekuatan serta keselamatan dalam perjalanan pergi
ketanah suci sampai kembali ketanah air. Begitu pula dengan kepulangan seorang haji dari tanah suci juga disambut dengan
upacara yang hampir sama yang disebut dengan Tasyakuran. beberapa hari setelah kepulangannya. para haji dikunjungi oleh sanak kerabat, karena saat-saat itu diyakini oleh
masyarakat Gandaria Selatan sebagai waktu yang tepat untuk memperoleh “berkah mekkah”, mereka menyakini bahwa seorang yang baru datang dari tanah suci rumah
didatangi oleh 40 malaikat rahmat. oleh sebab itu, masih banyak para haji yang baru tiba, khususnya di Gandaria Selatanyang tidak keluar rumah sebelum genap 40 hari.
E. Kehidupan Beragama
Sejak dilahirkan manusia hidup di suatu lingkungan tertentu yang menjadi wadah bagi kehidupannya. Lingkungan tersebut termasuk kondisi dan benda yang mengitari
manusia dan mempengaruhi seluruh kehidupan manusia. dengan begitu, dapatlah dikatakan bahwa lingkungan tersebut merupakan segala sesuatu yang ada disekeliling
manusia, baik yang bersifat material maupun immaterial dan juga yang hidup maupun
55
pertemuan yang dilakukan oleh orang yang akan berangkat haji, dimana orang tersebut meminta maaf kepada sanak famili, tetangga dan handai tolan.
li yang tidak hidup. semua itu mempengaruhi kehidupan manusia dan dipengaruhi oleh
manusia.
56
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa Gandaria Selatan adalah Masyarakat yang majemuk dan multietnis. Dimana berbagai etnis, bahasa dan agama yang mendiami
wilayah tersebut. Masyarakat Gandaria pada umumnya beragama Islam, akan tetapi mereka tetap menjaga kerukunan antar umat beragama. Hal ini terbukti jika pada hari-
hari besar islam seperti perayaan Idul Fitri dan Idul Adha, ada sebagian warga non- muslim datang berkunjung kerumah-rumah orang islam untuk mengucapkan selamat
lebaran. Begitu pula sebaliknya bila orang non-muslim merayakan hari besarnya maka masyarakat muslimpun menghormati mereka yang merayakannya.
Selain itu, mereka juga taat dalam menjalankan ibadahnya. hal ini dapat terlihat pada saat shalat Jum’at yang jamaahnya berlimpah, masjid dan mushalla terpelihara
dengan baik. Ketaatan masyarakat Gandaria Selatan dalam menjalankan agamanya ini juga terlihat pada banyaknya kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di masjid-masjid
maupun di mushalla-mushalla. Gandaria Selatan merupakan mayoritas beragama Islam, sedangkan Kristen
menduduki peringkat kedua dari agama-agama yang lain, akan tetapi kehidupan keagamaan di wilayah tersebut sangatlah harmonis, di mana agama satu dengan agama
yang lain saling hormat menghormati antar pemeluk agama. TABEL IV
Jumlah Penduduk Menurut Agama No
AGAMA JUMLAH
56
Ssoerjono Soekanto, Teori Sosiologi: Tentang Pribadi dalam Masyarakat Jakarta:Ghalia Indonesia, 1984 h.1
lii 1
ISLAM 15049
2 KRISTEN
551 3
HINDU 33
4 BUDHA
32 Sumber: Data Statistik Kependudukkan kelurahan Gandaria Selatan
Kebanyakan yang mendiami wilayah tersebut beragama islam fanatik, karena itu masjid dan mushalla merupakan tempat berkumpuknya semua komponennya masyarakat,
tua dan muda. persoalan kehidupan menjadi perbincangan mereka, di masjid dan mushalla-mushalla, termasuk masalah-masalah yang berkaitan langsung dengan
kehidupan mereka, baik ekonomi maupun keyakinan agamanya, selain masjid dan mushalla, majlis ta’lim yang ada di kelurahan Gandaria Selatan sebanyak 40 buah.
Sedangkan umat yang beragama selain islam menjalankan aktivitas keagamaannya dengan mengunjungi tempat-tempat ibadahnya yang terdekat dengan
tempat kediaman mereka seperti di daerah Cipete dan Cilandak, sebagaimana data yang didapatkan bahwa tempat ibadah yang ada diwilayah Gandaria Selatan hanya peribadatan
umat islam saja tetapi, kebebasan beragama disana memperbolehkan mengadakan acara kegiatan agama masing-masing selama tidak mengganggu kepentingan umum. Misalkan
umat Kristen mengadakan kebaktian atau doa bersama di tempat tinggal mereka dengan mengundang kerabatnya dan jamaah gereja. Sikap toleransi beragama di Gandaria
Selatan cukup tinggi dan mematuhi aturan-aturan dalam beragama adalah cermin masyarakat yang agamis.
Tabel V
liii Tempat Ibadah
No Nama Tempat Ibadah
Jumlah Ket
1 MASJID
8 2
MUSHALLA 18
3 GEREJA
- -
4 KELENTENG
- -
5 Majlis Ta’lim
40 -
Sumber: Data Statistik kependudukkan Kelurahan Gandaria Selatan Aktivitas keagamaan yang juga masih banyak dilakukan yaitu tradisi Tahlilan
yang menjadi obyek penelitian penulis tentang pengaruh acara tersebut dalam prilaku masyarakat, yang dilakukan pada malam jumat ataupun dalam acara-acara yang
dilaksanakan dirumah-rumah warga. Jadi dapat dikatakan bahwa masyarakat Gandaria Selatan merupakan masyarakat agamis, karena masih memegang tradisi atau adat istiadat
yang masih dilandasi oleh ajaran islam.
liv
BAB IV HASIL PENELITIAN