2. Faktor Pendidikan
Faktor kedua yang mempengaruhi tingginya pemakaian alat kontrasepsi suntik diwilayah kerja Puskesmas Aek Goti Kabupaten Labuhanbatu Selatan
adalah faktor pendidikan, dari data karekteristik responden mayoritas jenjang pendidikan akseptor adalah SMA 70, sehingga akseptor lebih kritis dalam
memilih jenis kontrasepsi yang akan dipakai. Semakin tinggi tingkat pendidikan akseptor akan semakin mudah berperan dalam mensukseskan program keluarga
berencana KB, sehingga perempuan mempunyai andil dalam mengatur dan mengendalikan angka kelahiran, karena tingkat pendidikan seseorang secara tidak
langsung dapat mengubah pandangan anggota keluarga yang ideal serta
kesanggupan menanggung biaya untuk keluarga BKKBN, 2013.
Tingkat pendidikan seseorang berpengaruh dalam memberikan respon terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang yang mempunyai pendidikan tinggi
akan memberikan respon yang lebih rasional dibandingkan dengan mereka yang berpendidikan rendah. Keadaan ini juga terjadi pada program keluarga berencana,
masyarakat yang berpendidikan rendah relative lebih banyak memberikan respon emosi, karena dianggap dapat mengubah apa yang mereka lakukan pada masa
lalu. Sedangkan mereka yang berpendidikan tinggi akan berfikir sejauh mana keuntungan yang mungkin mereka peroleh dari program KB, karena program KB
ini bertujuan untuk membantu masyarakat menuju tingkat kesejahteraan yang lebih baik BKKBN, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Semakin tinggi tingkat pendidikan wanita akan semakin mudah berperan serta dalam menyukseskan program keluarga berencana KB, sehingga wanita
mempunyai andil dalam mengatur dan mengendalikan angka kelahiran karena tingkat pendidikan seseorang secara tidak langsung dapat mengubah pandangan
mengenai jumlah anggota keluarga yang ideal serta kesanggupan menanggung biaya untuk keluarga Notoatmojdo, 2007.Hal ini bertentangan dengan hasil
penelitia Sembiring 2003 yang menyatakan faktor pendidikan cenderung kurang berpengaruh terhadap pemilihan alat kontrasepsi.
Dan hal ini sejalan dengan penelitian Aidah 2003 didapatkan hubungan yang bermakna antara faktor tingkat pendidikan dengan pemilihan jenis
kontrasepsi. Hasil yang sama juga dilaporkan dari penelitian Menasari 2010 bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan akseptor KB
melalui tingkat pendidikan dengan pemilihan jenis kontrasepsi suntik dengan hasil u
ji p α=0,05.
Dari hasil penelitian ini, peneliti berasumsibahwa tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi minat ibu dalam pemilihan alat kontrasepsi suntik
karena akseptor yang berpendidikan lebih tinggi akan lebih mudah mengerti akan manfaat dan efek samping yang ditimbulkan dari jenis kontrasepsi yang dipakai.
3. Faktor Ekonomi