2. Pemantauan kepatuhan anggota pembiayaan harus senantiasa dapat dikontrol melalui kartu pembiayaan setiap bulannya oleh bagian
pembiayaan maupun manager. 3. Pengikatan agunan dilakukan secara nota riil setelah diadakan taksasi
agunan dengan melihat NJOP bagi anggota pembiayaan yang menyerahkan jaminan dalam bentuk SHM Sertifikat Hak Milik atau
harga pasaran bagi BPKB kendaraan mobil maupun motor setelah dibuktikan kebenarannya nomor mesin dengan BPKB-nya.
2.3 Konsep dasar Mudharabah
2.3.1 Definisi Mudharabah
Mudharabah berasal dari kata dhard, berarti memukul atau berjalan.
Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah proses seseorang memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha Antonio, 2001.
Mudharabah adalah akad antara dua pihak untuk bekerja sama dalam usaha
perdagangan dimana salah satu pihak memberikan dana kepada pihak lain sebagai modal usaha dan keuntungan dari usaha itu akan dibagi diantara mereka berdua
sesuai perjanjian yang telah disepakati Karim, 2002. Pengertian lain mengenai mudharabah ialah bentuk kerjasama antara dua pihak
atau lebih dimana pemilik modal shahibul mal mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola mudharib dengan suatu perjanjian keuntungan. Bentuk ini
menegaskan bentuk kerjasama dalam paduan kontribusi 100 modal shahibul mal
dan keahlian dari mudharib Amalia et.al. 2007.
Kesimpulan dari pengertian di atas, Mudharabah adalah Akad antara pihak pemilik modal shahibul maal dengan pengelola mudharib untuk memperoleh
pendapatan atau keuntungan.
2.3.2 Landasan Syariah
Pembahasan mengenai mudharabah juga tercantum dalam alquran dan
hadist, penjabarannya adalah sebagai berikut: 1.
Al-Quran
a. “…dan dari orang-orang yang berjalan di muka bumi
mencari sebagian karunia Allah SWT…” Al-Muzzammil:
20.
b. “Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu
di muka bumi da n carilah karunia Allah SWT…” Al-
Jumu’ah: 10.
c. “Tidak ada dosa halangan bagi kamu untuk mencari
karunia rizki hasil perdagangan dari Tuhanmu …” Al-
Baqarah: 198.
Dari ketiga ayat di atas, secara umum mengandung kebolehan akad mudharabah,
yang secara bekerjasama mencari rezeki yang ditebarkan Allah SWT di muka bumi.
2. Al-Hadits
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwasanya, Sayidina Abbas jikalau memberikan dana kemitraan usahanya secara Mudharabah, ia
mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengarungi lautan, menuruni lembah yang berbahaya menyalahi peraturan maka yang bersangkutan
bertanggung jawab atas dana tersebut. Disampaikannya-lah syarat-syarat tersebut kepada Rasulullah SAW dan Rasulullah pun memperkenankannya
HR Thabrani.
2.3.3 Manfaat Mudharabah
1. Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat keuntungan usaha nasabah meningkat.
2. Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah pendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan dengan pendapatanhasil usaha bank
sehingga bank tidak akan pernah mengalami negative spread. 3. Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash flowarus kas
usaha nasabah sehingga tidak memberatkan nasabah. 4. Bank akan lebih selektif dan hati-hati prudent mencari usaha yang benar-
benar halal, aman dan menguntungkan karena keuntungan konkret dan benar-benar terjadi itulah yang akan dibagikan.
Skema Mudharabah
Proyek Usaha
Pembagian Keuntungan
Modal KSU BMT-UMJ
Shahibul Maal Mitra
Mudharib Perjanjian Bagi
Hasil
Modal 100
Keahlian Ketrampilan
Nisbah Y
Nisbah X
Pengambilan Modal Pokok
5. Prinsip bagi hasil dalam mudharabah ini berbeda dengan prinsip bunga tetap dimana bank akan menagih penerima pembiayaan nasabah satu
jumlah bunga tetap berapa pun keuntungan yang dihasilkan nasabah, sekalipun merugi dan terjadi krisis ekonomi.
2.3.4 Resiko Mudharabah