Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keluarga merupakan lingkungan sosial yang pertama dikenalkan kepada anak, atau dapat dikatakan bahwa seorang anak mengenal kehidupan sosial pertama- tama didalam lingkungan keluarga. Adanya interaksi antara anggota keluarga yang satu dengan yang lainnya itu menyebabkan bahwa seorang anak akan dirinya bahwa ia berfungsi sebagai individu dan juga sebagai makhluk sosial. Sebagai individu dia harus memenuhi segala kebutuhan hidupnya demi untuk kelangsungan hidupnya didunia ini. sebagai makhluk sosial ia menyesuaikan diri dengan kehidupan bersama, yaitu saling tolong menolong dan mempelajari adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat ini dan yang memperkenalkannya adalah orang tuanya, yang akhirnya dimiliki oleh anak-anak itu, sehingga dengan demikian perkembangan seorang anak didalam keluarga sangat ditentukan oleh kondisi situasi keluarga dan pengalaman-pengalaman yang dimiliki oleh orang tuanya. Sehingga didalam kehidupan masyarakat akan kita jumpai bahwa perkembangan anak yang satu dengan yang lain akan berbeda-beda. Pemikiran sosial dalam islam setuju dengan pemikiran sosial modern yang mengatakan bahwa keluarga itu adalah unit pertama dan institusi pertama dalam masyarakat dimana hubungan-hubungan yang terdapat didalamnya sebahagiaan besarnya bersifat hubungan-hubungan langsung. Disitulah bekembang individu dan disitulah terbentuknya tahap-tahap awal proses pemasyarakatan socialization, dan melalui interaksi dengannya ia memperoleh pengetahuan, keterampilan, minat, nilai-nilai, emosi dan sikapnya dalam hidup dan dengan itu ia memperoleh ketentraman dan ketenangan. 1 Keadaan sosial ekonomi keluarga mempunyai peranan terhadap perkembangan anak-anak, misalnya keluarga yang perekonomianya cukup, menyebabkan lingkungan materil yang dihadapi oleh anak di dalam keluarganya akan lebih luas di dalam memeperkenalkan bermacam-macam kecakapan, yang mana kecakapan-kecakapan tersebut tidak mungkin dapat dikembangkan kalau tidak ada alat-alatnya, misalnya seorang yang berbakat seni musik tidak dapat mengembangkan bakatnya kalau tidak ada alat-alat musiknya. hubungan sosial 1 Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan, Jakarta, PT. Al-Husna Zikra, 1995, Cet. III, h. 346 antara anak-anak dan orang tuanya itu ternyata berlainan juga coraknya, misalnya keluarga yang ekonominya cukup, hubungan orang tua dengan anaknya lebih baik sebab tidak ditekankan dalam mencukupi kebutuhan-kebutuhan hidupnya, sehingga perhatiannya dapat dicurahkan kepada anak-anak mereka. 2 Pada umumnya kita telah mengetahui bahwa anak-anak semenjak dilahirkan sampai menjadi manusia dewasa, orang yang dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab didalam masyarakat mengalami perkembangan. Baik atau buruknya hasil perkembangan anak itu terutama tergantung kepada pendidikan yang diterima anak itu dari lingkungan pendidikan yang dialaminya. Adapun Macam-macam lingkungan pendidikan itu ialah : 1. Lingkungan keluarga 2. Lingkungan sekolah 3. Lingkungan masyarakat Keadaan keluarga berlain pula satu sama lain, ada keluarga yang mampu, ada keluarga yang kurang mampu, ada keluarga banyak anggota keluarga, dan ada pula yang kecil. Ada keluarga yang selalu diliputi oleh suasana yang tenang dan tentram, ada pula yang selalu gaduh, bertengkar dan sebagainya. Dengan Sendirinya keadaan dalam keluarga yang bermacam-macam coraknya itu akan membawa pengaruh yang berbeda-beda pula terhadap pendidikan anak-anaknya. Peranan keluarga khususnya orang tua akan sangat menentukan besarnya pengaruh proses pendidikan anak dilingkungan keluarga, dan pada akhirnya akan mempengaruhi prestasi belajar anak di sekolah. Tingkat kepedulian sebagian orang tua dalam mendorong anaknya untuk belajar di rumah masih kurang karena faktor kemampuan ekonomi keluarga dalam membiayai pendidikan anak-anak mereka masih sangat kurang, bahkan banyak oang tua yang memiliki anggapan bahwa pendidikan anaknya adalah tanggung jawab sekolah saja. Orang tua merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Dikatakan pendidikan pertama, karena ditempat inilah anak mendapatkan pendidikan untuk pertama kalinya sebelum ia menerima pendidikan yang lainnya Dikatakan pendidikan utama karena pendidikan dari tempat ini mempunyai pengaruh yang dalam bagi kehidupan anak kelak dikemudian hari. Karena 2 Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1991, h. 90-91 perannya demikian penting itu maka orang tua harus benar-benar menyadarinya sehingga mereka dapat memerankannya sebagaimana mestinya. 3 Orang tua wajib mendidik anak-anak mereka dengan sebaik-baiknya. Memberikan kesempatan kepada mereka untuk mencari pengetahuan. Orang tua sebagai pemimpin dalam keluarga harus bisa mengayomi anak-anak mereka, sebagaimana dikemukakan Aqburn yang dikutip yang oleh Abu Ahmadi bahwa keluarga berfungsi sebagai; 1. Fungsi kasih sayang 2. Fungsi ekonomi 3. Fungsi pendidikan 4. Fungsi memberikan perlindungan 5. Fungsi rekreasi 6. Fungsi status keluarga 7. Fungsi agama Data menunjukan bahwa prestasi belajar anak di sekolah dipengaruhi oleh banyak factor, seperti factor keluarga, sekolah, masyarakat dan individu anak misalnya IQ dan pendidikan awal anak. Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan, baik di negara maju maupun negara berkembang menunjukan bahwa pada umumnya keluarga menjadi factor dominan terhadap prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Variabel-variabel yang menentukan dalam factor keluarga tersebut, termasuk kemampuan ekonomi orang tua tingkat pendidikan, jenis pekerjaan jumlah penghasilan, ketersediaan sarana belajar dan pemenuhan kebutuhan sarana pendidikan oleh orang tua kepada anak. Berdasarkan pemikiran diatas, penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut tentang kemampuan ekonomi orang tua dalam kaitannya dengan prestasi belajar siswa dalam bentuk karya ilmiah dengan judul; “Hubungan Antara Kemampuan Ekonomi Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Siswa Di MTs. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tanggerang”. 3 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998, Cet. II, hal.225

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah