Sejarah Perusahaan Lokasi Perusahaan DFD level 1 Sub Proses Pembelian Barang

5 BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1 Sejarah Perusahaan

Awal berdirinya Koperasi Siswa KS bermula ketika internal sekolah ingin memberikan kemudahan bagi siswa untuk mendapatkan beragam keperluan yang dibutuhkan dalam kegiatan kurikuler maupun non kurikuler, seperti buku dan alat tulis. Pihak sekolah juga ingin memberikan kemudahan pada jam istirahat bagi siswa yang ingin membeli jajanan selain makanan yang tersedia di kantin, agar siswa tidak keluar-masuk dari lingkungan sekolah hanya untuk sekedar membeli jajanan. Karena lingkungan sekolah yang berada di tepi jalan raya yang cukup ramai sehingga dapat menimbulkan potensi kecelakaan. Koperasi Siswa semakin berkembang seiring permintaan dari staf dan guru-guru terhadap barang kebutuhan rumah tangga, seperti sabun mandi, susu, dan beberapa barang kosmetik. Selain itu, KS juga ikut membantu menjual buku- buku paket KBM, karena ketiadaan tempat penyimpanan sementara buku-buku KBM di dalam kantor guru atau TU, oleh karena itu penjualan buku KBM dititipkan sekaligus diurus keuangannya oleh KS.

2.2 Lokasi Perusahaan

Koperasi Siswa ini bertempat di dalam lingkungan sekolah SMAN 1 Kedungwaru yang berada di Jalan K. H. Wahidin Sudiro Husada. Nomor 12 Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung. Denah lokasi alamat perusahaan dapat dilihat pada gambar screenshot di bawah ini: Gambar 2.1 Lokasi Perusahaan

2.3 Visi, Misi dan Nilai Perusahaan

2.3.1 Visi

Visi yang terdapat pada Koperasi Siswa, yaitu: Menghasilkan tenaga kerja mandiri yang kompetitif dan siap bersaing dalam menghadapi dunia usaha di era global dan berpengetahuan luas.

2.3.2 Misi

Koperasi Siswa memiliki misi, yaitu: 1. Mempersiapkan sumberdaya yang memiliki jiwa mandiri dan mampu membuka lapangan pekerjaan. 2. Mempersiapkan sumberdaya yang berkeahlian dalam berbagai bidang ekonomi, seperti administrasi, akuntansi, dan pemasaran.

2.3.3 Nilai

Koperasi Siswa SMAN 1 Kedungwaru menerapkan perilaku organisasi sebagai budaya kerja dalam pelaksanaan kegiatan dalam beberapa hal, yaitu: 1. Ikhlas Melaksanakan pekerjaan berdasarkan kejujuran, kerelaan, dan tanggung jawab tinggi disertai rasa ikut memiliki. 2. Kebersamaan Menghargai, saling menghormati, rasa kekeluargaan dan bijaksana menjadi dasar dalam melaksanakan tugas. 3. Disiplin Melaksanakan tugas dengan penuh kesadaran meski tanpa adanya pengawasan dan tegas dalam pengambilan keputusan. 4. Inovatif Mengembangkan pengetahuan dan mencari hal baru untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan era modern. 8 BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan suatu landasan atau dasar-dasar yang dapat menjelaskan tentang teori-teori yang mendukung dalam pembuatan sistem. Teori- teori tersebut antara lain:

3.1 Perancangan Sistem Informasi

3.1.1 Definisi Rancang

Rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem diimplementasikan Pressman, 2002 Perancangan adalah kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik Ladjamudin, 2005.

3.1.2 Definisi Sistem dan Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan. Suatu sistem beroperasi dan berinteraksi degan lingkungannya untuk mencapai sasaran tertentu, suatu sistem menunjukkan tingkah lakunya melalui interaksi di antara komponen-komponen di dalam sistem dan diantara lingkungannya Frederick H. Wu, 1984:6. John F. Nash dan Martin B. Roberts dalam Jogiyanto HM 1988:2, berpendapat suatu sistem adalah sebagai suatu kumpulan komponen yang berinteraksi membentu suatu kesatuan dan keutuhan yang komplek di dalam tingkat tertentu untuk mengehar tujuan yang umum. Menurut Richard F. Neuschel dalam bukunya Management by Systems New York: McGraw-Hill, edisi ke 2, 1960, halaman 10, suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan dikembangkan sesuai dengan suatu skema yang terintegrasi untuk melaksanakan suatu kegiatan di dalam bisnis. Sedangkan Jerry Fitzgerld, Ardra F. Fitzgerald dan Warren D. Stallings, Jr. 1981:5, mengemukakan bahwa suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Dari beberapa definisi mengenai sistem yang diberikan, menurut Jogiyanto HM 1988 dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok. Yang pertama lebih menekankan pada elemen-elemen dalam sistem. Elemen-elemen atau bagian-bagian dari suatu sistem yang berupa subsistem. Dan yang kedua lebih menekankan pada prosedur. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan operasi di dalam sistem. Prosedur menurut Richard F. Neuschel dalam Jogiyanto HM 1988:4, suatu urut-urutan operasi klerikal tulis-menulis, biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi. Sedangkan pendekatan elemen atau komponen, Menurut Richard F. Neuschel dalam Jogiyanto, 1988:2 sistem merupakan urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa what yang harus dikerjakan, siapa who yang mengerjakannya, kapan when dikerjakan dan bagaimana how mengerjakannya. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu mempunyai komponen-komponen components, batas sistem boundary, lingkungan luar sistem environments, penghubung interface, masukan input, pengolah process, keluaran output, dan sasaran objectives atau tujuan goal. Menurut Robert J. Verzello dalam Jogiyanto, 1988:23, informasi adalah kumpulan data yang relevan dan mempunyai arti yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian atau kegiatan-kegiatan. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data akan menjadi berguna setelah data diolah menjadi informasi, bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, yang berfungsi untuk menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata untuk pengambilan keputusan Jogyanto, 1988:25. Informasi dapat dihasilkan dari sistem informasi information system atau disebut juga processing system atau information processing system atau information generating systems. Sistem informasi adalah suatu sinergi sistem yang dapat menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Menurut John F. Nash dan Martin B. Roberts, suatu sistem informasi adalah suatu kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal Jogiyanto, 1988:35. Sistem informasi adalah suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi manajemen dalam suatu organisasi.

3.2 Sistem Informasi Pembelian dan Sistem Informasi Penjualan

3.2.1 Sistem Informasi Pembelian

Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan perlengkapan. Kegiatan tersebut terkadang disebut pengadaan barang. Tujuan utamanya adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah mungkin yang konsisten dengan kualitas dan jasa yang dipersyaratkan. SI:2002 Pembelian juga mempunyai prinsip-prinsip yang dijadikan pedoman. Prinsip pembelian adalah hal-hal pokok dalam pelaksanaan fungsi pembelian yang perlu dijadikan pokok atau acuan. Isi pokok dari prinsip pembelian itu adalah sebagai berikut: a The Right Price Salah satu dari prinsip manajemen pembelian adalah the right price. The right price merupakan nilai suatu barang yang dinyatakan dalam mata uang yang layak atau yang umum berlaku pada saat dan kondisi pembelian dilakukan. b The Right Quantity Jumlah yang tepat dapat dikatakan sebagai suatu jumlah yang benar-benar diperlukan oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. c The Right Time The right time menyangkut pengertian bahwa barang tersedia setiap kali diperlukan. Dalam hal ini persediaan barang haruslah diperhitungkan karena jika ada persediaan barang tentunya ada biaya perawatan barang tersebut. d The Right Place The right place mengandung pengertian bahwa barang yang dibeli dikirimkan atau diserahkan pada tempat yang dikehendaki oleh pembeli. e The Right Quality The right quality adalah mutu barang yang diperlukan oleh suatu perusahaan sesuai dengan ketentuan yang sudah dirancang yang paling menguntungkan perusahaan. f The Right Source The right source mengandung pengertian bahwa barang berasal dari sumber yang tepat. Sumber dikatakan tepat apabila memenuhi prinsip-prinsip yang lain yaitu the right price, the right quantity, the right time, the right place, and the right quality.

3.2.2 Sistem Informasi Penjualan

Menurut Auwarsa 2004:11, penjualan yaitu berkaitan dengan masalah – masalah strategis dengan promosi produksi iklan dan riset pasar. Sedangkan, menurut Mulyadi 2001 penjualan tunai adalah penjualan yang dilakukan oleh pelanggan dengan cara melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pelanggan. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan. Penjualan adalah proses dimana sang penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat baik bagi sang penjual maupun sang pembeli yang berkelanjutan dan yang menguntungkan kedua belah pihak Purwasuka:2009. Ada beberapa jenis penjualan, yaitu: a Trade Selling Dapat terjadi bilamana produsen dan pedagang besar mempersilahkan pengecer untuk berusaha memperbaiki distributor produk-produk mereka. Hal ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan, persediaan dan pengadaan produk baru, jadi titik beratnya pada “penjualan melalui” penyalur daripada “penjualan ke” pembeli akhir. b Missionary Selling Dalam missionary selling penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli untuk membeli barang-barang dari penyalur perusahaan. Dalam hal ini perusahaan yang bersangkutan memiliki penyalur sendiri dalam pendistribusian produknya. c Technical Selling Berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan nasehat pada pembeli akhir dari barang dan jasanya dengan menunjukkan bagaimana produk dan jasa yang ditawarkan dapat mengatasi masalah tersebut. d New Bussines Selling Berusaha membuka transaksi baru dengan merubah calon pembeli menjadi pembeli. Jenis penjualan ini sering dipakai oleh perusahaan asuransi. e Responsive Selling Dua jenis penjualan utama disini adalah route driving dan retailling. Jenis penjualan seperti ini tidak akan menciptakan penjualan yang terlalu besar meskipun layanan yang baik dan hubungan pelanggan yang menyenangkan dapat menjurus pada pembeli ulang.

3.2.3 Harga Pokok Penjualan

Harga Pokok Persediaan adalah harga untuk memperoleh persediaan disamping harga beli, termasuk semua biaya yang terjadi sampai dengan persediaan tersebut siap dijual, misalnya biaya pengangkutan, bea masuk, dan asuransi. Biaya-biaya tersebut diperlakukan sebagai beban usaha periode berjalan. Potongan pembelian, secara rata- rata, harus diperhitungkan dalam menentukan harga pokok persediaan Soemarso, 2004:385. Pada Koperasi Siswa, metode yang digunakan untuk mencatat persediaan adalah metode periodik. Cara menghitung harga pokok penjualan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1 Harga Pokok Penjualan Harga Pokok penjualan HPP Persediaan barang dagang awal xxx Pembelian xxx Beban Angkut Xxx Xxx Retur pembelian xxx Potongan pembelian xxx xxx Ditambah Pembelian Bersih xxx Barang siap untuk dijual xxx Dikurangi Persediaan barang dagangan akhir xxx Harga Pokok penjualan HPP xxx

3.2.4 Laba atau Rugi

Setiap perusahan selalu berorientasi pada keuntungan atau laba. Menurut Henry Simamora 2002 : 45 laba adalah perbandingan antara pendapatan dengan beban jika pendapatan melebihi beban maka hasilnya adalah laba bersih. Sedangkan menurut Soemarso 2004:245 laba adalah selisih lebih pendapatan selama periode tertentu. Oleh karena itu yang dimaksud dengan laba atau keuntungan adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh pendapatan dari penjualan berselisih dari semua usaha termasuk biaya untuk proses penjualan selama periode tertentu. Rumus laba rugi dapat dilihat pada tabel berikut Garisson: 2007: Tabel 3.2 Laba atau Rugi LabaRugi Penjualan xxx Harga Pokok Penjualan xxx Margin Kotor Xxx Beban Penjualan dan Administrasi xxx Laba Operasi Bersih xxx Beban Bunga xxx Laba Bersih xxx Pada umumnya sebuah peruasahaan berdiri bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang optimal dengan pengorban yang seminimum mungkin dengan perencanaan dan pengendalian dalam setiap kegiatan perusahaan, sehingga perusahaan dapat memberikan pembiayaan agar kegiatan perusaahan dapat terus berjalan. Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa laba merupakan selisih antara pendapatan yang diperoleh dengan beban yang dikeluarkan, semua peristiwa yang terjadi pada perusahaan akan menentukan besarnya laba dan mempengaruhi aktivitas perusahaan pada periode tertentu. Pendapatan yang lebih besar dari beban akan menghasilkan laba, dan sebaliknya akan menghasilkan rugi bagi perusahaan.

3.2.5 Sistem Inventory atau Persediaan

Inventory atau Persediaan barang adalah semua barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali bagi perusahaan dagang, atau barang yang masih dalam proses akan diolah lebih lanjut menjadi barang yang siap dijual, atau barang pembantu yang digunakan dalam proses produksi barang jadi untuk kemudian dijual bagi perusaahan industri Soemarso, 2004:384.

3.2.6 Metode Pencatatan Persediaan

Dalam pencatatan persediaan digunakan suatu metode pencatatan yang dapat menentukan nilai persediaan pada akhir periode. Metode yang dapat digunakan ada 2 bentuk, yaitu: 1 Metode Periodik Fisik Metode persediaan periodik pada umumnya digunakan oleh perusahaan yang harga barangnya relatif rendah namun penjualannya relatif lebih sering. Ketika terjadi pembelian rekening pembelian akan didebet dan rekening kas akan dikredit. Sedangkan bila terjadi penjualan, rekening penjualan akan dikredit dan rekening kas didebit. Jusup, 2005. Oleh karena itu dalam metode periodik ini, rekening persediaan tidak digunakan untuk mencatat pembelian persediaan dan tidak untuk mencatat penjualan persediaan. Kekurangan yang terdapat pada pencatatan persediaan menggunakan metode periodik apabila ingin membuat laporan jangka pendek dan barang yang dimiliki beragam dan berjumlah banyak, perhitungannya akan membutuhkan waktu yang lama. Kelebihan yang terdapat pada pencatatan persediaan dengan menggunakan metode periodik: a. Pencatatan pembelian dan penjualan yang praktis. b. Dapat digunakan dengan baik untuk perusahaan yang beromzet rendah. 2 Metode Perpetual Pada saat terjadi penambahan persediaan, mutasi persediaan dicatat dalam rekening persediaan, sehingga pembelian maupun penjualan akan mempengaruhi persediaan. Sehingga tidak perlu mengadakan stok opname ketika mengadakan penambahan persediaan, karena jumlah dan harga pokok dapat diketahui dengan segera. Dalam Metode Perpetual, dibuat jurnal yang mendebet akun persediaan barang dan mengkredit akun kas atau hutang ketika pembelian barang. Kemudian membuat jurnal yang mendebet akun harga pokok penjualan dan mengkredit akun peresediaan pada saat menjual barang, sehingga harga pokok akan ditunjukkan dari persediaan. Metode pencatatan persediaan ada tiga macam model yaitu: 1. FIFO First In First Out Barang yang dibeli lebih awal dianggap akan dijual lebih awal pula. Oleh karena itu, harga perolehan barang yang dibeli lebih awal akan dibebankan lebih dahulu sebagai HPP. 2. LIFO Last In First Out Barang yang terakhir masuk dianggap yang pertama kali keluar, sehingga persediaan akhir terdiri dari pembelian yang paling awal. 3. Rata-rata Everage Pengeluaran barang secara acak dan harga pokok barang yang sudah digunakan maupun yang masih ada ditentukan dengan cara dicari rata-ratanya. Kekurangan yang ada pada metode pencatatan perpetual adalah lebih banyak tenaga dan biaya yang diperlukan untuk mencatat persediaan. Sedangkan kelebihan yang terdapat pada pencatatan persediaan dengan menggunakan metode perpetual, yaitu: a. Bermanfaat untuk membuat keputusan kapan barang akan dipesan, b. Laba kotor dapat diketahui dari setiap transaksi, c. Persediaan yang dimiliki dapat diawasi dengan baik.

3.2.7 Kartu Stock

Kartu stok digunakan untuk mencatat transaksi keluar masuk barang, sedangkan untuk mencatat semua jenis barang yang didapat dari beberapa kartu stok disebut buku stok. Untuk akun persediaan, buku stok merupakan buku tambahan. Kartu stok digunakan untuk mencatat penambahan, pengurangan dan saldo dari setiap jenis persediaan apabila digunakan buku pembelian. Sedangkan total pembelian maupun penjualan barang dicatatkan dalam akun persediaan barang dagang di buku besar.

3.2.8 Data Flow Diagram DFD

Menurut Kendall 2003:204, DFD merupakan sebuah model logika data yang dibuat untuk menggambarkan arus data dalam sistem, dimana data akan disimpan, proses apa yang dihasilkan, dan interaksi antar data serta proses yang dikenakan pada data tersebut. Adapun beberapa simbol yang dipakai dalam DFD terdiri dari : 1. Simbol Entity, digunakan sebagai sumber dari inpu sistem atau tujuan dari output sistem. Gambar 3.1 Simbol Entitas 2. Simbol proses dimana sering digunakan untuk melakukan perubahan terhadap input yang masuk sehingga menghasilkan data dari perubahan input yang diolah. Gambar 3.2 Simbol Proses 3. Simbol Data Store atau penyimpanan data, sering digunakan sebagai simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau basis data. Gambar 3.3 Simbol Data Store 4. Simbol yang menggambarkan aliran data, yang sering digunakan untuk menghubungkan antara proses dengan proses, proses dengan sumber proses dan proses dengan tujuan. Sedangkan anak panahnya menunjukkan arah aliran data. Gambar 3.4 Simbol Aliran Data

3.2.9 Entity Relationship Diagram EDR

ERD adalah notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif komplek. Dengan ERD kita dapat menguji model dan mengabaikan proses apa yang harus dilakukan. ERD dapat dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu : 1. One to one relationship Jenis hubungan antar tabel yang menggunakan bersama sebuah kolom primary key. Jenis hubungan ini tergolong jarang digunakan, kecuali untuk alasan keamanan atau kecepatan akses data. Misalnya satu departemen hanya mengerjakan satu jenis pekerjaan saja dan satu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu departemen saja. 2. One to many relationship Jenis hubungan antar tabel dimana satu record pada satu tabel terhubung dengan beberapa record pada tabel lain. Jenis hubungan ini merupakan yang paling sering digunakan. Misalnya suatu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu departemen saja, namun suatu departemen dapat mengerjakan beberapa macam pekerjaan sekaligus. 3. Many to many relationship Jenis hubungan ini merupakan hubungan antar tabel dimana beberapa record pada satu tabel terhubung dengan beberapa record pada tabel lain. Misalnya satu departemen mampu mengerjakan banyak pekerjaan, juga satu pekerjaan dapat ditangani oleh banyak departemen. 22 BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Analisis merupakan cara untuk mengetahui permasalahan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan selama beberapa waktu. Sedangkan desain sistem merupakan langkah yang harus ditempuh untuk menyajikan sebuah sistem informasi agar dapat mengorganisir permasalahan dengan baik dan jelas. Sistem yang dibutuhkan oleh perusahaan adalah sebuah sistem yang dapat mengatasi serta memenuhi kebutuhan semua proses yang ada secara terkomputerisasi, sehingga informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Bagi manajemen sistem ini bermanfaat untuk mengendalikan proses input dan output yang terjadi serta menghasilkan informasi penting yang berkaitan tentang aktifitas utama perusahaan. Dalam koperasi, sistem informasi yang dirancang diharapkan tidak hanya mampu membantu mengurangi permasalahan yang timbul dalam proses bisnis koperasi, tetapi juga dapat mengorganisir proses pembelian dan pejualan yang terjadi serta menghasilkan informasi tentang persediaan, penjualan, pendapatan, dan keuntungan dari proses bisnis yang berjalan dalam 1 periode.

4.1 Analisa Sistem

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang ada saat ini, berbagai perusahaan sangat membutuhkan sistem pengolahan data yang baik untuk mendukung kegiatan usahanya. Dengan adanya sistem pengolahan data yang baik akan menunjang penyediaan informasi yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Koperasi Siswa adalah sebuah unit usaha yang beroperasi dalam bidang perdagangan yang menjual berbagai kebutuhan penunjang kegiatan sekolah untuk siswa dan guru, seperti buku tulis, pena, penggaris, maupun kebutuhan pokok harian seperti keperluan sabun, susu formula, dan aneka jajanan. Selain menyediakan kebutuhan sekolah dan harian, Koperasi Siswa juga menjual buku KBM yang disediakan di awal tahun ajaran baru. Dalam melakukan transaksi pembelian dan penjualan, pencatatan transaksi di Koperasi Siswa secara manual menggunakan media buku untuk mencatat transaksi, baik pembelian maupun penjualan. Pencatatan manual yang dilakukan hanya dapat menghasilkan informasi jumlah omzet pada periode tertentu. Dengan pencatatan tersebut, buku KBM yang tidak laku dijual atau sudah tidak ada yang membeli lagi, kadang terlambat diketahui dan dikembalikan ke supplier retur buku. Pengurus Koperasi Siswa memerlukan lebih banyak informasi untuk melakukan evaluasi transaksi koperasi. Keterbatasan ini menyebabkan pengurus mengalami kendala untuk mengetahui jumlah stok yang tersedia dan pendapatan yang diperoleh. Berdasarkan uraian tersebut, Koperasi Sekolah memerlukan suatu sistem informasi pembelian dan penjualan yang dapat menghasilkan informasi lengkap untuk mendukung evaluasi transaksi pembelian dan penjualan serta persediaan barang. Informasi yang dihasilkan ini dapat menyelesaikan kendala yang terjadi di Koperasi Siswa

4.1.1 Document Flow Pembelian Barang

Koperasi Siswa memiliki persediaan barang yang terdiri dari 3 tiga jenis, yaitu barang umum, alat tulis kantor ATK, dan buku KBM. Prosedur pembelian barang yang ada di Koperasi Siswa adalah sebagai berikut: 1. Pembelian barang umum, barang dihantarkan oleh supplier ke KS dan diserahkan ke Admin. Admin memeriksa apakah ada persediaan yang mengalami kerusakan atau kadaluarsa dan perlu diretur. Jika ada, Admin membuat nota retur untuk diserahkan ke supplier. Kemudian Admin mencatatkannya ke laporan persediaan dan membayarkan pembelian stok barang ke supplier. 2. Pembelian buku KBM, supplier terlebih dahulu mengkonfirmasi kesesuaian buku yang akan digunakan ke guru KBM yang bersangkutan. Setelah guru menyetujui, guru KBM membuat daftar usulan buku untuk diberikan ke supplier, kemudian supplier membuat faktur pengiriman untuk diserahkan ke Admin KS. Pembayaran pembelian buku KBM terjadi setelah semua buku sudah terjual. 3. Kemudian Admin melakukan rekapitulasi pembelian baang dalam laporan persediaan selama 1 bulan dan diserahkan ke Pembina untuk melihat jumlah barang yang sering dipasok kembali oleh koperasi. Document flow dari transaksi pembelian barang koperasi digambarkan dalam skema alur proses data seperti pada Gambar 4.1. Docflow Pembelian Stok Barang Koperasi Supplier Guru KBM Admin P h ase Start Produk= buku KBM Menyeleksi buku KBM Ya Menawarkan buku KBM Sesuai dg kurikulum? Membuat daftar usulan buku KBM Ya Membuat faktur dan mengirim buku Faktur pembelian buku Faktur pembelian buku KBM 1 Menerima barang Faktur pembelian buku KBM 1 Menawarkan produk ATK Stok minimum? Menawarkan produk umum jajanan Ya Mencatat barang yg dibeli Selesai Laporan persediaan barang Laporan persediaan barang Memeriksa stok ATK Memeriksa stok barang umum Sudah kadaluarsa? Buat nota Retur Ya Tidak Faktur pembelian buku Nota retur barang umum Penawaran Produk Produk= Barang umum Tidak Ya Tidak Tidak Faktur pembelian buku Daftar usulan buku KBM Daftar usulan buku KBM Tidak Gambar 4.1 Diagram Doc Flow Pembelian Barang

4.1.2 Document Flow Penjualan Barang

Koperasi Siswa melayani penjualan secara tunai maupun kredit. Prosedur transaksi penjualan yang terjadi di Koperasi Siswa adalah sebagai berikut: 1. Transaksi penjualan tunai dimulai ketika konsumen melakukan pembelian tunai, kemudian diserahkan Admin kasir untuk dihitung jumlah harganya. Admin akan mencatat barang yang dibeli dalam nota penjualan tunai, dimana nota penjualan yang dibuat oleh Admin sebanyak 2 dua rangkap. Rangkap 1 untuk konsumen dan rangkap 2 untuk disimpan oleh Admin sebagai arsip. Dalam penjualan tunai berlaku untuk semua barang, termasuk penjualan buku KBM. 2. Transaksi penjualan kredit di Koperasi Siswa dilayani untuk konsumen guru dan karyawan anggota. Diawali ketika konsumen melakukan pembelian secara kredit, kemudian Admin menghitung jumlah pembeliannya dan mencatatkan ke dalam buku lembaran khusus kredit sesuai dengan nama konsumen guru atau karyawan tersebut. Pada saat pencatatan penjualan kredit, bagi konsumen yang baru melakukan pembelian kredit langsung dibuatkan lembar baru dan langsung menjadi anggota. 3. Khusus untuk penjualan buku KBM. Ketika konsumen siswa melakukan pembelian buku secara satuan, Admin akan menghitung dan mencatat dalam nota penjualan tunai. Untuk konsumen siswa yang melakukan pembelian secara kolektif melalui bendahara masing-masing kelas, Admin akan menghitung mencatatnya termasuk ke dalam buku lembaran khusus kredit dan langsung mendaftarkan bendahara kelas sebagai anggota Koperasi Siswa. Dalam hal ini, bendahara kelas tersebut dianggap sebagai karyawan. 4. Berdasarkan arsip nota penjualan tunai dan buku lembaran penjualan tunai, Admin mencatatkan hasil penjualan tunai kedalam buku Laporan Penjualan Harian untuk mengetahui pendapatan penjualan harian pada hari tersebut. 5. Setelah itu Admin akan melakukan rekapitulas Laporan Penjualan selama 1 bulan yang diserahkan kepada Pembina untuk mengetahui jumlah penjualan barang dan sisa persediaan barang koperasi. Document flow pada transaksi penjualan barang ini digambarkan dalam skema alur proses penjualan barang seperti pada Gambar 4.2 berikut: Docflow Penjualan Barang Koperasi Konsumen Admin Pembina P h ase Mulai Memilih barang Cek kategori barang Buku KBM Cek pembelian buku KBM Kolektif Ya Cek konsumen Tidak Konsumen siswa Penjualan kredit Tidak Mencatat penjualan kredit Ya Membuat nota jual tunai Ya Tidak Mencatat penjualan kolektif Ya Catatan jual kolektif buku KBM Rekap penjualan Nota penjualan Laporan penjualan Laporan penjualan Selesai A A Nota penjualan Nota penjualan Catatan penjualan kredit Tidak Nota penjualan Nota penjualan Gambar 4.2 Diagram Document Flow Penjualan Barang

4.1.3 Document Flow Pembayaran Barang Umum dan ATK

Pembayaran terhadap transaksi penjualan ini dilakukan untuk pembelian terhadap barang selain buku KBM barang umum dan ATK yang disediakan oleh Koperasi Siswa. Adapun proses pembayaran penjualan barang umum dan ATK sebagai berikut: 1. Pembayaran terhadap penjualan tunai dilakukan setelah Admin menghitung total harga barang yang dibeli, konsumen memberikan bukti pembayaran berupa uang tunai sejumlah total harga ke Admin. Kemudian Admin mencatatnya dalam nota pembayaran penjualan tunai yang dibuat dalam 2 rangkap, lembar 1 untuk diberikan kepada konsumen dan lembar 2 untuk disimpan sebagai arsip. 2. Pembayaran terhadap penjualan kredit terjadi ketika konsumen anggota melakukan pembayaran terhadap kreditnya. Admin memeriksa buku penjualan kredit dan menghitung jumlah kredit yang ditanggung oleh konsumen. Konsumen memberikan bukti pembayaran berupa uang tunai sebanyak jumlah kredit yang akan dibayar ke Admin. Kemudian Admin merekap pembayaran ke dalam buku penjualan kredit dan mencatat transaksinya kedalam Laporan Penjualan Harian. 3. Setelah itu Admin melakukan rekapitulasi pembayaran penjualan barang yang terjadi selama 1 bulan dalam Laporan Penjualan yang diserahkan kepada Pembina untuk mengetahui jumlah penghasilan selama 1 bulan. Document Flow pembayaran pada transaksi penjualan barang umum dan ATK telah digambarkan dalam skema alur proses pembayaran barang umum dan ATK yang dapat dilihatseperti pada Gambar 4.3. DocFlow Pembayaran Penjualan Barang di Koperasi Admin Konsumen Pembina P h ase Mulai Penjualan tunai? Cek daftar penjualan kredit Tidak Hitung utang Hitung total harga barang Ya Membayar pembelian barang Membayar jumlah hutang Merekap laporan penjualan harian Merekap laporan penjualan kredit Laporan penjualan Laporan penjualan harian Selesai Pembayaran penjualan Nota pembayaran Nota pembayaran Membuat nota pembayaran Nota pembayaran LP LP Laporan penjualan Nota pembayaran kredit Bukti pembayaran kredit Gambar 4.3 Diagram Document Flow Pembayaran Barang

4.1.4 Document Flow Pembayaran Buku KBM

Pembayaran penjualan ini dilakukan terhadap penjualan buku KBM secara kredit. Adapun skema proses pembayaran buku KBM sebagai berikut: 1. Pembayaran penjualan buku KBM diawali ketika Admin memeriksa jumlah penjualan buku KBM di buku Penjualan Kredit. Penjualan yang belum lunas, Admin akan merekap jumlah kekurangan bayar kemudian kemudian membuatkan nota bayar buku KBM. Admin menagihkan kurang bayar buku KBM ke konsumen, yaitu bendahara kelas, dan total kekurangan pembayarannya dibayarkan oleh bendahara kelas. Setelah dibayarkan, Admin merekap pembayaran buku KBM dalam Laporan Penjualan Harian dan buku Laporan Penjualan Kredit. 2. Setelah semua pembayaran buku telah lunas dari konsumen, Admin memeriksa persediaan buku yang tersisa untuk dikembalikan. Admin membuat nota retur buku KBM yang akan diretur sebanyak 2 rangkap. Rangkap 1 diserahkan bersama buku KBM yang diretur ke supplier buku KBM, rangkap 2 disimpan untuk arsip persediaan. Kemudian Admin membayarkan total pendapatan dari penjualan buku KBM yang laku terjual, jumlah pembayaran yang disetorkan ke supplier berdasarkan harga agen dari supplier. 3. Setelah itu berdasarkan Laporan Penjualan Harian, Admin melakukan rekapitulasi pembayaran dan persediaan barang selama 1 bulan dalam Laporan Penjualan yang akan diserahkan ke Pembina untuk mengetahui jumlah pendapatan dari penjualan buku KBM. Document flow dari transaksi pembayaran buku KBM digambarkan dalam skema alur data proses pembayaran buku KBM seperti pada Gambar 4.4. DocFlow Pembayaran Penjualan Buku KBM di Koperasi Konsumen Pembina Admin Supplier Buku KBM P h ase Mulai Selesai Pembayaran buku KBM Penjualan buku lunas Tidak Bayar pembelian buku KBM Nota bayar buku KBM Nota bayar buku KBM Rekap pembayaran buku KBM Cek buku Buku lunas Hi Tidak Hi Buku perlu diretur Buat nota retur Nota retur buku KBM Nota retur buku KBM Ya Ya Bayarkan buku KBM ke supplier Ya Tidak Pembayaran buku KBM Pembayaran buku KBM Pembayaran buku KBM Laporan penjualan Rekap penjualan buku kbm Rekap kurang bayar Buat nota bayar Bayar di period yg sama Tagih kurang bayar buku Tidak Ya Nota retur buku KBM Gambar 4.4 Diagram Document Flow Pembayaran Buku KBM

4.1.5 Document Flow Pembuatan Laporan

Pembuatan laporan dilakukan dengan merekapitulasi semua catatan pembelian dan penjualan, setelah semua transaksi telah selesai dan dicatatkan. Prosedurnya pembuatan laporan adalah sebagai berikut: 1. Sebelum melakukan rekapitulasi pembelian, Admin terlebih dahulu memeriksa nota pembelian barang dikurangi dengan retur barang yang diketahui cacat sehingga diketahui pembelian bersih stok barang, kemudian pembelian tersebut ditambahkan dengan sisa persediaan yang dimiliki. Rekapitulasi barang khusus buku KBM dilakukan Admin dengan memeriksa faktur pengiriman buku KBM yang diterima, karena pembayaran terhadap pembelian buku KBM terjadi setelah semua buku telah laku terjual, sehingga pembelian buku KBM ini bersifat hutang kredit. Setelah itu Admin membuat laporan persediaan stok barang dan buku KBM yang dalam praktiknya dicatatkan dalam laporan persediaan yang terpisah. 2. Untuk melakukan rekapitulasi penjualan stok barang non buku KBM, Admin lebih dahulu melakukan rekap nota penjualan tunai dan catatan penjualan kredit yang belum lunas. Begitu juga dengan rekapitulasi penjualan buku KBM, Admin akan melakukan rekap terhadap catatan penjualan buku KBM yang telah lunas maupun yang belum lunas. Catatan penjualan langsung tunai dan kredit ini dicatatkan dalam Laporan Penjualan selama satu bulan. 3. Untuk melakukan rekapitulasi pendapatan, lebih dahulu Admin melakukan rekap informasi nilai persediaan stok barang non buku KBM yang dimiliki dan melakukan rekap informasi nilai nota penjualan tunai stok barang yang diperoleh selama satu bulan. Sedangkan untuk melakukan rekapitulasi pendapatan terhadap penjualan buku KBM, Admin lebih dahulu melakukan rekap nilai persediaan buku KBM berdasarkan harga agen dan harga jual. Kemudian Admin melakuan rekap terhadap nilai penjualan buku KBM yang telah lunas dan yang belum lunas. Setelah itu Admin membuat Laporan Pendapatan yang diperoleh selama satu bulan. 4. Admin melakukan rekapitulasi persediaan barang berdasarkan catatan penjualan harian yang terjadi selama satu bulan dan faktur pengembalian barang yang dikeluarkan oleh KS sehubungan adanya barang yang memiliki cacat produksi atau distribusi. Kemudian Admin memasukkan ke dalam Laporan Persediaan. Dari semua transaksi yang dijalankan akan diperoleh keuntungan. Untuk membuat laporan keuntungan, Admin lebih dahulu melakukan rekap total nilai penjualan barang baik barang buku KBM maupun non buku KBM berdasarkan harga agen dan rekap total nilai perjualan barang berdasarkan harga jual yang diperoleh selama satu bulan. Informasi tersebut didapatkan dari Laporan Pendapatan. Document flow dari proses pembuatan laporan pada koperasi siswa digambarkan dalam skema document flow pembuatan laporan pembelian dan penjualan barang yang dapat dilihat seperti yang nampak pada Gambar 4.5. DocFlow Pembuatan Laporan Koperasi Admin Pembina P h ase Mulai Rekapitulasi transaksi Penjualan Rekap jual buku KBM belum lunas Membuat laporan penjualan barang Rekap jual buku KBM lunas Buku KBM? Rekap catatan jual kredit barang Rekap nota jual tunai barang Tidak Ya Rekapitulasi pembelian barang Membuat laporan persediaan Buku KBM? Rekap faktur buku KBM Rekap retur beli barang Rekap sisa stok barang Ya Tidak Rekap nota beli barang Penerimaan kas Rekap nilai jual buku KBM lunas Membuat laporan pendapatan Rekap nilai persediaan buku KBM Buku KBM? Rekap nilai nota penjualan tunai Rekap nilai persediaan barang Tidak Ya Rekap nilai jual buku KBM belum lunas Laporan Persediaan Barang Laporan Persediaan Barang Laporan Penjualan Barang Laporan Penjualan Barang Rekapitulasi transaksi koperasi Transaksi penjualan Transaksi persediaan Ya Tidak Ya Tidak Laporan Persediaan Barang Laporan Penjualan Barang Laporan Pendapatan Laporan Pendapatan Laporan Pendapatan Rekap total pendapatan per harga agen Rekap total pendapatan per harga jual Membuat laporan keuntungan Laporan Keuntungan Penjualan Laporan Keuntungan Penjualan Laporan Keuntungan Penjualan LPeB LPuB LPeB LPuB Selesai Gambar 4.5 Diagram Document Flow Pelaporan

4.2 Perancangan Sistem

Berdasarkan analisis, penulis membuat sebuah rancangan sistem untuk mencari solusi pada koperasi tersebut. Dengan analisis tersebut dapat menghasilkan document flow dari analisis sistem yang sedang berjalan pada Koperasi Sekolah, sedangkan sistem yang baru dapat digambarkan melalui skema system flow, context diagram, HIPO data flow diagram, entity relationship diagram, struktur tabel, dan desain inputoutput. Adapun penjelasan mengenai perancangan sistem yang dibuat sebagai berikut:

4.2.1 System Flow Pembelian Barang

Proses pembelian barang terjadi terhadap 2 kategori barang: barang buku KBM dan barang umum ATK. Supplier penerbit barang buku KBM menawarkan buku ke guru KBM untuk menentukan buku apa yang akan digunakan, setelah ditentukan usulan buku KBM, supplier mengirimkan buku ke koperasi dan Admin menerima buku KBM tersebut sebagai hutang koperasi. Sedangkan supplier barang umum dan ATK langsung menawarkan barang ke koperasi atau admin koperasi melakukan pembelian barang di outlet supplier dan transaksi pembelian stok barang dicatatkan dalam tabel pembelian barang di koperasi siswa. Berikut adalah gambaran system flow pembelian persediaan barang seperti pada Gambar 4.6. SysFlow Pembelian Stok Barang Koperasi Admin Suplier Guru KBM P h ase Mulai Menawarkan buku KBM Menyesuaikan dengan kurikulum Produk = Buku KBM Tabel master suplier Ya Disetujui? Membuat daftar usulan buku Ya Tidak Pembuatan faktur pembelian buku Menawarkan produk ATK Menawarkan produk umum Cek stok minimum Stok minim? Beli produk Ya Update tabel master barang Tabel master barang Faktur pengiriman Faktur pengiriman 1 1 Faktur pembelian dan pengiriman Selesai Tidak Ya Cek stok barang umum Stok umum kadaluarsa? Su Ba Membuat nota retur barang Ya Tidak Su Ba Su Ba Nota retur barang Penawaran produk Produk = Brg umum Tidak Ba Faktur pembelian dan pengiriman Daftar usulan buku KBM Daftar usulan buku KBM Tabel master bukuKBM Buk Update tabel master bukuKBM Terima bukuKBM Buk Entri tabel pembelian Gambar 4.6 Diagram System Flow Pembelian Barang

4.2.2 System Flow Penjualan Barang

Proses transaksi penjualan dilakukan oleh Admin dengan mengentrikan data barang dalam transaksi penjualan tunai serta mengentrikan data konsumen ketika terjadi transaksi penjualan kredit dan penjualan buku KBM. Laporan penjualan akan dihasilkan dari informasi proses-proses transaksi tersebut untuk menjadi laporan kepada Pembina. Berikut adalah penggambaran system flow penjualan barang koperasi seperti pada Gambar 4.7. SysFlow Penjualan Barang Koperasi Konsumen Admin Pembina P h ase Mulai Pemilihan barang Entry data transaksi Cek kategori barang Buku KBM Tidak Ya Siswa Kolektif Cek kategori konsumen Cek pembelian bukuKBM Transaksi penjualan kredit Tidak Cetak nota jual tunai Tabel penjualan kredit Tabel detil penjualan kredit Nota jual tunai Nota jual tunai Tabel master anggota Tabel master barang ma mb ma mb Transaksi penjualan tunai Ya Tabel penjualan tunai Tabel detil penjualan tunai Tidak Transaksi jual kolektif buku KBM Ya Tabel jual kolektif buku KBM Tabel detil jual kolektif buku KBM Rekap penjualan Laporan penjualan Laporan penjualan Laporan penjualan Selesai A A Nota jual tunai Tabel master bukuKBM mbk mbk Gambar 4.7 Diagram System Flow Penjualan Barang

4.2.3 System Flow Pembayaran Barang Umum dan ATK

Pembayaran barang umum dan ATK ini dilakukan terhadap transaksi penjualan barang yang terjadi baik secara kredit maupun tunai, kecuali pembayaran terhadap penjualan buku KBM. Dimana Admin akan memasukkan input data nilai pembayaran barang yang diberikan konsumen sesuai dengan jumlah dari total harga barang yang dibeli oleh konsumen. Berikut adalah penggambaran dari diagram system flow pembayaran barang umum dan ATK yang dapat dilihat seperti pada Gambar 4.8. SysFlow Pembayaran Penjualan Barang di Koperasi Admin Konsumen Pembina P h ase Mulai Penjualan tunai? Tidak Ya Membayar pembelian barang Bukti pembayaran kredit Membayar jumlah hutang Selesai Hitung total penjualan Rekap pembayaran penjualan tunai Tabel penjualan kredit Transaksi penjualan kredit Hitung jumlah penjualan kredit Rekap pembayaran penjualan kredit Pembayaran transaksi penjualan Tabel penjualan tunai Cetak nota pembayaran tunai Bukti pembayaran konsumen Nota pembayaran tunai Nota pembayaran tunai Laporan Penjualan 1 1 2 2 Gambar 4.8 Diagram System Flow Pembayaran Barang Umum dan ATK

4.2.4 System Flow Pembayaran Buku KBM

System flow pembayaran terhadap transaksi penjualan buku KBM yang dilakukan dengan bendahara kelas, Admin akan memeriksa database penjualan buku dan menyeleksi pembayaran apa saja yang belum lunas. Lalu Admin menagihkan kekurangan pembayaran ke konsumen bendahara kelas dan memasukan input data pembayaran yang dilakukan setelah penagihan sesuai dengan jumlah pembayaran yang diberikan oleh bendahara kelas.. Setelah semua penjualan buku KBM lunas, Admin akan memeriksa ketersediaan sisa buku KBM yang tidak terjual dan membuatkan nota retur pengembalian buku KBM. Kemudian Admin menyerahkan nota retur dan membayarkan hasil penjualan berdasarkan harga dasar dari penerbit buku KBM. Berikut penggambaran diagram system flow pembayaran buku KBM seperti yang tampak pada Gambar 4.9.

4.2.5 System Flow Pembuatan Laporan

Proses pembuatan laporan, baik laporan keuangan maupun laporan transaksi dilakukan Admin Koperasi Siswa dengan merekapitulasi seluruh catatan pembelian barang, catatan penerimaan buku KBM, penjualan secara tunai maupun penjualan secara kedit, serta penjualan buku KBM selama satu periode, ke dalam laporan periode bulanan sesuai masing-masing rekening transaksi yang ada di Koperasi Siswa. Laporan yang dibuat nanti akan menjadi materi pendukung untuk manajemen koperasi dalam menentukan rencana bisnis koperasi di periode selanjutnya. Berikut ini skema system flow pembuatan laporan koperasi seperti pada Gambar 4.10. SysFlow Pembayaran Penjualan Buku KBM di Koperasi Konsumen Pembina Admin Supplier Buku KBM P h ase Mulai Selesai Penjualan buku lunas Tidak Buku lunas Hi Tidak Hi Retur buku Ya Ya Ya Tidak Pembayaran buku KBM Laporan penjualan buku KBM Pembayaran buku KBM Rekap kurang bayar rekap penjualan buku KBM Cetak nota buku KBM Cek buku Cetak nota retur buku KBM Re Re Nota retur buku KBM Membayar buku KBM Entri pembayaran buku KBM Bayar di Period yg sama Ya Nota bayar buku KBM Tabel penjualan buku KBM Tabel master buku KBM Lp Lp Nota retur buku KBM Nota retur buku KBM Pembayaran buku KBM Pembayaran buku KBM Nota bayar buku KBM Nota bayar buku KBM Tidak Lp Laporan pembayaran buku KBM Tabel pembayaran buku KBM Rekap pembayaran buku KBM Gambar 4.9 Diagram System Flow Pembayaran Buku KBM Sysflow Pembuatan Laporan Koperasi Admin Pembina P h ase Mulai Rekapitulasi transaksi Buku KBM? Transaksi penjualan Transaksi persediaan Rekap data pembelian barang Nota beli stok Rekap persediaan barang YA Retur beli stok Rekap faktur buku KBM YA Faktur buku KBM Rekap master buku KBM Cetak Laporan Persediaan Laporan Persediaan Barang Laporan Persediaan Barang LPeB Ya Rekapitulasi pembelian barang Buku KBM? Buku KBM? Tidak Rekapitulasi penjualan barang Tidak Tabel detil penjualan kredit Tabel detil penjualan tunai Tabel detil jual kolektif buku KBM Rekap data jual tunai Tidak Rekap data jual kredit Rekap jual buku KBM lunas Ya Cetak Laporan Penjualan Rekap jual buku KBM belum lunas LPuB Rekapitulasi penerimaan kas Rekap nilai persediaan barang Tabel master barang Mb Mb Rekap nilai penjualan barang tunai Rekap nilai penjualan barang kredit Rekap nilai stok buku KBM Tabel master bukuKBM MbK Rekap nilai jual buku KBM lunas Rekap nilai jual buku KBM belum lunas Mb MbK MbK Cetak Laporan Pendapatan Laporan Pendapatan Laporan Pendapatan Rekap pendapatan per harga agen Rekap pendapatan per harga jual DPT DPK DPT DPK DPT DPK Laporan Keuntungan Penjualan Laporan Pendapatan Penjualan Laporan Persediaan Barang LPeB LPuB Laporan Penjualan Barang Laporan Pendapatan Laporan Pendapatan Penjualan Selesai Cetak Laporan Penerimaan buku KBM Laporan Persediaan Barang Laporan Pembayaran Buku KBM Laporan Penjualan Barang Laporan Penjualan Barang LPBm LPBm Laporan Pembayaran Buku KBM Gambar 4.10 Diagram System Flow Pembuatan Laporan

4.2.6 Data Flow Diagram DFD

Data Flow Diagram DFD merupakan suatu model yang menggambarkan aliran data dari beberapa proses yang terjadi dalam sistem, sehingga dengan dirancangnya DFD ini maka akan terlihat secara jelas arus data yang mengalir dari dalam sistem tersebut. Dalam pembuatannya, DFD ini akan disusun mulai dari context diagram, DFD level 0 dan beberapa DFD level 1, karena dalam sistem pembelian dan penjualan di Koperasi Siswa terdapat beberapa sub-sub proses.

1. Context Diagram

Skema Context Diagram dari sistem pembelian dan sistem penjualan pada Koperasi Siswa ini memberikan gambaran secara umum seluruh proses yang berjalan di koperasi SMAN 1 Kedungwaru. Dalam Context Diagram ini melibatkan 5 entitas entity, yaitu entitas Admin, entitas supplier yang juga termasuk penerbit buku KBM di dalamnya, entitas konsumen koperasi yang termasuk anggota koperasi dan bendahara kelas, entitas guru KBM, dan pembina yang digambarkan pada Gambar 4.11.

2. DFD level 0 Sistem Pembelian dan Penjualan

Data Flow Diagram level 0 adalah diagram hasil dari proses penguraian decompose atau pemecahan dari context diagram yang akan memberikan gambaran mengenai proses apa saja yang terdapat dalam sistem pembelian dan penjualan pada Koperasi Sekolah SMAN 1 Kedungwaru. Dalam sistem pembelian dan penjualan ini, context diagram akan diuraikan menjadi 5 proses transaksi, yaitu proses pembelian barang, penjualan barang, pembayaran barang dari proses penjualan barang umum, pembayaran buku KBM, dan pembuatan laporan keuangan. Penguraian skema DFD level 0 yang terdiri dari 5 proses transaksi ini dapat dilihat pada Gambar 4.12. Gambar 4.11 Context Diagram Sistem Pembelian dan Penjualan Data rekaptambahan barang Data bayar stok barang Data retur barang Data entri penjualan Data notajual kredit Data notabayar kredit Data notajual tunai Data notabayar tunai Data rekapjual tunai Data notajual bukuKBM Data rekapjual kredit Data rekappembayaran bukuKBM Data retur bukuKBM Data rekap penjualan Data rekapbayar bukuKBM Data bayarstok bukuKBM Data daftar bukuKBM Data usulan bukuKBM Laporan penjualan Laporan barang Laporan pendapatan Data bayar stokbarang Data bayar bukuKBM Data retur bukuKBM Data notaretur barang Data usulan bukuKBM Data daftar bukuKBM Data produk ATK Data faktur bukuKBM Data produk umum Data notabayar tunai Data notabayar kredit Data notabeli kredit Data notabeli bukuKBM Data notabeli tunai Data bayarbeli tunai Data bayarbeli kredit Data bayarbeli bukuKBM Data barang dibeli Data produk dibeli 1 Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan pada Koperasi Sekolah SMAN 1 Kedungwaru Admin Guru KBM Pembina Supplier Konsumen Gambar 4.12 DFD Level 0 Sistem Pembelian dan Penjualan Data daftar bukuKBM Data daftarusulan bukuKBM Data daftar bukuKBM Data usulan bukuKBM Data barang ATK Data barang umum Data faktur barang Data pembayaranbeli barang Data retur barang Notabeli tunai Data barang dibeli Data bayarbeli stokbarang Data retur barang Data notajual tunai Data entry penjualan Data notajual kredit Notabeli kredit Data supplier penawar Data barang dibeli Data konsumen Data detiljual tunai fix Notabeli bukuKBM Data jual kredit Data detiljual kredit Data notabayar tunai Data notabayar kredit Data bayarbeli kredit Data bayarbeli tunai Nota bayarbeli tunai Nota bayarbeli kredit Data barang dijual Data jualkredit belumlunas Data jualtunai fix terjual Data detiljual tunai Datajual bukukbm kolektif Data detil jualkredit belumlunas Data bayarbeli bukuKBM Nota bayar bukuKBM Data bayarstok bukuKBM Data notabayar bukuKBM Data retur bukuKBM Nota retur bukuKBM Data bayarstok bukuKBM Laporan penjualan Laporan persediaan Laporan pendapatan Data rekap penjualan Data rekap pembayaran Data rekap persediaan Data rekaptambah barang Data rekapjual tunai Data rekapjual kredit Data jual tunai Data jual bukuKBM Data detilkredit bukuKBM Data bendahara kelas Data bendahara Data notajual bukuKBM Data rekapjual bukuKBM Laporan pembayaran bukuKBM Data trjual bukukbm total Data tr jualkredit total Data tr jualtunai total Data barang total Data barangstok dibeli Data pembelian barang Data nilai bukuKBM laku Data bukuKBM stokbaru Data bukuKBM jual Data stok bukuKBM Data rekap penerimaan bukuKBM Data buku diterima Data buku dibayar Data penerimaan buku Admin Guru KBM Supplier Konsumen Pembina 1.1 Pembelian barang 1.2 Penjualan barang 1.3 Pembayaran barang umum ATK 1 Supplier 2 Barang 4 Anggota 7 Tr penjualan tunai 8 Detil tr penjualan tunai 9 Tr penjualan kredit 10 Detil tr penjualan kredit 1.4 Pembayaran kolektif bukuKBM 1.5 Pembuatan laporan 11 Tr jual buku KBM 12 Detil tr jual buku KBM 5 Anggota bendahara kelas 3 Buku KBM 6 Tr pembelian barang detil 13 Penerimaan Buku KBM

3. DFD level 1 Sistem Pembelian dan Penjualan

DFD level 1 merupakan diagram bentuk penguraian decompose dari DFD level 0 yang akan menggambarkan sub-sub proses apa saja yang terdapat dari masing –masing proses dalam DFD level 0 sistem pembelian dan sistem penjualan pada Koperasi Siswa SMAN 1 Kedungwaru.

3.1 DFD level 1 Sub Proses Pembelian Barang

Dalam DFD level 1 ini menguraikan beberapa sub-sub proses dari sub proses pembelian barang yang terdapat pada koperasi menjadi 4 sub proses. Skema DFD level 1 dapat dilihat pada Gambar 4.13 Gambar 4.13 DFD level 1 Sub Proses Pembelian Barang Daftar bukuKBM Data usulan bukuKBM Data daftarusulan bukuKBM Data daftar bukuKBM Data fakturkirim bukuKBM Data barang umum Data notaretur barang Data barang ATK Data retur barang Data rekapbeli barang Data bayarbeli barang Data bayar barang Data barang dikirim Data supplier bukuKBM Data supplier Data barang dibeli Data barang masuk Data bukuKBM baru Data nilaibeli barang Data bukuKBM diterima Data bukuKBM Supplier Guru KBM Admin 1 Supplier 2 Barang 1.1.1 Penawaran bukuKBM 1.1.2 Pengiriman barang 1.1.3 Pembayaran barang 6 Tr pembelian barang detil 3 Buku KBM 13 Penerimaan Buku KBM 1.1.4 Penerimaan bukuKBM

3.2 DFD level 1 Sub Proses Penjualan Barang