jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu dan dapat menunjukkan hasil yang sama jika
dilakukan oleh orang ataupun waktu yang berbeda. Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan ukuran kestabilan
dan konsistensi dari konsep ukuran instrumen atau alat ukur, sehingga nilai yang diukur tidak berubah dalam nilai tertentu Al-Fithrie, 2015.
Pengujian reliabilitas pada penelitian ini adalah dengan melakukan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu variabel dapat dikatakam reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha 0,70 Ghozali, 2011.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual
terdistribusi normal. Hal ini disebabkan karena uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel yang kecil. Pada penelitian ini pengujian
normalitas data dilakukan dengan menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Data dapat dikatakan berdistribusi normal
jika nilai sig 0,05 Ghozali, 2011.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi diantara variabel-variabel independen dalam satu
model regresi linier berganda. Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi yang tinggi antar variabel independen. Pada
penelitian ini pengujian Multikolinieritas dengan menggunakan nilai VIF Variance Inflation Factor dan nilai Tolerance. Model regresi
dikatakan tidak mengalami multikolinieritas apabila nilai VIF 10 dan nilai Tolerance 0,1 Ghozali, 2011.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah uji yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan
jika berbeda
maka disebut
denga heteroskedastisitas Ghozali, 2011. Model regresi yang baik adalah
yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam data, maka pada
penelitian ini menggunakan uji Glejser. Jika signifikansi lebih besar dari taraf signifikansi yang telah ditetapkan yaitu 5, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika signifikansi lebih kecil dari
5, maka terjadi heteroskedastisitas.