47 Daerah diharapkan lebih mampu menggali sumber-sumber keuangan khususnya
untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pemerintahan dan pembangunan di daerahnya melalui Pendapatan Asli Daerah PAD.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan daerah agar dapat melaksanakan otonomi, Pemerintah melakukan berbagai kebijakan perpajakan
daerah, diantaranya dengan menetapkan UU No.34 Tahun 2000 tentang perubahan atas UU No.18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi daerah.
Pemberian kewenangan dalam pengenaan pajak dan retribusi daerah, diharapkan dapat lebih mendorong Pemerintah Daerah terus berupaya untuk mengoptimalkan
PAD, khususnya yang berasal dari pajak daerah dan retribusi daerah. Jadi disini peranan pajak adalah untuk mengoptimalkan PAD Pendapatan Asli Daerah dan
nantinya akan digunakan untuk pembangunan Daerah.
K. Penelitian Terdahulu
Studi mengenai pertumbuhan ekonomi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya telah banyak dilakukan oleh banyak peneliti. Pada awal
pembangunan ekonomi suatu negara umumnya perencanaan pembangunan ekonomi berorientasi pada masalah pertumbuhan growth. Hal ini bisa
dimengerti mengingat penghalang utama bagi pembangunan negara sedang berkembang adalah terjadinya kekurangan modal Dengan menggunakan angka-
angka Produk Domestik Regional Bruto PDRB sebagai bahan penelitian, analisis pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan. Secara ringkas dalam Tabel 2.1
disajikan ringkasan penelitian-penelitian sejenis yang menjadi referensi dalam penelitian ini.
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
45 Variable
No Peneliti
Judul penelitian Terikat
Bebas Alat
Analisis Hasil Penelitian
1. Marganda
Simamora dan Sirojozilam
2008: 94-101. Determinasi
Pertumbuhan Ekonomi
Regional Sumatera
Utara. Pertumbuhan
Ekonomi Regional
PDRB Periode
Tahun 1994-2006. Nilai
Tambah Industri Daerah.
Pengeluaran Pemerintah Daerah.
Kepadatan Penduduk Daerah.
GLS Data
Panel – Variable
yang berpengaruh
positif terhadap
pertumbuhan ekonomi:
nilai tambah
industri, pengeluaran
pemerintah. – Sedangkan
kepadatan penduduk daerah
memiliki pengaruh negatif
terhadap pertumbuhan
ekonomi regioanal.
2. Yoenanto Sinung
Noegroho dan Lana
Soelistianingsih 2007: 1-30.
Analisis Disparitas
Pendapatan Kabupaten
Kota di Provinsi Jawa Tengah
dan Faktor-
Faktor yang
Pertumbuhan Ekonomi.
Disparitas pendapatan.
Inflasi regional. Imigrasi keluar.
Konsumsi. GLS.
Indeks Theil.
– Variabel yang
berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan
ekonomi regional :
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
46 Mempengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi Regional.
pengeluaran pemeritah daerah.
Entropi Theil, II migrasi keluar dan
pengeluaran pemerintah
daerah.
– Sedangkan inflasi berpengaruh
negatif terhadap
pertumbuhan ekonomi regional.
3. Diah Prasasti
2006: 344-360. “Perkembangan
PDRB per kapita 30 Provinsi di
Indonesia Periode 1993- 2003:
Pendekatan Disparitas
Regional Konvergensi”.
PDRB per kapita. Penduduk berumur
10 tahun ke atas yang
berhasil menamatkan
jenjang SMU. Angkatan kerja.
Dummy krisis mulai th 1997=1.
OLS – Variabel
penduduk yang
tamat SMU
bernilai positif dan signifikan.
– Angkatan kerja
tidak signifikan. – Dummy
SDA menunjukkan
hubungan positif dan signifikan.
– Dummy krisis
menunjukkan