Usia 13 tahun 6. Orientasi
prinsip etika
Tindakan yang didasarkan atas prinsip etika yang
diyakini diri sendiri untuk menghindari penghukuman
diri.
Sumber : Al-Fithrie 2015
Moral dalam kehidupan manusia memegang peranan penting yang berhubungan dengan baik atau buruknya suatu tingkah laku manusia.
Tingkah laku tersebut didasarkan terhadap norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Seseorang dapat dikatakan memiliki moral yang baik
apabila orang tersebut dalam bertingkah laku sesuai dengan aturan norma yang terdapat dalam masyarakat.
Jadi, moral merupakan keseluruhan norma yang mengatur tingkah laku manusia di masyarakat untuk melakukan perbuatan yang baik dan
benar. Akan tetapi, baik dan benarnya suatu tingkah laku menurut seseorang juga belum tentu baik dan benar menurut orang lain.
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Moral Reasoning merupakan kesadaran moral yang menjadi faktor utama yang
mempengaruhi perilaku moral dalam pengambilan keputusan etis. Moral Reasoning tersebut merupakan suatu proses penentuan benar atau
salahnya seseorang dalan mengambil keputusan etis.
5. Ethical Sensitivity Sensitivitas Etika
Sensitivitas Etika merupakan suatu kemampuan untuk dapat menyadari nilai-nilai etika atau moral dalam suatu keputusan etis.
Kemampuan seseorang untuk berperilaku etis sangat dipengaruhi oleh
sensitivitas individu tersebut terhadap etika. Seperti yang diungkapkan oleh Risa 2011 yaitu suatu keputusan dapat dinilai dari segi moral jika pada
saat keputusan itu dibuat dengan memperhitungkan atau memasukkan nilai- nilai moral.
Sensitivitas Etika dalam penelititan ini dikaitkan dengan kegiatan akademis mahasiswa selama proses belajar mengajar serta direfleksikan
dalam tindakan akademik yang berdampak terhadap perilaki etis. Al-Fithrie 2015 menjelaskan bahwa sensitivitas etika merupakan ciri-ciri tindakan
yang mendeteksi kemungkinan lulusan berperilaku etis. Apabila sebagai calon akuntan, mahasiswa berperilaku tidak etis maka besar kemungkinan
setelah lulus akan berperilaku tidak etis. Hal tersebut perlu diantisipasi sejak dini sebagai langkah awal untuk mencegah perilaku tidak etis melalui
cakupan atau muatan kurikulum etika dalam perkuliahan.
Riset di bidang akuntansi telah difokuskan pada kemampuan para akuntan dalam membuat keputusan etika dan berperilaku etis. Faktor
penting dalam penilaian dan perilaku etis adalah kesadaran para individu bahwa mereka adalah agen moral. Kemampuan untuk menyadari adanya
nilai-nilai etik atau moral dalam suatu keputusan inilah yang disebut
dengan sensitivitas etika Ryanto, 2008.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, sensitivitas etika merupakan tingkat kepekaan seseorang dalam merespon kejadian atau
peristiwa tertentu. Jadi, sensitivitas etika dapat diartikan sebagai kesadaran individu dalam menilai etis atu tidaknya suatu perilaku. Kesadaran individu
tersebut dapat dinilai melalui kemampuan untuk menyadari adanya nilai-
nilai etis dalam suatu keputusan.
6. Gender
Gender biasanya diinterpretasikan sebagai perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan. Normadewi 2012 menyatakan bahwa
jenis kelamin adalah suatu konsep analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dilihat dari sudut
nonbiologis yaitu dari aspek sosial, budaya, maupun psikologis. Ika 2011 pernah menjelaskan bahwa gender dapat diartikan sebagai
perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan yang dilihat dari segi nilai dan tingkah laku, selain itu, ia juga menjelaskan bahwa gender
adalah konsep kultural yang berupaya membuat pembedaan distinction dalam hal peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosional laki-
laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat
B. Penelitian terdahulu dan Penurunan Hipotesis
1. Hubungan Moral Reasoning dengan Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi Moral Reasoning atau penalaran moral merupakan upaya dalam
memecahkan suatu masalah moral dengan menggunakan logika yang sehat. Dalam berlogika secara sehat seseorang harus mampu untuk memahami
dengan baik masalah yang sedang dihadapi sebelum memutuskan pemecahan masalah seperti apa yang akan diambilnya.