semua usaha dana seyogyanya perlu dikerahkan untuk mencoba menyelamatkan kaki Waspadji, 2009.
2.5.2 Pencegahan Sekunder
Dalam pengelolaan kaki diabetes, kerja sama multidisipliner sangat diperlukan. Berbagai hal yang harus ditangani dengan baik agar diperoleh hasil
pengelolaan yang maksimal dapat digolongkan sebagai berikut, dan semua harus dikelola bersama:
a. Metabolic Control Kontro Metabolik
Pengendalian keadaan metabolik sebaik mungkin seperti pengendalian kadar glukosa darah, lipid dan sebagainya PERKENI, 2011. Konsentrasi glukosa
darah diusahakan agar selalu senormal mungkin, untuk memperbaiki berbagai faktor terkait hiperglikemia yang dapat mengahambat penyembuhan luka.
Umumnya diperlukan insulin untuk menormalisasi konsentrasi glukosa darah. Status nutrisi juga harus diperhatikan dan diperbaiki. Nutrisi yang baik jelas
membantu kesembuhan luka Waspadji, 2009. b.
Vascular Control Kontrol Vaskular Perbaikan suplai vaskular dengan operasi atau angioplasti, biasanya
dibutuhkan pada keadaan ulkus iskemik PERKENI, 2011. Keadaan vaskular yang buruk akan menghambat kesembuhan luka.
c. Infection Control-Microbiological Control
Pengobatan infeksi secara agresif, jika terlihat tanda klinis infeksi indikasi adanya kolonisasi dari pertumbuhan organisme pada hasil usap bukan merupakan
infeksi, jika tidak terdapat tanda klinis PERKENI, 2011.
Universitas Sumatera Utara
Data mengenai pola kuman perlu diperbaiki secara berkala untuk setiap daerah yang berbeda. Antibiotik yang dianjurkan harus selalu disesuaikan dengan
hasil biakan kuman dan resistensinya. Pemberian antibiotik harus diberikan antibiotik dengan spectrum luas, mencakup kuman gram positif dan negatif
seperti misalnya golongan sefalosporin, dikombinasikan dengan obat yang bermanfaat terhadap kuman anaerob seperti misalnya metronidazol Waspadjl,
2009. Berbagai bakteri yang sering menjadi penyebab terjadinya infeksi pada
ulkus kaki diabetik adalah gabungan antara bakteri gram positip dan gram negatif. Menurut Leicter dkk dalam Aulia 2008 penyebab ulkus kaki diabetik 72
adalah gram positif Staphylococcus aureus 45, Streptococcus sp 27 dan 49 adalah disebabkan oleh bakteri gram negatif Proteus sp 23, Pseudomonas sp
26. Sedangkan menurut Manchester UK dalam Aulia 2008 menjumpai 56,7
infeksi gangren diabetik disebabkan oleh kuman gram positif aerob Staphylococcus sp 30,4, Streptococcus sp 23,65, kuman gram negatip aerob
29,8 Pseudomonas sp 20,8, Proteus sp 9 dan 13,5 disebabkan oleh kuman anaerob Bakterioides fragilis
d. Wound Control
Pembuangan jaringan terinfeksi dan nekrosis secara teratur. Perawatan luka sejak pertama kali pasien datang merupakan hal yang harus dikerjakan
dengan baik dan teliti. Debridement yang baik dan adekuat tentu akan sangat membantu mengurangi jaringan nekrotik yang harus dikeluarkan tubuh, dengan
Universitas Sumatera Utara
demikian tentu akan sangat mengurangi produksi puscairan dari ulkusgangren. Berbagai terapi topikal dapat dimanfaatkan untuk mengurangi mikroba pada luka,
seperti cairan salin sebagai pembersih luka, atau iodine encer dan senyawa silver sebagai bagian dari dressing Waspadjl, 2009.
Berdasarkan pembagian kaki diabetik oleh Wagner, maka tindakan pengobatan atau pembedahan luka dapat ditentukan sebagai berikut:
1 Derajat 0
: perawatan lokal secara khusus tidak ada 2
Derajat I-IV : pengelolaan medik dan tindakan bedah minor 3
Derajat V : tindakan bedah minor, bila gagal dilanjutkan dengan
tindakan bedah mayor seperti amputasi diatas lutut atau amputasi bawah lutut.
Beberapa tindakan bedah khusus diperlukan dalam pengelolaan kaki diabetik ini, sesuai indikasi dan derajat lesi yang dijumpai seperti :
1 Insisi : abses atau selullitis yang luas
2 Eksisi : pada kaki diabetik derajat I dan II
3 Debridementnekrotomi : pada kaki diabetik derajat II, III, IV dan V
4 Mutilasi : pada kaki diabetik derajat IV dan V
5 Amputasi : pada kaki diabetik derajat V
e. Pressure Control Mengurangi Tekanan
Tekanan yang berulang dapat menyebabkan ulkus, sehingga harus dihindari. Hal itu sangat penting dilakukan pada ulkus neuropatik dan diperlukan
pembuangan kalus dan memakai sepatu yang pas yang berfungsi untuk mengurangi tekanan PERKENI, 2011.
Universitas Sumatera Utara
f. Educational Control
Edukasi sangat penting untuk semua tahap pengelolaan kaki diabetes. Dengan penyuluhan yang baik. Penyandang DM dan ulkusganggren diabetik
maupun keluarganya diharapkan akan dapat membantu dan mendukung berbagai tindakan yang diperlukan untuk kesembuhan luka yang optimal.
2.5.3 Pencegahan Tersier